Bab 13 Aku Akan Melamarmu Di Acara Akbar Itu!

by Reiner B Raharja 15:26,Jul 31,2021
"Cih, hanya seorang seorang dengan jabatan e-commerce, aku benar-benar tidak peduli.”
“Aku beritahu kalian ya, aku adalah anggota keluarga keluarga Sanusi, salah satu dari empat keluarga besar di Geffen."
“Membunuh kalian keluarga Mashita sekeluarga, itu seperti bermain.”
Semua orang di keluarga Mashita ketakutan sekali begitu mendengarkan ini.
Di depan keluarga Sanusi monster besar yang agung ini, keluarga Mashita bahkan tidak memiliki hak sedikitpun untuk berlutut dan minta ampun.
Bagaimana ini, bagaimana ini?
Pada akhirnya, paman tertua yang bereaksi lebih dulu.
Dia dengan cepat menyerahkan sebatang rokok kepada Bensu dan membantu menyalakan rokok itu sendiri.
“ Bensu, aku ini kakak kandungmu. Kamu....kamu tidak mungkin hanya melihatku mati begitu saja tanpa menyelamatkanku kan.”
“Ucapan kakak tadi agak keterlaluan, kamu jangan terlalu kesal dengan kakak ya.”
Yang lainnya pun juga kembali sadar dari keterkejutannya, langsung mengelilingi pasangan suami istri, Bensu dan Avril.
"Kak Bensu, kamu benar-benar mendapatkan menantu sejati yang bebakat, yang membuat keluarga kalian jadi lebih terhormat.”
“Ucapan kami barusan tadi.... Cih, kamu anggap kami ini kentut saja, aku saja jijik kalau mengingatnya.”
“Lalu apa itu Adrey, dia sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan menantumu, bahkan membawakan sepatut saja, tidak layak.”
“Adik laki-lakiku, adik perempuanku, Reca memang agak temperamental, tapi pemuda ini memiliki sifat yang baik. Menurutku, tidak peduli kita atau kalian tetap harus membujuknya ya.”
Bensu dan Avril merasa cukup tersanjung dalam sekejap.
Pasangan itu selalu dipandang rendah oleh kerabat dan keluarga lainnya seumur hidup ini, tapi sekarang mereka disanjung oleh yang lain bagaikan seperti dewa buddha. Dalam waktu sesingkat ini, mereka tidak tahu bagaimana harus beradaptasi dengan ini.
Wajah mereka sangat merah, tidak tahu sebaiknya harus memedulikan siapa.
Sesekali menanggapi salah satu dari mereka, bahkan dengan tersenyum menunjukkan gigi mereka.
Merasa bangga dan puas sekali, hanya seperti itu saja!
Sekarang yang paling menyedihkan di tempat itu adalah Adrey.
Dia yang tadinya berada di atas, dalam sekejap langsung jatuh. Orang-orang terus memukul dan meneriakinya, rasanya benar-benar... pahit dan asam sekali.
Dia minta maaf kepada Lily, tapi Lily malah menendangnya sampai tersungkur di lantai.
Awalnya, Lily mengandalkan Adrey untuk memberi tekanan kepada Tokia.
Tapi sekarang malah sebaliknya, jangankan dibandingkan dengan Reca, Adrey bahkan membuatnya dan ayahnya maju untuk melindunginya!
Bikin marah sekali!
Setelah pesta perjamuan berakhir, Bensu menolak dengan sopan permintaan paman tertua untuk mengantar mereka pulang, lalu dia pulang jalan bersama Avril.
Di tengah perjalanan, Avril tiba-tiba terisak.
Bensu langsung panik, “Istriku, kamu kenapa?”
Avril berkata dengan agak mengeluh, “Aku menikahimu selama tiga puluh tahun, juga telah diganggu dan direndahkan oleh keluargamu selama tiga puluh tahun.”
“Tapi, Reca baru saja datang ke rumah kita beberapa hari, namun langsung membuatku bangga dan puas beberapa kali... kamu ini dasar pria tak berguna, bahkan tidak lebih baik dari narapidana.”
Bensu penuh dengan ekspresi bersalah, “Istriku, maaf ya. Aku telah membuatmu menderita bersamaku selama ini.”
Avril berkata lagi, “Hei menurutmu, apakah Reca benar-benar orang biasa? Apa mungkin orang biasa dapat menakut-nakuti Ziggy sampai seperti itu?”
" Reca... jangan-jangan dia pejabat tinggi yang berpengaruh yang menyembunyikan diri?”
Bensu tersenyum pahit, "Istriku, kedepannya kamu tolong kurangi membaca novel-novel yang tak bermanfaat itu ya. Hal seperti itu hanya terjadi di dalam novel. Bagaimana mungkin hal seperti itu terjadi dalam dunia nyata.”
“Jika dia benar-benar seorang pejabat tinggi yang berpengaruh yang menyembunyikan diri, mana mungkin dia mau menanggung narapidana di keluarga Astina selama lima tahun?"
"Bahkan dia tak bisa memberikan seserahan seharga enam ratus juta dalam pernikahan besar.”
Avril berusaha berpikir, “Lalu bagaimana menjelaskan mengenai Ziggy yang sangat takut padanya!"
"Oh iya, aku tiba-tiba ingat. Dulu, Reca mendapatkan pesanan seharga dua ratus milyar dari keluarga Eropah Geffen."
" keluarga Eropah adalah keluarga terkaya di Geffen, bagaimana mereka bisa bekerja sama dengan pabrik kecil milik Tokia ? Menurutmu, apakah jangan-jangan Reca mengenal salah satu anggota keluarga Eropah Geffen, jadi dia mengandalkan kekuasaan keluarga Eropah untuk menakuti Ziggy."
Bensu tiba-tiba menepuk kepalanya, "Oh iya, aku tiba-tiba ingat, ketua keluarga dari keluarga Eropah pernah dipenjara selama beberapa tahun.”
" Reca juga pernah dipenjara. Waktu dan tempat saat dia dipenjara juga sama dengan waktu dan tempat ketua keluarga Eropah dipenjara."
"Kemungkinan besar dia kenal dengan ketua keluarga Eropah saat dia dipenjara.”
Mata Avril bersinar, "Kemungkinan ini sangat tinggi."
" upacara akbar dari Tuan Agung Valkri, keluarga Eropah juga merupakan salah satu penyelenggaranya. Jika Reca benar-benar mengenal ketua keluarga Eropah, dia mungkin bisa mendapatkan beberapa tiket untuk pergi ke upacara akbar itu."
"Jika keluarga Mashita kita ini dapat masuk dan mengikuti upacara akbar itu... bukannya kita seperti langsung berubah jadi keluarga terpandang bak burung phoenix!”
"Cih, bukankah keluarga Astina selalu membawa-bawa tiket masuk untuk menekan kita. Tunggu nanti kita juga masuk ke sana, mari kita lihat bagaimana mereka akan memberi tekanan lagi pada kita.”
Bensu juga ikut bersemangat, “Iya benar, benar sekali. Kita pulang dan langsung tanyakan pada Reca."

Avril, "Telepon Tokia dulu, minta Tokia membawa Reca pulang."
Dalam beberapa hari ini, Tokia selalu membawa Reca untuk tinggal di pabrik bahan baja.
Rumah Tokia dan rumah Astina berada dalam satu komplek, yang satu di bagian utara dan yang satu di bagian selatan.
Dulu, dua keluarga ini sering berkomunikasi. Tapi sejak Reca muncul, dua keluarga ini benar-benar pecah.
Pada saat ini, Tokia sedang memasak mie untuk Reca di dapur sebagai tanda terima kasih kepadanya.”
Reca duduk di sofa dan bersantai sambil menonton tv.
"Punya rumah, benar-benar enak sekali.”
Pintu terbuka, Bensu dan Avril sudah kembali.
Reca bergegas berdiri dan menyambut mereka.
Avril agak mengangguk, “Em, duduklah.”
Nadanya tidak lagi begitu masam dan kejam, tapi juga tidak bisa dianggap ramah.
Seperti sedang menghadapi orang tak dikenal.
Baru saja duduk, Avril sudah tidak sabar dan langsung berkata, “ Reca, coba beritahu kami, bagaimana kamu bisa kenal Ziggy."
Reca berkata, " Ziggy mengidap batu ginjal. Aku yang menyembuhkannya, kita kenal dengan cara seperti itu.”
Avril sangat kecewa, “Oh ternyata begitu.”
"Awalnya, aku berharap kalau kamu bisa mendapatkan beberapa tiket masuk ke upacara akbar. Kelihatannya, aku yang terlalu banyak berpikir deh.”
Reca buru-buru berkata, "Apakah kamu ingin pergi ke upacara akbar? Tidak masalah, besok aku bisa membawa kalian masuk ke sana.”
Avril menatapnya dengan mata tak berdaya, lalu berkata, “Siapa yang tidak tahu kalau upacara akbar itu akan dilaksanakan besok. Pembelian dan penyebaran tiket masuknya sudah dihentikan dari dulu. Bagaimana kamu akan membawa kami masuk kesana.”
Reca, "Jika kita pergi kesana, itu akan menjadi upacara akbar luar biasa karena dikunjungi tamu mulia. Jadi, mana perlu kita masuk dengan tiket masuk.”
Avril terlalu malas untuk bicara dengan Reca, langsung pergi ke dapur, " Tokia, apakah mie ini untuk Reca ? Sini biar aku saja yang masak.”
Bensu juga melemparkan sebungkus rokok kepadanya, menghela nafas lalu kembali ke kamar tidur.
Semangkuk mie dan sebungkus rokok ini untuk membalas kebaikan Reca hari ini.
Tapi Reca sudah puas dengan ini.
Dia makan mie nya dengan lahap sekali.
Tokia yang duduk di samping mengotak-atik ponseln dengan bosannya, menggoyangkan kaki kecilnya, dia tampak sangat cantik sekali.
Saat sudah selesai makan mie, Tokia berkata, " Reca, kamu tidur di sofa malam ini, kamu tidak keberatan kan?”
Reca membuka mulutnya tapi belum sempat bicara, Tokia sudah lebih dulu berkata lagi, “Baguslah kalau tidak keberatan.”
Reca tercengang.
Apa orang tuamu tahu kamu sangat nakal?
" Tokia, tunggu sebentar." Reca menghentikan Tokia.
"Apa ada urusan lain?" Kata Tokia.
Reca, "Besok aku akan melamarmu di upacara akbar itu. Tolong kamu siap-siap ya."
Tokia terkekeh, “Bagaimana dengan tiket masuknya?”
Reca, "Tidak ada."
Tokia, "Heh."
Reca mengerutkan keningnya.
Apa maksudmu dengan "heh."
Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke Tigerwolf, “Sebarkan informasi, aku besok akan menyatakan cinta kepada seorang gadis biasa di upacara akbar itu.”
Tigerwolf, "Pesan diterima. Besok aku akan mengirim mobil limusim 88 untuk menjemput anda dan kakak ipar.”
Dalam semalam tak ada yang bisa dikatakan!
Begitu langit mulai kembali bersinar, Tokia dibangunkan oleh suara ribut dan bising sekali.
Dia berjalan keluar dari kamar tidur dengan masih mengantuk, menyadari kalau ayah dan ibunya sedang bersandar di jendela, mencondongkan sebagian besar tubuhnya untuk melihat keluar.
Suara ribut dan bising itu berasal dari luar jendela, seluruh komplek ini seperti diledakkan dan digoreng.
“Ibu, ada apa sih?” tanya Tokia dengan penasaran.
Avril buru-buru berkata, " Tokia, ayo sini sini. Ada berita besar yang mengejutkan.”
Tokia bergegas maju ke samping jendela.
Dan hanya dengan sekali lihat, Tokia juga ikut tercengang.
Di gerbang komplek, mobil pengantin mewah yang tak terhitung jumlahnya berhenti di sana, menghalangi seluruh jalan komersial.
Tapi bukan ini intinya, namun plat nomor mobil-mobil ini semuanya plat warna hitam, yang berarti ini semua adalah kendaraan khusus militer!
Mobil militer yang mewah ini telah menggemparkan seluruh komplek di dekat situ.
Ribuan orang menjulurkan kepalanya hanya untuk menyaksikan mobil militer mewah itu, satu persatu dari mereka terus berseru dan berteriak penuh semangat!
"Ya Tuhan." Tokia menutup mulutnya karena sangat terkejut, "Siapa yang memiliki kemampuan hebat ini untuk memobilisasi begitu banyak kendaraan militer."
Avril berkata, "Dari berita yang dapat dipercaya. Katanya, Hari ini Tuan Agung Valkri akan melamar seorang gadis biasa pada upacara akbar tersebut.”
"Mobil-mobil khusus ini pasti ada di sini untuk menjemput gadis yang beruntung itu."
"Benar-benar tidak menyangka, ternyata kita tinggal di komplek yang sama dengan wanita Tuan Agung Valkri, ini adalah suatu kehormatan besar."
Apa!
Tiba-tiba Tokia seolah disambar petir. Dia menatap Reca dengan mata panas berapi-api.
Apa yang Reca katakan kemarin malam tiba-tiba kembali muncul di kepalanya, "Aku akan melamarmu di upacara akbar itu."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

1176