Bab 19 , Apa yang lucu?
by 墨千裳
11:33,Oct 10,2023
Saskia menelan air ludah, Raja Ariel ini memang tampan, tapi dia selalu memberikan perasaan terlalu dingin ke orang-orang, membuat dirinya tidak ingin mendekat.
Tampaknya merasakan ketakutan Saskia, pengawal Feri tersenyum sambil berkata, "Nona Herman, keterampilan seni bela diri dan kekuatan batin pangeran sangat luar biasa. Kamu pernah berlatih seni bela diri atau tidak, dia bisa tahu dengan memeriksa denyut nadimu."
Setelah Feri mengatakan ini, dia melihat ke arah kerumunan dan berkata, "Perkataan Yang Mulia Raja, harusnya bisa dipercaya, kan."
Ibu Ratu tersenyum sambil berkata, "Tentu saja." Raja Ariel ini terkenal tidak suka ikut campur dalam urusan orang lain dan dia juga tidak pernah bergaul dengan orang lain di Mansion. Dia jarang keluar karena kakinya cacat setelah jatuh dari atas kuda di medan perang setengah tahun yang lalu.
Kalau bilang Raja Ariel ingin melindungi Saskia, sepertinya tidak akan ada yang percaya. Kesimpulannya tentu saja diakui publik.
Saat Saskia mendengar persetujuan ibu ratu, dia berjalan ke arah Raja Ariel, perlahan-lahan dia mengulurkan tangan kanannya dan tangan kirinya menarik lengan baju, memperlihatkan sebagian kecil lengannya seputih akar teratai.
Raja Ariel mengulurkan tangan tanpa ekspresi dan saat dia hendak memegang pergelangan tangan Saskia, Tery langsung berteriak, "Kak Ditto, dia begitu kotor, bagaimana bisa kamu sentuh dia, apa tidak bisa ganti orang lain yang lihat?!"
Hati Saskia menyusut, dia barusan masuk ke dalam air lumpir untuk ambil batu, lalu melakukan otopsi dengan tangan kosong. Sekarang kedua tangannya, bawah kuku dipenuhi pasir dan darah di sela-sela jarinya, kalau dilihat memang kotor.
Kalau Tery tidak bilang, sepertinya tidak masalah. Tapi begitu dia mengatakannya, Saskia benar-benar merasa malu.
Saskia mengatupkan bibirnya dan saat dia hendak menarik kembali tangannya, dia tiba-tiba merasakan sentuhan dingin di pergelangan tangannya. Dia menoleh dengan kaget, Raja Ariel sudah menggenggam titik denyut nadinya.
Hanya saja perasaan dingin yang keluar dari ujung jarinya membuat Saskia merasa Raja Ariel tidak terlihat seperti orang hidup.
Namun perasaan Raja Ariel benar-benar berbeda dengan Saskia, kelembutan dan kehalusan di bawah ujung jarinya seperti tahu di piring. Setelah dia perlahan menarik kembali jari-jarinya, tanpa sadar dia memutarnya di telapak tangannya, merasakan sensasi yang halus.
“Dia tidak berlatih seni bela diri.” Kata-kata Raja Ariel sepenuhnya menegaskan bahwa Saskia tidak bersalah, tetapi tangan Saskia masih membeku di udara, dia lupa meanriknya kembali.
Pengawal Feri tersenyum sambil berkata, "Nona Herman, kamu tidak bersalah."
Saskia kembali sadar dan segera menarik tangannya kembali.
Pada saat ini, situasi secara keseluruhan sudah diputuskan, dan Putri Merryana buru-buru berkata, "Nona Herman adalah dokter yang baik hati, tentu saja bukan orang yang kejam. Masalah ini sepenuhnya salah paham. Saskia, cepat minta maaf kepada Kakak Saskia?"
“Kakak Saskia?" Saskia mencibir, "Putri Merryana, aku masih satu bulan lagi baru menginjak umur dewasa. Putri Terry sudah menginjak dewasa di awal tahun, kan. Aku tidak sanggup menerimanya kalau dipanggil kakak."
Jelas sekali Putri Merryana ingin berdamai, tapi Saskia tidak menerimanya.
Saskia memandang Tery, Tery terlihat marah, lalu mencibir, "Aku tidak sanggup menerima panggilan kakak, tapi kalau permintaan maaf, aku bisa menerimanya. Putri Terry, silahkan, kamu sendiri yang bilang, berlutut dan akui kesalahan!"
“Apa kamu pantas!” Tery benar-benar menggila. Kalau bukan Putri Merry menarik lengannya, dia pasti akan bergegas menampar Saskia beberapa kali.
Sambil menekan putrinya, Putri Merryana mengerutkan kening dan berkata, "Nona Herman, segala sesuatu sewajarnya saja, agar kedepannya tidak canggung. Kalian semua adalah anak-anak, lelucon seperti itu mana boleh dianggap serius?"
Saskia memandang Putri Merryana, dia berkata denga gigih, "Lelucon? Putri Merryana merasa mana yang lucu? Dia menodai kemurnianku lucu? Atau dia menjebak pembunuhan untukku yang lucu? Atau mungkin ada orang meninggal di Mansion, ibu permaisuri merasa itu lucu? Hmmp, jika mau bilang itu lucu, maka Istana Pangeran Sakti membalas kebaikan dengan kejahatan dan mengingkari janji, itu yang benar-benar lucu sekali!
Tampaknya merasakan ketakutan Saskia, pengawal Feri tersenyum sambil berkata, "Nona Herman, keterampilan seni bela diri dan kekuatan batin pangeran sangat luar biasa. Kamu pernah berlatih seni bela diri atau tidak, dia bisa tahu dengan memeriksa denyut nadimu."
Setelah Feri mengatakan ini, dia melihat ke arah kerumunan dan berkata, "Perkataan Yang Mulia Raja, harusnya bisa dipercaya, kan."
Ibu Ratu tersenyum sambil berkata, "Tentu saja." Raja Ariel ini terkenal tidak suka ikut campur dalam urusan orang lain dan dia juga tidak pernah bergaul dengan orang lain di Mansion. Dia jarang keluar karena kakinya cacat setelah jatuh dari atas kuda di medan perang setengah tahun yang lalu.
Kalau bilang Raja Ariel ingin melindungi Saskia, sepertinya tidak akan ada yang percaya. Kesimpulannya tentu saja diakui publik.
Saat Saskia mendengar persetujuan ibu ratu, dia berjalan ke arah Raja Ariel, perlahan-lahan dia mengulurkan tangan kanannya dan tangan kirinya menarik lengan baju, memperlihatkan sebagian kecil lengannya seputih akar teratai.
Raja Ariel mengulurkan tangan tanpa ekspresi dan saat dia hendak memegang pergelangan tangan Saskia, Tery langsung berteriak, "Kak Ditto, dia begitu kotor, bagaimana bisa kamu sentuh dia, apa tidak bisa ganti orang lain yang lihat?!"
Hati Saskia menyusut, dia barusan masuk ke dalam air lumpir untuk ambil batu, lalu melakukan otopsi dengan tangan kosong. Sekarang kedua tangannya, bawah kuku dipenuhi pasir dan darah di sela-sela jarinya, kalau dilihat memang kotor.
Kalau Tery tidak bilang, sepertinya tidak masalah. Tapi begitu dia mengatakannya, Saskia benar-benar merasa malu.
Saskia mengatupkan bibirnya dan saat dia hendak menarik kembali tangannya, dia tiba-tiba merasakan sentuhan dingin di pergelangan tangannya. Dia menoleh dengan kaget, Raja Ariel sudah menggenggam titik denyut nadinya.
Hanya saja perasaan dingin yang keluar dari ujung jarinya membuat Saskia merasa Raja Ariel tidak terlihat seperti orang hidup.
Namun perasaan Raja Ariel benar-benar berbeda dengan Saskia, kelembutan dan kehalusan di bawah ujung jarinya seperti tahu di piring. Setelah dia perlahan menarik kembali jari-jarinya, tanpa sadar dia memutarnya di telapak tangannya, merasakan sensasi yang halus.
“Dia tidak berlatih seni bela diri.” Kata-kata Raja Ariel sepenuhnya menegaskan bahwa Saskia tidak bersalah, tetapi tangan Saskia masih membeku di udara, dia lupa meanriknya kembali.
Pengawal Feri tersenyum sambil berkata, "Nona Herman, kamu tidak bersalah."
Saskia kembali sadar dan segera menarik tangannya kembali.
Pada saat ini, situasi secara keseluruhan sudah diputuskan, dan Putri Merryana buru-buru berkata, "Nona Herman adalah dokter yang baik hati, tentu saja bukan orang yang kejam. Masalah ini sepenuhnya salah paham. Saskia, cepat minta maaf kepada Kakak Saskia?"
“Kakak Saskia?" Saskia mencibir, "Putri Merryana, aku masih satu bulan lagi baru menginjak umur dewasa. Putri Terry sudah menginjak dewasa di awal tahun, kan. Aku tidak sanggup menerimanya kalau dipanggil kakak."
Jelas sekali Putri Merryana ingin berdamai, tapi Saskia tidak menerimanya.
Saskia memandang Tery, Tery terlihat marah, lalu mencibir, "Aku tidak sanggup menerima panggilan kakak, tapi kalau permintaan maaf, aku bisa menerimanya. Putri Terry, silahkan, kamu sendiri yang bilang, berlutut dan akui kesalahan!"
“Apa kamu pantas!” Tery benar-benar menggila. Kalau bukan Putri Merry menarik lengannya, dia pasti akan bergegas menampar Saskia beberapa kali.
Sambil menekan putrinya, Putri Merryana mengerutkan kening dan berkata, "Nona Herman, segala sesuatu sewajarnya saja, agar kedepannya tidak canggung. Kalian semua adalah anak-anak, lelucon seperti itu mana boleh dianggap serius?"
Saskia memandang Putri Merryana, dia berkata denga gigih, "Lelucon? Putri Merryana merasa mana yang lucu? Dia menodai kemurnianku lucu? Atau dia menjebak pembunuhan untukku yang lucu? Atau mungkin ada orang meninggal di Mansion, ibu permaisuri merasa itu lucu? Hmmp, jika mau bilang itu lucu, maka Istana Pangeran Sakti membalas kebaikan dengan kejahatan dan mengingkari janji, itu yang benar-benar lucu sekali!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved