Bab 6 Kamu Kira Kamu Siapa?

by Roy 12:08,Aug 12,2021
Semua ini terjadi begitu tiba-tiba sehingga membuat orang-orang tak bisa mengantisipasinya!

Ketika semua orang tersadar, Sheila Lin sudah menuangkan botol berisi anggur ke wajah Sabrina Ren.

Sabrina Ren reflek berbalik, tetapi tubuhnya masih tersiram anggur dan terlihat begitu mengenaskan, rambut, wajah, dan pakaiannya sebagian besar basah karena anggur.

Sabrina Ren yang dari kecil hidup dalam keluarga kaya, dibesarkan layaknya seorang putri, mana pernah menerima penghinaan seperti ini, jadi air matanya seketika jatuh mengalir bebas.

"Wanita sialan!"

Di lobi bar, Elson Ye yang memperhatikan setiap gerakan Sabrina Ren dan melihat pemandangan ini, gelas anggur di tangannya hancur berkeping-keping, hingga membuat tamu di sebelahnya ketakutan dan menghindarinya sejauh mungkin.

Banyak orang di bar yang menyaksikan adegan ini, mereka juga sama-sama marah, tetapi mereka tidak berani mengatakan apapun.

Untuk sesaat, Sabrina Ren hanya berdiri sendirian, terlihat begitu mengenaskan.

Namun meskipun demikian, Sheila Lin yang telah menumpahkan anggur ke tubuh Sabrina Ren, tampaknya masih tidak ingin berhenti. Dia masih menunjuk Sabrina Ren dan berkata dengan acuh tak acuh, "Di sepatuku kena cerpikan air anggur ini. Jadi sekarang juga bersihkan sepatuku!"

Mengenai hal ini, Gio Zhang dan yang lainnya di sebelahnya tidak membuka mulut untuk membujuknya, sebaliknya mereka dari samping asyik menyaksikan kehebohan ini, anak laki-laki yang lembut itu tidak mengubah wajahnya dan mulai meminum minumannya sendiri.

"Atas dasar apa?" Suara Sabrina Ren terdengar teriak dan dengan keras kepala menjawab perkataan Sheila Lin.

“Sabrina, apa yang kamu lakukan ini?” Manajer bar melangkah maju dan menarik lengan Sabrina. “Tuan muda Zhang adalah tamu Vip bar kita, memintamu untuk menemaninya minum itu adalah suatu kehormatan untukmu, kamu jangan tidak tahu diri."

"Iya, Sabrina, kamu dengarkan saja permintaannya dan sekarang minta maaf kepada tuan muda Zhang." Timpa pelayan bar di dekat sana.

Untuk sesaat, semua orang menunjuk dan memindahkan tanggung jawab kepada Sabrina Ren, dan tidak ada yang membelanya.

Melihat penampilan Sabrina Ren yang mengenaskan, wajah Sheila Lin menunjukkan seringaian, "Berani merampas seorang pria dariku, kamu sepertinya benar-benar sudah bosan hidup ya!"

"Sabrrina, kamu tidak ingin bekerja lagi ya? Kamu harus memikirkannya dengan baik. Selama aku memecatmu, tidak akan ada toko di seluruh universitas kota ini yang akan menerimamu. Dan ketika itu terjadi, maka biaya kuliahmu tidak akan bisa terbayarkan." Manajer bar itu terus terus menekan Sabrina Ren.

"Kamu tidak familiar dengan lingkungan ini, juga tidak punya banyak teman. Jadi tidak mungkin bagimu untuk mencukupi bayaran uang kuliahmu."

Jelas kalau manajer bar ini telah memahami kelemahan Sabrina, dan ini menimbulkan keraguan di wajah Sabrina.

"Siapa bilang dia tidak punya teman?"

Pada saat ini, sebuah suara lantang datang, dan Sabrina Ren dengan refleks menoleh untuk melihat ke arah suara itu.

"Ye, Elson Ye! Kamu kenapa ada di sini?"

"Siapa kamu? Berani-beraninya mengurus urusanku!"

Melihat kemunculan Elson Ye, wajah Gio Zhang langsung tenggelam dan berkata dengan masam.

Sabrina Ren jelas terkejut dengan kemunculan Elson Ye, ada jejak suprise di wajah kecilnya, tetapi dia dengan cepat memikirkan sesuatu, dan berkata, “Kamu, kamu pergi lah, ini masalah pribadiku, kamu tidak perlu ikut terlibat…”

“Kamu bodoh ya?” Tanpa menunggu Sabrina Ren selesai berbicara, tubuhnya langsung dipeluk oleh lengan yang kokoh, dan suara magnetik masuk ke telinganya, “Tenang saja, selama ada aku, tidak akan ada orang yang berani menyentuhmu!”

Sambil mengatakan itu, Elson Ye mengeluarkan tisu dan dengan lembut menyeka bekas anggur merah di tubuh Sabrina Ren.

Elson Ye dengan hati-hati menyelipkan rambut Sabrina Ren yang berantakan ke sisi telinganya, lalu berbisik pelan, "Pintar, putar balik, karena konten berikutnya akan lebih kejam, anak kecil lebih baik tidak melihat ini."

"Bajingan, aku sedang berbicara denganmu ya!"

Gio Zhang yang sombong dan mendominasi tidak pernah diabaikan seperti ini, jadi saat melihat dirinya di abaikan oleh Elson Ye emosinya langsung meledak, dan dia langsung menunjuk ke hidung dan mengutuk Elson Ye.

"Menyingkir!"

Elson Ye tiba-tiba berbalik, matanya menyapu Gio Zhang, dan berkata dengan suara muram.

"Kamu!"

Gio Zhang baru ingin mengatakan sesuatu, tetapi saat berikutnya dia seperti tersedak dan tidak dapat mengatakan sepatah kata pun.

Padahal Elson Ye hanya menatapnya, tapi Gio Zhang malah merasa dadanya sesak dan tak bisa bernapas.

"Kamu sepertinya suka memerciki orang dengan anggur ya!"

Elson Ye langsung mengabaikan Gio Zhang dan berjalan ke arah Sheila Lin, dia berkata pada Sheila Lin dengan mata dingin.

"Orang dusun dari mana ini, oh, aku tahu, kamu temannya Sabrina kan? Kalian semua itu murahan dusun! Kenapa? Kamu mau membela dan membalasnya? Kamu berani hah!" Sheila Lin masih bersikap mendominasi dan tidak mundur.

"Sayangnya, dunia kultivator telah menetapkan kami tidak dapat menggunakan jurus suprinatural pada manusia, jika tidak aku pasti akan membiarkanmu mengalami rasa jiwa di tarik keluar." Sudut mulut Elson Ye perlahan terangkat dan kemudian tangannya mengambil sebotol anggur merah.

"Plak!"

Dalam tatapan tak habis pikir Gio Zhang dan rombongannya, Elson Ye sambil tersenyum membuang botol anggur merah itu ke kepala Sheila Lin!

"Ah! Kamu, kamu berani memukulku?"

Seketika, bar yang awalnya heboh dan berisik langsung menjadi sunyi, hanya terdengar suara pecahnya botol dan teriakan Sheila Lin yang bergema di seluruh bar.

Anggur merah bercampur darah mengalir dari rambut Sheila Lin.

"Sialan! Kamu cari mati ya!"

Gio Zhang yang tersadar langsung berteriak, dia mengangkat botol anggur dan melemparkannya ke arah Elson Ye!

"Cari mati!"

Saat hampir menerima lemparan itu, Elson Ye tiba-tiba menghentak kakinya dan menendang Gio Zhang hingga berlutut di lantai.

"Hari ini aku tidak ingin membunuh orang, tapi meskipun hukuman mati dapat dihindari, kamu tetap harus membayar kebodohanmu!"

Di saat Elson Ye berbicara pada dirinya sendiri, matanya dingin dan hendak mengangkat kakinya.

"Tunggu!"

Anak laki-laki lembut yang tidak berbicara tiba-tiba berdiri dari sofa, maju dan mengulurkan tangannya, wajahnya dengan tersenyum berkata: "Teman, mau kah kamu memberiku- Hendry Xu wajah dan membiarkannya pergi?"

“Hendry Xu?” Sambil terkekeh, Elson Ye tidak bermaksud untuk berhenti, tetapi menghentak kakinya dan menginjak lengan Gio Zhang, “Memberikanmu wajah? Kamu kira kamu siapa!”

Kamu kira kamu siapa?

Kata demi kata, terdengar mendominasi.

Tangan Hendry Xu yang terulur menggantung di udara, senyumnya berangsur-angsur menegang, dan sikap proaktifnya langsung diabaikan mentah-mentah oleh pihak lawan!

Pihak lawan sama sekali tidak memberinya wajah!

“Kamu benar-benar ingin melawanku?” Hendry Xu membenarkan kacamatanya, wajahnya berangsur-angsur menjadi gelap.

“Seorangmu masih berani melawanku, memangnya kamu layak?” Elson Ye mencibir, seolah-olah dia telah mendengar lelucon paling lucu dalam hidupnya.

"Bagus, sangat bagus, bagus sekali! Elson Ye kan, kamu luar biasa, berani melawan ku-Hendry Xu, kamu pasti akan mati dengan menyedihkan, termasuk pacar kecilmu ini."

Hendry Xu mengucapkan 3 kata "bagus" berturut-turut, dan dia jelas sangat marah, Wajah lembutnya tadi seketika terdistorsi oleh kebencian.

Setelah itu, Hendry Xu meninggalkan Bar Xinghui bersama Gio Zhang yang sekarat dengan emosi yang menggebu.

“Sabrina, kamu tahu tidak berapa banyak masalah yang kamu timbulkan di bar kami!” Ketika Hendry Xu dan yang lainnya pergi, manajer bar menunjuk ke arahnya dengan marah.

"Iya, Sabrina, kamu ini bodoh sekali. Sekarang temanmu sudah memukul Gio Zhang, dan bar kami pasti juga ikut terlibat dan menderita karena semua ini!" Ucap gadis yang bekerja di bar dengan nada marah.

"Diam!"

Manajer dan yang lainnya masih ingin mengalihkan tanggung jawab kepada Sabrina, tetapi mereka semua diteriaki oleh Elson Ye, "Mulai sekarang, Sabrina bukan lagi karyawan kalian. Kalo kalian berdua berani mengalihkan tanggung jawab padanya lagi, aku jamin nasib kalian berdua akan berakhir lebih buruk dari Gio Zhang tadi!"

Merasakan tatapan membunuh Elson Ye, pelayan dan manajer dengan patuh menutup mulut mereka, dan wajah mereka menjadi pucat pasi.

Kemudian, di bawah perhatian semua orang, Elson Ye meraih tangan Sabrina Ren dan pergi meninggalkan Bar Xinghui.

Begitu keluar dari bar, Sabrina langsung terlihat khawatir: "Elson Ye, kamu tahu tidak kalau kamu tadi sudah membuat bencana yang besar!"

"Gio Zhang yang kamu pukul tadi, keluarganya menjalankan bisnis sebuah hotel, dia kaya dan berkuasa, dan dia masih bergaul dengan orang-orang penting di masyarakat. Kamu sudah memukulinya begitu parah, maka ke depannya dia pasti akan membalas semua ini lebih kejam padamu."

Sabrina Ren masih mengerutkan kening dan melanjutkan: "Tapi yang paling merepotkan si bukan dia. Si Hendry Xu itu, ayahnya adalah wakil ketua universitas kota, dan dia memiliki kekuatan besar. Bahkan Gio Zhang pun menjadi pengikutnya, tapi sekarang kamu sudah menyinggungnya, dia pasti akan membalas dendam padamu...Aduh, semua salahku, kalau bukan karenaku, kamu pasti tidak akan terlibat ke dalam masalah ini."

Saat mengatakan itu, mata Sabrina Ren memerah, dan air matanya jatuh lagi.

"Apa yang harus aku lakukan? Elson Ye, aku takut."

Sesaat berikutnya, angin harum masuk ke dalam hidungnya, Sabrina Ren tiba-tiba melemparkan dirinya ke pelukan Elson Ye, menangis dengan deras, dan dada Sabrina Ren menempel dekat di dadanya.

Sentuhan lembut yang indah seperti itu seketika membuat Elson Ye terdiam.

Elson Ye kemudian dengan lembut memeluk pinggang ramping Sabrina Ren dan dengan lembut membelai punggungnya.

Baru mau mengatakan sesuatu, sepasang lengan tiba-tiba memeluk leher Elson Ye. Kemudian, angin sepoi-sepoi menerpanya, mulut kecil ceri datang dan mencium bibirnya dengan berat.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

131