Chapter 14: Tarian Dewi Pemikat

by Yohan Andre 15:28,Jan 24,2024
“Franklin Qi?” Raut wajah Evelyn langsung berubah jadi serius setelah mendengar nama itu.
Sang pelayan mengangguk, lalu melanjutkan ucapannya, “Kami berusaha menghentikan mereka, namun pengikutnya begitu kuat, hingga orang-orang kami... tidak mampu menghentikan mereka.”
Suara pelayan semakin lama semakin pelan, hingga terdengar seperti seekor nyamuk yang terbang memutar. Walter yang mendengar nada bicara sang pelayan yang mulai berubah, merasa ada sesuatu yang tidak beres. Pemuda yang sedang makan itu lantas meletakkan sumpitnya, kemudian bertanya, “Kakak kesembilan, ada masalah apa?”
Evelyn yang mendengar pertanyaan dari adik kesayangannya itu tersenyum dengan agak terpaksa, “Tidak ada apa-apa, kau lanjutkan saja makanmu. Biarkan aku yang menangani masalah ini.”
Walter melihatnya berjalan dengan tergesa-gesa, rupanya masalah yang akan dihadapi kakaknya itu bukanlah masalah sepele. Lantas, ia langsung mengambil tisu di sampingnya untuk menyeka bibirnya, kemudian berdiri lalu mengikuti Evelyn. Ketika mereka baru saja keluar dari ruangan tadi, seorang pria berbadan tegap keluar dari lift, disusul pengikutnya yang terlihat kejam.
Pria itu menatap Evelyn dengan senyuman, lalu menyapa, “Hai, Evelyn, lama tak bertemu.”
“Mau apa kau kemari?” Evelyn bertanya dengan ketus.
“Bukankah sudah jelas? Kenapa masih bertanya?”
Dengan menggelengkan kepala dan tersenyum tipis, Franklin berkata, “Kau telah membunuh Raja Zhonghai, tentu saja aku harus menangkapmu!”
“Lalu, orang yang ada di belakangmu itu… Walter, bukan?Aku harus menangkap dia pun.”
“Jangan mimpi!” Dengan tegas Evelyn membalas, raut wajahnya menyiratkan dia tak suka dengan kedatangan pria itu.
Sikap tegas Evelyn tak menghalangi Franklin untuk melanjutkan ucapannya, “Kau tak bisa menolak perintah Dewa Perang Xuanwu! Siapapun yang melanggar akan dapat hukuman mati!”
Evelyn tetap tidak peduli dengan ucapan pria itu, ia hanya diam di tempat dia berdiri.
Franklin tersenyum kesal, lantas memanggil pengawal yang dari tadi mengikutinya di belakang, “Prajurit serigala! Kau urus sisanya!”
Setelah mengatakan itu, Franklin duduk di sofa yang ada di sebelahnya dengan raut wajah tak peduli.
“Baik!”, jawab pria berperawakan kekar tersebut.
Raut wajah Evelyn seketika berubah setelah melihat dengan jelas wajah pria itu. “Kau Prajurit Serigala… bawahan langsung Dewa Perang Xuanwu?”
“Benar!”, jawab pria yang dipanggil Prajurit Serigala itu seraya mengangguk dengan sangat angkuh.
“Kalian ingin menyerahkan diri sendiri, atau aku harus mematahkan kedua kaki kalian, lalu menyerahkan kalian berdua ke Dewa Perang Xuanwu?”
“Evelyn, menyerah saja…”
“Kurasa sebaiknya kau mengikat tanganmu sendiri, lalu menyerahkan dirimu dan mengakui kesalahanmu di sana.”
“Kalau tidak begitu, aku akan menyuruh Prajurit Serigala menghabisi tanpa ampun! Lalu, kalau kau terluka… aku tak bisa menjelaskannya sendiri pada tunanganmu, mengingat pertemanan kami yang begitu dekat.”
Evelyn tidak bisa menjawab, suasananya pun menjadi semakin tegang. Melihat kedua orang itu sedang bertengkar, tanpa sadar Walter mendekat ke arah mereka berdua. Lalu, tiba-tiba terdengar tawa khas dari Evelyn.
“Ini adalah wilayah kekuasaanku, entah naga ataupun harimau, merekalah yang harus hormat kepadaku!”
“Bahkan, jika kau adalah Franklin Qi, atau bahkan Dewa Perang Xuanwu yang menghampiriku sendiri…”
“Aku tak akan sudi memberikan penghormatan.”
Setelah mengatakan itu, Evelyn menepuk tangannya dua kali dengan lembut, memanggil seseorang untuk datang.
“Isabel, usir mereka berdua dari sini!”
“Baik, Nona!”
Suara memikat tiba-tiba terdengar dari samping Evelyn, kemudian muncul seorang perempuan mungil nan anggun berjalan ke arah mereka. Melihat kedatangan perempuan itu, Walter sedikit terkejut.
"Eh, bukankah dia salah satu dari empat pelindung utama yang dipimpin oleh Guru Ketujuh, Kakak Isabella!"
Dari penampilannya saja Prajurit Serigala langsung tahu jika kemampuan wanita itu sungguh luar biasa, ia pun juga ikut terkejut, “Kau juga ahli bela diri?”
Isabella diam saja, hanya menatap Prajurit Serigala dengan tatapan dingin tak suka. Melihat suasana yang semakin tegang, Franklin menatap ke arah kedua orang itu dan langsung mengatupkan mulutnya sangat rapat.
“Baiklah! Evelyn, kau memang pandai menyembunyikan dirimu!”
“Aku pun tak menyangka, seorang pengusaha muda sepertimu punya pengawal yang terampil.”
“Kau! Tak masalah dari mana kau berasal, asalkan kau mau ikut denganku, aku akan membayarmu tiga kali lebih tinggi dari Evelyn.”
“Hahaha!”
Isabella tertawa, tak memedulikan tawaran yang diberikan Franklin. Lantas, perempuan itu langsung menggunakan keahliannya untuk menyerang Prajurit Serigala.
“Hiyah!”
Prajurit Serigala tertawa dingin, ia mengumpulkan kekuatannya, lalu melawan Isabella yang mendekat ke arahnya. Serangan Isabella yang tiba-tiba membuatnya mengangkat tangan, kemudian melepaskan pukulannya pada perempuan tersebut.
Ketika Prajurit Serigala melancarkan pukulan yang menghantam Isabella dengan keras, perempuan itu tak langsung mengelak, ia malah melawannya dengan berani. Setiap gerakan tangannya, seakan-akan seperti sedang menari dengan gemulai dan menunjukkan keanggunannya yang memukau.
“Gawat!” Semua serangan dari Prajurit Serigala tak mengenai Isabella sedikitpun. Dengan cepat pria itu segera mundur dan menjauh dari lawannya.
Namun, Isabella yang gesit langsung menghampirinya, gerakannya terlihat anggun terbalut gaun panjang nan elegan. Tangannya dia lambaikan dengan gemulai seraya menepuk Prajurit Serigala di depannya dengan cepat.
“Plak!”
Pukulan wanita cantik itu membuatnya terhuyung-huyung dan memuntahkan darah segar dari mulutnya. Prajurit Serigala yang hampir terjatuh berusaha menyeimbangkan tubuhnya, lalu menatap Isabella dengan geram.
“Tarian Dewi Pemikat! Rupanya kau berasal dari Paviliun Tianxiang!”
Franklin yang melihat Prajurit Serigala kalah dalam satu pukulan, sontak terkejut dan memberikan pujian kepada wanita itu.
“Hebat! Kau sungguh wanita yang kuat! Kenapa kau tak bergabung saja dengan pasukanku dan mengabdi pada negara?”
“Enyah kau!” Isabella melirik Franklin dengan tatapan merendahkan, raut wajahnya terlihat tak suka dengan pujian yang diberikan pria itu.
“Kau! Awas kalian! Tunggu saja pembalasanku!”
Melihat kekalahan Prajurit Serigala, wajah Franklin langsung memucat. Ia tahu kalau tak memungkinkan jika membawa Evelyn dan Walter hari ini. Dengan kesal, ia melangkah pergi meninggalkan ruangan itu seraya melemparkan ancaman kepada mereka berdua.
Isabella yang masih bersama Evelyn dan Walter, juga segera berpamitan untuk meninggalkan tempat itu. Sebelum keluar, ia berbalik untuk memberi salam kepada kedua orang yang berada di sana, kemudian pergi dan menghilang dalam sekejap di ujung koridor.
Usai berurusan dengan Evelyn, Franklin dan Prajurit Serigala segera masuk ke dalam mobil. Melihat wajah Prajurit Serigala yang terlihat pucat, Franklin khawatir, “Prajurit Serigala, kau baik-baik saja?”
“Aku tak apa.”
Prajurit Serigala mengambil napas dalam-dalam, “Energiku tadi sangat kacau, kalau aku melanjutkan pertarungannya, mungkin aku akan kalah.”
“Gerakan yang dimiliki wanita tadi adalah ‘Tarian Dewi Pemikat’, gerakan itu adalah keterampilan langka yang dikuasai pemimpin Paviliun Tianxiang, Hannah Xiao.”
Mendengar pernyataan itu, Franklin menunjukkan raut wajah penuh keraguan, “Pemimpin Paviliun Tianxiang, Hannah Xiao?”
Prajurit Serigala mengangguk dengan wajah serius, “Benar! Dia wanita yang sangat menakutkan!”
“Belasan tahun yang lalu, dia membangun Paviliun Tianxiang dengan tangannya sendiri. Pembangunannya sampai membuat kekacauan di seluruh negeri, bahkan menyinggung banyak guru besar!”
“Tapi, sepuluh tahun yang lalu, dia tiba-tiba menghilang, dan kekuatan Paviliun Tianxiang yang berada di bawah kepemimpinannya juga perlahan-lahan mulai menghilang dari dunia seni bela diri. Menurut rumor yang beredar, dia sudah mati, tetapi sepertinya... dia masih berada di dunia manusia!”
Seorang wanita dengan menggunakan tangannya sendiri membangun sebuah paviliun yang menggemparkan seluruh negeri, bahkan menyinggung banyak orang hebat. Coba pikirkan, sehebat apa sosoknya. Franklin saja tidak berani membayangkan.
Prajurit Serigala yang masih terkejut menatap Franklin, lalu memberikan pesan untuk mengingatkannya, “Franklin, sekarang bukan saatnya untuk fokus pada kasus kematian Raja Zhonghai!”
“Sebaiknya kita segera melaporkan hubungan Evelyn dan Paviliun Tianxiang kepada Dewa Perang Xuanwu!”
“Kurasa hal ini lebih penting!”
“Baiklah.”
Franklin mengangguk sambil masih memproses informasi yang barusan ia terima, kemudian berkata dengan pelan, “Aku juga perlu memberitahu sahabatku, sepertinya tunangannya ini tak semudah kelihatannya.”
“Tapi dia lebih suka hal-hal yang menantang… Sepertinya, masalah ini lebih cocok untuknya.”
Sepeninggal Franklin dan pengikutnya, Walter yang masih bersama Evelyn tiba-tiba memberi jempol pada wanita itu untuk memuji kehebatannya. “Kakak kesembilan, kau tadi benar-benar keren!”
Dengan raut wajah yang terlihat lelah dan sedikit senyuman tipis di bibirnya, Evelyn mengangkat jarinya yang lentik untuk menyeka sisa makanan di sudut bibir Walter, dengan suara manja berkata, “Katanya kau sudah besar? Kenapa membersihkan mulutmu sendiri saja tidak bisa?”
“Ini…”
Walter yang merasa malu, segera mencari alasan, “Aku tadi mengkhawatirkan kakak, jadi… aku lupa memperhatikan diriku sendiri.”
Evelyn yang mendengarnya, kemudian tersenyum sembari menggelengkan kepalanya dengan lembut, “Kau memang perhatian. Apa kau juga masih ingat dengan Isabella?”
Walter mengangguk, “Sebenarnya, Kakak kesembilan sangat hebat. Kau bahkan bisa membujuk empat pelindung utama Guru Ketujuh.”
Mendengar ini, Evelyn tertawa pelan, “Apa yang kau bicarakan?”
“Jika bukan karena belas kasihan guru, siapa yang bisa membujuk empat pelindung besarnya?”
“Omong-omong, sebenarnya aku tidak ada apa-apanya. Aku hanya mempelajari trik kecil ini saja. Kalau aku punya keahlian sepertimu, untuk apa aku perlu orang lain agar melindungiku?”
Mendengar ucapannya, Walter hanya memberikan respon sederhana dengan mengangkat bahunya. Melihat respon Walter, Evelyn merasa tak bisa menahan rasa penasarannya yang muncul di dalam dirinya.
“Walter! Jujurlah padaku... sejauh mana tingkatan kultivasimu sekarang?”
“Itu…”
Walter mengernyitkan keningnya, “Aku juga tidak tahu.”
“Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?” Evelyn berkata dengan nada kesal.
“Tidak…”
Sambil tersenyum, Walter berkata “Aku benar-benar tidak tahu.”
Evelyn diam sejenak sebelum bicara, “Mari kita ambil contoh Prajurit Serigala tadi. Jika kau menggunakan semua kekuatanmu, berapa banyak serangan yang kau perlukan untuk mengalahkannya?”
“Emm…” Walter berpikir sejenak sambil menatap Evelyn, lalu mengangkat satu jari.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

409