Bab 6 Dibuntuti

by Willy 08:01,Jun 25,2023
Desain interior rumah Keluarga Qiao klasik dan low profile, sama sekali tidak terlihat pamer, tetapi terlihat sempurna dan memiliki wawasan yang luas. Ada juga banyak kaligrafi, lukisan, barang koleksi di dalamnya. Hanya saja, orang yang kurang berwawasan dalam kebudayaan tidak akan mengerti arti pajangan tersebut, apalagi menikmati keindahannya.

"Tavis, bibi sedang menghadiri seminar akademik di Hangzhou. Lucy pergi ke Kota Suzhou untuk berpartisipasi dalam kompetisi piano, kira-kira besok lusa baru akan kembali. Istirahat saja dulu, saya pergi memasak dulu." Kata David Qiao yang telah masuk ke dapur.

Tavis Chen juga tidak bisa menghentikannya, jadi membiarkannya bertindak sesuai keinginan. Dia berdiri di ruang tamu, matanya tertuju pada foto di dinding. Gadis di foto itu berambut panjang dan terlihat memukau di bawah sinar matahari, wajah cantiknya dihiasi dengan senyuman.

   "Lucy Qiao yang dulunya selalu mengikutinya kemanapun dia pergi telah tumbuh dewasa dan menjadi wanita yang cantik. Kabarnya, Lucy Qiao sangat terkenal di Kota Jiangnan, entah itu benar atau tidak."

   "Pada musim dingin itu, aku berumur empat belas tahun, Lucy Qiao berumur sepuluh tahun. Kejadian itu pasti membuatnya sangat takut."

  Tavis Chen bergumam pada dirinya sendiri.

   Meja itu telah dipenuh dengan berbagai hidangan, Tavis Chen benar-benar tidak bisa berkata-kata. Meskipun ada pelayan yang membantu, tapi juga sangat repot.

   Selain itu, David Qiao biasanya juga sangat jarang memasak.

   "Ayo, ayo, Tavis, duduk, aku tidak tahu apakah masakanku sesuai dengan seleramu." David Qiao mengeluarkan sebotol arak Maotai dan mempersilakan Tavis Chen untuk duduk.

  Tavis Chen tahu bersikap segan tidak berguna, jadi dia pun berhenti bersikap segan-segan.

   "Tavis, sudah sepuluh tahun berlalu, kamu telah tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa, tapi aku masih bisa mengenali wajahmu." David Qiao sangat bersemangat, dan mengisi cangkir Tavis Chen dengan arak.

   "Ya, sudah sepuluh tahun berlalu, Paman David, kamu sama sekali tidak berubah." Tavis Chen menerima cangkir itu sambil tersenyum.

   "Mana ada selalu tetap, aku sudah tua. Apakah kamu sudah pensiun menjadi tentara?"

   "Termasuk pensiun sih. Aku harus tinggal di Kota Donghai untuk sementara waktu, Bibi dan Lucy baik-baik saja kan?" Tanya Tavis Chen sambil mengunyah makanan.

   "Mereka baik-baik saja kok, kalau begitu kamu tinggal disini saja. Kamar di sebelah Lucy kosong kok. "David Qiao menjadi lebih bersemangat ketika mendengar Tavis Chen akan tinggal di Kota Donghai untuk sementara waktu.

   "Tidak perlu Paman David, saya sendiri yang akan mengurus masalah tempat tinggalku. Selama periode ini ... saya juga memiliki misi yang harus diselesaikan, jadi saya tidak tinggal di sini. Saya akan tinggal di Universitas Donghai."

  Karena dia akan sulit menyelesaikan misinya jika tinggal disini, selain itu, dia juga khawatir akan menimbulkan masalah bagi Keluarga Qiao.

"Oh? Baiklah kalau begitu. Katakan saja jika kamu butuh sesuatu, jangan bersikap segan-segan. Apakah kamu mau mendaftar masuk ke Universitas Donghai? Saya akan membantu proses pendaftaranmu." kata David Qiao dan hendak mengangkat ponselnya.

   "Tidak, tidak, Paman David," Tavis Chen segera menahan David Qiao dan berkata sambil tersenyum, "Dalam benakku, Paman David adalah orang yang sangat mulia, dan tidak akan melakukan hal seperti ini."

David Qiao tertawa, "Nak, sejujurnya, Keluarga Qiao memiliki saham di Universitas Donghai, jadi saya bisa mengambil sedikit keputusan. Orang lain tidak tahu tentang urusanmu di kemiliteran, tapi saya memahami sedikit hal. Jika kamu masuk ke Universitas Donghai, itu merupakan suatu kehormatan bagi Universitas Donghai."

   "Pujian paman David terlalu berlebihan, padahal aku bukan siapa-siapa lagi sekarang." Tavis Chen tersenyum kecut.

   "Kenapa bukan siapa-siapa, di mata saya, kamu adalah pahlawan nasional. Keluarga Qiao semuanya hanyalah kaum pelajar yang lemah. "David Qiao menghela nafas.

   Tak diduga, David Qiao yang begitu terkenal memiliki pemikiran seperti itu. Tavis Chen tersenyum kecut, "Paman David, apakah ini yang disebut dengan pepatah ‘orang yang tidak merasa puas ibaratnya seekor ular yang ingin memakan gajah’?"

  David Qiao terkejut, lalu tertawa.

   Tak lama, mereka telah menghabiskan setengah botol arak Moutai. Tampak jelas David Qiao tidak begitu sering minum arak, tetapi dia tidak ingin berhenti sampai menghabiskan sebotol arak itu. Tavis Chen terpaksa minum lebih banyak.

"Tavis, sudah sepuluh tahun. Aku tahu kejadian itu membawa dampak yang sangat besar terhadapmu. Saat itu, aku dan bibimu meminta ibumu untuk membawamu ke Kota Donghai, tetapi ibumu mengatakan kamu telah dibawa pergi dan akan menjalankan latihan selama beberapa tahun, sementara dia sudah menyusun rencana pergi ke tempat tujuannya."

Tavis Chen tahu David Qiao dan istrinya adalah teman sekelas ibunya, sehingga mereka dapat dikatakan sebagai teman baik.

"Tavis, ada yang tidak kamu ketahui, meskipun latar belakang ibumu tidak bisa dibandingkan dengan keluarga besar di Kota Jing, dia adalah siswa terbaik dan paling berusaha serta yang terkuat di antara teman-teman sekelas. Dia selalu tersenyum dan aku tidak pernah melihatnya khawatir atau frustasi."

Tavis Chen tersenyum, tetapi hidungnya terasa sedikit masam, karena setiap dia teringat akan wajah ibunya yang tersenyum, dia dapat menghadapi segala kesulitan.

   "Tavis, bagaimana kabar gadis dari keluarga Ye itu sekarang? Apakah kalian masih saling berhubungan selama ini?" Tavis Chen merasa David Qiao semakin banyak berbicara.

   "Tidak Paman David, saya baru saja keluar dari kamp dan tidak punya waktu untuk memikirkan masalah ini, tetapi sepuluh tahun yang lalu, ibuku menyampaikan padaku jangan membatalkan janji pernikahan itu begitu saja."

  Tavis Chen tahu David Qiao berbicara tentang Rachel Ye, nona dari keluarga Ye di Kota Jing.

David Qiao mengangguk, "Kita semua tahu ibumu tidak ingin mengingkari janjinya. Ini adalah prinsipnya, tetapi waktu telah berlalu, dan begitu banyak perubahan yang telah terjadi dalam sepuluh tahun terakhir. Tavis, Lucy juga belajar di Universitas Donghai dan kebetulan kamu akan pergi kesana, kuharap kamu bisa menjaganya untuk sementara waktu ini..."

   "Oke, tenanglah Paman David." Tavis Chen berjanji padanya.

  Mereka makan hingga malam harinya, karena David Qiao tidak tahan lagi setelah minum arak. Ketika Tavis Chen pergi ke kamar mandi, dia sudah tertidur di sofa.

  Tavis Chen menutupinya dengan selimut, memberi isyarat kepada pelayan untuk tidak membangunkannya, kemudian dia pergi.

   Setelah keluar dari Kediaman Qiao, Tavis Chen mencari lokasi di ponselnya dan berjalan menuju pintu masuk kereta bawah tanah.

Naik kereta bawah tanah ke Universitas Donghai tidak begitu jauh, tapi perlu transit.

  Kereta bawah tanah sangat ramai, setelah keluar dari kereta bawah tanah, Tavis Chen terus berjalan di sepanjang rute.

   Hari sudah gelap, dan kota Kota Donghai di malam hari tidak terlalu ribut dibandingkan dengan siang harinya. Sepanjang jalan dilengkapi oleh berbagai lampu neon, hingga berubah menjadi dunia lampu yang berwarna dan misterius.

Tidak jauh di depan adalah Universitas Donghai. Tavis Chen tiba-tiba berhenti, berbalik dan berjalan menuju arah seorang gadis yang memakai earphone. Gadis itu mengenakan pakaian olahraga hitam, sosoknya anggun, dipadukan dengan kacamata membuatnya terlihat lebih kalem, seperti mahasiswi yang berkuliah disini.

Gadis ini adalah polisi wanita Anna Liang.

Tak lama, Anna Liang telahmengetahui keberadaan Tavis Chen, dan mengikutinya saat dia turun dari kereta bawah tanah.

Dia nyadar? TIdak mungkin.

Anna Liang sedikit kaget, tapi menjadi tenang kembali.

Dia yakin penyamaran dirinya tidak akan ketahuan, lagipula ada begitu banyak pria yang mendekatinya barusan, dan mereka semua menanyakan pertanyaan seperti jurusan dan sudah tahun keberapa.

"Nona, kamu sangat cantik, bolehkah aku mentraktirmu minuman?"

Tavis Chen menyipitkan matanya sedikit, tidak mengerti mengapa gadis ini mengikutinya, mungkin itu polisi, mungkin juga bukan, tapi dia tidak suka dibuntuti.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60