chapter 5 ayah baptis
by Harryanto
17:15,Jun 16,2023
Walaupun Andi Yang telah mengembangkan kemampuan untuk menangani hal-hal dengan tenang selama bertahun-tahun di dunia bisnis, dia sangat bersemangat ketika mendengar bahwa penyakit yang telah mengganggunya seumur hidup dapat disembuhkan.
Andri Tang berkata, "Tuan Yang, jangan bersemangat, penyakitmu bukanlah masalah yang sulit."
Andi Yang berkata, "Oke, itu kesepakatannya, jika kamu bisa menyembuhkan penyakit saya, saya sangat berterima kasih pada kamu."
Setelah berbicara, Andi Yang memberi isyarat kepada pengurus rumah tangga, dan pengurus rumah tangga cepat mengambil cek.
Andi Yang menandatangani cek, lalu menyerahkannya kepada Andri Tang sambil berkata, "Dokter jenius, ini adalah biaya pengobatan hari ini, dan kamu dapat mengisi jumlahnya sesuka kamu."
Hati Andri Tang tidak tenang lagi, tuan ini benar-benar orang kaya, apakah tidak ada batasan untuk cek ini, satu juta? Sepuluh juta? Banyak kekayaan ada di depannya.
Namun, Andri Tang masih mengendalikan keinginan batinnya dan berkata, "Tuan Yang, saya seorang mahasiswa dari Universitas kedokteran. Kakek saya sering mengajari saya menjadi dokter yang baik hati sejak saya masih kecil. Jadi saya tidak akan menerima biaya pengobatanmu. Tuan hanya perlu membayar uang untuk makanan ini."
"Kamu bukan hanya tak mementingkan uang, malah juga memiliki karakter yang baik. Sayang sekali saya, Andi Yang, tidak memiliki cucu dalam hidup saya. Anak, saya ingin mengakui kamu sebagai cucu saya. Apakah kamu sudi?" Andi Yang menatap Andri Tang yang tampan dan tegak, matanya penuh kekaguman dan kesukaan.
Ekspresi pengurus rumah tangga berubah. Dia tidak menyangka Andi Yang akan mengambil inisiatif untuk mengakui Andri Tang sebagai cucunya. Semua tahu bahwa dengan kekayaan dan statusnya, jika dia menginginkan seorang cucu, orang yang tak terhitung jumlah bersedia berbaris untuk dipilih olehnya.
"Kakek, cucu bersujud padamu."
Andri Tang berlutut dan bersujud tiga kali kepada Andi Yang. Dia memiliki kesan yang sangat baik tentang Andi Yang karena dia merasa bahwa lelaki tua ini sangat mirip dengan kakeknya Harikho Tang. Andri Tang sangat ramah dan baik, jadi dia sudi menjadi cucunya.
Pengurus rumah tangga berkata dalam hatinya bahwa mulai hari ini, anak ini akan mendapat banyak. Dengan kakek baptis seperti Tuan Yang, dia bisa melakukan apa saja sesuka hatinya di Kota J.
Andi Yang membantu Andri Tang bangkit, lalu dia berkata dengan gembira, "Saya, Andi Yang, hanya memiliki satu cucu perempuan sepanjang hidup saya, tapi hari ini saya memiliki cucu lain. Saya benar-benar beruntung."
"Kakek akan berumur panjang."
Setelah berbicara, Andri Tang tidak bisa menahan air matanya ketika memikirkan kakeknya yang sudah lama meninggal, tetapi sekarang semuanya berubah, sekarang Andri Tang memiliki warisan medis kuno, jadi tidak mungkinlah Andi Yang meninggal lebih awal.
"Cucu yang bagus, datang ke sini bersama kakek." Andi Yang memegang tangan Andri Tang untuk duduk bersama, lalu dia bertanya lagi, "Apakah kamu bekerja selama liburan?"
Andri Tang berkata, "Ya, kakek dan ayah saya meninggal lebih awal, dan tidak mudah bagi ibu saya untuk menghidupkan saya dan kakak perempuan saya. Jadi saya ingin bekerja selama liburan untuk mendapatkan biaya kuliah saya dan membantu ibu mengurangi bebannya."
"Oh, anak baik, kamu berbakti dan bijaksana. Jadi impian apa yang kamu miliki?"
Andri Tang tersenyum kecut dan berkata, "Saya memiliki banyak impian, tapi semuanya tidak berhasil. Ketika saya masih muda, impian saya adalah menjadi dokter yang baik seperti kakek saya. Kemudian hidup saya menjadi sulit dan saya mulai bekerja, saat itu impian saya adalah menjadi bos. Namun ketika saya diintimidasi oleh Si Gendut Zhou, impian saya adalah memukulinya.
Andi Yang bertanya dengan curiga, "Siapa Si Gendut Zhou?"
"Si Gendut Zhou adalah manajer restoran kami. Dia sering memotong gaji staf dan memanfaatkan para pelayan wanita ... singkatnya, dia telah melakukan banyak hal buruk, dan dia benar-benar sampah."
"Kakek paham!" Andi Yang mengangguk.
Andri Tang berdiri dan berkata, "Kakek, saya harus kembali. Kalau tidak, Si Gendut Zhou akan memarahi saya."
"Oke, mari kita bicara lain kali. Kakek akan pergi menyiapkan hadiah untukmu. Sekarang kamu memanggil saya kakek, jadi sebagai kakekmu, tentulah saya perlu memberimu hadiah yang bagus."
"Kakek, saya tidak menginginkan hadiah apa pun, saya hanya mau kamu beristirahat."
Andri Tang menulis satu resep kepada pengurus rumah tangga, memintanya memberi obat kepada Andi Yang di tepat waktu, lalu dia meninggalkan rumah Yang dan bergegas kembali ke restoran.
Begitu Andri Tang memasuki pintu, Jenny Le buru-buru menariknya ke depan satu meja tamu dan berkata kepada seorang pemuda yang hampir mabuk dengan bekas luka di wajahnya, "Kak Delon, saya benar-benar tidak berbohong padamu, ini pacar saya."
Kak Delon berdiri dan menatap Andri Tang dengan kejam, lalu dia bertanya dengan mulutnya yang penuh bau alkohol, "Apakah kamu pacar gadis ini?"
Andri Tang berkata, "Ya, saya pacarnya."
Situasi seperti ini telah terjadi beberapa kali. Jenny Le adalah primadona Universitas Kota J, jadi ada banyak laki-laki mau mengejarnya saat dia bekerja di restoran ini. Setiap kali situasi seperti ini muncul, dia akan minta Andri Tang berpura-pura menjadi pacarnya. Saat laki-laki ini melihat dia punya pacar, mereka akan menyerah.
Namun situasi hari ini agak istimewa karena Kak Delon tidak berniat menyerah.
"Gadis kecil, apakah kamu bodoh? Kamu telah menjadi pelayan, jadi kenapa memilih seorang pengiriman makanan sebagai pacarmu? Bukankah lebih baik jika kamu menemukan seorang pria yang kaya untuk diandalkan?"
Orang lain yang duduk di samping Kak Delon tertawa terbahak-bahak dan membujuk Jenny Le satu demi satu, "Benar, kamu harus berpikir lebih banyak saat saya masih muda, mari bersama Kak Delon dan menikmati hidup menarik dengannya."
Jenny Le tersenyum dan berkata, "Maaf, saya benar-benar keras kepala, saya hanya menyukainya. Kak Delon, duduklah, dan saya akan menuangkan segelas anggur untukmu."
Jenny Le memaju untuk menuangkan anggur kepada Delon, tetapi Delon mencengkeram pergelangan tangannya dan bertanya, "Apakah kamu membenci bekas luka di wajah saya, dan tak menyukai saya karena saya tak setampan bocah itu?"
"Tidak, sungguh tidak."
Jenny Le sangat membenci pria ini, tetapi demi pekerjaannya, dia hanya bisa bercakap dengan hati-hati. Sial pengawas Ricky Zhang, dia segera pergi ketika melihat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi di sini, dia bahkan tidak berani menunjukkan wajahnya sama sekali.
Delon berkata, "Baiklah, saya akan memberimu dua pilihan hari ini, jalani hidup yang lebih baik dengan saya, atau saya akan membuat satu bekas luka yang besar di wajahnya dan lihat apa kamu masih menyukainya."
Andri Tang mengerutkan kening ketika mendengar kata-kata ini, dia berpikir di dalam hatinya bahwa pria ini benar-benar kejam, apakah dia mau membuat bekas luka di wajahnya hanya karena ada bekas luka di wajahnya?
Ekspresi Jenny Le menjadi buruk, dia terus berkata, "Kak Delon, bukankah itu sulit bagimu? Saya hanya menyukainya, bahkan jika kamu membuat sepuluh bekas luka di wajahnya, saya tetap menyukainya."
Delon berkata dengan sinis, "Oke, kalau begitu saya akan membuat sepuluh bekas luka di wajahnya untuk melihat apakah yang kamu katakan adalah benar."
Setelah berbicara, Delon mengeluarkan belati dari pinggangnya dan berjalan menuju Andri Tang.
"Delon, jangan lakukan hal keterlaluan," kata Andri Tang dengan suara dingin. Meskipun dia tidak menimbulkan masalah, dia juga tidak takut masalah.
"Keterlaluan? Hari ini saya akan memberitahumu apa itu keterlaluan."
Setelah berbicara, Delon mengangkat belati untukk menusuk wajah Andri Tang. Kaki Andri Tang bergerak sedikit dan cepat menghindari belati Delon.
Jenny Le berdiri di depan Andri Tang, mengangkat tangannya sambil berteriak tajam, "Apa yang kamu lakukan?"
Delon mendorong Jenny Le pergi dan berkata kepada gangster di belakangnya, "Tangkap bocah ini, saya akan merusak wajahnya hari ini."
Beberapa gangster datang untuk mengepung Andri Tang, saat ini Jenny Le berdiri di depan Andri Tang lagi untuk melindunginya. Andri Tang dengan lembut mendorongnya pergi, "Saya tidak akan bersembunyi di belakang wanita."
"Mereka ..." Jenny Le masih mau mengatakan sesuatu, tapi Andri Tang terus berkata, "Jangan khawatir, saya bisa menangani bajingan ini."
Sebab Delon menindasnya terlalu banyak, jadi dia tidak perlu menahannya lagi.
"Tangkap dia untuk saya."
Delon berteriak, dan beberapa gangster bergegas menuju untuk menangkap Andri Tang.
Andri Tang berkata, "Tuan Yang, jangan bersemangat, penyakitmu bukanlah masalah yang sulit."
Andi Yang berkata, "Oke, itu kesepakatannya, jika kamu bisa menyembuhkan penyakit saya, saya sangat berterima kasih pada kamu."
Setelah berbicara, Andi Yang memberi isyarat kepada pengurus rumah tangga, dan pengurus rumah tangga cepat mengambil cek.
Andi Yang menandatangani cek, lalu menyerahkannya kepada Andri Tang sambil berkata, "Dokter jenius, ini adalah biaya pengobatan hari ini, dan kamu dapat mengisi jumlahnya sesuka kamu."
Hati Andri Tang tidak tenang lagi, tuan ini benar-benar orang kaya, apakah tidak ada batasan untuk cek ini, satu juta? Sepuluh juta? Banyak kekayaan ada di depannya.
Namun, Andri Tang masih mengendalikan keinginan batinnya dan berkata, "Tuan Yang, saya seorang mahasiswa dari Universitas kedokteran. Kakek saya sering mengajari saya menjadi dokter yang baik hati sejak saya masih kecil. Jadi saya tidak akan menerima biaya pengobatanmu. Tuan hanya perlu membayar uang untuk makanan ini."
"Kamu bukan hanya tak mementingkan uang, malah juga memiliki karakter yang baik. Sayang sekali saya, Andi Yang, tidak memiliki cucu dalam hidup saya. Anak, saya ingin mengakui kamu sebagai cucu saya. Apakah kamu sudi?" Andi Yang menatap Andri Tang yang tampan dan tegak, matanya penuh kekaguman dan kesukaan.
Ekspresi pengurus rumah tangga berubah. Dia tidak menyangka Andi Yang akan mengambil inisiatif untuk mengakui Andri Tang sebagai cucunya. Semua tahu bahwa dengan kekayaan dan statusnya, jika dia menginginkan seorang cucu, orang yang tak terhitung jumlah bersedia berbaris untuk dipilih olehnya.
"Kakek, cucu bersujud padamu."
Andri Tang berlutut dan bersujud tiga kali kepada Andi Yang. Dia memiliki kesan yang sangat baik tentang Andi Yang karena dia merasa bahwa lelaki tua ini sangat mirip dengan kakeknya Harikho Tang. Andri Tang sangat ramah dan baik, jadi dia sudi menjadi cucunya.
Pengurus rumah tangga berkata dalam hatinya bahwa mulai hari ini, anak ini akan mendapat banyak. Dengan kakek baptis seperti Tuan Yang, dia bisa melakukan apa saja sesuka hatinya di Kota J.
Andi Yang membantu Andri Tang bangkit, lalu dia berkata dengan gembira, "Saya, Andi Yang, hanya memiliki satu cucu perempuan sepanjang hidup saya, tapi hari ini saya memiliki cucu lain. Saya benar-benar beruntung."
"Kakek akan berumur panjang."
Setelah berbicara, Andri Tang tidak bisa menahan air matanya ketika memikirkan kakeknya yang sudah lama meninggal, tetapi sekarang semuanya berubah, sekarang Andri Tang memiliki warisan medis kuno, jadi tidak mungkinlah Andi Yang meninggal lebih awal.
"Cucu yang bagus, datang ke sini bersama kakek." Andi Yang memegang tangan Andri Tang untuk duduk bersama, lalu dia bertanya lagi, "Apakah kamu bekerja selama liburan?"
Andri Tang berkata, "Ya, kakek dan ayah saya meninggal lebih awal, dan tidak mudah bagi ibu saya untuk menghidupkan saya dan kakak perempuan saya. Jadi saya ingin bekerja selama liburan untuk mendapatkan biaya kuliah saya dan membantu ibu mengurangi bebannya."
"Oh, anak baik, kamu berbakti dan bijaksana. Jadi impian apa yang kamu miliki?"
Andri Tang tersenyum kecut dan berkata, "Saya memiliki banyak impian, tapi semuanya tidak berhasil. Ketika saya masih muda, impian saya adalah menjadi dokter yang baik seperti kakek saya. Kemudian hidup saya menjadi sulit dan saya mulai bekerja, saat itu impian saya adalah menjadi bos. Namun ketika saya diintimidasi oleh Si Gendut Zhou, impian saya adalah memukulinya.
Andi Yang bertanya dengan curiga, "Siapa Si Gendut Zhou?"
"Si Gendut Zhou adalah manajer restoran kami. Dia sering memotong gaji staf dan memanfaatkan para pelayan wanita ... singkatnya, dia telah melakukan banyak hal buruk, dan dia benar-benar sampah."
"Kakek paham!" Andi Yang mengangguk.
Andri Tang berdiri dan berkata, "Kakek, saya harus kembali. Kalau tidak, Si Gendut Zhou akan memarahi saya."
"Oke, mari kita bicara lain kali. Kakek akan pergi menyiapkan hadiah untukmu. Sekarang kamu memanggil saya kakek, jadi sebagai kakekmu, tentulah saya perlu memberimu hadiah yang bagus."
"Kakek, saya tidak menginginkan hadiah apa pun, saya hanya mau kamu beristirahat."
Andri Tang menulis satu resep kepada pengurus rumah tangga, memintanya memberi obat kepada Andi Yang di tepat waktu, lalu dia meninggalkan rumah Yang dan bergegas kembali ke restoran.
Begitu Andri Tang memasuki pintu, Jenny Le buru-buru menariknya ke depan satu meja tamu dan berkata kepada seorang pemuda yang hampir mabuk dengan bekas luka di wajahnya, "Kak Delon, saya benar-benar tidak berbohong padamu, ini pacar saya."
Kak Delon berdiri dan menatap Andri Tang dengan kejam, lalu dia bertanya dengan mulutnya yang penuh bau alkohol, "Apakah kamu pacar gadis ini?"
Andri Tang berkata, "Ya, saya pacarnya."
Situasi seperti ini telah terjadi beberapa kali. Jenny Le adalah primadona Universitas Kota J, jadi ada banyak laki-laki mau mengejarnya saat dia bekerja di restoran ini. Setiap kali situasi seperti ini muncul, dia akan minta Andri Tang berpura-pura menjadi pacarnya. Saat laki-laki ini melihat dia punya pacar, mereka akan menyerah.
Namun situasi hari ini agak istimewa karena Kak Delon tidak berniat menyerah.
"Gadis kecil, apakah kamu bodoh? Kamu telah menjadi pelayan, jadi kenapa memilih seorang pengiriman makanan sebagai pacarmu? Bukankah lebih baik jika kamu menemukan seorang pria yang kaya untuk diandalkan?"
Orang lain yang duduk di samping Kak Delon tertawa terbahak-bahak dan membujuk Jenny Le satu demi satu, "Benar, kamu harus berpikir lebih banyak saat saya masih muda, mari bersama Kak Delon dan menikmati hidup menarik dengannya."
Jenny Le tersenyum dan berkata, "Maaf, saya benar-benar keras kepala, saya hanya menyukainya. Kak Delon, duduklah, dan saya akan menuangkan segelas anggur untukmu."
Jenny Le memaju untuk menuangkan anggur kepada Delon, tetapi Delon mencengkeram pergelangan tangannya dan bertanya, "Apakah kamu membenci bekas luka di wajah saya, dan tak menyukai saya karena saya tak setampan bocah itu?"
"Tidak, sungguh tidak."
Jenny Le sangat membenci pria ini, tetapi demi pekerjaannya, dia hanya bisa bercakap dengan hati-hati. Sial pengawas Ricky Zhang, dia segera pergi ketika melihat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi di sini, dia bahkan tidak berani menunjukkan wajahnya sama sekali.
Delon berkata, "Baiklah, saya akan memberimu dua pilihan hari ini, jalani hidup yang lebih baik dengan saya, atau saya akan membuat satu bekas luka yang besar di wajahnya dan lihat apa kamu masih menyukainya."
Andri Tang mengerutkan kening ketika mendengar kata-kata ini, dia berpikir di dalam hatinya bahwa pria ini benar-benar kejam, apakah dia mau membuat bekas luka di wajahnya hanya karena ada bekas luka di wajahnya?
Ekspresi Jenny Le menjadi buruk, dia terus berkata, "Kak Delon, bukankah itu sulit bagimu? Saya hanya menyukainya, bahkan jika kamu membuat sepuluh bekas luka di wajahnya, saya tetap menyukainya."
Delon berkata dengan sinis, "Oke, kalau begitu saya akan membuat sepuluh bekas luka di wajahnya untuk melihat apakah yang kamu katakan adalah benar."
Setelah berbicara, Delon mengeluarkan belati dari pinggangnya dan berjalan menuju Andri Tang.
"Delon, jangan lakukan hal keterlaluan," kata Andri Tang dengan suara dingin. Meskipun dia tidak menimbulkan masalah, dia juga tidak takut masalah.
"Keterlaluan? Hari ini saya akan memberitahumu apa itu keterlaluan."
Setelah berbicara, Delon mengangkat belati untukk menusuk wajah Andri Tang. Kaki Andri Tang bergerak sedikit dan cepat menghindari belati Delon.
Jenny Le berdiri di depan Andri Tang, mengangkat tangannya sambil berteriak tajam, "Apa yang kamu lakukan?"
Delon mendorong Jenny Le pergi dan berkata kepada gangster di belakangnya, "Tangkap bocah ini, saya akan merusak wajahnya hari ini."
Beberapa gangster datang untuk mengepung Andri Tang, saat ini Jenny Le berdiri di depan Andri Tang lagi untuk melindunginya. Andri Tang dengan lembut mendorongnya pergi, "Saya tidak akan bersembunyi di belakang wanita."
"Mereka ..." Jenny Le masih mau mengatakan sesuatu, tapi Andri Tang terus berkata, "Jangan khawatir, saya bisa menangani bajingan ini."
Sebab Delon menindasnya terlalu banyak, jadi dia tidak perlu menahannya lagi.
"Tangkap dia untuk saya."
Delon berteriak, dan beberapa gangster bergegas menuju untuk menangkap Andri Tang.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved