Bab 2 Setan Yang Berdarah Dingin!

by Summertrain 08:01,Sep 13,2023
Dalam operasi penyelamatan kali ini, selain Nickson Ye, masih ada empat rekan dari Pasukan Dragon Shadow.

Namun karena terdapat kesalahan dalam informasi yang Nickson Ye terima, ketika datang, mereka masuk ke dalam pengepungan musuh, saat itu Nickson Ye memimpin Pasukan Dragon Shadow untuk menghadapi serangan mendadak tersebut, dan menyelamatkan Carley Su keluar, demi menjaga keamanan Carley Su, Nickson Ye memerintahkan empat rekan lainnya untuk pergi ke arah yang berbeda sehingga bisa membubarkan perhatian musuh, membuat musuh menjadi menyebar.

Tadi, dia telah menghubungi empat rekan yang lain, dan dia tidak mendapatkan kabar apa pun, hal ini menunjukkan mereka telah mengorbankan nyawa mereka.

Jika terus berjalan melalui rute pelarian yang asli, maka pasti akan jatuh ke dalam kepungan musuh, lalu di belakang sana masih ada pengejaran, jika mereka terhimpit oleh musuh, maka kondisinya akan menyulitkan.

Jika hanya ada dirinya seorang, dia tidak akan takut apa-apa, namun sekarang masih ada Carley Su yang membutuhkan perlindungan darinya.

Jadi dia baru berputar kembali, karena yang harus dia lakukan adalah membunuh pasukan pengejar yang ada di belakang.

Semak-semak di hutan hujan sangat lebat, kemudian pepohonan menjulang tinggi ke atas langit, ketika masuk ke area hutan yang lebat, cahaya matahari yang terik saja tidak dapat menembus ke dalam, membuat orang merasa suram dan lembab.

DI tengah udara yang lembab seperti ini, mereka masih harus menghadapi suasana yang mencekam, seakan-akan terdapa jaring besar yang sedang akan menangkap mereka.

Nickson Ye sebagai Raja Tentara Dragon, tentara terkuat dari Organisasi Dragon Shadow, kemampuannya sangatlah hebat.

Pelatihan khusus yang burtal untuknya memungkinkan dia untuk beradaptatsi di kondisi tempur apa pun, seperti di tengah hutan hujan yang penuh dengan ancaman bahaya ini, dia justru terlihat melakukan segalanya dengan mudah.

Dia membawa Carley Su berjalan di tengah hutan hujan, dengan mengandalkan indranya yang bahkan lebih tajam dari binatang buas, dia memperkirakan kondisi di depan, di waktu yang bersamaan memastikan arah dengan mengandalkan kelembaban di tengan hutan hujan.

“Ikutki aku, sebelah sini! Ingat, jalan melalui jalur yang aku lewati.” Nickson Ye berkata Carley Su yang ada di belakangnya.

Carley Su mengangguk, ketika berada di tengah hutan hujan yang liar ini, akan naif jika mengatakan dirinya tidak takut sama sekali.

Hanya saja, baginya, selama dia bisa melihat sosok besar di depannya tersebut, rasa tidak aman di dalam hatinya menjadi berkurang, bahkan justru menjadi merasa aman.

Ini adalah sebuah ketergantungan.

Jika tidak ada pria ini di sisinya, di tengah hutan hujan yang tidak dia ketahui arahnya ini, mungkin dia tidak bisa mempertahankan keberaniannya bahkan hanya dalam waktu setengah menit saja.

Dengan mengandalkan pengalaman yang kaya di hutan hujan, dia bergerak ke sisi kanan, dan ternyata benar, dia melihat area dataran tinggi.

Nickson Ye membawa Carley Su ke sana, di tengah dataran tinggi, Nickson Ye menemuka gua alami yang keccil, hanya dapat dimasuki seseorang dalam kondisi jongkok.

“Kamu jongkok di dalam gua inni, tidak peduli apa yang terjadi, jangan keluarkan suara apa pun, dan juga jangan keluar!”

Nickson Ye berkata dengan suara yang serius.

“Kamu, kamu ingin pergi bertarung lagi?”

Carley Su bertanya.

Nickson Ye tidak menjaab, dia memandangi Carley Su, lalu segera menggendongnya, dan memasukkannya ke dalam gua, selanjutnya mulai mulai menutupinya.

Carley Su menggertak giginya, matanya tertuju pada pria itu.

Meskipun di kondisi yang penah ancaman bahaya ini, dia tetap tidak dapat melihat kepanikan dari tubuh pria di depannya ini, saat ini ekspresinya tetap terlihat tenang, seakan-akan semuanya ada di dalam kendalinya.

Pria di depannya ini saat ini penuh dengan luka, ada banyak waktu dia selalu melindungi dirinya, termasuk saat dirinya pingsan dari suara ledakan yang keras tersebut. Setelah sadar, dirinya tidak terluka apa pun, seharusnya pria di depannya ini melindunginya dengan tubuhnya, menerima gelombang ledakan yang besar itu dengan tubuhnya.

Tidak peduli ancaman apa yang dihadapi, dia akan tetap berdiri di depannya seperti bukit yang kokoh, memberikannya perlindungan yang aman.

“Kamu masih akan kembali, bukankah seperti itu?” Carley Su bertanya.

Nickson Ye meliriknya, lalu berkata: “Ini area perang, bukan permainan. Area perang selalu mengalami perubahan, tidak ada siapa pun yang bisa menghindari perubahana yang tiba-tiba atau ancaman. Termasuk aku sendiri.”

Carley Su menggigit bibirnya, lalu dia berkata: “Maaf, aku tidak bisa membantu. Yang bisa aku lakukan sendiri adalah membantu aku sendiri. Jadi, apakah kamu bisa membarikan aku sebilah pisau?”

Nickson Ye tercengang, tatapannya yang dingin menjadi sedikit hangat, dia menarik nafas yang mendalam, kemudian mengeluarkan sebuah piisau militer, lalu menyerahkannya kepada Carley Su.

Dia mengerti maksud Carley Su, jika dia tidak kembali, lalu pasukan pengejar menemukannya, maka yang bisa dia lakukan adalah menggunakan pisau ini untuk mengakhiri penderitaannya.

Mungkin kematian mengerikan, namun yang lebih mengerikan lagi adalah penderitaan dan pelecehan yang tidak diketahui di masa depan, setidaknya tindakan ini akan jauh lebih baik daripada jatuh ke tangan orang-orang itu.

Nickson Ye sudah selesai menyamari gua tersebut dengan baik, orang-orang yang lain tidak akan menyadari di sana ada sebuah gua, setelah itu dia berkata kepada Carley Su yang ada di dalam sana: “Ingat ucapanku. Lalu, sekarang masih belum tiba di kondisi yang putus apa, jadi kamu pegang baik-baik pisau tersebut, jangan melukai dirimu sendiri.”

Setelah mengaatkan hal ini, Nickson Ye sudah pergi.

Di dalam gua yang sudah disamarkan, Carley Su jongkok tidak bergerak, tagan kanannya dengan erat mencengkram pisau tersebut, karena terlalu erat, jari-jarinya menjadi putih.

“Kamu harus kembali, harus kembali……”

Carley Su bergumam seorang diri, keteguhannya selama ini seperti es yang mencair, air mata yang terjaga di dalam bola mata sekarang sudah mengalir keluar.
……

Di dataran tinggi.

Nickson Ye seperti patung yang berjaga di sana.

Dia menggunakan kondisi di sana untuk menyembunyi dirinya, membuat pakaian kamuflase di sekitarnya menyatu dengan kondisi di sana, tangannya memegang senjata M99, mata kanannya membidik teropong dari senjata, lalu dia menutupi aura di seluruh tubuhnya.

Beberapa saat kemudian, di dalam teropong senjata muncul beberapa bayangan, terlihat jelas mereka sangat berhati-hati, dan sepanjang perjalanan ini kecepatan mereka juga sangat tinggi.

Namun, mereka tetap tidak dapat terhindar dari Nickson Ye.

“Akhirnya sudah datang?”

Nickson Ye tersenyum dingin, di dalam matanya muncul niat membunuh, jari telunjuk yang berada di pelatu sudah perlahan-lahan mengerahkan kekuattan.

Ketika sosok di dalam teropong semakin banyak, Nickson Ye dengan tegas menarik pelatuk.

Wush!

Meskipun sudah diberi peredanm suara, namun suara deruan peluru tettap terdengar tajam, peluru itu menerjang ke arah depan.

Setelah melesatkan tembakan, Nickson Ye tidak melihat hasilnya, dia langsung merubah arah bidikan, lalu melesatkan dua tembakan lagi.

Wush! Wush!

Lagi-lagi dua peluru yang melesat keluar.

Ketiga peluru itu hampir melesat secara bersamaan, dengan temabakan yang secepat ini, bahkan sudah bisa disetarakan dengan dewa.

Di sisi kanan di depan sana, Ancistro sedang memimpin pasukan bersenjatanya melaju, tiba-tiba——

Duang!

Kepala seorang prajurit di depan meledak, benda berwarna putih dan merah melayang di tengah udara, lalu berserakan ke atas tanah.

Ini belum selesai, dalam sekejap——

Duang! Duang!

Ada dua prajurit lagi yang kepalanya tertembak oleh peluru, ledakan kepala itu terjadi hingga 3 kali, membuat semua orang terkejut.

Saat ini Ancistro baru kembali sadar, ekspresinya berubah, dia berteriak: “Ada serangan, cepat menghindar!”

Prajurit yang lain segera mencari tempat persembunyian, atau langsung telungkup ke atas tanah.

Duang!

Namun, ketika seorang prajurit ingin bersembunyi ke belakang pohon, dia tetap terlambat, ada suara senapan yang terdengar lagi, lalu peluru menembus otaknya, dan darah menyembur keluar.

Wush!

Di dataran tinggi, Nickson Ye melesat dengan cepat sangat cepat, kecepatannya mencapai titik yang tidak bisa dibayangkan lagi, dia menerjang ke arah beberapa prajurit tersebut.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

100