chapter 8 Perceraian Selesai

by Roy 11:14,Oct 16,2023
Malam berlalu dengan sunyi.

Keesokannya, Charles Ye pertama-tama mengantar putri kesayangannya, Claudia, ke TK. Kemudian dia bergegas ke Kantor Catatan Sipil.

Rachel Xia telah tiba, dengan lingkaran hitam di bawah kelopak matanya dan serat merah yang tersisa pada bola matanya.

Rupanya dia juga tidak bisa tidur dan jelas sekali dia sempat menangis.

Melihat Rachel, Charles tidak bisa menahan diri untuk tidak tenggelam dalam ingatannya.

Bisa dibilang, dia dan Rachel saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Keduanya memiliki hubungan cinta yang kuat. Charles mengajaknya melihat Aurora, bertarung dengan preman demi dia, dan tidak segan-segan menjadi musuh orang yang paling kuat dan kaya di Kota Jiang demi dirinyaa. Di sisi lain, terlepas dari halangan keluarganya, dia juga dengan tegas menikahi Charles dan menolak banyak orang yang mengejarnya.

Tapi, mereka masih saja tiba di titik ini.

Sekarang Charles mendapat warisan ilmu dari para dewa. Akhirnya dia mampu melindungi wanita yang paling dicintainya, tapi... dia tidak punya banyak waktu lagi.

Nasib selalu mempermainkan orang!

"Mari," kata Charles lembut. Dia tidak berani menatap mata Rachel.

"Apakah kamu tidak ingin mengatakan sesuatu?" Rachel tertawa pada dirinya sendiri, tetapi ada sedikit harapan di matanya yang dia sendiri tidak sadari.

"Mulai sekarang… jaga dirimu baik-baik," Charles menundukkan kepalanya, merasa sangat janggal.

"Aku akan melakukannya!" Rachel mendengus dan melangkah masuk ke Kantor Catatan Sipil.

Konfirmasi, Cap!

Proses perceraian selesai!

Sambil memegang akta cerai, beban berat yang menimpa hati Charles terangkat dan akhirnya menghela nafas lega.

Mulai sekarang, wanita yang paling dia cintai akan bebas dan dia bisa memiliki masa depan yang lebih baik.

Sedangkan dirinya, seseorang yang tidak memiliki masa depan, akan membangun kekayaan dalam waktu tiga tahun untuk dia jadikan warisan kepada istri dan putrinya.

"Charles, apakah sekarang kamu senang? Tidak ada yang akan peduli padamu lagi. Tidak ada yang akan memintamu untuk tidak pulang larut malam, dan tidak ada yang akan menyarankanmu untuk tidak minum terlalu banyak. Tidak ada yang akan memintamu untuk menjauh dari wanita-wanita cantik itu. Kamu akhirnya bebas! Haha, kamu benar-benar bajingan! Benar-benar bajingan!" Rachel berkata dengan gemetar, sambil menahan air matanya.

"Aku minta maaf." Charles hanya bisa menyingkat ribuan kata menjadi tiga kata.

"Tidak perlu minta maaf, akhirnya aku juga bisa lepas darimu. Tapi ada satu hal yang harus kamu janjikan padaku. Aku tidak ingin Claudia tidak punya Ayah. Kamu harus memenuhi tanggung jawab sebagai seorang Ayah, jika tidak, aku tidak akan pernah memaafkanmu." Rachel berkata dengan suara yang dalam.

"Aku akan melakukannya." Charles mengangguk.

Ring! Ring! Ring!

Saat itu juga, ponsel Charles berdering dengan nomor yang tidak dikenalnya.

"Halo."

"Ayah, selamatkan aku! Claudia sangat ketakutan... Ayah... cepat datang dan selamatkan aku!"

Itu adalah suara Claudia, putrinya yang tersayang!

Wajah Charles berubah drastic. Tapi sebelum dia dapat berbicara, ada suara orang lain terdengar di ujung telepon yang satu lagi, "Charles, apakah kamu masih mengingatku! Kamu menghancurkan wajahku. Apakah menurutmu aku mungkin membiarkannya begitu saja!"

"Brandon Jiang!" Charles menekan amarah di dalam hatinya.

"Hahahahaha, sepertinya kamu tidak bodoh. Benar, ini aku! Jika kamu ingin menyelamatkan anak perempuanmu, maka datanglah sendiri pada jam enam sore, dan biarkan kami menyelesaikan dendam di antara kita! Ingat, kamu hanya boleh datang sendiri. Kalau tidak, aku tidak akan menjamin apa yang akan menimpa putri cantikmu. Mungkin saja aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memotong wajahnya dengan pisau!" kata Brandon asal-asalan.

"Brandon, jika putriku kehilangan satu helai rambut pun, aku bersumpah, aku akan membuatmu tidak dapat membedakan antara hidup atau mati!" Suara Charles rendah.

"Sekarang bukan waktunya bagimu untuk menawar kepadaku, Charles. Sampai jumpa malam ini!" Brandon menutup telepon.

"Ada apa? Apakah terjadi sesuatu pada Claudia?" Wajah Rachel menjadi pucat dan dia bertanya dengan cemas.

"Tidak apa-apa, percayalah, aku pasti akan membawa Claudia kembali dengan selamat." Charles dengan lembut memeluk dan menepuk bahu Rachel.

"Ka…kamu harus berhati-hati!" Telapak tangan Rachel dipenuhi keringat.

Charles mengangguk, niat membunuh di dalam hatinya tidak bisa lagi ditekan.

Malamnya, pukul enam.

Charles datang ke vila pinggir kota yang ditunjuk oleh Brandon. Dia membuyarkan kesadarannya, dan langsung masuk ke dalam.

Setelah Charles masuk, lampu di ruang utama vila menyala. Brandon sedang duduk di kursi roda, separuh tubuhnya dibalut perban, dan hanya satu matanya yang terlihat. Di sebelah kursi roda itu ada Claudia yang terikat.

"Ayah! Claudia takut! Ayah, cepat bawa Claudia pulang!" Claudia terisak. Rasa takut gadis berusia lima tahun terus bertambah. Namun, setelah melihat Charles, Claudia merasakan perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Rasa aman.

"Claudia, anak baik. Ayah ada di sini, tutup matamu. Kita akan segera pulang," kata Charles lembut. Dia sudah menjatuhkan hukuman mati pada Brandon di dalam hatinya.

"Baiklah, Claudia akan menuruti Ayah." Claudia memejamkan mata. Dia tidak lagi merasa takut.

"Hahahahaha!"

Brandon tertawa terbahak-bahak saat ini, dan pisau yang dia pegang di tangannya menempel di pipi Claudia yang lemah, dan berkata sambil tertawa, "Charles, lihatlah, sekarang aku terlihat seperti monster. Kamulah yang menyebabkan semua ini!"

"Brandon, apapun yang kamu inginkan, datanglah langsung padaku. Kamu pikir pria macam apa yang menyerang seorang gadis berusia lima tahun?" Charles mengerutkan kening dan memperhitungkan Tindakan yang akan dia ambil.

Selain Brandon, ada beberapa pendekar dengan keterampilan yang luar biasa. Tapi ini bukan masalah baginya. Masalah terbesarnya adalah bagaimana menyelamatkan Claudia dengan aman.

Berhubung Brandon sudah hampir gila, dia pasti bisa melakukan apa saja jika dia terstimulasi. Charles tidak bisa mempertaruhkan nyawa putri kesayangannya.

"Charles, tujuanku adalah dirimu. Asalkan kamu mati, tentu aku akan melepaskan putrimu," Brandon mencibir.

"Apa yang kamu inginkan!" Charles maju selangkah.

"Berhenti!"

Brandon berteriak dengan keras, "Charles, diamlah di tempatmu, jika tidak, jangan salahkan aku jika aku melakukan sesuatu terhadap putrimu."

"Charles, dari lima tahun yang lalu aku sudah membencimu. Mengapa wanita cantik seperti Rachel memilihmu? Mengapa?! Dalam hal apa kamu lebih baik dariku? Hanya saja pada saat itu Ayahmu belum pensiun dan memiliki latar belakang cukup tinggi. Maka dari itu aku tidak bisa menyentuhmu! Untungnya, kamu akhirnya mendapatkan balasan setimpal tiga tahun lalu. Tapi siapa sangka Rachel rela menunggumu selama tiga tahun. Bagaimana mungkin kamu, seorang pecundang, mendapatkan wanita yang tidak bisa aku dapatkan!"

Wajah Brandon garang, nada bicaranya dipenuhi kebencian dan kecemburuan. Rachel adalah gadis impiannya, tapi dia memilih untuk menikah dengan orang yang paling dia benci!

Dasar, sialan!

"Jika kamu melepaskan putriku, aku akan menyelesaikan segalanya denganmu," kata Charles dengan tenang.

"Hahaha! Kamu ingin menyelamatkan putrimu? Baik. Aku akan memberimu kesempatan. Aku akan memberimu pisau. Gunakan pisau ini untuk menusuk dadamu sendiri dan tunjukkan padaku! Jika kamu tidak melakukannya, aku akan segera melukai wajah putrimu. Dan sejak saat ini dia akan cacat!" Brandon melemparkan pisau itu ke arah Charles dan berkata dengan nada galak.

Ada cahaya dingin berkedip di dalam mata Charles. Dia mengambil pisau itu dari lantai dan menusukkannya ke dadanya tanpa ragu-ragu!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

300