Bab 11 Tidak Terbatas

by Mullet 08:01,Dec 20,2022
Terry Lu langsung tahu siapa orang itu saat mendengar suara ini, jadi dia langsung berjalan keluar.

Dia melihat Gladys Huo membawa 20 orang yang merupakan organisasi anak muda yang memiliki tato naga dan harimau berdiri di depan pintu toko sambil membawa tongkat dengan ganas.

Hari ini Gladys mengenakan pakaian olahraga bewarna kuning yang longgar sehingga tidak bisa menutupi bentuk tubuhnya yang indah.

Terry memicingkan matanya ke arah Gladys sambil tersenyum aneh.

“Berengsek, pembohong, hingga mati pun kamu tetap tidak berubah.” Gladys seperti bom yang marah-marah kepada Terry : “Jika kamu hari ini tidak menyerahkan kesayangan aku, maka aku akan mematahkan kaki kamu.”

Terry hanya melirik Gladys dan orang-orang yang ada di belakangnya.

Semua orang ini kelihatannya memiliki umur yang sama dengan Gladys sekitar 17 tahun, rambut mereka di warnai seperti pemuda yang tidak baik.

Saat ini seorang pria yang mengenakan anting-anting besar maju selangkah ke depan sambil membawa tongkat baseball, pria ini berjalan ke depan Gladys dan berbicara pada Terry.

“Nak, apakah kamu sudah bosan hidup hingga berani menyinggung kak Gladys?”

Pemuda ini berbicara sambil mengayunkan tongkat baseball ke tangannya dan terlihat seperti sedang memberi ancaman.

Terry menggelengkan kepala saat melihat adegan ini, jika semua orang ini benar-benar ingin bertarung, maka gigi mereka semua pasti akan patah.

Hanya saja, jika berita seorang Raja Prajurit Bayaran, Pembunuh kelas Dunia dan kultivator seperti dia bertarung dengan sekelompok preman tersebar keluar, maka bukankah hal ini akan menjadi lelucon negara.

Namun sepertinya para bocah ini benar-benar ingin terlihat hebat, jadi tidak bisa kalau menggunakan kekerasan.

Saat Terry sedang binggung, tiba-tiba terdengar suara yang jelas.

“Gladys, apa yang ingin kamu lakukan?”

Terry menoleh, ternyata Alicia Huo sudah daang.

Hari ini Alicia mengenakan blazer dan sebuah kaos rendah dada.

Wajah Gladys berubah menjadi merah saat melihat kakaknya datang, dia terlihat seperti tidak natural.

Semenjak dia pergi dari Hotel Triumph, dia tidak pulang kerumah sama sekali dan berada di bar selama 2 hari dan mengenal preman ini.

Saat Gladys mengatakan kekesalannya, orang-orang ini langsung bersikap ingin mengembalikan reputasinya. Gladys melihat dia memiliki banyak orang, jadi dia membawa mereka untuk datang kemari dan ingin mengambalikan reputasinya.

Tapi dia tahu dirinya pasti akan kena marah jika keluarganya tahu dirinya berhubungan dengan orang seperti ini, jadi Gladys merasa sedikit panik saat melihat kakaknya.

Alicia memasang wajah yang serius, dia berjalan ke hadapan Gladys, lalu melihat ke arah sekelompok anak muda yang terlihat tidak baik dan berkata :

“Gladys, kamu kemana saja selama dua hari ini? Telepon tidak aktif, lalu kamu juga tidak pulang ke rumah.”

Kata-kata yang keras dari Alicia membuat Gladys merasa tidak senang, apalagi Alicia mengatakan semua hal ini di hadapan sekelompok anak buahnya dan Terry selaku musuhnya. Jadi dia pun langsung melampiaskan semua amarahnya selama beberapa hari ini.

“Kamu tidak perlu mengurusi hidup aku, sekarang aku sudah berumur 18 tahun, aku sudah menjadi orang dewasa, jadi aku memiliki kebebasan tersendiri.”

Alicia menahan amarahnya, lalu berbicara dengan serius : “Cepatlah pulang, papa, mama dan kakek sangat khawatir dengan kamu, jangan membuat onar lagi.”

“Aku tidak mau pulang, hari ini aku ingin beri pelajaran pada penipu ini!” Gladys berbicara dengan keras.

“Plak!”

Alicia akhirnya tidak bisa menahan amarahnya lagi dan langsung menampar wajah adiknya.

Terry sudah membantu keluarga dan perusahaannya untuk melewati masa yang paling sulit, selain itu Ketua Qicuo juga turun tangan sendiri untuk membahas bisnis lanjutan dengannya, jadi semua ini sangat menguntungkan untuk Keluarga Huo.

Bisa dibilang Keluarga Huo bisa masuk ke sebuah dunia baru karena bantuan dari Terry, jadi kedatangan dia kali ini adalah ingin berterima kasih pada Terry.

Tapi adik perempuannya ini telah membuat onar da terus-terusan menyinggung Tuan Terry. Meskipun biasanya dia memanjakan adiknya, tapi kali ini Alicia tidak bisa menahan semua ini lagi.

Tamparan ini membuat Gladys dan sekelompok pemuda yang ada di sampingnya tercenggang.

“Kamu berani menampar aku?”

Gladys berbicara sambil memasang wajah yang tidak percaya.

Kemudian air matanya pun jatuh ke bawah.

Meskipun Alicia kasihan padanya, tapi dia masih memasang wajah yang dingin.

“Cepat pulang sekarang juga, jika tidak jangan harap kamu bisa keluar dari rumah lagi.”

Alicia berbicara dengan suara yang keras.

Keluarga Huo tidak memiliki anak laki-laki dan hanya ada 2 anak perempuan, jadi ayahnya dari kecil sudah mendidiknya seperti anak laki-laki dan menuntunya dengan keras.

Semenjak adiknya lahir, mereka semua sangat menyayangi dan memanjakannya, jadi dia memiliki sikap yang arrogant.

Sekarang dia berhubungan dengan pemuda yang tidak baik, jika tidak mengajarinya dengan keras, maka tidak tahu apa yang akan terjadi padanya di kemudian hari.

Alicia memutuskan akan memberitahu masalah ini pada ayahnya saat adiknya pulang nanti, lalu dia akan mengurung adiknya selama beberapa bulan untuk diberikan pelajaran dengan baik.

Gladys yang sedang menangis itu langsung menyeka air matanya, berkata :

“Baik, kalau kamu tidak mau menerima aku, maka aku akan pergi! Tanpa kamu aku juga masih bisa hidup dengan baik!”

Setelah selesai bicara Gladys langsung pergi dari sana. Sebelum pergi, dia juga memelototi Terry dengan penuh kebencian.

Terry membalasnya dengan tatapan mata yang tidak bersalah.

Alicia langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi supirnya yang menunggu di depan jalan saat melihat adiknya pergi dalam keadaan yang marah.

“Paman Zhao, tolong kirim orang untuk memperhatikan Gladys, dia baru saja pergi dari Toko Kelontong Forget Worry, jangan sampai terjadi masalah padanya.”

Sekelompok pemuda itu pun tidak tahu harus melakukan apa, bagaimana pun Alicia adalah seorang bos perusahaan yang senilai ratusan juga, jadi dia memiliki aura yang cukup kuat.

Lalu mereka juga tahu apa hubungan Alicia dan Gladys, jadi mereka tidak berani mengatakan apapun.

Terry maju selangkah kedepan, lalu kaki kanannya menginjak sebuah batu yang ada di samping jalan dan berkata :

“Kalian masih tidak ingin pergi.”

Kemudian dia bisa menghancurkan batu ini dengan mudah.

“Klek!”

Pria yang menggenakan anting-anting itu membelalakan matanya dan menelan air ludahnya.

“Kak, kami salah, kami akan pergi.”

Injakan kaki Terry tadi sudah benar-benar membuatnya terkejut, jika dia menginjak tubuh seseorang, bukankah orang itu akan mati?

Pria itu pun langsung pergi dari sana, kemudian Terry pun berbicara pada Alicia : “CEO Huo, ada urusan apa?”

Alicia menenangkan hatinya, kemudian tersenyum dan berkata : “Tujuan aku datang kemari adalah ingin berterima kasih pada Tuan Terry, lalu aku ingin mewakilkan adik aku untuk minta maaf pada anda.”

“Itu tidak perlu, kita bekerja sama dengan adil, jadi kamu tidak ada hutang apapun dengan aku. Lalu kamu juga tidak perlu minta maaf, aku tidak akan marah pada anak kecil.”

Kemudian terry pun masuk ke dalam tokonya dan berbaring di atas sofa.

Alicia pun ikut masuk ke dalam tanpa ragu sama sekali, lalu dia melihat Terry yang sedang berbaring di atas sofa.

“Mungkin bagi anda ini hanya masalah kecil, tapi bagi Keluarga Huo ini adalah masalah besar, kami tetap harus datang dan mengucapkan terima kasihh pada anda.”

“Kalau begitu terserah padamu, aku sekarang sedikit mengantuk, jadi terserah kamu mau melakukan.”

Terry pun memejamkan mata sambil, beberapa saat kemudian dia pun masuk ke dalam tidurnya.

Alicia merasa sedikit binggung saat melihat Terry yang sedang tidur dengan pulas.

Beberapa saat kemudian, dia pun mulai fokus pada wajah Terry.

Dia memiliki wajah yang tegas, alis yang tajam, hidung besar, juga kulit yang sehat. Wajah bagian kirinya ada sedikit bekas luka, tapi hal ini tidak hanya mempengaruhi ketampanannya sama sekali, sebaliknya membuatnya menjadi lebih bergairah.

Tiba-tiba wajah Alicia berubah menjadi merah, kemudian dia langsung melarikan wajahnya dengan perasaan hati yang kacau.

“Ada apa ini?”

Dia bertanya pada dirinya sendiri karena dia tidak pernah bersikap seperti hari ini, lalu dia juga tidak pernah melihat seorang pria dengan jelas seperti ini dan begitu tertarik padanya.

Alicia langsung melihat ke arah sekitar saat merasa ada hal yang tidak beres pada dirinya.

Lalu dia menyadari kalau tempat ini sangatlah berantakan.

Tempat ini dipenuhi dengan putung rokok, kertas bekas juga serba-serbi.

Satu—satunya tempat yang bersih adalah tempat Terry berbaring saat ini.

Terakhir kali saat dia datang kemari, dia tidak memperhatikan hal ini sama sekali karena pikirannya sedang sangat kacau, jadi sekarang dia terkejut saat melihat tempat ini dengan jelas.

Setelah berpikir sejenak, Alicia menggigit bibirnya, lalu menemukan sapu di sudut ruangan dan mulai membersihkan tempat itu.

Setengah jam kemudian toko ini sudah berubah menjadi tempat yang baru, Alicia menyeka keringatnya sambil terseyum.

Alicia merasa sangat aman saat duduk di sofa sambil sambil melihat Terry yang sedang tertidur pulas.

Tanpa sadar dia pun mulai tertidur di atas sofa.

Sekali Terry bangun, langit sudah gelap.

Dia melihat Alicia yang sedang tertidur di atas sofa sambil sedikit mendengkur dengan hidung yang sedikit bergoyang dan wajah yang indah.

Terry pun menunjukan senyum yang jahat saat melihat adegan ini.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

842