Chapter 8 Orang Ini Sangat Tidak Waras
by Yohan Andre
15:25,Jan 24,2024
Di dalam ruangan sana, semua orang memandangnya. Orang itu, Walter Ye, tanpa ragu menatap satu-persatu orang dari mereka sembari tangannya menunjuk ke arah lonceng tembaga yang tergantung di tengah ruangan.
“Apa kalian melihat lonceng tembaga yang menggantung di sana? Lonceng itu akan ku berikan kepada musuh yang telah tega membunuh semua anggota keluarga Ye!” Ucapnya dengan suara dingin. “Aku memang sengaja meletakkan lonceng itu di dalam ruang tamu keluarga Ao! Tapi nanti, ku pastikan lonceng itu akan muncul di kediaman Raja Zhonghai juga!”
“Berani sekali kau!” Teriak Tony Duan dengan wajah muramnya. Tanpa sadar dia berjalan mendekati Walter Ye yang berjarak seratus langkah di depannya. Langkah kakinya benar-benar bergerak dengan sangat cepat, layaknya seperti kilatan yang tidak akan bisa ditangkap oleh pandangan manusia. Hanya dengan satu langkah saja, tubuhnya berhasil berdiri berhadapan dengan Walter Ye,
“Akan ku bunuh kau!” Komandan Duan memukul wajah Walter Ye dengan pukulannya yang sangat kuat. Bahkan, suara angin dari pukulan itu terdengar sangat keras hingga sepuluh langkah jauhnya. “Wush!”
Walter Ye yang mendapat pukulan tiba-tiba itu, tanpa pikir panjang langsung membalasnya. Alhasil, keduanya saling menyerang satu sama lain dengan pukulan-pukulan yang kuat. Semua yang berada di sana pun menyaksikan betapa menyeramkannya pertarungan mereka. Bagaimana tidak, pukulan-pukulan itu diayunkan dengan sangat cepat, dan ketika pukulan mereka saling bertabrakan, semua seperti kilatan bara api yang menyala.
“Krekk!” Belum sempat dirinya mengeluarkan suara kesakitan, Komandan Duan terlempar dengan sangat keras, tak lupa suara tulang retaknya yang terdengar sangat menyakitkan. Dia langsung terjatuh di tanah seperti anjing yang mati mengenaskan. Sambil merintih kesakitan, ia berkata, “A-apakah k-kau… seorang ahli bela diri dari Tingkat Langit Ekstrim?"
Dengan langkah kakinya yang ringan, Walter Ye berjalan mendekati Komandan Duan yang tergeletak tak berdaya di lantai. “Wush!” Mereka semua langsung terdiam sesaat setelah sepotong ubin yang ada di bawah sana tiba-tiba melesat cepat hingga menembus kepala Komandan Duan.
“K-kau…” Dua komandan itu terkejut dengan apa yang mereka lihat. Tak hanya itu, semua orang yang berada di dalam ruangan itu juga sangat terkejut. Mereka semua sangat ketakutan, dan tidak bisa berkata sepatah kata pun. Mereka mengenal betul siapa itu Komandan Duan. Dia adalah salah satu dari dua komandan ahli terbaik, yang ada di bawah kekuasaan Raja Zhonghai. Bagaimana mungkin, seorang komandan terbaik yang memimpin sepuluh ribu pasukan Laut Tengah itu bisa dengan mudah dibunuh oleh Walter Ye?
“Kalian semua sudah dengar apa yang diperintahkan komandan Angkatan Laut Tengah, kan?!” Teriak salah satu komandan, sembari mengangkat senjata di tangannya. “Bersiap di posisi kalian masing-masing! Kita serang dia bersama-sama, sampai dia mati! Ayo, bunuh dia!”
“Bunuh dia!” Seru komandan itu memimpin serangan.
Mendengarnya Walter Ye hanya bisa tertawa sinis. Dengan kuat, ia melangkahkan kakinya hingga semua ubin yang diinjaknya tiba-tiba hancur dan berubah menjadi hujan batu, Kejadian itu sontak membuat puluhan prajurit Angkatan Laut Tengah yang mendekat beringsut mundur. Mereka semua sangat bingung dan terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi.
Saat itu juga, tubuh Walter Ye berjalan mendekatinya dengan langkah yang sangat cepat. Tanpa mereka sadari, Walter Ye tiba-tiba berada di depan dua komandan itu. Deru nafasnya sangat kuat, hingga membuat adanya kabut darah yang muncul di depan mereka. Sesaat, tubuh dua komandan itu langsung terjatuh, dan tidak ada sama sekali pergerakan dari dalam tubuh mereka. Semua orang yang melihat kejadian itu menjadi sangat ketakutan. Seolah-olah mereka telah melihat hantu paling menyeramkan, hingga tidak ada satu pun orang yang berani melawannya. Bagaimana mungkin, ketiga komandan yang paling ahli itu langsung tumbang hanya dengan satu serangan dari seorang Walter Ye.
Dengan tatapan tajam sarat akan kemarahan, kilatan matanya memandang satu-persatu orang yang menatapnya. “Hutang nyawa harus dibalas nyawa! Hari ini, aku bertekad untuk membalaskan dendam, demi nyawa anggota keluargaku yang tidak bersalah. Dan hal itu tidak ada kaitannya dengan kalian semua! Tapi, jika ada salah satu dari kalian yang ingin mati, kalian bisa menyerangku sesuka hati kalian. Dan jika kalian masih sayang dengan nyawa kalian…” Lantas, dengan suara yang lantang ia berteriak, “Cepat pergi dari sini!”
Suara teriakannya terdengar seperti gemuruh gunung dan ombak yang bergulung-gulung! Suara itu benar-benar keras, dan membuat telinga siapapun yang mendengarnya berdengung. Selain itu, jiwa keberanian yang dimilikinya juga sangat kuat, hingga menggetarkan langit malam yang tenang.
Semua anggota prajurit yang tengah berdiri di ruangan itu sontak terkejut, mereka semua sangat panik dan berlomba-lomba untuk melarikan diri dari kediaman keluarga Ao. Jika bisa digambarkan, saat ini keadaan di kediaman keluarga Ao benar-benar kacau. Salah satu dari dua orang yang menjadi andalan Raja Zhonghai telah kehilangan nyawanya sesaat setelah diserang oleh Walter Ye.
“K-kau…” Ucap salah satu lelaki tua dari keluarga Ao. Saking takut dan lemas nya, dia terjatuh ke tanah, diarahkannya pandangan itu ke bibir dan gigi yang tidak teratur milik Walter Ye. Dengan santai, Walter Ye melangkahkan kakinya, dan berdiri tepat di depan lelaki tua yang terduduk di tanah. “Sekali lagi ku tanyakan padamu! Apakah pembantaian keluarga Ye yang terjadi di masa lalu ada hubungannya dengan Raja Zhonghai?” Teriaknya dengan marah.
Sesaat, lelaki tua itu sangat terkejut dengan teriakan Walter Ye. Tapi, keterkejutan itu saat ini tergantikan dengan suara tawa terbahak-bahak miliknya. Dengan nadanya yang sinis, lelaki tua itu berkata, “Ah, jadi kau ingin tahu kebenarannya, ya? Hm oke, aku mengerti. Kenapa kau tidak pergi dan menanyakan hal itu langsung kepada Raja Zhonghai?!” Namun, setelah ia mengatakan itu, dia tiba-tiba langsung melompat dan menggigit kaki kecil Walter Ye dengan kuat.
“Akh! Dasar orang tua sialan!” Dengan keberaniannya yang tak terbantahkan, tanpa ragu Walter Ye meludah dan menginjak kuat kepala orang tersebut dengan kakinya. Hanse Ou menyadari bahwa, keberadaan Walter Ye di tempat ini pasti cepat atau lambat akan membuatnya mati. Demi mengamankan nyawanya, akhirnya dia memutuskan untuk menyalahkan Raja Zhonghai. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah, jika Walter Ye berani mencari Raja Zhonghai, pasti nyawanya akan terselamatkan, iya kan? Dia benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa. Bantuan yang seharusnya dapat memberikan pertolongan bagi dia dan keluarganya telah hancur. Hingga membuat seluruh keluarga Ao tidak dapat melarikan diri dari bencana yang sedang terjadi saat ini.
Meskipun harus mengorbankan semua anggota keluarga Ao, Hanse Ou tetap bertekad untuk melibatkan Walter Ye dalam masalah ini. Sebenarnya, Walter Ye sadar akan niat jahat Hanse Ou, tetapi dia sama sekali tidak mempedulikannya. Dia hanya berbalik dan berjalan menuju ke arah anggota keluarga Ao yang lain. Dalam waktu singkat, Walter Ye keluar dari kediaman milik keluarga Ao dengan membawa lonceng tembaga yang berlumuran darah. Menurutnya, semua anggota keluarga Ao harus segera diusir pergi dari tempat ini secepatnya
Istana Raja Zhonghai. Istana ini terletak di pusat kota Zhonghai. Ada banyak sekali gedung tinggi yang berdiri di kota ini. Namun, dibandingkan dengan gedung-gedung tinggi itu, perkebunan seluas seratus hektar milik Raja Zhonghai lebih berharga di sini. Di tengah perkebunan yang luas, terdapat sebuah halaman yang mirip dengan Kota Terlarang. Di tempat ini, kekayaan yang tak terbatas dan kemewahan yang luar biasa membuat setiap orang yang mengunjunginya terpesona oleh kekuasaan dan kekayaan Raja Zhonghai.
Tepat hari ini, Raja Zhonghai sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-60 tahun. Suasana di istana Raja Zhonghai malam ini terlihat sangat meriah dan penuh kebahagiaan. Sebenarnya, keluarga Ao memang sengaja memutuskan untuk mengadakan pernikahan Hendry Ou hari ini. Alasannya karena mereka ingin turut serta merayakan kebahagiaan sang penguasa Laut Tengah itu. Namun, sayangnya, perayaan yang seharusnya bahagia itu berubah menjadi tragedi yang malah menghancurkan keluarga mereka.
“Eh, apa yang sedang dia lakukan?”
“Ya Tuhan, benda apa yang dia bawa di atas bahunya? Apakah itu lonceng tembaga?”
“Orang ini benar-benar aneh. Sebenarnya apa yang ingin dia lakukan?”
Di tengah keramaian jalanan itu, banyak orang yang melihat pemandangan di depan mereka dengan tatapan aneh. Mereka menyaksikan seorang pemuda membawa sebuah lonceng tembaga berwarna merah darah yang jauh lebih besar dari dirinya. Dia berjalan di jalan yang penuh dengan lampu neon yang berliku-liku, hingga menciptakan tampilan yang sangat mencolok. Tanpa memperdulikan semua tatapan aneh mereka, orang itu, Walter Ye tetap membawa lonceng tembaga di bahunya. Dengan rasa percaya dirinya dia tetap melangkah menuju kediaman Raja Zhonghai.
“Pasti dia orang gila!”
“Hari ini adalah hari ulang tahun Raja Zhonghai. Tapi, dia justru membawa lonceng tembaga itu dan berjalan di jalanan. Jika Raja Zhonghai tahu, nyawanya pasti tidak akan bisa terselamatkan!”
“Lebih baik kita menjauh darinya. Akan sangat bahaya jika Raja Zhonghai salah mengira kita bersekutu dengannya. Jika itu terjadi, mungkin nyawa kita juga akan berada dalam bahaya!”
Setibanya di depan rumah Raja Zhonghai, Walter Ye tidak menemukan satupun pintu gerbang yang terbuka. Dengan santai, ia mengangkat tangannya dan hanya dengan satu pukulan, ia berhasil menghancurkan tembok pembatas. Lalu dengan angkuh, dia memasuki ruangan itu. Seketika semua orang yang berada di dalam ruangan merasa sangat terkejut, dan membatu.
“Pimpinan Dewan Direksi Grup Zhonghai Qilong, Selden Qian, memberikan hadiah sepasang giok hijau yang luar biasa bagus, beliau juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Raja Zhonghai. Semoga raja diberikan umur panjang dan berbahagia selalu seperti Laut Timur dan Gunung Selatan!”
“Pimpinan Dewan Direksi Grup Zhonghai Xiongwei, Xavier Huang, memberikan hadiah kepada Raja Zhonghai berupa berlian merah muda dan bintang padang pasir. Beliau juga mengucapkan selamat ulang tahun dan berharap agar Raja Zhonghai selalu beruntung, sejahtera, kaya, dan sehat!”
“Orang terkaya pertama di Zhonghai, Barnes Wang, memberikan hadiah ulang tahun kepada Raja Zhonghai berupa pesawat pribadi yang sangat mewah. Dalam ucapan selamat ulang tahunnya, dia berharap agar Raja Zhonghai senantiasa bahagia, damai, dan hidup dengan sejahtera.”
Semua miliarder terkemuka di Zhonghai ada di tempat ini menghadiri acara ulang tahun Raja Zhonghai. Terlihat mereka semua sedang mengantri panjang di pintu masuk ruangan. Hadiah yang tak terhitung banyaknya dan aliran orang yang terus memberikan ucapan selamat seperti tidak ada habisnya. Tak disangka, kumpulan orang yang berkuasa di Zhonghai itu sekarang sedang patuh mengantri di depan pintu istana Zhonghai. Meskipun begitu, mereka sama sekali tidak merasa malu, justru mereka merasa bangga.
“W-walter… Walter Ye, dia mengirim hadiah ulang tahun, yaitu sebuah lonceng tembaga...” Ucap salah satu pengawal istana dengan suara gemetar penuh ketakutan. Seketika itu juga, suasana hening menyelimuti gerbang Istana Raja Zhonghai. Semua orang merasa sangat terkejut.
“Walter Ye? Siapa dia? Kenapa dia mengirimkan lonceng tembaga?”
“A-apakah dia itu… pemuda yang membuat keributan di acara pernikahan keluarga Ou siang ini?”
“Apa dia gila? Berani sekali dia datang ke Istana Raja Zhonghai, dan malah melakukan hal tidak pantas seperti itu?”
“Tempat ini adalah kediaman dari Raja Zhonghai, apa dia ingin mengakhiri hidupnya?”
Semua orang yang ada di tempat itu seketika berisik, sibuk membicarakan dirinya. “Berani sekali kau datang kemari!” Dengan marah, kepala pengawal Wang memerintahkan sepuluh pengawal untuk berjalan keluar mengikutinya. Jarinya sengaja menunjuk Walter Ye yang saat itu sedang berdiri di luar ruangan dengan sangat geram. “Dasar bocah! Berani sekai kau datang kemari! Apa kau tidak takut karena telah mengacau di depan gerbang Zhonghai, hah? Pengawal, tangkap dia!
Segera setelah mendengar perintah, sepuluh pengawal yang memakai baju besi itu segera mengelilingi Walter Ye. Tanpa mengatakan apapun, mereka semua langsung menyerang Walter Ye dengan kejamnya. “Wush!” Walter Ye sama sekali tidak memperdulikan para pengawal yang sedang menyerangnya, digenggamnya lonceng tembaga itu, lalu ia berlari ke segala penjuru. Meskipun lonceng tembaga ini memiliki berat lebih dari sepuluh ton, Walter Ye tetap bisa dengan mudah mengangkatnya. Dengan lincah dia bergerak kesana kemari menghindari serangan dari para pengawal. Hebatnya, dia mampu berlari maju dan mundur serta berputar-putar tanpa satupun kesulitan.
Terlebih melawan para pengawal itu sangat mudah baginya. Di sisi lain, para pengawal yang berusaha melawan Walter Ye sama sekali tidak berdaya. Hembusan angin yang dihasilkan oleh lonceng tembaga ini membuat mereka semua terhuyung-huyung. Jika mereka terkena atau tersentuh oleh lonceng tembaga, sudah pasti mereka akan mengalami patah tulang. Dan benar saja, dalam waktu singkat, mereka semua terjatuh dengan sangat mengenaskan.
“Boom!” Terdengar suara lonceng yang berdengung keras, sesaat setelah Walter Ye memukul lonceng tembaga yang tengah dibawanya. Suara lonceng itu sangat keras, hingga memekakkan telinga bagi siapapun yang mendengarnya. Lantas, setelah bunyi dari lonceng itu berhenti. Bunyi itu tiba-tiba digantikan sebuah teriakan yang menggema dengan keras di seluruh istana Raja Zhonghai. Teriakan itu adalah teriakan milik Walter Ye, dengan suara lantang dan berani dia meneriaki Raja Zhonghai, “Raja Zhonghai! Cepat keluarlah! Ada hal yang ingin kutanyakan padamu!”
“Apa kalian melihat lonceng tembaga yang menggantung di sana? Lonceng itu akan ku berikan kepada musuh yang telah tega membunuh semua anggota keluarga Ye!” Ucapnya dengan suara dingin. “Aku memang sengaja meletakkan lonceng itu di dalam ruang tamu keluarga Ao! Tapi nanti, ku pastikan lonceng itu akan muncul di kediaman Raja Zhonghai juga!”
“Berani sekali kau!” Teriak Tony Duan dengan wajah muramnya. Tanpa sadar dia berjalan mendekati Walter Ye yang berjarak seratus langkah di depannya. Langkah kakinya benar-benar bergerak dengan sangat cepat, layaknya seperti kilatan yang tidak akan bisa ditangkap oleh pandangan manusia. Hanya dengan satu langkah saja, tubuhnya berhasil berdiri berhadapan dengan Walter Ye,
“Akan ku bunuh kau!” Komandan Duan memukul wajah Walter Ye dengan pukulannya yang sangat kuat. Bahkan, suara angin dari pukulan itu terdengar sangat keras hingga sepuluh langkah jauhnya. “Wush!”
Walter Ye yang mendapat pukulan tiba-tiba itu, tanpa pikir panjang langsung membalasnya. Alhasil, keduanya saling menyerang satu sama lain dengan pukulan-pukulan yang kuat. Semua yang berada di sana pun menyaksikan betapa menyeramkannya pertarungan mereka. Bagaimana tidak, pukulan-pukulan itu diayunkan dengan sangat cepat, dan ketika pukulan mereka saling bertabrakan, semua seperti kilatan bara api yang menyala.
“Krekk!” Belum sempat dirinya mengeluarkan suara kesakitan, Komandan Duan terlempar dengan sangat keras, tak lupa suara tulang retaknya yang terdengar sangat menyakitkan. Dia langsung terjatuh di tanah seperti anjing yang mati mengenaskan. Sambil merintih kesakitan, ia berkata, “A-apakah k-kau… seorang ahli bela diri dari Tingkat Langit Ekstrim?"
Dengan langkah kakinya yang ringan, Walter Ye berjalan mendekati Komandan Duan yang tergeletak tak berdaya di lantai. “Wush!” Mereka semua langsung terdiam sesaat setelah sepotong ubin yang ada di bawah sana tiba-tiba melesat cepat hingga menembus kepala Komandan Duan.
“K-kau…” Dua komandan itu terkejut dengan apa yang mereka lihat. Tak hanya itu, semua orang yang berada di dalam ruangan itu juga sangat terkejut. Mereka semua sangat ketakutan, dan tidak bisa berkata sepatah kata pun. Mereka mengenal betul siapa itu Komandan Duan. Dia adalah salah satu dari dua komandan ahli terbaik, yang ada di bawah kekuasaan Raja Zhonghai. Bagaimana mungkin, seorang komandan terbaik yang memimpin sepuluh ribu pasukan Laut Tengah itu bisa dengan mudah dibunuh oleh Walter Ye?
“Kalian semua sudah dengar apa yang diperintahkan komandan Angkatan Laut Tengah, kan?!” Teriak salah satu komandan, sembari mengangkat senjata di tangannya. “Bersiap di posisi kalian masing-masing! Kita serang dia bersama-sama, sampai dia mati! Ayo, bunuh dia!”
“Bunuh dia!” Seru komandan itu memimpin serangan.
Mendengarnya Walter Ye hanya bisa tertawa sinis. Dengan kuat, ia melangkahkan kakinya hingga semua ubin yang diinjaknya tiba-tiba hancur dan berubah menjadi hujan batu, Kejadian itu sontak membuat puluhan prajurit Angkatan Laut Tengah yang mendekat beringsut mundur. Mereka semua sangat bingung dan terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi.
Saat itu juga, tubuh Walter Ye berjalan mendekatinya dengan langkah yang sangat cepat. Tanpa mereka sadari, Walter Ye tiba-tiba berada di depan dua komandan itu. Deru nafasnya sangat kuat, hingga membuat adanya kabut darah yang muncul di depan mereka. Sesaat, tubuh dua komandan itu langsung terjatuh, dan tidak ada sama sekali pergerakan dari dalam tubuh mereka. Semua orang yang melihat kejadian itu menjadi sangat ketakutan. Seolah-olah mereka telah melihat hantu paling menyeramkan, hingga tidak ada satu pun orang yang berani melawannya. Bagaimana mungkin, ketiga komandan yang paling ahli itu langsung tumbang hanya dengan satu serangan dari seorang Walter Ye.
Dengan tatapan tajam sarat akan kemarahan, kilatan matanya memandang satu-persatu orang yang menatapnya. “Hutang nyawa harus dibalas nyawa! Hari ini, aku bertekad untuk membalaskan dendam, demi nyawa anggota keluargaku yang tidak bersalah. Dan hal itu tidak ada kaitannya dengan kalian semua! Tapi, jika ada salah satu dari kalian yang ingin mati, kalian bisa menyerangku sesuka hati kalian. Dan jika kalian masih sayang dengan nyawa kalian…” Lantas, dengan suara yang lantang ia berteriak, “Cepat pergi dari sini!”
Suara teriakannya terdengar seperti gemuruh gunung dan ombak yang bergulung-gulung! Suara itu benar-benar keras, dan membuat telinga siapapun yang mendengarnya berdengung. Selain itu, jiwa keberanian yang dimilikinya juga sangat kuat, hingga menggetarkan langit malam yang tenang.
Semua anggota prajurit yang tengah berdiri di ruangan itu sontak terkejut, mereka semua sangat panik dan berlomba-lomba untuk melarikan diri dari kediaman keluarga Ao. Jika bisa digambarkan, saat ini keadaan di kediaman keluarga Ao benar-benar kacau. Salah satu dari dua orang yang menjadi andalan Raja Zhonghai telah kehilangan nyawanya sesaat setelah diserang oleh Walter Ye.
“K-kau…” Ucap salah satu lelaki tua dari keluarga Ao. Saking takut dan lemas nya, dia terjatuh ke tanah, diarahkannya pandangan itu ke bibir dan gigi yang tidak teratur milik Walter Ye. Dengan santai, Walter Ye melangkahkan kakinya, dan berdiri tepat di depan lelaki tua yang terduduk di tanah. “Sekali lagi ku tanyakan padamu! Apakah pembantaian keluarga Ye yang terjadi di masa lalu ada hubungannya dengan Raja Zhonghai?” Teriaknya dengan marah.
Sesaat, lelaki tua itu sangat terkejut dengan teriakan Walter Ye. Tapi, keterkejutan itu saat ini tergantikan dengan suara tawa terbahak-bahak miliknya. Dengan nadanya yang sinis, lelaki tua itu berkata, “Ah, jadi kau ingin tahu kebenarannya, ya? Hm oke, aku mengerti. Kenapa kau tidak pergi dan menanyakan hal itu langsung kepada Raja Zhonghai?!” Namun, setelah ia mengatakan itu, dia tiba-tiba langsung melompat dan menggigit kaki kecil Walter Ye dengan kuat.
“Akh! Dasar orang tua sialan!” Dengan keberaniannya yang tak terbantahkan, tanpa ragu Walter Ye meludah dan menginjak kuat kepala orang tersebut dengan kakinya. Hanse Ou menyadari bahwa, keberadaan Walter Ye di tempat ini pasti cepat atau lambat akan membuatnya mati. Demi mengamankan nyawanya, akhirnya dia memutuskan untuk menyalahkan Raja Zhonghai. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah, jika Walter Ye berani mencari Raja Zhonghai, pasti nyawanya akan terselamatkan, iya kan? Dia benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa. Bantuan yang seharusnya dapat memberikan pertolongan bagi dia dan keluarganya telah hancur. Hingga membuat seluruh keluarga Ao tidak dapat melarikan diri dari bencana yang sedang terjadi saat ini.
Meskipun harus mengorbankan semua anggota keluarga Ao, Hanse Ou tetap bertekad untuk melibatkan Walter Ye dalam masalah ini. Sebenarnya, Walter Ye sadar akan niat jahat Hanse Ou, tetapi dia sama sekali tidak mempedulikannya. Dia hanya berbalik dan berjalan menuju ke arah anggota keluarga Ao yang lain. Dalam waktu singkat, Walter Ye keluar dari kediaman milik keluarga Ao dengan membawa lonceng tembaga yang berlumuran darah. Menurutnya, semua anggota keluarga Ao harus segera diusir pergi dari tempat ini secepatnya
Istana Raja Zhonghai. Istana ini terletak di pusat kota Zhonghai. Ada banyak sekali gedung tinggi yang berdiri di kota ini. Namun, dibandingkan dengan gedung-gedung tinggi itu, perkebunan seluas seratus hektar milik Raja Zhonghai lebih berharga di sini. Di tengah perkebunan yang luas, terdapat sebuah halaman yang mirip dengan Kota Terlarang. Di tempat ini, kekayaan yang tak terbatas dan kemewahan yang luar biasa membuat setiap orang yang mengunjunginya terpesona oleh kekuasaan dan kekayaan Raja Zhonghai.
Tepat hari ini, Raja Zhonghai sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-60 tahun. Suasana di istana Raja Zhonghai malam ini terlihat sangat meriah dan penuh kebahagiaan. Sebenarnya, keluarga Ao memang sengaja memutuskan untuk mengadakan pernikahan Hendry Ou hari ini. Alasannya karena mereka ingin turut serta merayakan kebahagiaan sang penguasa Laut Tengah itu. Namun, sayangnya, perayaan yang seharusnya bahagia itu berubah menjadi tragedi yang malah menghancurkan keluarga mereka.
“Eh, apa yang sedang dia lakukan?”
“Ya Tuhan, benda apa yang dia bawa di atas bahunya? Apakah itu lonceng tembaga?”
“Orang ini benar-benar aneh. Sebenarnya apa yang ingin dia lakukan?”
Di tengah keramaian jalanan itu, banyak orang yang melihat pemandangan di depan mereka dengan tatapan aneh. Mereka menyaksikan seorang pemuda membawa sebuah lonceng tembaga berwarna merah darah yang jauh lebih besar dari dirinya. Dia berjalan di jalan yang penuh dengan lampu neon yang berliku-liku, hingga menciptakan tampilan yang sangat mencolok. Tanpa memperdulikan semua tatapan aneh mereka, orang itu, Walter Ye tetap membawa lonceng tembaga di bahunya. Dengan rasa percaya dirinya dia tetap melangkah menuju kediaman Raja Zhonghai.
“Pasti dia orang gila!”
“Hari ini adalah hari ulang tahun Raja Zhonghai. Tapi, dia justru membawa lonceng tembaga itu dan berjalan di jalanan. Jika Raja Zhonghai tahu, nyawanya pasti tidak akan bisa terselamatkan!”
“Lebih baik kita menjauh darinya. Akan sangat bahaya jika Raja Zhonghai salah mengira kita bersekutu dengannya. Jika itu terjadi, mungkin nyawa kita juga akan berada dalam bahaya!”
Setibanya di depan rumah Raja Zhonghai, Walter Ye tidak menemukan satupun pintu gerbang yang terbuka. Dengan santai, ia mengangkat tangannya dan hanya dengan satu pukulan, ia berhasil menghancurkan tembok pembatas. Lalu dengan angkuh, dia memasuki ruangan itu. Seketika semua orang yang berada di dalam ruangan merasa sangat terkejut, dan membatu.
“Pimpinan Dewan Direksi Grup Zhonghai Qilong, Selden Qian, memberikan hadiah sepasang giok hijau yang luar biasa bagus, beliau juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Raja Zhonghai. Semoga raja diberikan umur panjang dan berbahagia selalu seperti Laut Timur dan Gunung Selatan!”
“Pimpinan Dewan Direksi Grup Zhonghai Xiongwei, Xavier Huang, memberikan hadiah kepada Raja Zhonghai berupa berlian merah muda dan bintang padang pasir. Beliau juga mengucapkan selamat ulang tahun dan berharap agar Raja Zhonghai selalu beruntung, sejahtera, kaya, dan sehat!”
“Orang terkaya pertama di Zhonghai, Barnes Wang, memberikan hadiah ulang tahun kepada Raja Zhonghai berupa pesawat pribadi yang sangat mewah. Dalam ucapan selamat ulang tahunnya, dia berharap agar Raja Zhonghai senantiasa bahagia, damai, dan hidup dengan sejahtera.”
Semua miliarder terkemuka di Zhonghai ada di tempat ini menghadiri acara ulang tahun Raja Zhonghai. Terlihat mereka semua sedang mengantri panjang di pintu masuk ruangan. Hadiah yang tak terhitung banyaknya dan aliran orang yang terus memberikan ucapan selamat seperti tidak ada habisnya. Tak disangka, kumpulan orang yang berkuasa di Zhonghai itu sekarang sedang patuh mengantri di depan pintu istana Zhonghai. Meskipun begitu, mereka sama sekali tidak merasa malu, justru mereka merasa bangga.
“W-walter… Walter Ye, dia mengirim hadiah ulang tahun, yaitu sebuah lonceng tembaga...” Ucap salah satu pengawal istana dengan suara gemetar penuh ketakutan. Seketika itu juga, suasana hening menyelimuti gerbang Istana Raja Zhonghai. Semua orang merasa sangat terkejut.
“Walter Ye? Siapa dia? Kenapa dia mengirimkan lonceng tembaga?”
“A-apakah dia itu… pemuda yang membuat keributan di acara pernikahan keluarga Ou siang ini?”
“Apa dia gila? Berani sekali dia datang ke Istana Raja Zhonghai, dan malah melakukan hal tidak pantas seperti itu?”
“Tempat ini adalah kediaman dari Raja Zhonghai, apa dia ingin mengakhiri hidupnya?”
Semua orang yang ada di tempat itu seketika berisik, sibuk membicarakan dirinya. “Berani sekali kau datang kemari!” Dengan marah, kepala pengawal Wang memerintahkan sepuluh pengawal untuk berjalan keluar mengikutinya. Jarinya sengaja menunjuk Walter Ye yang saat itu sedang berdiri di luar ruangan dengan sangat geram. “Dasar bocah! Berani sekai kau datang kemari! Apa kau tidak takut karena telah mengacau di depan gerbang Zhonghai, hah? Pengawal, tangkap dia!
Segera setelah mendengar perintah, sepuluh pengawal yang memakai baju besi itu segera mengelilingi Walter Ye. Tanpa mengatakan apapun, mereka semua langsung menyerang Walter Ye dengan kejamnya. “Wush!” Walter Ye sama sekali tidak memperdulikan para pengawal yang sedang menyerangnya, digenggamnya lonceng tembaga itu, lalu ia berlari ke segala penjuru. Meskipun lonceng tembaga ini memiliki berat lebih dari sepuluh ton, Walter Ye tetap bisa dengan mudah mengangkatnya. Dengan lincah dia bergerak kesana kemari menghindari serangan dari para pengawal. Hebatnya, dia mampu berlari maju dan mundur serta berputar-putar tanpa satupun kesulitan.
Terlebih melawan para pengawal itu sangat mudah baginya. Di sisi lain, para pengawal yang berusaha melawan Walter Ye sama sekali tidak berdaya. Hembusan angin yang dihasilkan oleh lonceng tembaga ini membuat mereka semua terhuyung-huyung. Jika mereka terkena atau tersentuh oleh lonceng tembaga, sudah pasti mereka akan mengalami patah tulang. Dan benar saja, dalam waktu singkat, mereka semua terjatuh dengan sangat mengenaskan.
“Boom!” Terdengar suara lonceng yang berdengung keras, sesaat setelah Walter Ye memukul lonceng tembaga yang tengah dibawanya. Suara lonceng itu sangat keras, hingga memekakkan telinga bagi siapapun yang mendengarnya. Lantas, setelah bunyi dari lonceng itu berhenti. Bunyi itu tiba-tiba digantikan sebuah teriakan yang menggema dengan keras di seluruh istana Raja Zhonghai. Teriakan itu adalah teriakan milik Walter Ye, dengan suara lantang dan berani dia meneriaki Raja Zhonghai, “Raja Zhonghai! Cepat keluarlah! Ada hal yang ingin kutanyakan padamu!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved