-
Chapter 132
Veedrya
13:02,May 01,2021
Melihat pernikahan orang tuanya berantakan, Ida bertekad tidak ingin dekat dengan makhluk lawan jenis bergender lelaki. Tapi pertemuannya dengan sahabat-sahabatnya, membuatnya merasakan gelenyar berbeda pada satu orang, sahabat kecilnya, orang yang membuatnya berubah, orang yang paling ingin dilindunginya, dan orang yang paling disakitinya.
Hafid mendendam pada Ida dengan setiap sel di tubuhnya. Jika bisa, dia ingin gadis itu lenyap saja dari muka bumi, karena melihatnya lagi, hanya membuatnya mendamba dan merasakan sakit secara bersamaan. Bagaimana bisa seseorang membenci dan membutuhkan seseorang di saat yang sama?
Suatu malam, takdir mempertemukan mereka, menulis cerita untuk mereka. Apakah mereka sudah memilih jalan yang tepat? Bisakah mereka menjadi pasangan yang sempurna?
-
Chapter 172
Charlotte
08:01,Sep 25,2024
Putri Sulung dari Tuan Jenderal, cantik, lembut, dan anggun, telah menjadi gila cinta dengan Sang Raja dan berkorbannya telah berlangsung selama enam tahun panjang, hingga akhirnya dia memenangkan hati Sang Raja dan menjadi Permaisuri.
Dia membantu Sang Raja melawan negara-negara lain, mengisi kas negara dengan harta, bahkan hampir menjadi sandera bagi negara-negara musuh.
Namun, lima tahun kemudian, ketika dia kembali, kerajaan itu telah kehilangan kedudukannya. Wanita yang ada di pelukan Sang Raja tersenyum manis dan menggoda, "Kakak, situasinya sudah membaik, kamu sebaiknya pensiun dan menyerahkan tahtamu."
Anak perempuannya tewas dengan kejam, putra mahkota dicabut hak tahtanya, dan keluarga Shen yang setia tak tersisa satu pun yang hidup. Satu jabatan telah merenggut nyawa anak dan keluarga yang penuh kesetiaan.
Madelyn Shen tidak pernah membayangkan bahwa dalam pasangan suami-istri yang saling mencintai dan mendukung satu sama lain, semuanya hanya sebuah lelucon! Sang Raja berkata, "Karena kamu telah menemaniku selama 20 tahun, aku akan mengampuni semua kesalahanmu, kamu harus bersyukur dan berterimakasih padaku."
Di bawah sinar putih sutra setinggi tiga kaki, Madelyn Shen bersumpah dengan niat jahat, 'Kapan matahari akan terbenam, maka aku akan mati, dan kamu serta semuanya akan mati bersamaku!'
Dilahirkan kembali pada usia 14 tahun, tragedi belum terjadi, dan seluruh keluarganya masih hidup. Dia tetap menjadi Putri Sulung yang cantik, lembut, dan anggun dari Tuan Jenderal. Keluarga yang dekat menyembunyikan niat jahat, sepupu yang licik dan kejam, bibi yang baru masuk rumah ingin mencari masalah dengannya, dan para penjahat ingin kembali memikatnya.
Keluarga harus dilindungi, dendam besar harus dibalaskan, dan kedudukan Kaisar harus direbut. Dalam kehidupan ini, mari kita saksikan siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan ini!
-
Chapter 558
Hyon Song
10:48,Feb 28,2021
Cinta?Sudah, Benci?Sudah, Hidup?Sudah, Mati?Sudah, pada akhirnya ingin menyesali juga tidak bisa....
Mungkin ini keputusasaan terbesar dalam cinta.
Decky, kalau ini memang maumu, ya sudah, aku penuhi.
Pahit atau sakit, hatiku sudah sepenuhnya terima.
hanya karena, orang itu, kamu.....hilang
-
Chapter 171
Lizbeth Lee
14:27,Jul 28,2023
Kimberlie berlari dengan linangan air mata, bukan tidak suka dicium oleh suaminya sendiri. Tapi, bagaimana sih rasanya dicium oleh pria yang mencintai orang lain? Walau sangat menginginkannya dan begitu mendamba tapi tetap saja ‘hancur’. Kimberlie berlari menuju keruangan pribadinya menggunakan tangga darurat agar tidak menjadi pusat perhatian banyak orang. Mengapa begitu banyak drama yang di lalui oleh Kimberlie hari ini.
“Ada apa Nona Kim?” Mathew datang dengan membawa sapu tangan dan memberikannya kepada Kimberlie. Tahun segini, ternyata masih ada menyimpan sapu tangan di saku kemejanya, perlakuan klasik yang manis.
“Aku tidak apa-apa Mathew, apakah kau sudah memakan nasi goreng buatanku?” Kimberlie segera menyeka air matanya dan mencuci wajahnya di wastafel ruangan tersebut. Tidak lupa juga Ia memoles kembali bedak dan make up yang lebih menor dari sebelumnya. Bukan untuk mencari perhatian agar terlihat lebih cantik, sungguh bukan. Polesan ini sengaja untuk menutup wajah sembabnya dan untunglah, tangan lihai itu berhasil menjadikannya terlihat kembali segar, walau jika diperhatikan matanya masih terlihat merah.
“Yah sudah kalau tidak mau cerita, mungkin suatu saat jika Nona sudah percaya kepadaku, datanglah, dengan senang hati saya akan menjadi pendengar yang baik.” Kimberlie terkekeh mendengar penawaran yang luar biasa itu.
“Jangan memanggilku dengan sebutan formal Mathew, biasakan untuk memanggil namaku, aku tidak ingin kau keceplosan saat kita ada di luar sana,” terang Kimberlie lalu berjalan menuju keluar ruangan dan masuk kedalam lift sambil mengangguk sejenak kepada Mathew lalu tersenyum.
Dari jauh Kimberlie bisa menatap wajah tidak suka dari beberapa teman-temannya, terutama Santy. Entahlah, sejak awal bahkan sebelum mengenal Kimberlie saja rasanya ada sesuatu dari tatapan Santy yang seolah, ingin menguburkan wajah Kimberlie kedalam dasar laut hingga tak akan pernah muncul kepermukaan lagi.
“Mohon maaf Kak Santy, saya tadi masih mengukur pakaian say
-
-
-