Bab 21 Mencurigakan

Gisca bahkan sudah memalingkan wajahnya ke arah lain. Namun mata sialannya malah kembali mencuri pandang pada pria itu.
Dalam hatinya, Gisca terus menggerutu agar tidak terpesona pada tubuh Barra.
Gisca lalu meyakinkan diri bahwa ia bukanlah terpesona, melainkan karena Barra sudah baik padanya sehingga otomatis ia tidak ragu untuk memuji pria itu.
"Ya, anggap aja begitu," batin Gisca lagi.
"Sekarang jam berapa? Lihat di ponsel kamu." Barra sudah selesai bersiap-siap.
Gisca langsung...