Bab 7 Membelaku
by Ryee
10:01,Sep 16,2021
Aku mengerutkan kening, dan harus dikatakan perkataan ini memiliki efek jera tertentu pada aku.
Maria Zhang wanita ini lihat karena mulutnya, hala yang hitam dapat dikatakan dengan putih, hal yang mati dapat dikatakan hidup, jika dia benar-benar memiliki hati agar aku tidak dapat hidup baik, dia akan datang ke rumah aku untuk membuat orang tahu, maka ibuku yang sangat mementingkan harga dirinya itu mungkin akan marah sehingga membuat penyakitnya kambuh.
Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.
Aku melambat: "Bagaimana dengan cedera Robin Yu sekarang?"
Malam itu, setelah dia aku pukuli dan terluka dia tidak memanggil polis untuk pertama kalinya, atau langsung mencariku di rumahku untuk membalas aku, aku cukup terkejut, dan setelah beberapa hari masih tidak ada apa-apa, aku juga gelisah untuk jangka waktu tertentu, mengira bahwa dirinya telah cacat akibat pukulan aku.
Anna Bai menyipitkan mata padaku sejenak dan tiba-tiba mencibir, "Bagaimana kondisinya sekarang, tidak perlu kamu khawatirkan, lebih baik kamu khawatir pada dirimu sendiri!"
Aku terbengong, sebelum aku sadar maksud dari perkataannya, tiba-tiba dia mengambil jus dari bar depan dan menuangkannya di bajuna sendiri, cangkir itu terjatuh ke lantai dan membuat suara garing, dan dia berteriak, "Alexia Shen, apa yang kamu lakukan?"
Karena adegan jatuh dan teriak, barusan bar yang sangat bising segera tenang, perhatian semua orang tertuju ke sini.
Manajer melihat aku telah mengalami kesulitan, segera mengambil langkah besar ke depan, dan bertanya dengan suara besar: "Apa yang terjadi di sini?"
Anna Bai mengamuk, "Lihatlah bar kalian telah memperkerjakan orang seperti apa, menuangkan alkohol pada para tamu ketika tidak cocok, bajuku ini seharga 8000rmb, hanya bisa Dry Clean, dan sekarang seperti ini, apa yang harus aku lakukan?"
Manajer mengubah wajahnya dan segera memberikan tisu kepada Anna Bai untuk menyeka badannya yang telah tertuang jus, dan memarahi aku: "Alexia Shen, apa yang salah dengan kamu, bagaimana kamu bisa melakukan ini kepada tamu, apakah kamu tidak ingin bekerja lagi!"
Jantungku berdetak jauh lebih cepat dan mencoba untuk menjelaskan, tetapi manajer tidak ingin mendengarkanku sama sekali, dan sambil menenangkan Anna Bai dia pun sambil memarahiku, aku berdiri di samping dan akhirnya mengerti apa tujuan Anna Bai datang ke sini malam ini.
Anna berada di sini untuk mencari masalah dengannya.
Setelah konsultasi antara manajer dan Anna Bai, mereka memutuskan agar aku mengganti rugi sebesar 8000rmb.
Aku berjuang keras di bar untuk minum alkohol setiap malam juga baru menghasilkan seribuan rmb, ini tiba-tiba harus aku mengganti 8000 rmb, aku tidak bisa mengeluarkannya adalah hala yang lain, bahkan jika aku bisa mengeluarkannya, aku telah dijebak mana mungkin rela untuk membayar kompensasi.
Di saat kedua pihak masih tidak menemukan cara penyelesaiannya, Anna Bai membicarakan hal buruk tentangku, dan manajer mengancam akan memecat aku jika tidak mengkompensasi uang, seorang pria menarik diri dari kerumunan dan datang, lalu dengan suara “Phaa” dia melemparkan setumpuk uang ke konter bar: "8000rmb, aku telah memberikannya."
Aku segera mendongak, Tavis Lu tampak seperti tentara yang jatuh langit, dengan tubuh yang gagah, dalam seketika aku langsung merasa diselamatkan.
Begitu Tavis Lu muncul, manajer mulai terbengong: "Tuan Lu, bagaimana Anda bisa datang ke sini?"
Tavis Lu melambaikan tangan kepada manajer untuk tidak ikut terlibat, melihat Anna Bai: "Nona ini, tidakkah kamu menginginkan 8000rmb, uangnya ada di sini, kamu hitunglah."
"Kamu lagi!" Wajah Anna Bai sedikit berubah.
Tavis Lu menyeringai: "Pacar aku ada di sini, tentu saja aku di sini, apakah kamu memiliki masalah?"
Mungkin karena aura Tavis Lu ketika berbicara itu terlalu dingin dan kuat, mata Anna Bai membawa sedikit rasa takut, dia dengan cepat memasukkan uang ke dalam tas, tetapi juga dengan murah hati berkata kepada aku: "Masalah hari ini tidak aku ku perhitungkan denganmu dulu, lain kali berhati-hatilah!"
Setelah dia selesai berbicara dia pun masuk ke kerumuan dan akan pergi.
Tavis Lu segera memanggilnya: "Tunggu sebentar."
Langkah kaki Anna Bai terhenti, dahinya mengeluarkan keringat dingin ketika dia membalikkan kepalanya, dan Tavis Lu melangkah maju, dan dia tanpa sadar mundur selangkah dan menelan ludahnya: "Apa yang akan kamu lakukan?"
Tavis Lu menyipitkan matanya dan menatapnya dari kepala sampai kaki sebelum perlahan-lahan berbicara : "Apakah kamu tadi mengatakan jika baju ini bernilai 8000 rmb?"
Anna Bai mengangguk: "Jika kamu tidak percaya, aku bisa memberi kamu fakturnya..."
"Aku percaya itu." Tavis Lu berkata, "Aku telah memberimu 8000 rmb, dan sekarang kamu bisa melepas bajumu."
Begitu kata-kata itu keluar, sejenak tempat itu pun dipenuhi sorak-sorai.
Orang-orang yang datang ke sini untuk minum dan bersenang-senang tidak lain adalah orang yang hanya membuat keributan, sebelumnya sewaktu aku dipermalukan Anna Bai, mereka menonton drama, sekarang semua ini terbalik, giliran Anna Bai yang dipermalukan, mereka lebih senang dari sebelumnya, belum lagi Anna Bai adalah seorang wanita cantik, wanita cantik melepaskan pakaian di tempat, mereka tidak punya alasan untuk tidak bersorak.
Dalam saat itu terdapat orang yang berteriak dan bersiul: "Waniat cantik, menuang kamu jus dan kamu masih ingin memeras uang orang lain sebesar 8000rmb, permintaan kamu ini terlalu tidak masuk akal, sekarang orang telah memberi kamu 8000 rmb, kamu melepaskan baju tersebut, itu adalah hal yang patut!"
"Benar, cepat, lepaskan bajumu!"
"Lepaskan bajumu!" Lepaskan bajumu! Lepaskan bajumu! "
Sekelompok orang yang menonton keramaian itu mulai bertepuk tangan dan bersiul, Anna Bai di kelilinggi oleh semua orang, diia pun menggigit bibir bawahnya dengan erat-erat, matanya dipenuhi dengan air mata.
Aku tanpa sadar melihat Tavis Lu, ekspresinya tampak sangat datar, yang tampak seolah-olah dia berurusan dengan hal kecil yang tidak penting, dan tekanan samar dalam ekspresi tenang ini membuat orang takut untuk memandang rendah dirinya.
Di tengah-tengah kebuntuan, Anna Bai menarik tumpukan uang tunai dari tasnya dan menepuknya di konter bar, menatapku dengan tatapan kejam, berbalik dan melarikan diri sambil menangis.
Setelah Anna Bai pergi, orang-orang yang menyaksikan keramaian juga bubar, Tavis Lu masih berdiri di depanku, melihatnya seperti tidak memiliki niat untuk pergi, bola mataku dengan aneh juga berputar ke sekeliling terus, setelah setengah hari kemudian aku baru segera berkata: "Terima kasih ya, lagi-lagi membantuku melepaskan diri dari kesulitan ini."
Pada siang hari di depan pintu rumahnya dia tidak mempedulikanku dan memarahiku, dan sekarang dia menyelamatkanku mau tidak mau aku harus mengucapkan terima kasih, perasaan memukul wajah sendiri ini benar-benar masam.
Ekspresinya yang awalnya serius, setelah mendengar ucapan terima kasihku yang canggung tiba-tiba tersenyum, dia mengulurkan tangan dan menggosok rambutku: "Si Gendut, kamu ini benar-benar tidak beruntung, setiap kali aku melihatmu kamu sedang di ganggu, sebenarnya berapa banyak orang yang kamu singgung?"
Aku meraih tangannya: "Apakah orang yang meengganggu kamu hari ini dan hari itu adalah orang yang sama?"
"Oh?" Dia terkejut: "Maaf, aku buta wajah, kecuali kamu, kecuali orang seperti kamu yang begitu gendut, jika orang biasa aku tidak bisa mengenal mukanya."
Aku: ..."
Tavis Lu memegang bahu aku dan menyeret aku ke luar: "Karena kamu ingin berterima kasih kepada aku, maka kamu harus melaksanakannya segera, pergi, temani aku makan snack malam bersama."
Aku duduk bersama Tavis Lu di sebuah toko snack malam di depan bar, dan memesan sesuatu, lalu aku mahan dengan lahap.
Makan malam aku makan terlalu sedikit, saat ini aku sangat lapar hingga lemas, pokoknya, aku yang seperti ini telah kehilangan martabtaku di depan Tavis Lu dan tidak perlu jaga image lagi, tidak ada keberatan apa pun lalu aku pun makan dengan lahap.
Tavis Lu melihatku dengan cepat menghabiskan seporsi snack malam, dan meminta bos untuk memasak seporsi lagi, dia menggelengkan kepalanya: "Makan begitu banyak, tidak heran begitu gemuk."
Setelah dia menyerangku beberapa kali, aku sudah kebal, secara otomatis mengabaikan perkataannya dan menguburkan kepalaku untuk makan.
Setelah makan snack malam, Tavis Lu menarik tisu dan menyeka tangannya, sambil menyeka tangannya dia bertanya, "Apakah kamu bekerja di bar?"
Aku mengangguk, dan aku tidak takut bahwa dia akan membenci profesi aku: "Aku menjual alkohol."
Tavis Lu mengangkat alisnya: "Apakah ada yang mau membeli alkohol dengan kamu yang seperti ini?"
Aku memberengkan mataku: "Jangan memandang rendah aku, omset penjualan aku adalah yang terbaik di bar."
Tavis Lu hanya tersenyum, matanya tidak ada tatapan benci, dia bertanya lagi: "Bagaimana kamu bisa berpikir untuk bekerja di bar? Kamu seorang gadis, betapa berbahayanya. "
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved