Bab 1 Dijebak
by Dreamy
08:01,Aug 17,2023
"Tersangka, Kenzo Chen dikarenakan mengemudi dalam keadaan mabuk yang mengakibatkan tiga korban jiwa dan satu dalam keadaan kritis, dijatuhi hukuman mati, segera eksekusi!"
Di daerah kota Fengling, di Lapangan Eksekusi Seven River, terdapat beberapa tahanan yang hendak dieksekusi sedang berdiri sejajar.
Dulunya, Lapangan Eksekusi Seven River adalah medang perang kuno, dan saat ini dijadikan sebagai lapangan eksekusi, jadi meski demikian walaupun masih pagi hari, suasana di sini terasa suram.
Kenzo Chen yang tangannya diborgol berdiri di area paling tengah, ketika pistol diangkat, sekujur tubuhnya bergetar.
"Kenzo Chen, tenang saja, aku akan melindungi Janice dan anakmu yang masih di dalam kandungan." kata teman baiknya, Breman Zhou dengan ekpresi yang sedih.
"Aku telah difitnah!!! Aku tidak menabrak orang itu!!!" teriak Kenzo Chen dengan cukup berusaha, dalam menghadapi kematian ini dia pun berteriak untuk melampiaskan rasa takut dalam hatinya.
Namun bukti sudah lengkap, tidak ada gunanya dia menyangkal.
Ketika suara tembakan terdengar, Kenzo Chen merasa tubuhnya menjadi ringan, rohnya tiba-tiba melayang keluar dari tubuhnya.
Segala sesuatu yang ada di hadapannya menjadi dunia hitam putih.
Seketika, dia dapat mendengar suara hati semua orang di sana, diskusi para penonton, ketegangan dari pengeksekusi, dan juga senyum dingin dari Breman Zhou.
"Kenzo Chen, kamu adalah kambing hitam, akulah yang menyuruh orang untuk menabrak korban itu, hari itu setelah membuatmu mabuk aku sengaja meletakkanmu di kursi pengendara dan aku telah melakukannya dengan sangat sempurna."
"Hehe, Chen’s Corp milikmu akan menjadi milikku dan istrimu, Janice Li juga akan menjadi milikku, kamu pergilah dengan tenang."
"Breman Zhou, kamu benar-benar seorang bajingan."
Kenzo Chen sangat terkejut, dia ingat dirinya hari itu mabuk berat, namun tidak mengendarai mobil, ternyata semua ini rencana jahat Breman Zhou degan tujuan untuk mencelakainya.
Dia merentangkan kedua tangannya, ingin pergi mencabik Bremman Zhou, namun ketika dia mencoba mencabiknya, dirinya tidak bisa menyentuhnya, karena sekarang dia seorang roh yang setengah tembus pandang.
Amarah, dengki, ketidak-relaan semua bercampur menjadi satu.
Tiba-tiba, daya serap yang kuat muncul, di tengah Medang Perang Kuno ini tiba-tiba mengeluarkan energi dan membuat semua orang yang meninggal di sana tersegel di dalam sana, dan Kenzo Chen juga berubah menjadi kepulan asap hitam.
Ada banyak energi hitam yang berputar di lapangan eksekusi, energi hitam ini berasal dari korban yang mati di medan perang kuno dulu, sebenarnya mereka ingin pergi dari sana, namun daya serap yang kuat membuat mereka tersegel di sana, dan tidak bisa pergi.
Energi hitam saling menabrak satu sama lain, saling menelan, dan menyatu.
Sebuah energi hitam yang kuat masuk ke dalam tubuh Kenzo Chen, seketika dalam kesadarannya muncul banyak hal baru seperti ilmu medis, bela diri, dan metafisika.
Ini adalah "Kitab Taixuan", sebuah teknik kultvasi yang mengandung informasi yang kaya, dan sekarang dia mendapatkan warisan tersebut.
Kenzo Chen yang saat ini berubah menjadi energi hitam yang kuat, dia berusaha untuk menerjang ke arah atas, ingin melepaskan diri dari daya serap arena ini, dia tidak bisa selamanya berada di sana, dia harus keluar dan membalaskan dendamnya!
Rasa tidak rela dan rasa sedih memberikan Kenzo Chen kekuatan yang besar, akhirnya, dia merasa dirinya tampak ringan dan terlepas dari daya serap di medan perang kuno tersebut, di saat dia terlepas, kesadarannya dalam keadaan pingsan.
"Breman Zhou, aku akan membunuhmu!!!" Di atas sebuah kasur, Kenzo Chen tiba-tiba tersadar.
Dan menyadari dirinya sedang berada di lingkungan asing, di ruangan kecil yang sempit dengan pencahaayaan yang sedikit, dan juga tubuh yang asing.
"Aku, Kenzo Chen?" Kenzo Chen merasa kepalanya seperti meledak, kesadarannya di lapangan eksekusi membuat dia sedikit bingung.
Perlahan-lahan, kesadarannya pulih dan kesadaran awalnya pun mengambil ahli.
Ternyata, jangka waktu dia ditembak hingga sekarang sudah satu tahun, setelah terlepas dari belenggu di medan perang kuno, kesadarannya melekat pada diri seorang pemabuk dan saat ini dia tetap berada di Kota Fengling.
Pemabuk ini juga bernama Kenzo Chen, usianya 31 satu tahun namun masih tidak memiliki pencapaian apa pun, dia memiliki keluarga namun tidak pergi bekerja, setiap harinya hanya pergi mabuk dan berjudi dengan teman-temmannya, jika sedang senggang dia akan memukuli istrinya untuk melampiaskan amarahnya.
Kemarin malam dia mabuk berat dan setelah bangun sudah jam 4 sore, pikirannya sangat kacau.
Sudah satu tahun, apakah keluarganya masih baik-baik saja? Anaknya seharusnya sudah lahir, apakah istrinya bisa menahan tekanan dari Chen’s Corp? Cara apakah yang harus dilakukannya untuk balas dendam? Bagaimana caranya mencari mereka untuk menjelaskan identitasnya?
Breman Zhou si Bajingan ini, aku pasti akan membunuhmu!!!
Ketika tidak tahu harus bagaimana, pintu terbuka, seorang wanita berjalan masuk, ketika melihat Kenzo Chen, ekspresinya tampak ketakutan.
"Kenzo Chen, kamu sudah bangun."
Wanita itu adalah istri Kenzo Chen di tubuh ini, namanya Nancy Ye dan tekanan kehidupan ini membuatnya tampak lusuh.
Namun parasnya tetap terlihat cantik, jika dirias, dia pasti akan sangat cantik.
Hanya saja di sudut bibirnya ada lebam biru, selain itu bagian bawah perutnya juga sedikit besar, seharusnya sudah mengandung berusia tiga atau empat bulan.
"Aku…" Kenzo Chen tidak tahu bagaimana cara dia menjelaskan identitasnya.
"Uang di rumah sudah tidak ada, makan saja sulit, lalu kita juga sudah berhutang uang sewa rumah selama dua bulan."
"Aku tidak mendapatkan pinjaman, gajiku baru dapat diperoleh tengah bulan, kamu jangan pukul aku lagi, anak diperutku tidak bisa menahannya."
Kenzo Chen bergerak, Nancy Ye langsung ketakutan dan mundur ke belakang, satu tangannya melindungi perutnya, khawatir Kenzo Chen memukulnya.
Baginya, kekerasan rumah tangga sudah makanan sehari-hari, demi anak diperutnya, dia hanya dapat menerimanya saja.
"Ada apa dengan wajahmu?" Ucapan Kenzo Chen itu seperti sedang menampar dirinya sendiri, wajah di lukanya itu lebam karena pukulannya saat mabuk kemarin malam.
Pemilik tubuh ini benar-benar seorang bajingan, kenapa bajingan seperti ini bisa memiliki istri yang cantik seperti ini?
"Aku akan pergi memasak bubur untukmu." kata Nancy Ye sambil menunduk.
"Tidak, perutmu sudah besar, tidak leluasa." kata Kenzo Chen segera berdiri.
Nancy Ye mengangkat kepalanya dengan terkejut, setelah menikah tiga tahun, Kenzo Chen tidak pernah perhatian padanya.
"Aku, aku bukan suamimu, aku akan segera pergi." Kenzo Chen tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.
Jika Tuhan telah memberikannya satu kesempatan untuk hidup kembali, maka dia akan menggunakannya dengan baik, dia ingin memastikan sekarang dia berada di mana, lalu pulang ke rumah dan mencari cara untuk menjelakan semuanya, lalu membersihkan namanya yang telah dikotori.
"Kamu ingin pergi?" Nancy Ye terkejut, lalu dengan suara yang pelan memohon, "Apakah bisa pergi setelah anakmu lahir?"
"Kenzo Chen, aku tidak meminta kamu bertanggung jawab, aku tidak peduli jika kamu mau memukul, memarahiku, atau pergi minum dan berjudi, aku hanya berharap kamu berada di sisiku saat aku lahir, aku tidak ingin anak ini lahir tanpa seorang ayah."
Air mata Nancy Ye mengalir keluar, dia memejamkan matanya, menunggu tamparan dari Kenzo Chen.
"Itu... maaf, kamu jangan menangis lagi, dulu akulah yang bersalah, sekarang aku akan merubah diri." Ketika Kenzo Chen melihat dia menangis, seketika dia tidak tahu harus bagaimana.
Wanita yang sebaik ini, bersedia menikah dengan seorang bajingan, namun bajingan ini ternyata tidak menghargainya? Ternyata ada pria yang begitu keji di dunia ini?
Nancy Ye membuka matanya, dia menatap Kenzo Chen dengan termenung, dia mengira ucapannya tadi akan membuatnya dipukul, namun ternyata tidak, apa yang terjadi?
"Aku tahu aku tidak baik, namun aku akan memperbaiki diriku, aku akan bersikap baik padamu, aku tidak akan berjudi, tidak akan minum, di waktu yang akan datang aku akan mencari pekerjaan untuk menghidupi keluarga ini."
Kenzo Chen mengucapkan isi hatinya, wanita ini benar-benar kasihan, meskipun dirinya akan pergi, namun setidaknya beberapa ucapan ini dapat membuat hati wanita ini terasa lebih baik.
"Kenzo Chen, aku tidak meminta kamu merubah diri, aku hanya berharap kamu membiarkan aku melahirkan anak ini dengan kondisi yang baik." Ekspresi Nancy Ye terlihat muram, dia sudah tidak memiliki harapan apa pun lagi pada Kenzo Chen.
Kenzo Chen tercengang, satu tahun sudah berlalu, putranya di kehidupan sebelumnya seharusnya juga sudah setengah bulan, sebagai orang tua, mereka pasti memiliki titik lemah, jika dirinya pergi, melihat keluarga yang kondisinya miris seperti ini, apakah wanita ini bisa bertahan?
"Kenzo Chen, jangan bersembunyi, cepat keluar! Aku tahu kamu di dalam rumah, kapan kamu akan membayar hutangmu?"
Tiba-tiba, muncul suara yang keras dari luar, di waktu yang bersamaan ada orang yang mengetuk pintu dengan keras.
"Itu Budi, dia pasti datang untuk menagih riba, Kenzo Chen cepat pergi dari jendela." kata Nancy Ye dengan panik, lalu mendorong Kenzo Chen ke arah jendela.
"Jika aku pergi, bagaimana denganmu?" Kenzo Chen tercengang, pemilik tubuh ini ternyata memiliki hutang, dan penagih hutang itu datang untuk mencarinya.
"Aku seorang wanita hamil, mereka tidak akan melakukan apa-apa padaku, Budi sudah berkata, jika kamu tidak mengembalikan uangnya lagi, maka dia akan memotong tanganmu." kata Nancy Ye dengan panik.
Kenzo Chen ragu sejenak, dia berjalan ke arah jendela, namun dia segera menampar dirinya sendiri, di saat ini ciz membiarkan seorang wanita menghadapinya sendiri, apakah dia ini seorang pria?
Suara keras terdengar, pintu dibuka paksa dari luar, seorang pria botak dengan dua pria kekar masuk ke dalam.
Ketika melihat Kenzo Chen, pria botak itu berkata: "Kenzo Chen, lagi-lagi hendak melarikan diri ya?! Hutangmu padaku sudah 100.000 RMB, kapan kamu membayarnya?"
"Kak Budi, kami akan membayarnya, tolong berikan kami waktu beberapa hari lagi." Nancy Ye dengan panik merentangkan kedua tangannya dan mencoba melindungi Kenzon di depan Budi.
"Pergi ke samping." Budi mendorong Nancy Ye, kekuatannya terlalu besar, dan Nancy Ye seketika jatuh ke samping.
"Istriku." Kenzo Chen terkejut, dia segera memapah Nancy Ye.
Nancy Ye memegangi perutnya, wajahnya pucat, lalu ada keringat dingin di dahinya, dia sudah mengandung 4 bulan, dorongan tadi mungkin mengguncang janin.
"Kak Budi, kamu lepaskanlah dia, kami pasti akan membayar hutangmu, aku memohon padamu." Saat ini dia masih memikirkan Kenzo Chen.
"Membayarnya? Apa yang akan dia gunakan untuk membayar hutangnya? Dia saja tidak bekerja, Nancy Ye, aku benar-benar tidak mengerti, kamu begitu cantik, kenapa bia mencari pria bajingan seperti ini?"
"Bagaimana jika seperti ini saja, kamu gugurkan anakmu, lalu ikutlah bersamaku, aku jamin kehidupanmu akan lebih baik dari yang sekarang." Budi menurunkan tubuhnya dengan maksud tidak baik lalu mengelurkan tangannya untuk memegang dagunya.
"Berhenti, jangan sentuh istriku." Kenzo Chen mendorong Budi.
"Wow, keberanianmu besar juga, sudah berani melawan?" Budi menatap Kenzo Chen dengan terkejut, dulunya Kenzo Chen itu mungkin sudah seperti kucing yang ketakutan ketika melihatnya, ada apa dengannya hari ini kenapa tampak berani?
"Berikan aku waktu beberapa hari, aku akan membayar hutangku." Kenzo Chen memapah Nancy Ye lalu berkata.
"Kamu akan menggunakan apa untuk membayarnya? 100.000 RMB, jika ditunda beberapa bulan lagi maka sudah akan naik menjadi beberapa ratus ribu RMB, melihat kamu yang seperti ini tampaknya kamu bahkan tidak sanggup untuk membayar bunganya." kata Budi Zhou sambil tersenyum dingin.
"Aku pasti akan mengembalikannya, berikan aku waktu beberapa hari." Kenzo Chen berkata dengan nada datar.
"Omong kosong, kamu saja tidak bernilai 100.000 RMB jika kamu menjual dirimu, hari ini setidaknya kamu harus memberikan 30.000 RMB, jika tidak aku akan memotong satu tanganmu." teriak Budi.
"Kak Budi, tolong berikan aku waktu beberapa hari lagi, nanti aku akan pulang ke rumah ibuku untuk meminjam uang." mohon Nancy Ye sambil menahan rasa sakitnya, saat ini dia tetap berada di depan Kenzo Chen, khawatir Budi akan memukul Kenzo Chen.
Kenzo Chen sedikit terkejut, kenapa bajingan ini memiliki istri yang begitu baik?
Karena dirinya, Nancy Ye sudah berseteru dengan keluarganya sendiri, tidak peduli ayah mertua atau ibu mertua, atau pun paman bibinya, semuanya meremehkannya, pulang ke rumah orang tuanya untuk meminjam uang? Dia hanya akan ditindas ketika pulang.
"Tsk tsk, Kenzo Chen, istrimu benar-benar baik." Budi memandangi Nancy Ye, lalu hatinya sedikit tergoyahkan.
Keluarga Ye adalah keluarga yang terkemuka, aura dari Nancy Ye saja sangat baik, seketika hawa nafsunya tertuju pada Nancy Ye.
"Sialan, aku belum pernah bermain dengan wanita hamil, hari ini aku ingin mencobanya, bagaimana jika seperti ini saja, kamu temani aku tidur satu kali, maka aku akan memberikan waktu beberapa hari, bagaimana?" kata Budi sambi tersenyum genit.
"Hahaha, Kak Budi, biarkanlah kami merasakannya juga nanti."
"Sialan, Nona kedua keluarga Ye juga seorang putri dari keluarga besar, aku tidak pernah bermain dengan yang seperti ini, jadi aku juga ingin mencobanya hari ini."
Kedua pria kekar di belakang Budi juga tertawa.
"Jangan, jangan, aku mohon padamu Kak Budi, anakku sudah empat bulan." Nancy Ye ketakutan dan mundur ke belakang.
"Memangnya kenapa jika empat bulan? Itu tidak masalah, hehe." Budi mengulurkan tangan ke arahnya.
Tiba-tiba, Kenzo Chen yang ada di samping sana merentangkan kelima jarinya, lalu menampar Budi, suara tamparan terdenga, tubuh Budi yang gemuk terhempas ke samping, lalu dia memuntahkan darah sembari giginya.
Di daerah kota Fengling, di Lapangan Eksekusi Seven River, terdapat beberapa tahanan yang hendak dieksekusi sedang berdiri sejajar.
Dulunya, Lapangan Eksekusi Seven River adalah medang perang kuno, dan saat ini dijadikan sebagai lapangan eksekusi, jadi meski demikian walaupun masih pagi hari, suasana di sini terasa suram.
Kenzo Chen yang tangannya diborgol berdiri di area paling tengah, ketika pistol diangkat, sekujur tubuhnya bergetar.
"Kenzo Chen, tenang saja, aku akan melindungi Janice dan anakmu yang masih di dalam kandungan." kata teman baiknya, Breman Zhou dengan ekpresi yang sedih.
"Aku telah difitnah!!! Aku tidak menabrak orang itu!!!" teriak Kenzo Chen dengan cukup berusaha, dalam menghadapi kematian ini dia pun berteriak untuk melampiaskan rasa takut dalam hatinya.
Namun bukti sudah lengkap, tidak ada gunanya dia menyangkal.
Ketika suara tembakan terdengar, Kenzo Chen merasa tubuhnya menjadi ringan, rohnya tiba-tiba melayang keluar dari tubuhnya.
Segala sesuatu yang ada di hadapannya menjadi dunia hitam putih.
Seketika, dia dapat mendengar suara hati semua orang di sana, diskusi para penonton, ketegangan dari pengeksekusi, dan juga senyum dingin dari Breman Zhou.
"Kenzo Chen, kamu adalah kambing hitam, akulah yang menyuruh orang untuk menabrak korban itu, hari itu setelah membuatmu mabuk aku sengaja meletakkanmu di kursi pengendara dan aku telah melakukannya dengan sangat sempurna."
"Hehe, Chen’s Corp milikmu akan menjadi milikku dan istrimu, Janice Li juga akan menjadi milikku, kamu pergilah dengan tenang."
"Breman Zhou, kamu benar-benar seorang bajingan."
Kenzo Chen sangat terkejut, dia ingat dirinya hari itu mabuk berat, namun tidak mengendarai mobil, ternyata semua ini rencana jahat Breman Zhou degan tujuan untuk mencelakainya.
Dia merentangkan kedua tangannya, ingin pergi mencabik Bremman Zhou, namun ketika dia mencoba mencabiknya, dirinya tidak bisa menyentuhnya, karena sekarang dia seorang roh yang setengah tembus pandang.
Amarah, dengki, ketidak-relaan semua bercampur menjadi satu.
Tiba-tiba, daya serap yang kuat muncul, di tengah Medang Perang Kuno ini tiba-tiba mengeluarkan energi dan membuat semua orang yang meninggal di sana tersegel di dalam sana, dan Kenzo Chen juga berubah menjadi kepulan asap hitam.
Ada banyak energi hitam yang berputar di lapangan eksekusi, energi hitam ini berasal dari korban yang mati di medan perang kuno dulu, sebenarnya mereka ingin pergi dari sana, namun daya serap yang kuat membuat mereka tersegel di sana, dan tidak bisa pergi.
Energi hitam saling menabrak satu sama lain, saling menelan, dan menyatu.
Sebuah energi hitam yang kuat masuk ke dalam tubuh Kenzo Chen, seketika dalam kesadarannya muncul banyak hal baru seperti ilmu medis, bela diri, dan metafisika.
Ini adalah "Kitab Taixuan", sebuah teknik kultvasi yang mengandung informasi yang kaya, dan sekarang dia mendapatkan warisan tersebut.
Kenzo Chen yang saat ini berubah menjadi energi hitam yang kuat, dia berusaha untuk menerjang ke arah atas, ingin melepaskan diri dari daya serap arena ini, dia tidak bisa selamanya berada di sana, dia harus keluar dan membalaskan dendamnya!
Rasa tidak rela dan rasa sedih memberikan Kenzo Chen kekuatan yang besar, akhirnya, dia merasa dirinya tampak ringan dan terlepas dari daya serap di medan perang kuno tersebut, di saat dia terlepas, kesadarannya dalam keadaan pingsan.
"Breman Zhou, aku akan membunuhmu!!!" Di atas sebuah kasur, Kenzo Chen tiba-tiba tersadar.
Dan menyadari dirinya sedang berada di lingkungan asing, di ruangan kecil yang sempit dengan pencahaayaan yang sedikit, dan juga tubuh yang asing.
"Aku, Kenzo Chen?" Kenzo Chen merasa kepalanya seperti meledak, kesadarannya di lapangan eksekusi membuat dia sedikit bingung.
Perlahan-lahan, kesadarannya pulih dan kesadaran awalnya pun mengambil ahli.
Ternyata, jangka waktu dia ditembak hingga sekarang sudah satu tahun, setelah terlepas dari belenggu di medan perang kuno, kesadarannya melekat pada diri seorang pemabuk dan saat ini dia tetap berada di Kota Fengling.
Pemabuk ini juga bernama Kenzo Chen, usianya 31 satu tahun namun masih tidak memiliki pencapaian apa pun, dia memiliki keluarga namun tidak pergi bekerja, setiap harinya hanya pergi mabuk dan berjudi dengan teman-temmannya, jika sedang senggang dia akan memukuli istrinya untuk melampiaskan amarahnya.
Kemarin malam dia mabuk berat dan setelah bangun sudah jam 4 sore, pikirannya sangat kacau.
Sudah satu tahun, apakah keluarganya masih baik-baik saja? Anaknya seharusnya sudah lahir, apakah istrinya bisa menahan tekanan dari Chen’s Corp? Cara apakah yang harus dilakukannya untuk balas dendam? Bagaimana caranya mencari mereka untuk menjelaskan identitasnya?
Breman Zhou si Bajingan ini, aku pasti akan membunuhmu!!!
Ketika tidak tahu harus bagaimana, pintu terbuka, seorang wanita berjalan masuk, ketika melihat Kenzo Chen, ekspresinya tampak ketakutan.
"Kenzo Chen, kamu sudah bangun."
Wanita itu adalah istri Kenzo Chen di tubuh ini, namanya Nancy Ye dan tekanan kehidupan ini membuatnya tampak lusuh.
Namun parasnya tetap terlihat cantik, jika dirias, dia pasti akan sangat cantik.
Hanya saja di sudut bibirnya ada lebam biru, selain itu bagian bawah perutnya juga sedikit besar, seharusnya sudah mengandung berusia tiga atau empat bulan.
"Aku…" Kenzo Chen tidak tahu bagaimana cara dia menjelaskan identitasnya.
"Uang di rumah sudah tidak ada, makan saja sulit, lalu kita juga sudah berhutang uang sewa rumah selama dua bulan."
"Aku tidak mendapatkan pinjaman, gajiku baru dapat diperoleh tengah bulan, kamu jangan pukul aku lagi, anak diperutku tidak bisa menahannya."
Kenzo Chen bergerak, Nancy Ye langsung ketakutan dan mundur ke belakang, satu tangannya melindungi perutnya, khawatir Kenzo Chen memukulnya.
Baginya, kekerasan rumah tangga sudah makanan sehari-hari, demi anak diperutnya, dia hanya dapat menerimanya saja.
"Ada apa dengan wajahmu?" Ucapan Kenzo Chen itu seperti sedang menampar dirinya sendiri, wajah di lukanya itu lebam karena pukulannya saat mabuk kemarin malam.
Pemilik tubuh ini benar-benar seorang bajingan, kenapa bajingan seperti ini bisa memiliki istri yang cantik seperti ini?
"Aku akan pergi memasak bubur untukmu." kata Nancy Ye sambil menunduk.
"Tidak, perutmu sudah besar, tidak leluasa." kata Kenzo Chen segera berdiri.
Nancy Ye mengangkat kepalanya dengan terkejut, setelah menikah tiga tahun, Kenzo Chen tidak pernah perhatian padanya.
"Aku, aku bukan suamimu, aku akan segera pergi." Kenzo Chen tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.
Jika Tuhan telah memberikannya satu kesempatan untuk hidup kembali, maka dia akan menggunakannya dengan baik, dia ingin memastikan sekarang dia berada di mana, lalu pulang ke rumah dan mencari cara untuk menjelakan semuanya, lalu membersihkan namanya yang telah dikotori.
"Kamu ingin pergi?" Nancy Ye terkejut, lalu dengan suara yang pelan memohon, "Apakah bisa pergi setelah anakmu lahir?"
"Kenzo Chen, aku tidak meminta kamu bertanggung jawab, aku tidak peduli jika kamu mau memukul, memarahiku, atau pergi minum dan berjudi, aku hanya berharap kamu berada di sisiku saat aku lahir, aku tidak ingin anak ini lahir tanpa seorang ayah."
Air mata Nancy Ye mengalir keluar, dia memejamkan matanya, menunggu tamparan dari Kenzo Chen.
"Itu... maaf, kamu jangan menangis lagi, dulu akulah yang bersalah, sekarang aku akan merubah diri." Ketika Kenzo Chen melihat dia menangis, seketika dia tidak tahu harus bagaimana.
Wanita yang sebaik ini, bersedia menikah dengan seorang bajingan, namun bajingan ini ternyata tidak menghargainya? Ternyata ada pria yang begitu keji di dunia ini?
Nancy Ye membuka matanya, dia menatap Kenzo Chen dengan termenung, dia mengira ucapannya tadi akan membuatnya dipukul, namun ternyata tidak, apa yang terjadi?
"Aku tahu aku tidak baik, namun aku akan memperbaiki diriku, aku akan bersikap baik padamu, aku tidak akan berjudi, tidak akan minum, di waktu yang akan datang aku akan mencari pekerjaan untuk menghidupi keluarga ini."
Kenzo Chen mengucapkan isi hatinya, wanita ini benar-benar kasihan, meskipun dirinya akan pergi, namun setidaknya beberapa ucapan ini dapat membuat hati wanita ini terasa lebih baik.
"Kenzo Chen, aku tidak meminta kamu merubah diri, aku hanya berharap kamu membiarkan aku melahirkan anak ini dengan kondisi yang baik." Ekspresi Nancy Ye terlihat muram, dia sudah tidak memiliki harapan apa pun lagi pada Kenzo Chen.
Kenzo Chen tercengang, satu tahun sudah berlalu, putranya di kehidupan sebelumnya seharusnya juga sudah setengah bulan, sebagai orang tua, mereka pasti memiliki titik lemah, jika dirinya pergi, melihat keluarga yang kondisinya miris seperti ini, apakah wanita ini bisa bertahan?
"Kenzo Chen, jangan bersembunyi, cepat keluar! Aku tahu kamu di dalam rumah, kapan kamu akan membayar hutangmu?"
Tiba-tiba, muncul suara yang keras dari luar, di waktu yang bersamaan ada orang yang mengetuk pintu dengan keras.
"Itu Budi, dia pasti datang untuk menagih riba, Kenzo Chen cepat pergi dari jendela." kata Nancy Ye dengan panik, lalu mendorong Kenzo Chen ke arah jendela.
"Jika aku pergi, bagaimana denganmu?" Kenzo Chen tercengang, pemilik tubuh ini ternyata memiliki hutang, dan penagih hutang itu datang untuk mencarinya.
"Aku seorang wanita hamil, mereka tidak akan melakukan apa-apa padaku, Budi sudah berkata, jika kamu tidak mengembalikan uangnya lagi, maka dia akan memotong tanganmu." kata Nancy Ye dengan panik.
Kenzo Chen ragu sejenak, dia berjalan ke arah jendela, namun dia segera menampar dirinya sendiri, di saat ini ciz membiarkan seorang wanita menghadapinya sendiri, apakah dia ini seorang pria?
Suara keras terdengar, pintu dibuka paksa dari luar, seorang pria botak dengan dua pria kekar masuk ke dalam.
Ketika melihat Kenzo Chen, pria botak itu berkata: "Kenzo Chen, lagi-lagi hendak melarikan diri ya?! Hutangmu padaku sudah 100.000 RMB, kapan kamu membayarnya?"
"Kak Budi, kami akan membayarnya, tolong berikan kami waktu beberapa hari lagi." Nancy Ye dengan panik merentangkan kedua tangannya dan mencoba melindungi Kenzon di depan Budi.
"Pergi ke samping." Budi mendorong Nancy Ye, kekuatannya terlalu besar, dan Nancy Ye seketika jatuh ke samping.
"Istriku." Kenzo Chen terkejut, dia segera memapah Nancy Ye.
Nancy Ye memegangi perutnya, wajahnya pucat, lalu ada keringat dingin di dahinya, dia sudah mengandung 4 bulan, dorongan tadi mungkin mengguncang janin.
"Kak Budi, kamu lepaskanlah dia, kami pasti akan membayar hutangmu, aku memohon padamu." Saat ini dia masih memikirkan Kenzo Chen.
"Membayarnya? Apa yang akan dia gunakan untuk membayar hutangnya? Dia saja tidak bekerja, Nancy Ye, aku benar-benar tidak mengerti, kamu begitu cantik, kenapa bia mencari pria bajingan seperti ini?"
"Bagaimana jika seperti ini saja, kamu gugurkan anakmu, lalu ikutlah bersamaku, aku jamin kehidupanmu akan lebih baik dari yang sekarang." Budi menurunkan tubuhnya dengan maksud tidak baik lalu mengelurkan tangannya untuk memegang dagunya.
"Berhenti, jangan sentuh istriku." Kenzo Chen mendorong Budi.
"Wow, keberanianmu besar juga, sudah berani melawan?" Budi menatap Kenzo Chen dengan terkejut, dulunya Kenzo Chen itu mungkin sudah seperti kucing yang ketakutan ketika melihatnya, ada apa dengannya hari ini kenapa tampak berani?
"Berikan aku waktu beberapa hari, aku akan membayar hutangku." Kenzo Chen memapah Nancy Ye lalu berkata.
"Kamu akan menggunakan apa untuk membayarnya? 100.000 RMB, jika ditunda beberapa bulan lagi maka sudah akan naik menjadi beberapa ratus ribu RMB, melihat kamu yang seperti ini tampaknya kamu bahkan tidak sanggup untuk membayar bunganya." kata Budi Zhou sambil tersenyum dingin.
"Aku pasti akan mengembalikannya, berikan aku waktu beberapa hari." Kenzo Chen berkata dengan nada datar.
"Omong kosong, kamu saja tidak bernilai 100.000 RMB jika kamu menjual dirimu, hari ini setidaknya kamu harus memberikan 30.000 RMB, jika tidak aku akan memotong satu tanganmu." teriak Budi.
"Kak Budi, tolong berikan aku waktu beberapa hari lagi, nanti aku akan pulang ke rumah ibuku untuk meminjam uang." mohon Nancy Ye sambil menahan rasa sakitnya, saat ini dia tetap berada di depan Kenzo Chen, khawatir Budi akan memukul Kenzo Chen.
Kenzo Chen sedikit terkejut, kenapa bajingan ini memiliki istri yang begitu baik?
Karena dirinya, Nancy Ye sudah berseteru dengan keluarganya sendiri, tidak peduli ayah mertua atau ibu mertua, atau pun paman bibinya, semuanya meremehkannya, pulang ke rumah orang tuanya untuk meminjam uang? Dia hanya akan ditindas ketika pulang.
"Tsk tsk, Kenzo Chen, istrimu benar-benar baik." Budi memandangi Nancy Ye, lalu hatinya sedikit tergoyahkan.
Keluarga Ye adalah keluarga yang terkemuka, aura dari Nancy Ye saja sangat baik, seketika hawa nafsunya tertuju pada Nancy Ye.
"Sialan, aku belum pernah bermain dengan wanita hamil, hari ini aku ingin mencobanya, bagaimana jika seperti ini saja, kamu temani aku tidur satu kali, maka aku akan memberikan waktu beberapa hari, bagaimana?" kata Budi sambi tersenyum genit.
"Hahaha, Kak Budi, biarkanlah kami merasakannya juga nanti."
"Sialan, Nona kedua keluarga Ye juga seorang putri dari keluarga besar, aku tidak pernah bermain dengan yang seperti ini, jadi aku juga ingin mencobanya hari ini."
Kedua pria kekar di belakang Budi juga tertawa.
"Jangan, jangan, aku mohon padamu Kak Budi, anakku sudah empat bulan." Nancy Ye ketakutan dan mundur ke belakang.
"Memangnya kenapa jika empat bulan? Itu tidak masalah, hehe." Budi mengulurkan tangan ke arahnya.
Tiba-tiba, Kenzo Chen yang ada di samping sana merentangkan kelima jarinya, lalu menampar Budi, suara tamparan terdenga, tubuh Budi yang gemuk terhempas ke samping, lalu dia memuntahkan darah sembari giginya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved