chapter 6 Saingan Cinta Yang Pertama

by Rian 10:19,Oct 20,2023
Setelah jam makan siang besoknya, Ferdy dan Jessica pergi ke kediaman Keluarga Yang untuk makan siang.

Mereka tinggal di Kompleks Citara, tidak jauh dari RS Citara.

"Ayah, Ibu!"

Begitu masuk, Ferdy langsung menyapa kedua orang tua Jessica.

Adam dan Samara terkejut.

Bocah tengik, Jessica belum menikah denganmu, jangan panggil kami ayah ibu.

"Hm... sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk memanggil kami dengan sebutan itu," protes Adam.

"Om, Tante!" Ferdy langsung mengubahnya.

"Baiklah, silakan masuk, duduk dan mengobrol. Aku pergi ke dapur dulu."

Selesai berbicara, Adam langsung pergi ke dapur.

Jessica duduk di sebelah Samara.

Ferdy duduk di depan mereka.

Mereka hanya diam, atmosfernya sedikit kikuk.

Tiba-tiba Jessica marah dan dengan suara pelan berkata, "Hei, apa kamu tidak merasa sungkan hanya duduk diam begini? Pergi ke dapur dan bantu ayahku!"

Ferdy terdiam, dia lantas pergi ke dapur.

Setelah Ferdy pergi, Samara berbisik, "Sepertinya dia cukup patuh. Kamu benar, jangan terlalu memanjakannya, kamu bisa menyuruh atau memukulnya sewaktu-waktu."

Ferdy adalah kultivator, daya dengar dan daya lihatnya lebih tajam dari orang biasa.

Dia mendengar obrolan mereka berdua. "Sial! Ibu mertua-lah yang paling susah ditaklukkan!"

Setelah itu, Ferdy memasak beberapa masakan rumahan.

Adam tidak menyangka Ferdy begitu ahli memasak. Dia perlahan menyukai calon menantunya itu.

Mereka semua memakan masakan buatan Ferdy.

Selesai makan, Ferdy Du ke dapur untuk mencuci peralatan makan.

"Jessica, masakan Ferdy begitu enak, jauh lebih enak dari buatan ibumu. Kamu akan bahagia setelah menikah dengannya, kamu tidak harus bekerja di dapur," bisik Adam.

Samara tidak terima. "Apa gunanya laki-laki yang bisa memasak? Seorang laki-laki itu harus punya uang dan kekuasaan!"

"Membosankan," gumam Jessica.

"Aku melakukan ini semua demi kebaikanmu sendiri!" Samara terlihat jengkel.

Ferdy bisa mendengar semua bisikan mereka dengan jelas.

Ferdy tertawa sambil mencuci piring, setidaknya dia tahu bahwa calon istrinya itu tidak matre.

Setelah itu Ferdy dan Jessica kembali ke RS Citara.

Rumah sakit kedatangan beberapa pasien, Ferdy bisa menyembuhkan mereka dengan mudah.

Sepulang kerja, Ferdy mengajak Jessica makan bersama.

Jessica tahu Ferdy ingin menjalin keakraban dengannya.

Dia ingin menolak, tapi kemampuan Ferdy sudah membuatnya kagum.

Dia ingin mempelajari ilmu medis dan membuat Ferdy senang. Dengan begitu Ferdy bisa memajukan RS Citara.

Jessica menyetujui ajakan Ferdy.

Tapi ternyata Ferdy membawanya makan di warung pinggir jalan.

Tentu kebersihannya perlu dipertanyakan, ada banyak sisa minyak di permukaan meja.

Jessica merasa risih dan membersihkan kotoran yang menempel di kursi dan mejanya berkali-kali.

Jessica begitu cantik dan berkharisma, tentu saja dia menjadi pusat perhatian.

Di sebelah mereka ada ada pasangan muda, begitu melihat Jessica, laki-laki itu langsung meliriknya.

Sebenarnya pacarnya juga tidak terlalu jelek.

Tapi wajahnya pasaran, seperti selebgram.

Pemilik warung menghidangkan semangkuk kuah berisi tulang besar, sepiring pete dan sepiring udang kepiting kukus.

Semula, Jessica merasa risih.

Dia adalah dokter yang belum pernah makan di warung kecil karena dianggap tidak higienis.

Penulis berkata: Aku menemukan situs membca novel yang patut dicoba: Alamat Website Novel Babi Merah Muda: FENZHUS.COM

Setelah Ferdy membujuknya berkali-kali, barulah Jessica mau menyentuh makanan itu.

Setelah mencicipinya, Jessica malah ketagihan.

Melihat Jessica memakan udang dengan begitu lahap, laki-laki muda di sebelah mereka pun terkejut, dia merasa iri dan cemburu.

Orang itu mengajak wanita secantik bidadari makan malam di warung murahan, dia juga hanya memesan bebrapa makanan, pelit sekali! Tapi kenapa pacarnya terlihat begitu senang? Tidak logis!

Seorang wanita dengan kecantikan bak bidadari pasti suka makanan barat, bukan makanan warung murahan!

Tiba-tiba lengan laki-laki itu itu dicubit keras!

Tidak lama setelah itu, pacar pemuda itu berkata dengan dingin. "Bola matamu hampir jatuh! Lihatlah! Wanita itu begitu mencintai pacarnya dan rela makan di sini. Meskipun kamu mengajaknya makan di restoran Perancis yang mahal, dia pasti akan menolaknya! Coba saja sendiri kalau tidak percaya!"

Laki-laki itu langsung tersadar. "Hanya kamu di hatiku, jangan khawatir."

Semuanya tertawa.

Selesai makan, Ferdy mengeluarkan dompetnya, tapi ternyata uangnya tidak cukup.

Dia dengan malu berkata, "Um... apa kamu punya uang receh? Uangnya kurang 22 ribu."

Semua orang langsung merasa risih pada Ferdy.

Terutama laki-laki muda di samping mereka.

Dia mencibir dan berkata dalam hati. "Dasar kere! Sebentar lagi dia pasti dicampakkan!"

Jessica merasa malu dan jengkel.

Dulu, ada banyak pemuda kaya yang mengantri untuk mentraktirnya makanan di restoran Prancis, tapi dia menolak semua laki-laki itu.

Hari ini Ferdy mengajaknya makan di warung pinggir jalan dan dia tidak keberatan dengan itu.

Apa sebenarnya dirinya cukup baik hati?

Tapi Ferdy memintanya membayar. Dia benar-benar miskin dan pelit!

"Aku tidak mau makan denganmu lagi!"

Jessica mengumpat, tapi dia berusaha untuk tetap terlihat tenang. Dia mengambil 200 ribu dan meletakkannya di atas meja. "Biar aku yang trakatir!"

Setelah itu Jessica langsung pergi tanpa meminta kembalian.

Ferdy langsung mengejarnya.

Pengunjung lain mengumpat dalam hati karena dirinya hanya pengecut yang hanya mau makanan gratis. Ferdy bisa mendengar itu semua, tapi dia mengabaikannya.

Ferdy Du mengejar Jessica di depannya sambil menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Keduanya berdebat dan pada akhirnya sampai di sebuah pertigaan. Tiba-tiba sebuah BMW X7 melaju ke arah mereka dan berhenti di sebelah kiri Jessica.

Kebetulan Ferdy berada di situ.

BMW itu mengerem mendadak, kaca spionnya membentur jam tangan Ferdy.

Kaca jam tangan milik Ferdy retak.

Jam tangan itu adalah peninggalan dari Arhat Brahm.

"Hei! Bisa menyetir, tidak?!"

Ferdy berteriak pada pengemudi mobil.

Pintu mobil itu dibuka, seorang pemuda berjas rapi dan berwajah tampan keluar dari mobil.

Dia mengabaikan Ferdy. "Jessica, siapa anak ini?"

Ferdy Du tertegun.

"Teman."

"Hei, aku suamimu!"

Ferdy tahu bahwa laki-laki itu adalah saingannya!

Dia segera mengungkapkan statusnya.

"Kamu sudah menikah?"

Laki-laki itu menatap Ferdy, nada suaranya naik.

"Aku akan segera menikah dengannya, namanya Ferdy Du."

"Fiuh, ternyata kalian baru bertunangan."

Laki-laki itu menghela nafas lega dan bertanya, "Dia bekerja di mana?"

"RS Citara."

Jessica berkata dengan jujur.

Dia tidak mau memberi tahu bahwa 2 hari lalu Ferdy hanya seorang karyawan sementara dengan gaji bulanan 2,6 juta...

Pria berjas itu pasti akan sangat meremehkan Ferdy Du.

"Kamu tidak pantas untuk Jessica."

Laki-laki itu mengangkat kepalanya dan berkata,"Kalau kamu masih punya harga diri, sebaiknya batalkan pertunangan kalian!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

300