Bab 451 Umur Jantungnya

“Untuk apa dilanjutkan?” Daniel mengusap kepalanya dan berkata dengan kesal, “Sudah kita hentikan dulu dan jangan sampai dia tahu.”

“Iya.” Asisten mengangguk lalu berjalan keluar.

Daniel sendirian di ruangannya dan dengan marah melemparkan semua yang ada di atas meja ke lantai, wajahnya memerah.

Awalnya dia berencana membuat jebakan untuk Hito ketika Kezia tidak berada di kantor, dia merencanakan supaya Hito membuat kesalahan besar.

Dengan cara ini dia punya...