Bab 2 Dampak Konflik
by Rezaarihta
05:15,Jun 21,2021
Di Alam Manusia.
Di saat terjadi pertarungan sengit antara Kaisar Langit dan Kaisar Iblis.
Petir tidak berhenti menyambar dan membuat dataran Alam Manusia menjadi kacau balau.
Tidak sedikit manusia yang menjadi korban karena ledakan petir, banyak rumah warga yang terbakar.
Pertarungan tersebut membuat musim paceklik dan juga musim kemarau yang tidak ada ujungnya.
Ini semua berawal dari sebuah ledakan yang membuat dataran Alam Manusia terbelah menjadi 4 Benua dan memisahkan banyak penduduk dari keluarganya.
Di saat hal tersebut terjadi, beberapa benda benda Dewa juga terlihat telah tersebar di Alam Manusia.
Benda Benda tersebut berupa beberapa Alat alat Pusaka termasuk kita kitab, diantaranya 2 Kita tingkat Surgawi.
Manusia mempercayai jika Benda benda tersebut adalah bantuan untuk manusia dari Dewa, bahkan Manusia kini berbondong bondong untuk mencari Benda benda tersebut.
Hal tersebut membuat Alam Manusia menjadi lebih kacau, terjadi peperangan antar Manusia, bahkan tercipta kerajaan kerajaan dan juga kekaisaran.
Sedangkan yang menemukan kitab kitab bela diri dan mempelajarinya, langsung membuat sebuah Sekte sekte untuk mendapatkan pengaruh dari manusia lainnya.
Kini Alam Manusia yang dulu tentram dan damai berubah menjadi sebuah Alam yang diisi oleh Manusia Manusia yang haus akan harta dan juga darah.
Telah lahir Kultivator Kultivator yang kuat dan bengis. Dengan kekuatannya ia bisa mendapatkan kekuasaan.
Dengan petunjuk sebuah kitab yang ditemukan tersebut, tingkatan Kultivator telah ditentukan dari terendah hingga terkuat Yaitu:
1. Lapisan Dasar.
2. Lapisan Perunggu.
3. Lapisan Perak.
4. Lapisan Emas.
5. Lapisan Bumi.
6. Lapisan Raja.
7. Lapisan kaisar.
8. Lapisan langit.
9. Lapisan Bintang
10. Lapisan surgawi.
Setiap lapisan juga dibedakan menjadi lapisan awal, pertengahan dan paling tinggi lapisan Akhir.
Setiap Kultivator yang ingin naik tingkat harus bisa melakukan Kultivasi (mengolah tenaga dalam) di dalam Dantiannya menjadi lebih padat.
Sama halnya dengan lapisan Kultivasi, Senjata senjata juga mempunyai tingkatan yang sama dengan tingkatan kultivasi.
Alam Manusia juga telah berubah menjadi 4 kekaisaran terbesar dan terkuat.
1. Kekaisaran Pedang Langit.
2. Kekaisaran Kapak Iblis.
3. Kekaisaran Tombak Emas.
4. Kekaisaran Cambuk Neraka.
Setiap Kekaisaran memiliki kerajaan kerajaan kecil yang mereka bawahi.
Kecuali Sekte Sekte, seluruh Sekte sepakat untuk tidak ikut campur dalam urusan politik Pemerintahan dan lebih memilih untuk mengembangkan kekuatan mereka.
Sekte-sekte juga sangat menjalar dan tumbuh dengan banyak, tetapi hanya ada dua jenis Sekte.
Yaitu Sekte aliran Hitam dan Sekte Aliran Putih, setiap aliran tersebut memiliki latar belakang dan tujuan tersendiri.
Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut membuat perang dan pertumpahan darah ada dimana mana dan membuat banyaknya korban.
2000 tahun berlalu...
Di Kekaisaran Pedang Langit.
"Lapor Yang Mulia.... Kekaisaran Tombak Emas telah menurunkan Panglima Panglima besarnya untuk merebut kerajaan kecil kita." Ucap seorang Prajurit yang menghadap seorang Pria.
Pria tersebut tampak duduk santai di atas singgasana dan sedang menatap wanita wanita yang sedang menari di depannya.
"Apa yang kalian takutkan?? Apakah aku harus turun tangan untuk menghadapi para Pecundang itu?" Balas Pria tersebut yang tak lain adalah Kaisar Pedang Langit.
"Kami menunggu perintah Yang Mulia." Balas Prajurit tersebut.
CRAS...... Tiba tiba darah mengalir di lantai dan membuat para penari tersebut ketakutan.
"Sudah pernah kukatakan.... Jangan pernah mengganggu kesenanganku..." Bentak Kaisar yang baru saja menebas kepala Prajurit tersebut.
"APA YANG KALIAN LIHAT!!!! CEPAT LANJUTKAN TARIAN KALIAN." Bentak Kaisar menatap Penari Penari tersebut.
Penari Penari tersebut mau tidak mau harus melanjutkan tariannya sebelum Kaisar juga menebas kepala mereka.
Mereka menari di atas darah yang telah mengalir di dalam ruangan tersebut.
Tiba-tiba seorang pria tua yang memakai jubah kebesarannya menghadap Kaisar dan melambaikan tangannya untuk memerintah Penari tersebut pergi.
"Apa yang kau lakukan Perdana Menteri...?" tanya Kaisar kesal.
"Yang Mulia... Sebaiknya anda memerintahkan Panglima kita untuk menghalau infasi ini." Ucap Perdana Menteri.
"Hais... Kau saja yang mengurus masalah ini... Aku sedang tidak sehat." Ucap Kaisar berbohong.
"Yang Mulia....." Ucap Perdana Menteri kembali.
"Baik baik... Prajurit... Panggilkan Panglima." Ucap Kaisar.
Prajurit tidak bergerak dan hanya planga plongo.
"Apa yang kalian tunggu?" tanya Kaisar Heran.
"Maaf Yang Mulia.... Kita mempunyai 3 Panglima..." Balas Prajurit tersebut.
"OH.... aku sampai lupa soal itu... Baiklah.. Panggilkan salah seorang saja... Yang mana saja." Balas Kaisar malas.
Prajurit langsung berlari dan memanggil salah satu Panglima Kekaisaran Pedang Langit.
Perdana Menteri hanya menggelengkan kepalanya melihat Kaisarnya tersebut.
'Hais... Jika bukan karena perintah Kaisar terdahulu... Sudah kubunuh bocah ini.' Pikir Perdana Menteri.
Tak lama menunggu, Seorang Panglima yang datang menggunakan baju zirah yang lengkap menghadap Kaisar.
"Panglima Jian... Kuperintahkan kau untuk membasmi....." Ucap Kaisar berhenti berbicara.
"Penyerang di wilayah kita Kaisar." Balas Perdana Menteri membisikkan.
"Oh iya. Basmilah orang orang yang berani menyerang dan merebut wilayah kita." Ucap Kaisar.
"Baik Yang Mulia... Perintah akan dilaksanakan." Balas Panglima Jian memberi hormat.
Panglima Feng tidak banyak bertanya dan langsung keluar dari ruangan tersebut untuk mengumpulkan pasukannya.
Di Kekaisaran Tombak Emas.
"Bagaimana dengan invasi kita?" tanya Seorang Yaang tak lain adalah Kaisar Tombak Emas di hadapan para petinggi Istana.
"Pasukan kita telah memasuki wilayah Kekaisaran Pedang Langit, besok fajar, mereka akan mulai penyerangan ke kerajaan kecil itu Yang Mulia." Jawab Perdana Menteri Kekaisaran.
"Baguslah... aku senang dengan kerja kalian... aku ingin melenyapkan Kekaisaran itu, terlebih lagi Kaisar mereka sangatlah buruk dalam memerintah." Ucap Kaisar Tombak Emas.
Tiba tiba seorang Wanita tua memasuki ruangan dan berlutut di hadapan Kaisar.
"Yang Mulia... anak Anda telah lahir..." Ucap Wanita tersebut.
Sang Kaisar langsung berdiri dan menatap senang seluruh petinggi Istana.
"Hahahahaha... ini suatu kabar yang sangat penting... Hahahahah." Ucap kaisar lantang.
Kaisar langsung berlari ke arah ruangan persalinan bersama Wanita tersebut.
Sang Kaisar langsung memasuki ruangan yang ia tuju dan menatap senang Sang permaisuri yang terlihat kelelahan tetapi masih terukir senyum di wajahnya.
"Yang Mulia..." Ucap Permaisuri yang memaksakan diri untuk memberi hormat.
"Jangan bergerak... beristirahatlah... kau sudah berjuang." Ucap Sang Kaisar mendekati ranjang.
Sang Kaisar langsung menggendong bayi kecil yang ada di samping Permaisuri.
"UGH... Akhirnya Putraku lahir... Sang Pewaris Kekaisaran telah lahir... Hahahahah." Ucap Sang Kaisar senang setengah mati.
Semua orang yang menatap hal tersebut juga ikut tersenyum.
"Berikan Nama Pangeran Yang Mulia..." Ucap Permaisuri.
"Karena melihat ketampanannya... akan kuberi nama Fang An." Ucap Kaisar.
Seakan setuju, Bayi tersebut terlihat tersenyum dan menggerakkan tangannya.
"Hahahaha... bahkan ia sendiri setuju dengan nama yang kuberikan." Ucap Kaisar senang.
Di saat terjadi pertarungan sengit antara Kaisar Langit dan Kaisar Iblis.
Petir tidak berhenti menyambar dan membuat dataran Alam Manusia menjadi kacau balau.
Tidak sedikit manusia yang menjadi korban karena ledakan petir, banyak rumah warga yang terbakar.
Pertarungan tersebut membuat musim paceklik dan juga musim kemarau yang tidak ada ujungnya.
Ini semua berawal dari sebuah ledakan yang membuat dataran Alam Manusia terbelah menjadi 4 Benua dan memisahkan banyak penduduk dari keluarganya.
Di saat hal tersebut terjadi, beberapa benda benda Dewa juga terlihat telah tersebar di Alam Manusia.
Benda Benda tersebut berupa beberapa Alat alat Pusaka termasuk kita kitab, diantaranya 2 Kita tingkat Surgawi.
Manusia mempercayai jika Benda benda tersebut adalah bantuan untuk manusia dari Dewa, bahkan Manusia kini berbondong bondong untuk mencari Benda benda tersebut.
Hal tersebut membuat Alam Manusia menjadi lebih kacau, terjadi peperangan antar Manusia, bahkan tercipta kerajaan kerajaan dan juga kekaisaran.
Sedangkan yang menemukan kitab kitab bela diri dan mempelajarinya, langsung membuat sebuah Sekte sekte untuk mendapatkan pengaruh dari manusia lainnya.
Kini Alam Manusia yang dulu tentram dan damai berubah menjadi sebuah Alam yang diisi oleh Manusia Manusia yang haus akan harta dan juga darah.
Telah lahir Kultivator Kultivator yang kuat dan bengis. Dengan kekuatannya ia bisa mendapatkan kekuasaan.
Dengan petunjuk sebuah kitab yang ditemukan tersebut, tingkatan Kultivator telah ditentukan dari terendah hingga terkuat Yaitu:
1. Lapisan Dasar.
2. Lapisan Perunggu.
3. Lapisan Perak.
4. Lapisan Emas.
5. Lapisan Bumi.
6. Lapisan Raja.
7. Lapisan kaisar.
8. Lapisan langit.
9. Lapisan Bintang
10. Lapisan surgawi.
Setiap lapisan juga dibedakan menjadi lapisan awal, pertengahan dan paling tinggi lapisan Akhir.
Setiap Kultivator yang ingin naik tingkat harus bisa melakukan Kultivasi (mengolah tenaga dalam) di dalam Dantiannya menjadi lebih padat.
Sama halnya dengan lapisan Kultivasi, Senjata senjata juga mempunyai tingkatan yang sama dengan tingkatan kultivasi.
Alam Manusia juga telah berubah menjadi 4 kekaisaran terbesar dan terkuat.
1. Kekaisaran Pedang Langit.
2. Kekaisaran Kapak Iblis.
3. Kekaisaran Tombak Emas.
4. Kekaisaran Cambuk Neraka.
Setiap Kekaisaran memiliki kerajaan kerajaan kecil yang mereka bawahi.
Kecuali Sekte Sekte, seluruh Sekte sepakat untuk tidak ikut campur dalam urusan politik Pemerintahan dan lebih memilih untuk mengembangkan kekuatan mereka.
Sekte-sekte juga sangat menjalar dan tumbuh dengan banyak, tetapi hanya ada dua jenis Sekte.
Yaitu Sekte aliran Hitam dan Sekte Aliran Putih, setiap aliran tersebut memiliki latar belakang dan tujuan tersendiri.
Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut membuat perang dan pertumpahan darah ada dimana mana dan membuat banyaknya korban.
2000 tahun berlalu...
Di Kekaisaran Pedang Langit.
"Lapor Yang Mulia.... Kekaisaran Tombak Emas telah menurunkan Panglima Panglima besarnya untuk merebut kerajaan kecil kita." Ucap seorang Prajurit yang menghadap seorang Pria.
Pria tersebut tampak duduk santai di atas singgasana dan sedang menatap wanita wanita yang sedang menari di depannya.
"Apa yang kalian takutkan?? Apakah aku harus turun tangan untuk menghadapi para Pecundang itu?" Balas Pria tersebut yang tak lain adalah Kaisar Pedang Langit.
"Kami menunggu perintah Yang Mulia." Balas Prajurit tersebut.
CRAS...... Tiba tiba darah mengalir di lantai dan membuat para penari tersebut ketakutan.
"Sudah pernah kukatakan.... Jangan pernah mengganggu kesenanganku..." Bentak Kaisar yang baru saja menebas kepala Prajurit tersebut.
"APA YANG KALIAN LIHAT!!!! CEPAT LANJUTKAN TARIAN KALIAN." Bentak Kaisar menatap Penari Penari tersebut.
Penari Penari tersebut mau tidak mau harus melanjutkan tariannya sebelum Kaisar juga menebas kepala mereka.
Mereka menari di atas darah yang telah mengalir di dalam ruangan tersebut.
Tiba-tiba seorang pria tua yang memakai jubah kebesarannya menghadap Kaisar dan melambaikan tangannya untuk memerintah Penari tersebut pergi.
"Apa yang kau lakukan Perdana Menteri...?" tanya Kaisar kesal.
"Yang Mulia... Sebaiknya anda memerintahkan Panglima kita untuk menghalau infasi ini." Ucap Perdana Menteri.
"Hais... Kau saja yang mengurus masalah ini... Aku sedang tidak sehat." Ucap Kaisar berbohong.
"Yang Mulia....." Ucap Perdana Menteri kembali.
"Baik baik... Prajurit... Panggilkan Panglima." Ucap Kaisar.
Prajurit tidak bergerak dan hanya planga plongo.
"Apa yang kalian tunggu?" tanya Kaisar Heran.
"Maaf Yang Mulia.... Kita mempunyai 3 Panglima..." Balas Prajurit tersebut.
"OH.... aku sampai lupa soal itu... Baiklah.. Panggilkan salah seorang saja... Yang mana saja." Balas Kaisar malas.
Prajurit langsung berlari dan memanggil salah satu Panglima Kekaisaran Pedang Langit.
Perdana Menteri hanya menggelengkan kepalanya melihat Kaisarnya tersebut.
'Hais... Jika bukan karena perintah Kaisar terdahulu... Sudah kubunuh bocah ini.' Pikir Perdana Menteri.
Tak lama menunggu, Seorang Panglima yang datang menggunakan baju zirah yang lengkap menghadap Kaisar.
"Panglima Jian... Kuperintahkan kau untuk membasmi....." Ucap Kaisar berhenti berbicara.
"Penyerang di wilayah kita Kaisar." Balas Perdana Menteri membisikkan.
"Oh iya. Basmilah orang orang yang berani menyerang dan merebut wilayah kita." Ucap Kaisar.
"Baik Yang Mulia... Perintah akan dilaksanakan." Balas Panglima Jian memberi hormat.
Panglima Feng tidak banyak bertanya dan langsung keluar dari ruangan tersebut untuk mengumpulkan pasukannya.
Di Kekaisaran Tombak Emas.
"Bagaimana dengan invasi kita?" tanya Seorang Yaang tak lain adalah Kaisar Tombak Emas di hadapan para petinggi Istana.
"Pasukan kita telah memasuki wilayah Kekaisaran Pedang Langit, besok fajar, mereka akan mulai penyerangan ke kerajaan kecil itu Yang Mulia." Jawab Perdana Menteri Kekaisaran.
"Baguslah... aku senang dengan kerja kalian... aku ingin melenyapkan Kekaisaran itu, terlebih lagi Kaisar mereka sangatlah buruk dalam memerintah." Ucap Kaisar Tombak Emas.
Tiba tiba seorang Wanita tua memasuki ruangan dan berlutut di hadapan Kaisar.
"Yang Mulia... anak Anda telah lahir..." Ucap Wanita tersebut.
Sang Kaisar langsung berdiri dan menatap senang seluruh petinggi Istana.
"Hahahahaha... ini suatu kabar yang sangat penting... Hahahahah." Ucap kaisar lantang.
Kaisar langsung berlari ke arah ruangan persalinan bersama Wanita tersebut.
Sang Kaisar langsung memasuki ruangan yang ia tuju dan menatap senang Sang permaisuri yang terlihat kelelahan tetapi masih terukir senyum di wajahnya.
"Yang Mulia..." Ucap Permaisuri yang memaksakan diri untuk memberi hormat.
"Jangan bergerak... beristirahatlah... kau sudah berjuang." Ucap Sang Kaisar mendekati ranjang.
Sang Kaisar langsung menggendong bayi kecil yang ada di samping Permaisuri.
"UGH... Akhirnya Putraku lahir... Sang Pewaris Kekaisaran telah lahir... Hahahahah." Ucap Sang Kaisar senang setengah mati.
Semua orang yang menatap hal tersebut juga ikut tersenyum.
"Berikan Nama Pangeran Yang Mulia..." Ucap Permaisuri.
"Karena melihat ketampanannya... akan kuberi nama Fang An." Ucap Kaisar.
Seakan setuju, Bayi tersebut terlihat tersenyum dan menggerakkan tangannya.
"Hahahaha... bahkan ia sendiri setuju dengan nama yang kuberikan." Ucap Kaisar senang.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved