Bab 2 Kapan Kamu Menjadi Begitu Rendahan?
by Rising Park
16:15,Nov 27,2023
Di suite presidensial.
Elisa Yun duduk di sofa dengan perasaan gugup.
Dia mencoba menurunkan rok mininya yang terlalu pendek, namun bahan kainnya yang terbatas terlihat tidak bisa menutupi apa pun.
Elisa Yun belum pernah mengenakan pakaian seksi seperti ini. Tapi karena pakaian ini dipilih langsung oleh Robert Zhu dan sudah dikirimkan padanya, mana mungkin tidak dipakai?
Elisa Yun bukanlah seorang gadis kecil yang lugu. Dia paham betul apa arti memasuki ruangan ini.
Tapi setiap manusia harus membuat pilihan. Sekarang Keluarga Yun berada di ujung tanduk. Jika dia memilih untuk kabur bersama Dicky Su dan mengasingkan diri, bagaimana nasib Keluarga Yun nanti?
Terlebih lagi, dengan kekuatan Robert Zhu, bahkan jika mereka berdua lari sampai ke ujung dunia pun pasti akan tertangkap kembali.
Saat itu, Dicky Su pasti akan mati.
Demi janji awalnya, Elisa Yun memutuskan untuk mencobanya.
Untuk apa melindungi harga diri jika taruhannya adalah nyawa Dicky Su dan masa depan keluarganya?
Saat berpikir, Robert Zhu datang membawa sebotol anggur merah dan dua gelas di tangannya.
Dia mengenakan jubah mandi biru tua yang longgar dan berjalan dengan langkah membentuk angka delapan, kemudian berkata dengan ekspresi bangga, "Sudah kuduga, pakaian ini sangat cocok untuk Nona Yun. Sungguh mempesona. Apakah Nona Yun puas dengan seleraku?"
Elisa Yun menarik napas yang dalam sembari menahan penghinaan. Sambil tersenyum, dia berkata, "Direktur Zhu memiliki selera yang luar biasa. Aku sangat menyukai gaun ini."
Walaupun Robert Zhu tahu bahwa Elisa Yun memaksakan senyumannya, ini adalah hasil yang dia inginkan.
Dia sudah pernah mengejar Elisa Yun dengan cara biasa, namun wanita ini tetap memilih untuk tinggal bersama si idiot Dicky Su daripada bersamanya.
Karena wanita ini sangat bersikeras dan keras kepala, Robert Zhu hanya bisa menggunakan kekuasaan dan paksaan agar dia menundukkan kepalanya.
Dia ingin Elisa Yun menyadari perbedaan antara mereka berdua.
Semakin Elisa Yun melawan, semakin Robert Zhu merasakan nikmatnya penaklukan.
Dia duduk dengan wajah bahagia, menuangkan segelas anggur untuk Elisa Yun, dan dengan perlahan berkata, "Baguslah jika Nona Yun suka. Anggur merah ini sengaja kupilih untuk hari ini. Cobalah."
Elisa Yun tidak bersedia meminumnya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah meminum segelas anggur ini. Kesepakatan harus dinegosiasikan selagi dia masih sadar.
"Direktur Zhu, nanti saja minum anggurnya. Mari kita bicarakan urusan kita terlebih dahulu. Jadi, tentang dana kemarin itu…”
Sebelum Elisa Yun menyelesaikan ucapannya, Robert Zhu menghela napas berat dengan ekspresi tidak puas. "Mengapa Nona Yun tidak bisa membaca situasi? Lihat, kamu sedang berpakaian sangat cantik dan cahaya bulan di luar sangat indah. Bukankah kurang pantas jika masih membicarakan uang pada saat seperti ini?"
"Di dalam pikiranku, Nona Yun sangat murni layaknya bunga teratai yang sedang mekar. Bukannya seperti sekarang ini yang dipenuhi bau tembaga.”
Elisa Yun berkata dengan wajah datar, "Robert Zhu, berhentilah berpura-pura. Ini tidak ada artinya."
"Baiklah." Melihat Elisa Yun yang tidak lagi bekerja sama, Robert Zhu berkata sambil setengah tersenyum, "Aku bukan tipe pria brengsek yang tidak bertanggung jawab. Jika begitu, aku tidak akan menjadi direktur Serikat Dagang Utama."
"Jika malam ini kamu membuatku puas, Serikat Dagang Utama akan memberimu sepuluh juta. Selain itu, aku juga akan mengatur serangkaian kerja sama lanjutan untukmu."
Elisa Yun menghela nafas dan berkata, "Robert Zhu, kamu juga sudah tahu bahwa aku punya suami."
"Ada banyak wanita yang lebih cantik dariku di dunia ini, dan masih banyak lagi yang bersedia melayanimu. Mengapa kamu ingin mengambil barang bekas sepertiku?"
Robert Zhu tertawa keras, "Maaf saja. Walaupun aku menyukai wanita muda, aku tidak akan melakukan pemaksaan. Tidak ada penjaga di depan pintu. Pergilah jika mau, tidak akan ada yang menghentikanmu!"
"Masalah bisnis akan diselesaikan secara bisnis. Hari ini aku bersedia untuk berdiskusi denganmu karena itikad baik saja."
"Jika bukan karena aku menganggapmu sebagai teman, aku pasti sudah menghabiskan Keluarga Yun dengan caraku sendiri selama tidak melanggar hukum."
Kata-kata Robert Zhu terdengar sangat meyakinkan, seolah-olah dia benar-benar seorang pengusaha yang serius.
Tapi Elisa Yun tahu betul bahwa Robert Zhu sedang mengancamnya.
Dia sudah tidak punya cara lain lagi!
Elisa Yun diam-diam mengepalkan tangannya, lalu perlahan mengendurkannya setelah beberapa saat.
"Uang bukanlah masalah utama. Aku hanya berharap Direktur Zhu dapat mengingat bahwa Dicky Su tidak bersalah. Tidak peduli bagaimana keadaan Keluarga Yun di masa depan, kuharap kamu bisa membiarkannya tetap hidup."
Robert Zhu tahu bahwa Elisa Yun telah pasrah menerima takdirnya. Dia meminum seteguk anggur merah sambil tersenyum dan berkata dengan cuek, "Jangan menganggapku terlalu jahat. Dulu, hubunganku dengan Keluarga Su tidaklah buruk. Ketika Dicky Su menjadi idiot, aku juga merasa sedih!”
"Daripada mengkhawatirkan apakah aku akan menyerang Dicky Su, kamu harus lebih memikirkan apakah kepala keluarga Su yang baru akan melepaskannya atau tidak. Orang itu jauh lebih kejam daripada aku."
Meskipun kata-kata Robert Zhu tidak enak didengar, itu memang benar.
"Terima kasih atas saran dari Direktur Zhu. Anggur ini terlihat enak, tolong tuangkan untuk saya segelas ..."
Elisa Yun mengabaikan bubuk putih di dalam cangkir. Dia bahkan berharap itu adalah afrodisik. Setidaknya itu akan membuatnya tertidur sampai mati, dan tentunya lebih baik daripada dipermalukan saat bangun.
Robert Zhu tersenyum puas dan menuangkan segelas anggur untuknya dengan senyuman di wajahnya.
Elisa Yun mengambil gelas wine dan menempelkannya ke bibir merahnya dengan air mata berlinang. Sebelum dia menyelesaikan minumannya, terdengar suara keras di telinganya.
Pintu kamar suite presidensial hancur. Sebelum sempat bereaksi, gelas anggurnya telah direnggut.
Ketika Elisa Yun kembali sadar dan melihat dengan jelas, wajah Robert Zhu telah tertutupi anggur merah dan pangkal hidungnya telag tergores oleh gelas anggur, meninggalkan noda darah yang menetes.
Dan di sampingnya, berdiri sosok yang tidak asing – Dicky Su!
Pada saat ini, tatapan mata Dicky Su yang biasanya seperti orang bodoh terlihat penuh dengan kemarahan yang membara.
"Dicky Su, kenapa kamu di sini?"
Elisa Yun tertegun sejenak. Saat hendak bertanya apa yang terjadi, Dicky Su mengangkat kakinya dan menendang perut Robert Zhu.
Robert Zhu terbang ke udara dan menabrak lemari anggur di belakang. Botol anggur jatuh itu membentur kepalanya sehingga membuatnya menjadi pusing dan berlumuran darah.
"Brengsek! Siapa yang membiarkanmu masuk?!”
"Aku punya kaki. Apakah aku memerlukan izin orang lain?"
Dicky Su mendengus dan menyikut Robert Zhu hingga pingsan. Dia berbalik dan berjalan ke depan Elisa Yun.
Elisa Yun mencubit pahanya. Rasa panik dicampur ketidakpercayaan berakhir menjadi ekspresi kegembiraan di wajahnya.
"Dicky Su, apakah kamu sudah sadar? Syukurlah!"
Dicky Su tidak menjawab pertanyaannya dan hanya bertanya dengan dingin, "Apa kamu tidak tahu bahwa ada yang salah dengan segelas anggur ini? Atau jangan-jangan kamu berpura-pura tidak tahu dan sengaja ingin menyerahkan diri kepada babi gendut ini tanpa ragu?"
"Elisa Yun, sejak kapan kamu menjadi wanita rendahan seperti ini?!"
Mendengar ucapan Dicky Su, kegembiraan di wajah Elisa Yun menghilang dan digantikan oleh ekspresi malu dan marah.
"Kamu menyebutku rendahan?!"
"Memangnya untuk siapa aku melakukan ini?!"
"Apakah untuk diriku sendiri?!"
Ucapan Dicky Su sangat melukai hati Elisa Yun.
Dia tidak pernah berpikir bahwa setelah merawat Dicky Su selama tiga tahun, dia akan dipanggil sebagai wanita rendahan.
Dicky Su tahu bahwa apa yang dia katakan terlalu kasar, tetapi saat ini dia sangat marah sehingga tidak ingin menarik perkataannya.
Meskipun pernikahannya dengan Elisa Yun merupakan perintah orang tua, namun tetap ada perasaan yang tumbuh di antara mereka.
Sejak bertunangan, Dicky Su hanya memiliki Elisa Yun di hatinya. Dia selalu mengagumi sifat Elisa Yun yang memiliki pendirian kuat dan teguh.
Tapi sekarang Elisa Yun tidak segigih dulu, bahkan berencana untuk berhubungan badan dengan pria brengsek itu. Apa pun alasannya, Dicky Su merasa tidak dapat menerimanya.
Elisa Yun menunggu lama tetapi tidak menerima permintaan maaf. Dia sangat kecewa dan menangis.
"Aku selalu membayangkan apa yang akan terjadi ketika kamu sadar, tapi ternyata aku terlalu berharap."
"Apakah kamu tahu, jika aku tidak menjadi rendahan seperti ucapanmu ini, kamu pasti sudah mati!"
Elisa Yun mengucapkan kata ini dan pada kalimat akhir dia mengucapkannya dengan teriak.
Dia berjalan ke arah Dicky Su seperti orang gila, mengangkat tangannya dan memukulinya terus-menerus, seolah ingin melampiaskan semua kebencian yang telah tertumpuk selama bertahun-tahun.
"Kamu menjadi bodoh dan bisa bersenang-senang setiap hari, tapi apa kamu tahu bagaimana orang lain menertawakanku selama ini?"
"Memangnya makanan bisa jatuh dari langit? Jika bukan karena aku yang menyuapimu untuk makan dan minum, kamu sudah mati kelaparan!"
"Apa kamu tahu berapa banyak trik yang yang dilakukan Keluarga Yun agar aku meninggalkanmu?"
"Apa kamu tahu bahwa kamu hampir mati karena telah diberi obat tidur oleh orang lain?"
"Akulah wanita rendah ini yang tidak pernah menyerah atau pun meninggalkanmu!"
"Tapi kamu justru berbalik dan menuduhku? Kamu benar-benar cukup hormat. Mati saja kamu!"
Setelah melampiaskan amarahnya, Elisa Yun terjatuh dan duduk di atas tanah. Dia menutupi wajahnya dan menangis sekuat-kuatnya seolah seluruh kekuatan di tubuhnya terkuras habis. Jiwanya seolah-olah terserap keluar dari tubuhnya.
Dicky Su hanya berdiri diam dengan kepala tertunduk tanpa ekspresi. Melihat kesedihan Elisa Yun yang luar biasa, hatinya merasa sangat tidak nyaman.
"Tapi kamu bisa menggunakan metode lain tanpa mengorbankan tubuhmu ..."
Setelah Dicky Su membuka mulut, Elisa Yun langsung membalasnya.
"Cara lain? Coba katakan, apakah perlu sepertimu sekarang ini yang hanya mengucapkan sesuatu berdasarkan asas moral?"
Elisa Yun berdiri, kemudian menyeka air matanya dan berkata dengan tatapan tegas, "Karena sekarang kondisimu sudah lebih baik, aku bisa merasa lega. Mulai sekarang, aku, Elisa Yun, akan membuang beban hidup sepertimu dan menjalani hidupku sendiri."
"Kamu tidak perlu membalasku dengan apa pun, apalagi merasa kasihan padaku. Menjagamu selama beberapa tahun terakhir ini adalah kesalahanku. Aku yang terlalu bodoh. Aku yang bersikeras untuk berpura-pura menjadi orang baik!"
"Semoga kamu beruntung. Tapi jangan mati di tangan Keluarga Su, karena aku tidak akan mengambil tubuhmu untukmu!"
Setelah mengucapkan kata-kata kejam itu, Elisa Yun menginjak sepatu hak tingginya dan pergi meninggalkannya ...
Elisa Yun duduk di sofa dengan perasaan gugup.
Dia mencoba menurunkan rok mininya yang terlalu pendek, namun bahan kainnya yang terbatas terlihat tidak bisa menutupi apa pun.
Elisa Yun belum pernah mengenakan pakaian seksi seperti ini. Tapi karena pakaian ini dipilih langsung oleh Robert Zhu dan sudah dikirimkan padanya, mana mungkin tidak dipakai?
Elisa Yun bukanlah seorang gadis kecil yang lugu. Dia paham betul apa arti memasuki ruangan ini.
Tapi setiap manusia harus membuat pilihan. Sekarang Keluarga Yun berada di ujung tanduk. Jika dia memilih untuk kabur bersama Dicky Su dan mengasingkan diri, bagaimana nasib Keluarga Yun nanti?
Terlebih lagi, dengan kekuatan Robert Zhu, bahkan jika mereka berdua lari sampai ke ujung dunia pun pasti akan tertangkap kembali.
Saat itu, Dicky Su pasti akan mati.
Demi janji awalnya, Elisa Yun memutuskan untuk mencobanya.
Untuk apa melindungi harga diri jika taruhannya adalah nyawa Dicky Su dan masa depan keluarganya?
Saat berpikir, Robert Zhu datang membawa sebotol anggur merah dan dua gelas di tangannya.
Dia mengenakan jubah mandi biru tua yang longgar dan berjalan dengan langkah membentuk angka delapan, kemudian berkata dengan ekspresi bangga, "Sudah kuduga, pakaian ini sangat cocok untuk Nona Yun. Sungguh mempesona. Apakah Nona Yun puas dengan seleraku?"
Elisa Yun menarik napas yang dalam sembari menahan penghinaan. Sambil tersenyum, dia berkata, "Direktur Zhu memiliki selera yang luar biasa. Aku sangat menyukai gaun ini."
Walaupun Robert Zhu tahu bahwa Elisa Yun memaksakan senyumannya, ini adalah hasil yang dia inginkan.
Dia sudah pernah mengejar Elisa Yun dengan cara biasa, namun wanita ini tetap memilih untuk tinggal bersama si idiot Dicky Su daripada bersamanya.
Karena wanita ini sangat bersikeras dan keras kepala, Robert Zhu hanya bisa menggunakan kekuasaan dan paksaan agar dia menundukkan kepalanya.
Dia ingin Elisa Yun menyadari perbedaan antara mereka berdua.
Semakin Elisa Yun melawan, semakin Robert Zhu merasakan nikmatnya penaklukan.
Dia duduk dengan wajah bahagia, menuangkan segelas anggur untuk Elisa Yun, dan dengan perlahan berkata, "Baguslah jika Nona Yun suka. Anggur merah ini sengaja kupilih untuk hari ini. Cobalah."
Elisa Yun tidak bersedia meminumnya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah meminum segelas anggur ini. Kesepakatan harus dinegosiasikan selagi dia masih sadar.
"Direktur Zhu, nanti saja minum anggurnya. Mari kita bicarakan urusan kita terlebih dahulu. Jadi, tentang dana kemarin itu…”
Sebelum Elisa Yun menyelesaikan ucapannya, Robert Zhu menghela napas berat dengan ekspresi tidak puas. "Mengapa Nona Yun tidak bisa membaca situasi? Lihat, kamu sedang berpakaian sangat cantik dan cahaya bulan di luar sangat indah. Bukankah kurang pantas jika masih membicarakan uang pada saat seperti ini?"
"Di dalam pikiranku, Nona Yun sangat murni layaknya bunga teratai yang sedang mekar. Bukannya seperti sekarang ini yang dipenuhi bau tembaga.”
Elisa Yun berkata dengan wajah datar, "Robert Zhu, berhentilah berpura-pura. Ini tidak ada artinya."
"Baiklah." Melihat Elisa Yun yang tidak lagi bekerja sama, Robert Zhu berkata sambil setengah tersenyum, "Aku bukan tipe pria brengsek yang tidak bertanggung jawab. Jika begitu, aku tidak akan menjadi direktur Serikat Dagang Utama."
"Jika malam ini kamu membuatku puas, Serikat Dagang Utama akan memberimu sepuluh juta. Selain itu, aku juga akan mengatur serangkaian kerja sama lanjutan untukmu."
Elisa Yun menghela nafas dan berkata, "Robert Zhu, kamu juga sudah tahu bahwa aku punya suami."
"Ada banyak wanita yang lebih cantik dariku di dunia ini, dan masih banyak lagi yang bersedia melayanimu. Mengapa kamu ingin mengambil barang bekas sepertiku?"
Robert Zhu tertawa keras, "Maaf saja. Walaupun aku menyukai wanita muda, aku tidak akan melakukan pemaksaan. Tidak ada penjaga di depan pintu. Pergilah jika mau, tidak akan ada yang menghentikanmu!"
"Masalah bisnis akan diselesaikan secara bisnis. Hari ini aku bersedia untuk berdiskusi denganmu karena itikad baik saja."
"Jika bukan karena aku menganggapmu sebagai teman, aku pasti sudah menghabiskan Keluarga Yun dengan caraku sendiri selama tidak melanggar hukum."
Kata-kata Robert Zhu terdengar sangat meyakinkan, seolah-olah dia benar-benar seorang pengusaha yang serius.
Tapi Elisa Yun tahu betul bahwa Robert Zhu sedang mengancamnya.
Dia sudah tidak punya cara lain lagi!
Elisa Yun diam-diam mengepalkan tangannya, lalu perlahan mengendurkannya setelah beberapa saat.
"Uang bukanlah masalah utama. Aku hanya berharap Direktur Zhu dapat mengingat bahwa Dicky Su tidak bersalah. Tidak peduli bagaimana keadaan Keluarga Yun di masa depan, kuharap kamu bisa membiarkannya tetap hidup."
Robert Zhu tahu bahwa Elisa Yun telah pasrah menerima takdirnya. Dia meminum seteguk anggur merah sambil tersenyum dan berkata dengan cuek, "Jangan menganggapku terlalu jahat. Dulu, hubunganku dengan Keluarga Su tidaklah buruk. Ketika Dicky Su menjadi idiot, aku juga merasa sedih!”
"Daripada mengkhawatirkan apakah aku akan menyerang Dicky Su, kamu harus lebih memikirkan apakah kepala keluarga Su yang baru akan melepaskannya atau tidak. Orang itu jauh lebih kejam daripada aku."
Meskipun kata-kata Robert Zhu tidak enak didengar, itu memang benar.
"Terima kasih atas saran dari Direktur Zhu. Anggur ini terlihat enak, tolong tuangkan untuk saya segelas ..."
Elisa Yun mengabaikan bubuk putih di dalam cangkir. Dia bahkan berharap itu adalah afrodisik. Setidaknya itu akan membuatnya tertidur sampai mati, dan tentunya lebih baik daripada dipermalukan saat bangun.
Robert Zhu tersenyum puas dan menuangkan segelas anggur untuknya dengan senyuman di wajahnya.
Elisa Yun mengambil gelas wine dan menempelkannya ke bibir merahnya dengan air mata berlinang. Sebelum dia menyelesaikan minumannya, terdengar suara keras di telinganya.
Pintu kamar suite presidensial hancur. Sebelum sempat bereaksi, gelas anggurnya telah direnggut.
Ketika Elisa Yun kembali sadar dan melihat dengan jelas, wajah Robert Zhu telah tertutupi anggur merah dan pangkal hidungnya telag tergores oleh gelas anggur, meninggalkan noda darah yang menetes.
Dan di sampingnya, berdiri sosok yang tidak asing – Dicky Su!
Pada saat ini, tatapan mata Dicky Su yang biasanya seperti orang bodoh terlihat penuh dengan kemarahan yang membara.
"Dicky Su, kenapa kamu di sini?"
Elisa Yun tertegun sejenak. Saat hendak bertanya apa yang terjadi, Dicky Su mengangkat kakinya dan menendang perut Robert Zhu.
Robert Zhu terbang ke udara dan menabrak lemari anggur di belakang. Botol anggur jatuh itu membentur kepalanya sehingga membuatnya menjadi pusing dan berlumuran darah.
"Brengsek! Siapa yang membiarkanmu masuk?!”
"Aku punya kaki. Apakah aku memerlukan izin orang lain?"
Dicky Su mendengus dan menyikut Robert Zhu hingga pingsan. Dia berbalik dan berjalan ke depan Elisa Yun.
Elisa Yun mencubit pahanya. Rasa panik dicampur ketidakpercayaan berakhir menjadi ekspresi kegembiraan di wajahnya.
"Dicky Su, apakah kamu sudah sadar? Syukurlah!"
Dicky Su tidak menjawab pertanyaannya dan hanya bertanya dengan dingin, "Apa kamu tidak tahu bahwa ada yang salah dengan segelas anggur ini? Atau jangan-jangan kamu berpura-pura tidak tahu dan sengaja ingin menyerahkan diri kepada babi gendut ini tanpa ragu?"
"Elisa Yun, sejak kapan kamu menjadi wanita rendahan seperti ini?!"
Mendengar ucapan Dicky Su, kegembiraan di wajah Elisa Yun menghilang dan digantikan oleh ekspresi malu dan marah.
"Kamu menyebutku rendahan?!"
"Memangnya untuk siapa aku melakukan ini?!"
"Apakah untuk diriku sendiri?!"
Ucapan Dicky Su sangat melukai hati Elisa Yun.
Dia tidak pernah berpikir bahwa setelah merawat Dicky Su selama tiga tahun, dia akan dipanggil sebagai wanita rendahan.
Dicky Su tahu bahwa apa yang dia katakan terlalu kasar, tetapi saat ini dia sangat marah sehingga tidak ingin menarik perkataannya.
Meskipun pernikahannya dengan Elisa Yun merupakan perintah orang tua, namun tetap ada perasaan yang tumbuh di antara mereka.
Sejak bertunangan, Dicky Su hanya memiliki Elisa Yun di hatinya. Dia selalu mengagumi sifat Elisa Yun yang memiliki pendirian kuat dan teguh.
Tapi sekarang Elisa Yun tidak segigih dulu, bahkan berencana untuk berhubungan badan dengan pria brengsek itu. Apa pun alasannya, Dicky Su merasa tidak dapat menerimanya.
Elisa Yun menunggu lama tetapi tidak menerima permintaan maaf. Dia sangat kecewa dan menangis.
"Aku selalu membayangkan apa yang akan terjadi ketika kamu sadar, tapi ternyata aku terlalu berharap."
"Apakah kamu tahu, jika aku tidak menjadi rendahan seperti ucapanmu ini, kamu pasti sudah mati!"
Elisa Yun mengucapkan kata ini dan pada kalimat akhir dia mengucapkannya dengan teriak.
Dia berjalan ke arah Dicky Su seperti orang gila, mengangkat tangannya dan memukulinya terus-menerus, seolah ingin melampiaskan semua kebencian yang telah tertumpuk selama bertahun-tahun.
"Kamu menjadi bodoh dan bisa bersenang-senang setiap hari, tapi apa kamu tahu bagaimana orang lain menertawakanku selama ini?"
"Memangnya makanan bisa jatuh dari langit? Jika bukan karena aku yang menyuapimu untuk makan dan minum, kamu sudah mati kelaparan!"
"Apa kamu tahu berapa banyak trik yang yang dilakukan Keluarga Yun agar aku meninggalkanmu?"
"Apa kamu tahu bahwa kamu hampir mati karena telah diberi obat tidur oleh orang lain?"
"Akulah wanita rendah ini yang tidak pernah menyerah atau pun meninggalkanmu!"
"Tapi kamu justru berbalik dan menuduhku? Kamu benar-benar cukup hormat. Mati saja kamu!"
Setelah melampiaskan amarahnya, Elisa Yun terjatuh dan duduk di atas tanah. Dia menutupi wajahnya dan menangis sekuat-kuatnya seolah seluruh kekuatan di tubuhnya terkuras habis. Jiwanya seolah-olah terserap keluar dari tubuhnya.
Dicky Su hanya berdiri diam dengan kepala tertunduk tanpa ekspresi. Melihat kesedihan Elisa Yun yang luar biasa, hatinya merasa sangat tidak nyaman.
"Tapi kamu bisa menggunakan metode lain tanpa mengorbankan tubuhmu ..."
Setelah Dicky Su membuka mulut, Elisa Yun langsung membalasnya.
"Cara lain? Coba katakan, apakah perlu sepertimu sekarang ini yang hanya mengucapkan sesuatu berdasarkan asas moral?"
Elisa Yun berdiri, kemudian menyeka air matanya dan berkata dengan tatapan tegas, "Karena sekarang kondisimu sudah lebih baik, aku bisa merasa lega. Mulai sekarang, aku, Elisa Yun, akan membuang beban hidup sepertimu dan menjalani hidupku sendiri."
"Kamu tidak perlu membalasku dengan apa pun, apalagi merasa kasihan padaku. Menjagamu selama beberapa tahun terakhir ini adalah kesalahanku. Aku yang terlalu bodoh. Aku yang bersikeras untuk berpura-pura menjadi orang baik!"
"Semoga kamu beruntung. Tapi jangan mati di tangan Keluarga Su, karena aku tidak akan mengambil tubuhmu untukmu!"
Setelah mengucapkan kata-kata kejam itu, Elisa Yun menginjak sepatu hak tingginya dan pergi meninggalkannya ...
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved