Bab 3 Dari Dulu Sudah Terbiasa Dengan Keberadaan Rasa Sakit Itu
by Alice
10:01,Feb 05,2021
Thea Qiao telah mengganti pakaiannya, raut wajahnya sangat buruk, dan dia hanya memakai riasan tipis.
Tapi tetap saja tidak bisa menutupi keresahan di balik wajahnya.
Dia duluan pergi ke apotek, membeli sebutir obat pencegah kehamilan setelah berintim dengan efek kuat, dia langsung menelannya tanpa meminum air.
Pegawai di apotek melihat tindakannya sampai melongo.
"Setelah meminum obatnya, berarti tidak akan kenapa-napa lagi, benar bukan?" Thea Qiao menanyakan pegawai di apotek.
Dia tidak boleh melahirkan anak yang tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Luo.
Si pegawai menggelengkan kepala, "Belum tentu, obat pencegah kehamilan setelah berintim hanya sekedar mengurangi potensi kehamilan, tapi tidak bisa menjamin akan berguna 100%."
Ekspresi wajah Thea Qiao memucat.
"Nona, masih adakah barang yang Anda perlukan?" Sang pegawai tidak memancarkan ekspresi iba sedikit pun.
"Tidak ada." Thea Qiao keluar dari apotek.
———
Saat kembali ke Huadong Group, Thea Qiao tidak pergi ke ruang kantornya, melainkan langsung menuju ke lantai teratas.
Dia keluar dari lift, saat belum tiba di ruang kantornya Robert Luo, dia langsung dihadang oleh asisten Zhang, "Manajer Qiao, Anda datang mencari CEO Luo?"
"Thea Qiao melihatnya dengan wajah tanpa ekspresi, berkata dengan nada bicara yang sama sekali tidak lembut, "Dia sudah kembali bukan?"
Meskipun Robert Luo bermata keranjang dan senang bermain wanita, tapi dia tidak akan pernah lalai dalam pekerjaan.
Asisten Zhang memancarkan ekspresi serba salah, dan berkata dengan lembut, "Dia memang sudah kembali, tapi CEO Luo sedang sibuk......"
Mata Thea Qiao mulai memerah, tubuhnya semalam telah digarap oleh seorang pria yang tak dikenal, sedangkan Robert Luo malah bersenang-senang di sini......
"Aku ada urusan penting dengannya." Sang wanita langsung melewati asisten Zhang.
"Manajer Qiao, Manajer......" Asisten Zhang merasa panik, tapi tetap tidak mampu menghentikannya.
Thea Qiao berdiri di depan pintu kantor Robert Luo, suara yang terdengar dari dalam ruangan spontan membuat orang lain tersipu.
"Hmm, Robert, pelanlah sedikit......" Suara Yuzy Tao yang memikat masuk ke telinganya sang wanita.
Asisten Zhang mengangkat pandangan mata melihatnya, lalu menundukkan kepala sekejap kemudian, keningnya bercucuran keringat dingin, "Manajer Qiao, sebaiknya Anda kembalilah bekerja, setelah CEO Luo selesai dalam kesibukannya, aku akan mengabarinya Anda pernah datang mencarinya."
"Tidak perlu." Thea Qiao mengangkat tangannya, mengetuk pintu ruang kantor.
Tanpa menunggu tanggapan dari orang di dalam, sang wanita langsung membuka pintu dan masuk ke dalam.
"Ah!" Yuzy Tao tidak menyangka pintu akan terbuka begitu saja, dia langsung mengambil baju menutupi tubuhnya.
Robert Luo pun menghentikan pergerakannya, dan menatap wanita di samping pintu dengan penuh amarah, "Thea, tata kramamu telah dimakan anjing ya?"
Thea Qiao membelalakkan matanya lebar-lebar, dia melihat sepasang pria dan wanita yang bertingkah tidak tahu malu di hadapannya ini, dan ingin mengingat gambaran ini ke dalam lubuk hatinya.
"Kalau tata kramaku telah dimakan anjing, lalu bagaimana dengan hati nuranimu, pasti sudah dilahap oleh serigala bukan?" Sang wanita menyindirnya.
Hatinya sedang meneteskan darah, tapi dari luar, dia sama sekali tidak memperlihatkan kelemahannya, saraf dalam tubuhnya yang menegang sedang berteriak, 'sakit'.
Tapi Thea Qiao dari dulu sudah terbiasa dengan keberadaan rasa sakit itu.
Robert Luo membantu Yuzy Tao memakai baju, pergerakannya yang penuh perhatian semakin menusuk hati Thea Qiao.
Sang pria tidak pernah bersikap seperhatian ini terhadapnya, bahkan di hari pernikahan pun, kalau bukan karena dipapah oleh pendamping pengantin wanita saat itu, dirinya pasti telah tersungkur di lantai akibat ulahnya Yuzy Tao.
"Kenapa tiba-tiba menggila pagi-pagi begini? Asisten Zhang, usir dia keluar." Gairah Robert Luo langsung sirna akibat ulahnya.
Yuzy Tao menyadari keadaan, lalu memalingkan kepala, melihat Thea Qiao dengan kesal, "Kamu dengar tidak, Robert menyuruhmu enyah!"
Bibir Thea Qiao memancarkan senyuman sindiran, "Yuzy, kenapa kamu tidak merasa dirimu kotor?"
"Apa maksudmu?" Yuzy Tao sangat membencinya, kalau bukan karena Thea Qiao terpaksa harus menikah dengan Robert Luo, dirinya pasti sudah menjadi Nyonya Luo dari dulu.
Pria yang bersamamu saat ini semalam bahkan sempat bermain dengan wanita lain di hotel, tidak pulang ke rumah semalaman, baju yang dipakainya sekarang adalah baju semalam, harusnya masih ada aroma parfum wanita itu di bajunya bukan?"
Karena Robert Luo membuatnya sedih, maka Thea Qiao pun akan membuatnya sengsara.
Yuzy Tao adalah cinta pertamanya sang pria, kalau bukan karena kehadiran dirinya, mereka berdua pasti sudah menjadi suami istri dari dulu.
Thea Qiao menyilangkan sepasang tangannya, menatap mereka dengan tatapan tajam seakan-akan bisa menembus meja kantor, melihat kemesraan mereka berdua.
"Yuzy, kamu harusnya pergi melakukan pemeriksaan apakah tubuhmu mengidap penyakit atau tidak." Ucapannya ini menyindir sang pria bertubuh kotor, setelah mengatakannya, dia membalikkan badan.
Suara makian Robert Luo terdengar di telinga, "Thea, dasar orang murahan, tunggu saja kamu."
Dibandingkan dengan ekspresi ketakukan di wajahnya Asisten Zhang, ekspresi wajah Thea Qiao jauh lebih baik, dia tidak memedulikannya, karena sang pria dari awal sudah pernah bilang ingin menceraikannya, tapi selama ini tidak pernah diwujudkan.
"Aku telah melakukan hal yang kamu suruh, semoga apa yang kamu janjikan padaku pun bisa segera ditepati, malam ini, aku harus melihat ibuku pulang dengan aman dan selamat."
Setelah melontarkan ucapan ini, sang wanita tidak lagi merasa keberatan meninggalkan tempat ini.
Robert Luo menggertakkan gigi saat melihat sang wanita yang berekspresi tenang, asisten Zhang masih berdiri di dekat pintu dengan mata melongo dan mulut ternganga.
"Kenapa masih tidak menutup pintu!" Sang pria membentak, ucapannya penuh dengan amarah.
"Ah, baik." Asisten Zhang sama sekali tidak berani mengangkat pandangan matanya, takut dirinya akan melihat suatu hal yang tak pantas dilihat.
Thea Qiao kembali ke ruang kantornya, Selvi Yang, asistennya, juga ikut masuk bersamanya, "Manajer Qiao, tadi pihak dari departemen pemasaran menyerahkan sebuah proposal kerja sama yang cukup penting, coba Anda lihat."
"Pemberitahuan pemberhentian kerja sama?" Kepalanya terasa semakin pusing.
"Batas waktu kerja sama antara pihak militer dan perusahaan kita akan tiba di bulan depan, mereka tampaknya ada kerja sama dengan perusahaan asing dalam produksi perlengkapan militer, makanya ingin menghentikan kerja sama dengan perusahaan kita." Selvi Yang menjelaskan.
Kalau kerja sama ini dihentikan, maka pendapatan Huadong Group akan berkurang banyak......
"Kamu tahu tidak kenapa tiba-tiba tidak ingin melanjutkan kerja sama?" Thea Qiao melemparkan dokumennya ke samping, dia awalnya hendak pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan tubuhnya, tapi kelihatannya, dia sekarang akan menjadi sibuk.
"Dengar-dengar ada seorang mayor jenderal baru yang mengambil alih dalam hal ini, makanya kesepakatan semula telah berubah." Selvi Yang memberitahukannya.
Mayor jenderal baru?
Thea Qiao teringat akan seorang pria yang bertemu di Hotel Jindu, dia harusnya juga merupakan orang dalam militer......
"Manajer Qiao, kita sekarang harus bagaimana?" Selvi Yang bertanya dengan suara kecil, kerja sama dengan pihak militer sangat penting, kalau sampai berkurang, komisi tim mereka dalam setahun ini akan berkurang drastis.
Apalagi, Robert Luo begitu membenci Thea Qiao, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin, dan sekalian menumpaskan mereka semua dalam satu tim ini.
"Ada nomor telepon pihak sana tidak?" Thea Qiao menenangkan suasana hatinya, mendorong rangka kacamata di batang hidungnya ke atas.
"Nomor telepon tempat kerja ada, tapi yang pribadi tidak ada." Selvi Yang memberikan selembar kartu nama padanya.
Ada nomor telepon tempat kerja, tapi tidak ada nomor telepon pribadinya, kalau begitu, menghubungi orangnya langsung akan terasa sedikit sulit.
"Aku coba." Thea Qiao menerima kartu namanya, dia tidak akan melepaskan kesempatan meskipun hanya segelintir.
Setelah berkomunikasi dengan pihak sana beberapa saat, tanggapan yang Thea Qiao dapatkan adalah, orang dari pihak militer telah mengatur jadwal pertemuan, tapi pekerjaannya ketua cukup sibuk, waktu pertemuannya tidak menentu, Thea Qiao harus menunggu kabar selanjutnya.
Menunggu kabar...... Ini sama dengan tidak ada harapan, kening Theo Qiao yang indah terlihat berkerut, mulai memikirkan cara lainnya.
Selvi Yang tahu betapa sulitnya hal ini, dia membuka mulut, berkata dengan hati-hati, "Manajer Qiao, sekarang......"
"Bang" Pintu ruang kantor terbuka dengan kasar, memotong ucapannya.
Thea Qiao mengangkat kepalanya melihat ke arah pintu, Robert Luo sedang berjalan masuk dengan penuh amarah.
Tapi tetap saja tidak bisa menutupi keresahan di balik wajahnya.
Dia duluan pergi ke apotek, membeli sebutir obat pencegah kehamilan setelah berintim dengan efek kuat, dia langsung menelannya tanpa meminum air.
Pegawai di apotek melihat tindakannya sampai melongo.
"Setelah meminum obatnya, berarti tidak akan kenapa-napa lagi, benar bukan?" Thea Qiao menanyakan pegawai di apotek.
Dia tidak boleh melahirkan anak yang tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Luo.
Si pegawai menggelengkan kepala, "Belum tentu, obat pencegah kehamilan setelah berintim hanya sekedar mengurangi potensi kehamilan, tapi tidak bisa menjamin akan berguna 100%."
Ekspresi wajah Thea Qiao memucat.
"Nona, masih adakah barang yang Anda perlukan?" Sang pegawai tidak memancarkan ekspresi iba sedikit pun.
"Tidak ada." Thea Qiao keluar dari apotek.
———
Saat kembali ke Huadong Group, Thea Qiao tidak pergi ke ruang kantornya, melainkan langsung menuju ke lantai teratas.
Dia keluar dari lift, saat belum tiba di ruang kantornya Robert Luo, dia langsung dihadang oleh asisten Zhang, "Manajer Qiao, Anda datang mencari CEO Luo?"
"Thea Qiao melihatnya dengan wajah tanpa ekspresi, berkata dengan nada bicara yang sama sekali tidak lembut, "Dia sudah kembali bukan?"
Meskipun Robert Luo bermata keranjang dan senang bermain wanita, tapi dia tidak akan pernah lalai dalam pekerjaan.
Asisten Zhang memancarkan ekspresi serba salah, dan berkata dengan lembut, "Dia memang sudah kembali, tapi CEO Luo sedang sibuk......"
Mata Thea Qiao mulai memerah, tubuhnya semalam telah digarap oleh seorang pria yang tak dikenal, sedangkan Robert Luo malah bersenang-senang di sini......
"Aku ada urusan penting dengannya." Sang wanita langsung melewati asisten Zhang.
"Manajer Qiao, Manajer......" Asisten Zhang merasa panik, tapi tetap tidak mampu menghentikannya.
Thea Qiao berdiri di depan pintu kantor Robert Luo, suara yang terdengar dari dalam ruangan spontan membuat orang lain tersipu.
"Hmm, Robert, pelanlah sedikit......" Suara Yuzy Tao yang memikat masuk ke telinganya sang wanita.
Asisten Zhang mengangkat pandangan mata melihatnya, lalu menundukkan kepala sekejap kemudian, keningnya bercucuran keringat dingin, "Manajer Qiao, sebaiknya Anda kembalilah bekerja, setelah CEO Luo selesai dalam kesibukannya, aku akan mengabarinya Anda pernah datang mencarinya."
"Tidak perlu." Thea Qiao mengangkat tangannya, mengetuk pintu ruang kantor.
Tanpa menunggu tanggapan dari orang di dalam, sang wanita langsung membuka pintu dan masuk ke dalam.
"Ah!" Yuzy Tao tidak menyangka pintu akan terbuka begitu saja, dia langsung mengambil baju menutupi tubuhnya.
Robert Luo pun menghentikan pergerakannya, dan menatap wanita di samping pintu dengan penuh amarah, "Thea, tata kramamu telah dimakan anjing ya?"
Thea Qiao membelalakkan matanya lebar-lebar, dia melihat sepasang pria dan wanita yang bertingkah tidak tahu malu di hadapannya ini, dan ingin mengingat gambaran ini ke dalam lubuk hatinya.
"Kalau tata kramaku telah dimakan anjing, lalu bagaimana dengan hati nuranimu, pasti sudah dilahap oleh serigala bukan?" Sang wanita menyindirnya.
Hatinya sedang meneteskan darah, tapi dari luar, dia sama sekali tidak memperlihatkan kelemahannya, saraf dalam tubuhnya yang menegang sedang berteriak, 'sakit'.
Tapi Thea Qiao dari dulu sudah terbiasa dengan keberadaan rasa sakit itu.
Robert Luo membantu Yuzy Tao memakai baju, pergerakannya yang penuh perhatian semakin menusuk hati Thea Qiao.
Sang pria tidak pernah bersikap seperhatian ini terhadapnya, bahkan di hari pernikahan pun, kalau bukan karena dipapah oleh pendamping pengantin wanita saat itu, dirinya pasti telah tersungkur di lantai akibat ulahnya Yuzy Tao.
"Kenapa tiba-tiba menggila pagi-pagi begini? Asisten Zhang, usir dia keluar." Gairah Robert Luo langsung sirna akibat ulahnya.
Yuzy Tao menyadari keadaan, lalu memalingkan kepala, melihat Thea Qiao dengan kesal, "Kamu dengar tidak, Robert menyuruhmu enyah!"
Bibir Thea Qiao memancarkan senyuman sindiran, "Yuzy, kenapa kamu tidak merasa dirimu kotor?"
"Apa maksudmu?" Yuzy Tao sangat membencinya, kalau bukan karena Thea Qiao terpaksa harus menikah dengan Robert Luo, dirinya pasti sudah menjadi Nyonya Luo dari dulu.
Pria yang bersamamu saat ini semalam bahkan sempat bermain dengan wanita lain di hotel, tidak pulang ke rumah semalaman, baju yang dipakainya sekarang adalah baju semalam, harusnya masih ada aroma parfum wanita itu di bajunya bukan?"
Karena Robert Luo membuatnya sedih, maka Thea Qiao pun akan membuatnya sengsara.
Yuzy Tao adalah cinta pertamanya sang pria, kalau bukan karena kehadiran dirinya, mereka berdua pasti sudah menjadi suami istri dari dulu.
Thea Qiao menyilangkan sepasang tangannya, menatap mereka dengan tatapan tajam seakan-akan bisa menembus meja kantor, melihat kemesraan mereka berdua.
"Yuzy, kamu harusnya pergi melakukan pemeriksaan apakah tubuhmu mengidap penyakit atau tidak." Ucapannya ini menyindir sang pria bertubuh kotor, setelah mengatakannya, dia membalikkan badan.
Suara makian Robert Luo terdengar di telinga, "Thea, dasar orang murahan, tunggu saja kamu."
Dibandingkan dengan ekspresi ketakukan di wajahnya Asisten Zhang, ekspresi wajah Thea Qiao jauh lebih baik, dia tidak memedulikannya, karena sang pria dari awal sudah pernah bilang ingin menceraikannya, tapi selama ini tidak pernah diwujudkan.
"Aku telah melakukan hal yang kamu suruh, semoga apa yang kamu janjikan padaku pun bisa segera ditepati, malam ini, aku harus melihat ibuku pulang dengan aman dan selamat."
Setelah melontarkan ucapan ini, sang wanita tidak lagi merasa keberatan meninggalkan tempat ini.
Robert Luo menggertakkan gigi saat melihat sang wanita yang berekspresi tenang, asisten Zhang masih berdiri di dekat pintu dengan mata melongo dan mulut ternganga.
"Kenapa masih tidak menutup pintu!" Sang pria membentak, ucapannya penuh dengan amarah.
"Ah, baik." Asisten Zhang sama sekali tidak berani mengangkat pandangan matanya, takut dirinya akan melihat suatu hal yang tak pantas dilihat.
Thea Qiao kembali ke ruang kantornya, Selvi Yang, asistennya, juga ikut masuk bersamanya, "Manajer Qiao, tadi pihak dari departemen pemasaran menyerahkan sebuah proposal kerja sama yang cukup penting, coba Anda lihat."
"Pemberitahuan pemberhentian kerja sama?" Kepalanya terasa semakin pusing.
"Batas waktu kerja sama antara pihak militer dan perusahaan kita akan tiba di bulan depan, mereka tampaknya ada kerja sama dengan perusahaan asing dalam produksi perlengkapan militer, makanya ingin menghentikan kerja sama dengan perusahaan kita." Selvi Yang menjelaskan.
Kalau kerja sama ini dihentikan, maka pendapatan Huadong Group akan berkurang banyak......
"Kamu tahu tidak kenapa tiba-tiba tidak ingin melanjutkan kerja sama?" Thea Qiao melemparkan dokumennya ke samping, dia awalnya hendak pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan tubuhnya, tapi kelihatannya, dia sekarang akan menjadi sibuk.
"Dengar-dengar ada seorang mayor jenderal baru yang mengambil alih dalam hal ini, makanya kesepakatan semula telah berubah." Selvi Yang memberitahukannya.
Mayor jenderal baru?
Thea Qiao teringat akan seorang pria yang bertemu di Hotel Jindu, dia harusnya juga merupakan orang dalam militer......
"Manajer Qiao, kita sekarang harus bagaimana?" Selvi Yang bertanya dengan suara kecil, kerja sama dengan pihak militer sangat penting, kalau sampai berkurang, komisi tim mereka dalam setahun ini akan berkurang drastis.
Apalagi, Robert Luo begitu membenci Thea Qiao, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin, dan sekalian menumpaskan mereka semua dalam satu tim ini.
"Ada nomor telepon pihak sana tidak?" Thea Qiao menenangkan suasana hatinya, mendorong rangka kacamata di batang hidungnya ke atas.
"Nomor telepon tempat kerja ada, tapi yang pribadi tidak ada." Selvi Yang memberikan selembar kartu nama padanya.
Ada nomor telepon tempat kerja, tapi tidak ada nomor telepon pribadinya, kalau begitu, menghubungi orangnya langsung akan terasa sedikit sulit.
"Aku coba." Thea Qiao menerima kartu namanya, dia tidak akan melepaskan kesempatan meskipun hanya segelintir.
Setelah berkomunikasi dengan pihak sana beberapa saat, tanggapan yang Thea Qiao dapatkan adalah, orang dari pihak militer telah mengatur jadwal pertemuan, tapi pekerjaannya ketua cukup sibuk, waktu pertemuannya tidak menentu, Thea Qiao harus menunggu kabar selanjutnya.
Menunggu kabar...... Ini sama dengan tidak ada harapan, kening Theo Qiao yang indah terlihat berkerut, mulai memikirkan cara lainnya.
Selvi Yang tahu betapa sulitnya hal ini, dia membuka mulut, berkata dengan hati-hati, "Manajer Qiao, sekarang......"
"Bang" Pintu ruang kantor terbuka dengan kasar, memotong ucapannya.
Thea Qiao mengangkat kepalanya melihat ke arah pintu, Robert Luo sedang berjalan masuk dengan penuh amarah.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved