Bab 10 Siapa Yang Bisa Menahannya?
by Sisy
09:38,Aug 28,2021
Dia melihat Gevin Qin yang sangat menggemaskan di hadapannya, tidak bisa menahan diri untuk mengulurkan tangan dan mengusap kepalanya!
“Pintar!”
Kemudian dia menatap sejenak iris mata Gevin Qin yang berbinar, terlihat seperti...... sangat senang?
Semua kabut seketika tersapu bersih, Candy Su merasa hatinya menghangat.
Tatapan Gevin Qin yang lembut, tenang, dia menundukkan kepalanya, menatap jari Candy Su.
Jari yang baru saja terluka.
Candy Su melihat ke arah tatapannya, setelah melihat reaksi Gevin Qin, hatinya kembali menghangat.
“Gevin, apa karena jariku terluka makanya kamu keluar dengan menurut?”
Iris hitam Gevin Qin terus menatap ke arah jarinya, tidak mengatakan apapun.
Bibir merah Candy Su tersenyum: “Pengertian sekali?”
Entah apakah Gevin Qin mengerti atau tidak, setelah terdiam selama 2 detik, jari panjangnya terulur, kemudian mengangkat tangan Candy Su dengan pelan.
Tangan besarnya lembut dan kuat, setiap jarinya bagaikan karya seni yang sempurna, di dalam genggaman tangan besarnya, Candy Su merasakan rasa nyaman.
Kemudian, dengan hati-hati Gevin Qin mendekatkan tangannya ke bibirnya.
“Kamu......”
“Huft~~ huft~~”
Candy Su tertegun sejenak, kemudian tersenyum menatap Gevin Qin yang sedang meniup lukanya.
Ternyata cara seorang anak kecil.
Walaupun begitu, Candy Su tetap merasa hatinya hangat, seperti danau jernih yang hangat di bawah sinar matahari.
“Aku baik-baik saja, tidak sakit, tiupanmu sangat berguna.”
Dia menenangkan Gevin Qin dengan lembut.
Seperti mengerti dengan apa yang diucapkannya.
Tatapan Gevin Qin langsung beralih ke wajah Candy Su, kemudian dengan perlahan, dengan tenang, dia tersenyum.
Candy Su tertegun.
Tersenyum?
Selama ini, ini pertama kalinya dia melihat Gevin Qin terseyum selebar ini.
Wajahnya yang sangat tampan saat tersenyum membuat orang sulit untuk mengalihkan pandangannya.
Ternyata dia juga memiliki lesung pipit?
Seoang pria yang tampan bagaikan dewa ternyata saat tersenyum memiliki lesung pipit yang indah, siapa yang bisa menahannya?
Candy Su tertegun cukup lama.
Hingga Gevin Qin menghilangkan kembali senyumannya perlahan-lahan, kesadarannya baru kembali.
Gevin Qin tidak tersenyum, namun menggenggam tangannya dan meremas pelan.
Candy Su merasa saat ini terasa sangat indah, semua rasa tidak menyenangkan seketika menghilang, dia merasa hari-hari seperti ini juga tidak terlalu buruk.
Dia tidak bisa menahan diri untuk memeluk tubuh besar yang ada di hadapannya.
“Terima kasih banyak, Gevin.”
Gevin Qin hanya diam seperti bantal yang besar.
“Oh iya, terima kasih juga karena tadi sudah membelaku, aku bahkan tadi melihatnya, kamu sangat keren dan pemberani.”
Cahaya di tatapan Gevin Qin berubah menjadi seperti berlian yang berkilau.
Candy Su memeluknya beberapa saat baru melepaskannya.
Kedua tangan kecilnya menangkup wajah tampan Gevin Qin.
“Kamu tenang saja, aku tidak akan membuangmu, setidaknya sekarang aku memutuskan aku tidak akan tidak menginginkanmu!”
Tatapan Candy Su terlihat berbinar.
“Walaupun kamu tidak terlalu pintar, tapi aku akan selalu memperlakukanmu seperti seorang adik.”
Gevin Qin menatap serius padanya, tatapannya terlihat berbinar.
Tiba-tiba Candy Su memiringkan kepalanya berpikir sejenak.
“Tidak, seharusnya memperlakukanmu seperti kakak.”
“Berapa umurmu, Gevin?”
“Sepertinya kamu lebih tua dariku.”
Gevin Qin: “......”
1 bulan kemudian.
Musim salju membuat cuaca menjadi dingin.
Di hari turun salju, Candy Su membawa gaji dari pekerjaan barunya dan pulang ke rumah dengan senang.
“Gevin, hari ini aku gajian, lebih banyak dari yang kubayangkan.”
“Aku bisa membelikanmu banyak makanan enak.”
“Dan juga cemilan.”
“Gevin? Gevin?”
Candy Su mencari di setiap sudut rumah, di malam penuh salju dia mencarinya di setiap jalan.
Tapi.
Di musim salju di hari yang paling dingin.
Gevin Qin.
Menghilang.
Ada orang yang mengatakan malam itu dia dibawa oleh beberapa orang yang mengenakan pakaian mewah, mereka mengendarai mobil mahal, hingga menarik banyak perhatian orang sekitar.
Ada juga orang yang mengatakan melihat ada beberapa pengawal berpakaian hitan dan dengan sopan memanggilnya tuan muda.
Membawa Gevin Qin dengan menonjol seperti ini, mungkin bukan orang yang berniat jahat padanya, Candy Su hanya bisa yakin bahwa hidupnya telah lebih baik.
Jika mengingat dirinya dan Gevin Qin selama dua bulan ini, rasanya seperti mimpi.
Malam itu Candy Su mencari semalaman, pada akhirnya dia menemukan paviliun danau buatan itu dengan kelelahan, sekujur tubuhnya membeku seperti manusia salju.
Dia duduk sendirian di sana, suaranya serak, namun tetap tidak menyerah, berteriak dengan serak pada gelapnya malam.
“Gevin, sebenarnya kamu ada di mana......”
Gelapnya malam terasa sunyi tanpa suara apapun.
Semalaman mata Candy Su memerah.
Dia bersandar pada pilar paviliun yang dingin, menyandarkan dahinya pada pilar yang dingin.
“Jadi, Gevin, bukan aku yang tidak menginginkan dirimu, tapi kamu...... yang tidak menginginkanku.”
“Pintar!”
Kemudian dia menatap sejenak iris mata Gevin Qin yang berbinar, terlihat seperti...... sangat senang?
Semua kabut seketika tersapu bersih, Candy Su merasa hatinya menghangat.
Tatapan Gevin Qin yang lembut, tenang, dia menundukkan kepalanya, menatap jari Candy Su.
Jari yang baru saja terluka.
Candy Su melihat ke arah tatapannya, setelah melihat reaksi Gevin Qin, hatinya kembali menghangat.
“Gevin, apa karena jariku terluka makanya kamu keluar dengan menurut?”
Iris hitam Gevin Qin terus menatap ke arah jarinya, tidak mengatakan apapun.
Bibir merah Candy Su tersenyum: “Pengertian sekali?”
Entah apakah Gevin Qin mengerti atau tidak, setelah terdiam selama 2 detik, jari panjangnya terulur, kemudian mengangkat tangan Candy Su dengan pelan.
Tangan besarnya lembut dan kuat, setiap jarinya bagaikan karya seni yang sempurna, di dalam genggaman tangan besarnya, Candy Su merasakan rasa nyaman.
Kemudian, dengan hati-hati Gevin Qin mendekatkan tangannya ke bibirnya.
“Kamu......”
“Huft~~ huft~~”
Candy Su tertegun sejenak, kemudian tersenyum menatap Gevin Qin yang sedang meniup lukanya.
Ternyata cara seorang anak kecil.
Walaupun begitu, Candy Su tetap merasa hatinya hangat, seperti danau jernih yang hangat di bawah sinar matahari.
“Aku baik-baik saja, tidak sakit, tiupanmu sangat berguna.”
Dia menenangkan Gevin Qin dengan lembut.
Seperti mengerti dengan apa yang diucapkannya.
Tatapan Gevin Qin langsung beralih ke wajah Candy Su, kemudian dengan perlahan, dengan tenang, dia tersenyum.
Candy Su tertegun.
Tersenyum?
Selama ini, ini pertama kalinya dia melihat Gevin Qin terseyum selebar ini.
Wajahnya yang sangat tampan saat tersenyum membuat orang sulit untuk mengalihkan pandangannya.
Ternyata dia juga memiliki lesung pipit?
Seoang pria yang tampan bagaikan dewa ternyata saat tersenyum memiliki lesung pipit yang indah, siapa yang bisa menahannya?
Candy Su tertegun cukup lama.
Hingga Gevin Qin menghilangkan kembali senyumannya perlahan-lahan, kesadarannya baru kembali.
Gevin Qin tidak tersenyum, namun menggenggam tangannya dan meremas pelan.
Candy Su merasa saat ini terasa sangat indah, semua rasa tidak menyenangkan seketika menghilang, dia merasa hari-hari seperti ini juga tidak terlalu buruk.
Dia tidak bisa menahan diri untuk memeluk tubuh besar yang ada di hadapannya.
“Terima kasih banyak, Gevin.”
Gevin Qin hanya diam seperti bantal yang besar.
“Oh iya, terima kasih juga karena tadi sudah membelaku, aku bahkan tadi melihatnya, kamu sangat keren dan pemberani.”
Cahaya di tatapan Gevin Qin berubah menjadi seperti berlian yang berkilau.
Candy Su memeluknya beberapa saat baru melepaskannya.
Kedua tangan kecilnya menangkup wajah tampan Gevin Qin.
“Kamu tenang saja, aku tidak akan membuangmu, setidaknya sekarang aku memutuskan aku tidak akan tidak menginginkanmu!”
Tatapan Candy Su terlihat berbinar.
“Walaupun kamu tidak terlalu pintar, tapi aku akan selalu memperlakukanmu seperti seorang adik.”
Gevin Qin menatap serius padanya, tatapannya terlihat berbinar.
Tiba-tiba Candy Su memiringkan kepalanya berpikir sejenak.
“Tidak, seharusnya memperlakukanmu seperti kakak.”
“Berapa umurmu, Gevin?”
“Sepertinya kamu lebih tua dariku.”
Gevin Qin: “......”
1 bulan kemudian.
Musim salju membuat cuaca menjadi dingin.
Di hari turun salju, Candy Su membawa gaji dari pekerjaan barunya dan pulang ke rumah dengan senang.
“Gevin, hari ini aku gajian, lebih banyak dari yang kubayangkan.”
“Aku bisa membelikanmu banyak makanan enak.”
“Dan juga cemilan.”
“Gevin? Gevin?”
Candy Su mencari di setiap sudut rumah, di malam penuh salju dia mencarinya di setiap jalan.
Tapi.
Di musim salju di hari yang paling dingin.
Gevin Qin.
Menghilang.
Ada orang yang mengatakan malam itu dia dibawa oleh beberapa orang yang mengenakan pakaian mewah, mereka mengendarai mobil mahal, hingga menarik banyak perhatian orang sekitar.
Ada juga orang yang mengatakan melihat ada beberapa pengawal berpakaian hitan dan dengan sopan memanggilnya tuan muda.
Membawa Gevin Qin dengan menonjol seperti ini, mungkin bukan orang yang berniat jahat padanya, Candy Su hanya bisa yakin bahwa hidupnya telah lebih baik.
Jika mengingat dirinya dan Gevin Qin selama dua bulan ini, rasanya seperti mimpi.
Malam itu Candy Su mencari semalaman, pada akhirnya dia menemukan paviliun danau buatan itu dengan kelelahan, sekujur tubuhnya membeku seperti manusia salju.
Dia duduk sendirian di sana, suaranya serak, namun tetap tidak menyerah, berteriak dengan serak pada gelapnya malam.
“Gevin, sebenarnya kamu ada di mana......”
Gelapnya malam terasa sunyi tanpa suara apapun.
Semalaman mata Candy Su memerah.
Dia bersandar pada pilar paviliun yang dingin, menyandarkan dahinya pada pilar yang dingin.
“Jadi, Gevin, bukan aku yang tidak menginginkan dirimu, tapi kamu...... yang tidak menginginkanku.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved