Bab 13 Ini Orang yang Kejam
by Dimas Tarman
14:08,Nov 27,2023
"Legenda?"
“Legenda apa?”
Joang mau bertanya lagi, tapi Syudara tidak mau lanjut bicara, perilakunya jadi agak cuek.
"Cuma itu yang bisa aku bilang, persahabatan antara aku dan keluarga Damaya sudah berakhir, jaga diri kalian mulai sekarang."
Menatap kepergian Syudara yang buru-buru, seluruh anggota keluarga Damaya terlihat kaget.
"Ayah, Dokter Dewa Tua Sunlai...terlalu lebay?"
"Hem, lebay, cuma karena keluarga Damaya sebelumnya tidak begitu ramah pada Si Zatrun, Syudara mau putus hubungan dengan keluarga kita?"
"Heh, semakin tua semakin tidak tahu malu!"
"..."
"Diam!"
Joang sedikit berteriak dan mengerutkan kening: "Intinya, kita salah, kita tidak menghargai orang penting, yang terpenting sekarang adalah kita harus cari cara untuk memperbaikinya."
Mendengar itu, Jenna langsung berdiri.
Dia menawarkan diri: "Kakek, urusan ini biar aku yang selesaikan, aku janji akan membawa Tuan Zatrun kembali untuk menyembuhkan kanker paru-parumu."
“Selain itu, aku siap mengambil alih bisnis keluarga Damaya di kota Novile.”
“Heh?”
"Kenapa?"
"Pertama, Tuan Zatrun sangat emosi saat ini, dia tidak akan mudah dirayu dalam waktu dekat, butuh waktu lama untuk bisa sungguh berhubungan dengannya."
Seluruh anggota keluarga Damaya kaget saat mendengarnya.
Perkataan ini, kenapa terdengar aneh ?
Sambil bicara, kenapa nyambung sampai sungguh berhubungan?
"Kedua..."
Jenna tampak serius, berkata, "Sebelumnya, aku dan keluarga bertaruh."
"Dalam waktu tiga bulan, kalau laba bersih properti yang kukelola mencapai lebih dari 2 triliun, pernikahanku dengan Tuan Muda Pertama Keluarga Wangsun akan dibatalkan."
"Sekarang, aku mau mencoba."
“Hah!"
Seluruh keluarga Damaya seketika menjadi tegang saat mendengar ini!
Jafar jadi orang pertama yang menolak, dia cemberut dan berteriak dengan dingin: "Omong kosong! Itu cuma lelucon, mana bisa dianggap serius!"
“Perjanjian pernikahan antara keluarga Damaya dan Keluarga Silat Wangsun agar kita bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi, kita belum pesta, mana bisa membatalkan pernikahan itu?”
"Benar, Jenna, lagi pula, kalau mereka marah karena kita membatalkan pernikahan, meski keluarga Damaya bisa dibilang sebagai keluarga teratas dalam lingkaran bisnis di provinsi ini, kita tidak bisa menanggung amarah Keluarga Silat Wangsun!"
"Mereka Keluarga Wangsun!"
"Di antara 7 keluarga Besar Silat di Zanarkand, Keluarga Wangsun itu di peringkat ketiga!"
"..."
Jenna tampak tidak sabar, kata-kata itu membuat telinganya hampir mendenging.
"Uh..."
Sambil bergeleng dan menghela napas panjang, berkata: "Selalu seperti itu, apa tidak ada yang baru?"
Jafar kembali marah, Jenna mengangkat tangannya dan menyela: "Kalian tidak punya sesuatu yang baru, aku punya."
"Sebenarnya, aku sudah suka seseorang, aku bahkan sudah memberinya ciuman pertamaku."
Boom!
Seakan sebuah bom diledakkan, membuat seluruh keluarga Damaya porak poranda!
Orang-orang mulai berulang kali bertanya siapa bocah liar itu, tapi Joang sudah tahu sesuatu, berkata: "Nak, yang kamu suka itu apa mungkin Tuan Zatrun?"
"Benar."
"Itu Ramma Zatrun."
"Tidak!"
Jafar kembali berteriak: "Meski bocah Zatrun itu seorang legenda, sangat dihormati oleh Syudara, terus terang, itu cuma pengobatan tradisional!"
"Di dunia ini, kekuatan adalah raja, tinju yang bisa bicara ! Keluarga Silat Wangsun adalah pilihan yang terbaik!"
"Ya, aku pernah mendengar kalau guru Tuan Muda Keluarga Silat Wangsun, juga seorang jenius silat!"
“Dia sudah dipilih oleh sebuah sekte untuk menjadi murid dalam sejak masih muda, masa depanmu sangat cerah, mana bisa dibandingkan dengan pengobatan tradisional dengan kemampuan terbatas?”
"..."
Jenna terdiam beberapa saat, dia cuma menatap Joang.
"Kakek, dulu kita membuat taruhan ini, bagaimana menurutmu sekarang?"
"Mau menyesalinya?"
Joang menggeleng dan tersenyum: "Nak, jangan menggodaku."
Setelah berpikir sejenak, dia bertanya: "Itu akan berlangsung selama tiga bulan, kalau laba bersihnya kurang dari 2 triliun, bagaimana?"
Alis Jenna terangkat, setelah merasa ragu untuk beberapa saat, dia bicara dengan tatapan tajam: "Aku tidak bilang apa-apa, aku terima nasibku!"
"Baik."
“Kalau begitu, cobalah.”
"Ayah!"
"Kakek, kita tidak bisa membiarkan Jenna melakukan apapun yang dia mau! Keluarga Wangsun..."
Joang melambaikan tangannya untuk menghentikan semua orang.
"Keluarga Damaya cuma punya satu perusahaan farmasi di Novile, sekarang aku menunjuk kamu sebagai Ketua Perusahaan Farmasi Damaya."
“Semua keputusan perusahaan dalam waktu tiga bulan jadi milikmu, kamu bisa lakukan apa pun yang kamu mau.”
“Masalah ini, sudah selesai.”
Saat Joang membuat keputusan akhir, Jenna langsung tersenyum lebar, dan orang-orang terlalu malu untuk mengatakan apa pun, cuma bisa menghela napas panjang.
…
Hari itu, malam.
Fonzi ada di bar, minum beberapa gelas, sebuah perasaan terlukis jelas di wajahnya.
Tidak senang!
Real estate adalah bisnis utama Keluarga Ragul, baru sore tadi, dia menerima kabar dari salah satu keluarganya bahwa rumah senilai 200 miliar sudah terjual.
Pembelinya adalah Jenna Damaya.
Setelah tahu hal itu, sebuah kalimat tertulis di pikiran Fonzi Ragul.
Rumah untuk simpanan !
Jenna tidak diam di Ibukota, menghabiskan hampir 200 miliar untuk memberli rumah di Novile, apa dia punya terlalu banyak uang?
Tentu tidak.
Berarti cuma ada satu penjelasan yang masuk akal, Jenna membeli rumah untuk simpanan!
Dia membelinya untuk kesenangannya dan Si Zatrun!
"Tuan Muda."
Saat ini, seseorang berjalan dengan cepat, berkata: "Aku sudah dengar kalau Nona Besar Damaya barusan menjadi Ketua Perusahaan Farmasi Damaya dan kemungkinan akan tetap di Novile ke depannya."
"Ah!"
Fonzi benar-benar marah sampai dia mengambil sebotol anggur dan memukulkannya ke kepala pria itu, setelah membuatnya pingsan, dia menginjaknya.
"Kenapa!"
"Ramma itu cuma pecundang, orang sakit! Dia suami yang sudah dibuang!"
"Kenapa dia bisa mendapat wanita kelas atas seperti Jenna Damaya! Tapi aku bukan apa-apa di hadapan Jenna!"
"Ditambah Katnis sudah aku kejar selama setengah tahun, jangankan berhubungan seks, pegangan tangan saja belum! Kenapa!"
"..."
Setelah melampiaskan amarahnya lagi, wanita mucikari yang sedang menjamu pelanggan di bar langsung menghampiri untuk menahannya.
"Tuan Muda Ragul, jangan ribut lagi! Bisa-bisa ada yang mati!"
Saat dia berbicara, dia diam-diam memasukkan sebungkus kecil bubuk obat ke tangannya.
Lalu berbisik: "Kamu tidak perlu marah, kamu bisa tidur dengan wanita mana pun yang kamu mau! Apa lagi, kamu adalah cucu tertua dari orang terkaya!"
“Tidak peduli seberapa kuat seorang wanita, Cuma butuh sebungkus obat.”
"Kalau satu bungkus obat tidak berhasil, pakai dua bungkus! Kenapa repot-repot?"
"Pergi!"
Fonzi menamparnya, lalu mengumpat: "Jangan bicara soal Katnis dulu, Jenna adalah Nona Besar keluarga Damaya!"
"Membiusnya? Kamu mau keluarga Ragul dimusnahkan?"
"Hei! Posisimu tidak aman sekarang!"
Wanita mucikari itu kembali menghampiri, berkata, "Barusan, kudengar kamu bilang Nona Besar Keluarga Damaya tinggal di gedung yang dikembangkan oleh Keluarga Ragul? Properti itu juga pasti punya Keluarga Ragul, kan?"
"Matikan kameranya, dalam gelap, setelah kamu puas, langsung sikat orang itu, tidak ada yang lihat, bagaimana mereka bisa tahu?"
Brengsek!
Fonzi seketika ketakutan, sorot matanya saat menatap wanita mucikari itu langsung berbeda.
Orang ini adalah orang yang kejam!
“Legenda apa?”
Joang mau bertanya lagi, tapi Syudara tidak mau lanjut bicara, perilakunya jadi agak cuek.
"Cuma itu yang bisa aku bilang, persahabatan antara aku dan keluarga Damaya sudah berakhir, jaga diri kalian mulai sekarang."
Menatap kepergian Syudara yang buru-buru, seluruh anggota keluarga Damaya terlihat kaget.
"Ayah, Dokter Dewa Tua Sunlai...terlalu lebay?"
"Hem, lebay, cuma karena keluarga Damaya sebelumnya tidak begitu ramah pada Si Zatrun, Syudara mau putus hubungan dengan keluarga kita?"
"Heh, semakin tua semakin tidak tahu malu!"
"..."
"Diam!"
Joang sedikit berteriak dan mengerutkan kening: "Intinya, kita salah, kita tidak menghargai orang penting, yang terpenting sekarang adalah kita harus cari cara untuk memperbaikinya."
Mendengar itu, Jenna langsung berdiri.
Dia menawarkan diri: "Kakek, urusan ini biar aku yang selesaikan, aku janji akan membawa Tuan Zatrun kembali untuk menyembuhkan kanker paru-parumu."
“Selain itu, aku siap mengambil alih bisnis keluarga Damaya di kota Novile.”
“Heh?”
"Kenapa?"
"Pertama, Tuan Zatrun sangat emosi saat ini, dia tidak akan mudah dirayu dalam waktu dekat, butuh waktu lama untuk bisa sungguh berhubungan dengannya."
Seluruh anggota keluarga Damaya kaget saat mendengarnya.
Perkataan ini, kenapa terdengar aneh ?
Sambil bicara, kenapa nyambung sampai sungguh berhubungan?
"Kedua..."
Jenna tampak serius, berkata, "Sebelumnya, aku dan keluarga bertaruh."
"Dalam waktu tiga bulan, kalau laba bersih properti yang kukelola mencapai lebih dari 2 triliun, pernikahanku dengan Tuan Muda Pertama Keluarga Wangsun akan dibatalkan."
"Sekarang, aku mau mencoba."
“Hah!"
Seluruh keluarga Damaya seketika menjadi tegang saat mendengar ini!
Jafar jadi orang pertama yang menolak, dia cemberut dan berteriak dengan dingin: "Omong kosong! Itu cuma lelucon, mana bisa dianggap serius!"
“Perjanjian pernikahan antara keluarga Damaya dan Keluarga Silat Wangsun agar kita bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi, kita belum pesta, mana bisa membatalkan pernikahan itu?”
"Benar, Jenna, lagi pula, kalau mereka marah karena kita membatalkan pernikahan, meski keluarga Damaya bisa dibilang sebagai keluarga teratas dalam lingkaran bisnis di provinsi ini, kita tidak bisa menanggung amarah Keluarga Silat Wangsun!"
"Mereka Keluarga Wangsun!"
"Di antara 7 keluarga Besar Silat di Zanarkand, Keluarga Wangsun itu di peringkat ketiga!"
"..."
Jenna tampak tidak sabar, kata-kata itu membuat telinganya hampir mendenging.
"Uh..."
Sambil bergeleng dan menghela napas panjang, berkata: "Selalu seperti itu, apa tidak ada yang baru?"
Jafar kembali marah, Jenna mengangkat tangannya dan menyela: "Kalian tidak punya sesuatu yang baru, aku punya."
"Sebenarnya, aku sudah suka seseorang, aku bahkan sudah memberinya ciuman pertamaku."
Boom!
Seakan sebuah bom diledakkan, membuat seluruh keluarga Damaya porak poranda!
Orang-orang mulai berulang kali bertanya siapa bocah liar itu, tapi Joang sudah tahu sesuatu, berkata: "Nak, yang kamu suka itu apa mungkin Tuan Zatrun?"
"Benar."
"Itu Ramma Zatrun."
"Tidak!"
Jafar kembali berteriak: "Meski bocah Zatrun itu seorang legenda, sangat dihormati oleh Syudara, terus terang, itu cuma pengobatan tradisional!"
"Di dunia ini, kekuatan adalah raja, tinju yang bisa bicara ! Keluarga Silat Wangsun adalah pilihan yang terbaik!"
"Ya, aku pernah mendengar kalau guru Tuan Muda Keluarga Silat Wangsun, juga seorang jenius silat!"
“Dia sudah dipilih oleh sebuah sekte untuk menjadi murid dalam sejak masih muda, masa depanmu sangat cerah, mana bisa dibandingkan dengan pengobatan tradisional dengan kemampuan terbatas?”
"..."
Jenna terdiam beberapa saat, dia cuma menatap Joang.
"Kakek, dulu kita membuat taruhan ini, bagaimana menurutmu sekarang?"
"Mau menyesalinya?"
Joang menggeleng dan tersenyum: "Nak, jangan menggodaku."
Setelah berpikir sejenak, dia bertanya: "Itu akan berlangsung selama tiga bulan, kalau laba bersihnya kurang dari 2 triliun, bagaimana?"
Alis Jenna terangkat, setelah merasa ragu untuk beberapa saat, dia bicara dengan tatapan tajam: "Aku tidak bilang apa-apa, aku terima nasibku!"
"Baik."
“Kalau begitu, cobalah.”
"Ayah!"
"Kakek, kita tidak bisa membiarkan Jenna melakukan apapun yang dia mau! Keluarga Wangsun..."
Joang melambaikan tangannya untuk menghentikan semua orang.
"Keluarga Damaya cuma punya satu perusahaan farmasi di Novile, sekarang aku menunjuk kamu sebagai Ketua Perusahaan Farmasi Damaya."
“Semua keputusan perusahaan dalam waktu tiga bulan jadi milikmu, kamu bisa lakukan apa pun yang kamu mau.”
“Masalah ini, sudah selesai.”
Saat Joang membuat keputusan akhir, Jenna langsung tersenyum lebar, dan orang-orang terlalu malu untuk mengatakan apa pun, cuma bisa menghela napas panjang.
…
Hari itu, malam.
Fonzi ada di bar, minum beberapa gelas, sebuah perasaan terlukis jelas di wajahnya.
Tidak senang!
Real estate adalah bisnis utama Keluarga Ragul, baru sore tadi, dia menerima kabar dari salah satu keluarganya bahwa rumah senilai 200 miliar sudah terjual.
Pembelinya adalah Jenna Damaya.
Setelah tahu hal itu, sebuah kalimat tertulis di pikiran Fonzi Ragul.
Rumah untuk simpanan !
Jenna tidak diam di Ibukota, menghabiskan hampir 200 miliar untuk memberli rumah di Novile, apa dia punya terlalu banyak uang?
Tentu tidak.
Berarti cuma ada satu penjelasan yang masuk akal, Jenna membeli rumah untuk simpanan!
Dia membelinya untuk kesenangannya dan Si Zatrun!
"Tuan Muda."
Saat ini, seseorang berjalan dengan cepat, berkata: "Aku sudah dengar kalau Nona Besar Damaya barusan menjadi Ketua Perusahaan Farmasi Damaya dan kemungkinan akan tetap di Novile ke depannya."
"Ah!"
Fonzi benar-benar marah sampai dia mengambil sebotol anggur dan memukulkannya ke kepala pria itu, setelah membuatnya pingsan, dia menginjaknya.
"Kenapa!"
"Ramma itu cuma pecundang, orang sakit! Dia suami yang sudah dibuang!"
"Kenapa dia bisa mendapat wanita kelas atas seperti Jenna Damaya! Tapi aku bukan apa-apa di hadapan Jenna!"
"Ditambah Katnis sudah aku kejar selama setengah tahun, jangankan berhubungan seks, pegangan tangan saja belum! Kenapa!"
"..."
Setelah melampiaskan amarahnya lagi, wanita mucikari yang sedang menjamu pelanggan di bar langsung menghampiri untuk menahannya.
"Tuan Muda Ragul, jangan ribut lagi! Bisa-bisa ada yang mati!"
Saat dia berbicara, dia diam-diam memasukkan sebungkus kecil bubuk obat ke tangannya.
Lalu berbisik: "Kamu tidak perlu marah, kamu bisa tidur dengan wanita mana pun yang kamu mau! Apa lagi, kamu adalah cucu tertua dari orang terkaya!"
“Tidak peduli seberapa kuat seorang wanita, Cuma butuh sebungkus obat.”
"Kalau satu bungkus obat tidak berhasil, pakai dua bungkus! Kenapa repot-repot?"
"Pergi!"
Fonzi menamparnya, lalu mengumpat: "Jangan bicara soal Katnis dulu, Jenna adalah Nona Besar keluarga Damaya!"
"Membiusnya? Kamu mau keluarga Ragul dimusnahkan?"
"Hei! Posisimu tidak aman sekarang!"
Wanita mucikari itu kembali menghampiri, berkata, "Barusan, kudengar kamu bilang Nona Besar Keluarga Damaya tinggal di gedung yang dikembangkan oleh Keluarga Ragul? Properti itu juga pasti punya Keluarga Ragul, kan?"
"Matikan kameranya, dalam gelap, setelah kamu puas, langsung sikat orang itu, tidak ada yang lihat, bagaimana mereka bisa tahu?"
Brengsek!
Fonzi seketika ketakutan, sorot matanya saat menatap wanita mucikari itu langsung berbeda.
Orang ini adalah orang yang kejam!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved