Bab 10 Ibu Sangat Gugup

by Sisca 09:36,Sep 06,2019
3 lembar tiket pesawat sudah dibeli. Mata Monica Su mengarah ke luar jendela, melihat pemandangan jalan dengan perasaan campur aduk. 5 tahun yang lalu, malam yang memalukan itu muncul dalam kepalanya. Malam itu, dia bukanlah wanita mandul. Dia merasakan sensasi saat pria itu menyerangnya, merenggut keperawanannya membuat dia sampai sekarang tidak bisa melupakannya.

Pria itu adalah seorang pembicara yang jahat.

Beberapa hari setelah kejadian itu Monica Su selalu bermimpi buruk. Di dalam mimpinya pria itu menekan tubuhnya, tanpa perasaan meninggalkan bekas yang menyakitkan. Sampai sekarang, ketika Monica Su menutup mata, dia bisa merasakan rasa sakit itu dengan jelas.

Di bawah gedung hotel, di dalam sebuah mobil mewah berwarna hitam. Jemari seorang pria tinggi dan kurus sedang meletakkan ponsel ke telinganya, menunggu sebuah kabar.

"Presdir Andi, kami telah mencari tahu bahwa Ibu Monica dan anaknya, mereka bertiga 5 hari yang lalu datang. Anaknya berumur berumur 4 tahun 5 bulan, mereka adalah sepasang anak kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan." Suara jernih dari seorang wanita terdengar. Setelah selesai bicara, wanita itu langsung menambahkan, "Hari ini Monica Su baru saja memesan tiket pesawat ke Perancis untuk keberangkatan jam 3.30 sore."

"Baiklah, aku mengerti." Wajah pria itu menjadi rumit saat menekan tombol mengakhirkan panggilan telepon. Matanya samar-samar muncul tatapan cerdas dan bijak.

4 tahun 5 bulan. Jika saat itu benar-benar pertama kalinya Monica Su melalukan hubungan badan, waktu saat melahirkan anaknya kebetulan pas, ditambah lagi sepertinya anak laki-laki itu adalah anaknya. Hal ini semakin meyakinkan.

Anak yang ada dengan Monica Su adalah anaknya.

"Bos, sekarang kita mau pergi kemana?" Tanya Pengawal Andi Lau.

"Pergi ke bandara." Bibir tipis seksinya terbuka. Mata pria itu menebarkan ekpresi bahagia yang mengejutkan.

Di rumah Celine Xia, Monica Su dengan cepat memasukkan baju anaknya dan bajunya masuk ke dalam koper. Celine Xia menenangkannya lalu berkata: "Jangan terburu-buru. Sekarang masih belum jam 03.30 sore. Bukankah masih ada beberapa jam lagi?"

Setelah itu kedua anak itu menonton televisi di luar. Monica Su mengangkat kepalanya ke arah Celine Xia lalu dengan pelan berkata: "Bagaimana bisa aku tidak buru-buru? Anggota keluargaku semua sudah tahu bahwa aku memiliki dua anak. Selama mereka tahu umur anakku, lalu menghitung-hitung umurnya dan mereka tahu bahwa anakku adalah anak pria itu."

"Kamu bicara begitu bukannya malah membaik. Kamu bilang saja kalau kamu mendapatkan pacar di luar negeri, tidak bisakah?"

Monica Su menghela napasnya: "Michael dan pria itu terlihat mirip. Apakah kamu pikir mereka akan percaya?"

Celine Xia menganggukan kepalanya, "Sebenarnya, apakah kamu tidak khawatir jika Andi Lau mengenalinya?"

Monica Su membantah dengan yakin lalu berkata: "Dia tidak mungkin mengenalinya. Malam itu, setelah aku keluar, Devina masuk ke dalam dan pria itu sedang tidur!"

"Bagaimana bisa kamu begitu yakin?" Tanya Celine Xia sambil bergurau.

"Aku yakin! Di hari berikutnya saat pria itu sadar, dia hanya melihat Devina Su ditambah lagi malamnya pria itu minum banyak alkohol." Monica Su merasa itu semua hanya akan merepotkan dirinya. Hanya keluarganya dan keluarga Andi Lau yang tahu.

"Betapa kasihannya Andi Lau. Pria itu tampan dan juga banyak uang. Tetapi dia menikahi wanita yang jahat dan suka membohongi dia. Hidupnya cemerlang tapi di waktu yang sama juga berantakan." Celine Xia menghela napasnya, berpikir bahwa pria itu terbuang sia-sia.

Monica Su selesai menata semua barangya ke dalam koper besar dan koper kecil, lalu mengarah ke Celine Xia dan berkata: "Kami akan makan siang di bandara."

Ketika kedua anak itu kembali mereka dimarahi oleh Monica Su. Saat itu keduanya sangat patuh hanya saja Michelle sangat kecewa, bagaimana bisa ayahnya tidak mencari mereka?

Dibandingkan dengan kekecewaan Michelle, Michael lebih murung. Ternyata pria itu tidak mengenali maminya. Apakah pria itu bukan ayah mereka?

Begitu duduk di dalam mobil, Monica Su langsung bicara kepada kedua anaknya, "Kalian harus patuh kepadaku. Siapa yang tidak menurut, aku akan benar-benar memukul pantatnya."

Michelle mencebikkan bibir kecilnya.

Monica Su menatapnya, "Tidak boleh mencibir!"

Michelle langsung mengerucutkan bibirnya.

"Tidak boleh cemberut!"

"Lalu aku harus bagaimana?" Tanya Michelle sambil mengeluh.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

374