-
-
Chapter 85
Roman Alberson
08:07,Sep 23,2025
Tahun 2056, di sebuah kota di area Yuan Jiang Su Jin. Di atas reruntuhan, Di atas apartemen perumahan enam lantai yang hancur berantakan, duduk seorang remaja dengan rompi tempur, celana militer, dan sepatu tempur campuran. Di punggungnya terdapat perisai heksagonal dan dilengkapi dengan pisau pertempuran darah-bayangan. Dia duduk diam di tepi atap. Pada saat itu, langit bersinar dan ada udara menyegarkan yang bertiup ke arahnya. Namun, hanya ada keheningan di dalam kota yang sepi dan hancur, dengan sesekali terdengar suara lolongan anjing melolong yang membuat jantung berdetak kencang.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Chapter 188
Bernard Frans
08:05,Sep 26,2025
Namaku Ye Xuan.
Aku seorang penjelajah lintas dunia.
Sudah delapan belas tahun sejak aku tiba di dunia fantasi asing ini.
Selama delapan belas tahun ini, aku berlatih siang dan malam tanpa henti.
Untungnya, bakatku cukup baik—
Usia tiga tahun sudah membuka Laut Qi, lima tahun membangkitkan Tulang Dewa, dan saat berusia enam belas, aku menjadi murid inti termuda dari Sekte Xuantian.
Kalau tidak ada halangan, dalam ujian hidup-mati sebulan lagi, aku akan menjadi calon pewaris kepala sekte berikutnya.
Setelah itu, tinggal menunggu waktu untuk berdiri di puncak dunia!
Tapi... beberapa hari lalu, keluargaku tiba-tiba mengirim surat.
Katanya di Kota Muyun yang jauh di sana, aku punya tunangan yang belum resmi menikah—dan dia itu seorang gadis sampah?!
Padahal dulunya dia adalah jenius dari klan kecil,
tapi entah kenapa suatu hari kekuatannya menghilang, dan di tangannya ada sebuah cincin misterius.
Keluarga bilang dia sudah tak pantas lagi untukku,
dan menyuruhku segera ke sana... untuk memutuskan pertunangan?!
Sialan! Apa-apaan ini?!
Aku sudah bekerja keras selama delapan belas tahun,
dan sekarang kalian mau bilang aku ini tokoh antagonis?!
-
-
-
-
Chapter 100
Rafael Crowantara
08:06,Jul 26,2025
Pedang belum tersarung, kaki sudah melangkah ke dunia persilatan.
Seribu layar telah berlalu, pulang pun hati tetap muda.
…………
Lahir di zaman kacau, saat perang melanda seantero negeri, rakyat menderita, nyawa manusia tak lebih dari rumput liar.
Saat beranjak dewasa, menjunjung keadilan dan berkelana ke seluruh penjuru, pedang panjang di tangan, membelah kabut demi langit yang cerah.
Sepuluh tahun menahan dingin, tak jua memadamkan darah yang membara.
Menembus duri dan rintangan, hanya demi membuka jalan menuju kedamaian.