Chapter 10: Pengakuan
by Yohan Andre
15:25,Jan 24,2024
Bela diri yang Tingkat Langit Ekstrim, yang dihormati banyak orang.
Namun ada satu orang yang tidak perdulinya. Walaupun Dilian Cheng berada di hadapannya, Walter tak mengenal pria yang begitu terkenal itu. Hal ini, membuat heboh semua orang yang ada di sana.
Dengan wajah kesal Dilian berkata: “Dasar bocah tak tahu sopan santun!”
Setelah mengatakan itu, Dilian Cheng lantas melepaskan pukulan kuat mengarah ke wajah Walter yang berada tepat di depannya. Bunyi pukulannya pun sangat kencang, hingga membuat semua orang di sekitarnya ketakutan.
“Duakk!” Tanpa ragu, Walter mengangkat tangan dan langsung menangkis pukulan yang melayang mengarah ke wajahnya. Kekuatan yang dihasilkan kedua orang itu pun bertabrakan di udara, hingga membuat orang-orang yang menyaksikannya hampir terpental.
“Hah?!”
“Di-dia menangkisnya!”
“Dia benar-benar menahan pukulan bela diri yang Tingkat Langit Ekstrim !”
Semua orang langsung terkejut melihat pemandangan tak biasa di hadapan mereka, bahkan Raja Zhonghai sampai tertegun melihat hal itu. Dia mungkin tak pernah membayangkan bahwa keturunan keluarga Ye yang berhasil melarikan diri darinya dulu, sekarang berdiri di hadapannya. Tidak hanya berdiri, tetapi juga memiliki kekuatan yang setara dengan dirinya.
“Bagaimana mungkin?” Raja Zhonghai terkejut, namun berusaha tak menampakkannya dan bersikap tenang seperti tak terjadi apa-apa.
“Hah!” Dilian merasa kaget melihat Walter mampu menahan pukulan hebatnya. Namun, Dilian yang lebih berpengalaman dalam bertarung, tak langsung menyerah. Lantas, pria itu segera melepaskan pukulan keduanya, kali ini ke arah bagian rusuk Walter.
“Cuman segini saja kekuatanmu, Guru Agung?” Belum selesai berbicara, Walter tiba-tiba menghilang dari tengah lapangan, membuat semua orang yang ada di sana terheran-heran. Dilian yang merasa ada sesuatu yang tidak beres, refleks mengangkat kepalanya. Sesuai dugaan, Walter ternyata berada di atasnya dengan mengarahkan genggaman tangan yang siap memukul kepalanya. Dilian yang terkejut dengan gerakan Walter yang tiba-tiba, dengan cepat mengangkat kedua tangannya untuk menahan pukulan lawannya.
“Boom!” Suara gemuruh bergema, disusul angin kencang yang berhembus di lapangan tempat mereka bertarung. Pukulan yang dilayangkan Walter ternyata membuat Dilian merasa seolah-olah seperti dihantam sebuah gunung, bahkan tanah tempatnya berdiri seketika retak dan terbelah seperti telah dilanda gempa bumi.
“Pufft!” Darah segar mengalir keluar, semua urat sarafnya pun putus. Dilian merasakan seluruh tulangnya hancur hanya dengan satu pukulan yang dilayangkan oleh Walter.
“Sekarang apa kau sudah mengerti maksudnya ‘tak tahu sopan santun’?” Baru saja Walter menyelesaikan kalimatnya, Dilian langsung tersungkur ke tanah.
“Guru Agung!”
“Dilian Cheng!”
“Dia sudah mati?!”
Semua orang yang berada di sana langsung heboh! Awalnya mereka menganggap Walter hanya seorang pemuda tak sopan yang kurang berpengalaman. Namun, setelah melihatnya membunuh seorang Guru Agung hanya dengan satu pukulan saja, mereka semua jadi kagum dengan kekuatan hebat yang dimiliki Walter.
"Bocah ini sungguh luar biasa!" Para tuan muda dari keluarga-keluarga terpandang ikut tercengang. Mereka mengingat saat mereka berlagak jagoan di depan Walter tadi, sekarang mereka baru menyadari bahwa mereka telah menggali kuburannya sendiri. Kaki mereka mulai lemas, tak kuat menahan aura kuat yang dipancarkan Walter, bahkan saking takutnya beberapa dari mereka ada yang kencing di celana.
“Raja Zhonghai, apa kau sudah memikirkan dengan baik jawaban atas pertanyaanku?” Tanya Walter yang menatap dingin sang raja yang berada di depannya itu. Atmosfer di ruangan itu terasa mencekam, membuat semua orang terdiam.
Sebelum menjawab pertanyaan pemuda itu, Raja Zhonghai yang telah melihat kekuatan milik Walter saat membunuh Dilian mulai menghela napas ringan.
"Tentu saja, Walter!”
"Aku tidak pernah menyangka kau bisa memiliki kekuatan sehebat ini dalam waktu sepuluh tahun.”
"Jika aku tahu sejak dulu, aku akan membawa pasukanku sendiri untuk menghabisi semua keluargamu. Agar tidak ada satu orang pun yang bisa kabur!"
Walter mengernyitkan dahinya, matanya memancarkan aura membunuh yang sangat kuat. "Jadi sekarang kau sudah mengakui?"
"Hahaha..." Walter tiba-tiba tertawa, menunjuk ke arah langit dan berseru “Ayah! Ibu! Kakak! Paman, bibi, dan semua saudara-saudaraku! Apa kalian mendengarnya?"
"Pembunuh keluarga kita sekarang ada di hadapanku!”
"Hari ini, akhirnya, aku bisa membalaskan dendam kalian padanya!”
"Dendam? Haha!" Raja Zhonghai tertawa sinis, ekspresinya menunjukkan hinaan pada pemuda yang berada di depannya kini.
"Walter Ye, kau itu terlalu naif!"
"Aku, Raja Zhonghai yang sangat mulia, mengapa harus bersusah payah melawan keluargamu?”
"Begini… Apa kau pernah sekali saja memikirkan hal ini?”
Walter agak terkejut, “Katakan dengan jelas!”
Raja Zhonghai tersenyum sinis lalu berkata, "Sebenarnya, ada orang lain yang menginginkan semua keluargamu lenyap!”
"Siapa?" Mata Walter menyipit, tiba-tiba ia menyodorkan tubuhnya. Sebelum suaranya terdengar, tubuhnya sudah berada persis di depan sang raja.
"Whuss!"
Semua orang merasa seakan melihat kilatan, ketika mereka tersadar, Walter sudah mengangkat tubuh Raja Zhonghai dari singgasananya. Tangan kanannya mencengkeram kuat leher sang raja, sambil berkata, “Siapa dia?"
"Uh... uh..." Raja Zhonghai tak bisa melawan serangan tiba-tiba yang dilayangkan Walter.
Semua orang tercengang, pasalnya orang yang berada di cengkeraman tangan Walter bukanlah orang biasa, ia adalah raja mereka, Raja Zhonghai yang agung. Saat ini, pria itu tak terlihat berwibawa seperti biasanya, ia lebih terlihat seperti seekor unggas yang siap dipotong lehernya oleh penjagal.
Meskipun mereka dikelilingi ribuan penjaga dan pasukan khusus kerajaan Zhong Hai, tak seorang pun bisa menyelamatkannya dari genggaman pemuda kuat itu.
“Baru kali ini aku melihat hal tak masuk akal ini!”
“Ini pertama kalinya aku menyaksikan langsung kejadian langka ini…”
“Katakan!” Suara keras Walter seperti auman seekor singa yang sedang mengamuk, suaranya menggelegar hingga membuat bulu kuduk berdiri.
“Walter, tunggu sebentar!” Suara lembut seorang wanita dari luar pintu tiba-tiba terdengar, membuat semua orang yang berada di sana menatap ke arah datangnya suara. Dari sana, terlihat seorang wanita cantik yang tinggi nan anggun masuk dengan langkah besar, yang diikuti oleh para pelayannya.
"Kakak kesembilan?" Dengan raut wajah terkejut, Walter melihat wanita cantik itu sambil tetap memegang erat leher Raja Zhonghai.
Usut punya usut, wanita itu ternyata Evelyn Lan, ia merupakan mentor Walter, salah satu dari sembilan murid perempuan bimbingan Hendrik Xiao. Dulu mereka berdua pernah belajar seni bela diri bersama di Gunung Wuliang. Tepatnya dua tahun yang lalu, Evelyn telah turun gunung lebih dahulu daripada Walter.
“Hei, mengapa dia bisa datang ke sini?” Semua orang yang hadir terkejut melihat wajah Evelyn yang cantik berseri bak putri yang datang dari kayangan.
Evelyn bukanlah penduduk lokal, dua tahun yang lalu, wanita itu tiba-tiba muncul di Zhong Hai, kemudian membangun kelompoknya yang kuat dengan kepintaran dan kelihaiannya. Tak hanya itu saja, alasan lain yang membuat semua orang terkejut adalah karena sebuah rumor yang mengatakan bahwa Evelyn berasal dari Paviliun Hongxiu, salah satu kelompok terkuat dari Empat Gerbang Besar di negeri ini. Karena itulah, ia menjadi orang yang paling ditakuti di Zhong Hai, hingga tak ada yang berani melawannya. Bahkan Raja Zhonghai sendiri tak berani berurusan dengan wanita ini.
Dengan perasaan terkejut, orang terkaya di Zhong Hai, Harris Wang bertanya, “Evelyn ternyata kakak dari Walter?"
Ketua Grup Qilong, Steven Qian, tiba-tiba menyadari, "Tak heran dia berani menyerang istana sendirian, ternyata ada sosok wanita kuat itu di belakangnya!”
Ketua Grup Xiongwei, Adrian Huang, menghela nafas, "Wanita ini memang misterius!"
Semua mata tertuju pada Evelyn yang sedang berjalan dengan anggun di tengah ruangan tersebut. Tak peduli dengan semua rumor tentang wanita itu, semua orang di sana terlena dengan pesona kecantikan yang terpancar di wajah Evelyn. Fitur wajah yang tajam, lekuk tubuhnya yang indah, memiliki aura bak seorang ratu, bahkan pesonanya yang terpancar dari setiap senyuman yang ia perlihatkan bisa mencuri hati semua pria di sana.
"Bagaimana mungkin? Kenapa dia bisa terlibat urusan ini!" Damian Bai mendelik, mendengar pembicaraan pelan dari dua pria muda yang berasal berasal dari keluarga Qu dan keluarga Fang di sampingnya.
Victor Qu menggelengkan kepala sambil tersenyum sinis, “Kata rumor yang berasal dari Tong Cheng, Evelyn datang ke Zhong Hai untuk membangun kekuatan dan menghindari perjodohan yang direncanakan keluarganya. Sekarang, jika kita menghitung waktunya... orang itu seharusnya juga segera datang.”
Jeremy Fang mengangguk setuju, “Aku juga mendengarnya... Orang itu seperti dewa, jika saat itu dia sungguh menjadi calon menantu keluarga Lan dari Tong Cheng, maka Evelyn juga akan segera lenyap seperti belalang setelah musim gugur yang tidak bisa hidup lama!”
Evelyn tak memedulikan ocehan orang-orang yang membicarakannya, wanita ini hanya fokus menatap ke arah Walter dengan cemas. “Walter! Jangan impulsif! Dia adalah Raja Zhong Hai! Jika kau membunuhnya, konsekuensi yang kau dapatkan nanti bukan main-main!”
Walter menatap seniornya dengan marah dan berkata, “Kakak kesembilan! Percuma saja kau bicara begitu! Dendam keluargaku ini sudah tak bisa aku tahan lagi!”
“Apa kau sudah lupa? Selama sepuluh tahun ini, aku hidup di gunung...”
“Setiap detik dalam hidupku, selalu terpikirkan pembalasan dendam untuk kematian keluargaku! Sekarang musuhku sudah ada di depan mata, entah dia Raja Zhonghai atau Dewa tertinggi pun aku tak peduli. Pokoknya, hari ini aku harus membunuhnya!”
Namun ada satu orang yang tidak perdulinya. Walaupun Dilian Cheng berada di hadapannya, Walter tak mengenal pria yang begitu terkenal itu. Hal ini, membuat heboh semua orang yang ada di sana.
Dengan wajah kesal Dilian berkata: “Dasar bocah tak tahu sopan santun!”
Setelah mengatakan itu, Dilian Cheng lantas melepaskan pukulan kuat mengarah ke wajah Walter yang berada tepat di depannya. Bunyi pukulannya pun sangat kencang, hingga membuat semua orang di sekitarnya ketakutan.
“Duakk!” Tanpa ragu, Walter mengangkat tangan dan langsung menangkis pukulan yang melayang mengarah ke wajahnya. Kekuatan yang dihasilkan kedua orang itu pun bertabrakan di udara, hingga membuat orang-orang yang menyaksikannya hampir terpental.
“Hah?!”
“Di-dia menangkisnya!”
“Dia benar-benar menahan pukulan bela diri yang Tingkat Langit Ekstrim !”
Semua orang langsung terkejut melihat pemandangan tak biasa di hadapan mereka, bahkan Raja Zhonghai sampai tertegun melihat hal itu. Dia mungkin tak pernah membayangkan bahwa keturunan keluarga Ye yang berhasil melarikan diri darinya dulu, sekarang berdiri di hadapannya. Tidak hanya berdiri, tetapi juga memiliki kekuatan yang setara dengan dirinya.
“Bagaimana mungkin?” Raja Zhonghai terkejut, namun berusaha tak menampakkannya dan bersikap tenang seperti tak terjadi apa-apa.
“Hah!” Dilian merasa kaget melihat Walter mampu menahan pukulan hebatnya. Namun, Dilian yang lebih berpengalaman dalam bertarung, tak langsung menyerah. Lantas, pria itu segera melepaskan pukulan keduanya, kali ini ke arah bagian rusuk Walter.
“Cuman segini saja kekuatanmu, Guru Agung?” Belum selesai berbicara, Walter tiba-tiba menghilang dari tengah lapangan, membuat semua orang yang ada di sana terheran-heran. Dilian yang merasa ada sesuatu yang tidak beres, refleks mengangkat kepalanya. Sesuai dugaan, Walter ternyata berada di atasnya dengan mengarahkan genggaman tangan yang siap memukul kepalanya. Dilian yang terkejut dengan gerakan Walter yang tiba-tiba, dengan cepat mengangkat kedua tangannya untuk menahan pukulan lawannya.
“Boom!” Suara gemuruh bergema, disusul angin kencang yang berhembus di lapangan tempat mereka bertarung. Pukulan yang dilayangkan Walter ternyata membuat Dilian merasa seolah-olah seperti dihantam sebuah gunung, bahkan tanah tempatnya berdiri seketika retak dan terbelah seperti telah dilanda gempa bumi.
“Pufft!” Darah segar mengalir keluar, semua urat sarafnya pun putus. Dilian merasakan seluruh tulangnya hancur hanya dengan satu pukulan yang dilayangkan oleh Walter.
“Sekarang apa kau sudah mengerti maksudnya ‘tak tahu sopan santun’?” Baru saja Walter menyelesaikan kalimatnya, Dilian langsung tersungkur ke tanah.
“Guru Agung!”
“Dilian Cheng!”
“Dia sudah mati?!”
Semua orang yang berada di sana langsung heboh! Awalnya mereka menganggap Walter hanya seorang pemuda tak sopan yang kurang berpengalaman. Namun, setelah melihatnya membunuh seorang Guru Agung hanya dengan satu pukulan saja, mereka semua jadi kagum dengan kekuatan hebat yang dimiliki Walter.
"Bocah ini sungguh luar biasa!" Para tuan muda dari keluarga-keluarga terpandang ikut tercengang. Mereka mengingat saat mereka berlagak jagoan di depan Walter tadi, sekarang mereka baru menyadari bahwa mereka telah menggali kuburannya sendiri. Kaki mereka mulai lemas, tak kuat menahan aura kuat yang dipancarkan Walter, bahkan saking takutnya beberapa dari mereka ada yang kencing di celana.
“Raja Zhonghai, apa kau sudah memikirkan dengan baik jawaban atas pertanyaanku?” Tanya Walter yang menatap dingin sang raja yang berada di depannya itu. Atmosfer di ruangan itu terasa mencekam, membuat semua orang terdiam.
Sebelum menjawab pertanyaan pemuda itu, Raja Zhonghai yang telah melihat kekuatan milik Walter saat membunuh Dilian mulai menghela napas ringan.
"Tentu saja, Walter!”
"Aku tidak pernah menyangka kau bisa memiliki kekuatan sehebat ini dalam waktu sepuluh tahun.”
"Jika aku tahu sejak dulu, aku akan membawa pasukanku sendiri untuk menghabisi semua keluargamu. Agar tidak ada satu orang pun yang bisa kabur!"
Walter mengernyitkan dahinya, matanya memancarkan aura membunuh yang sangat kuat. "Jadi sekarang kau sudah mengakui?"
"Hahaha..." Walter tiba-tiba tertawa, menunjuk ke arah langit dan berseru “Ayah! Ibu! Kakak! Paman, bibi, dan semua saudara-saudaraku! Apa kalian mendengarnya?"
"Pembunuh keluarga kita sekarang ada di hadapanku!”
"Hari ini, akhirnya, aku bisa membalaskan dendam kalian padanya!”
"Dendam? Haha!" Raja Zhonghai tertawa sinis, ekspresinya menunjukkan hinaan pada pemuda yang berada di depannya kini.
"Walter Ye, kau itu terlalu naif!"
"Aku, Raja Zhonghai yang sangat mulia, mengapa harus bersusah payah melawan keluargamu?”
"Begini… Apa kau pernah sekali saja memikirkan hal ini?”
Walter agak terkejut, “Katakan dengan jelas!”
Raja Zhonghai tersenyum sinis lalu berkata, "Sebenarnya, ada orang lain yang menginginkan semua keluargamu lenyap!”
"Siapa?" Mata Walter menyipit, tiba-tiba ia menyodorkan tubuhnya. Sebelum suaranya terdengar, tubuhnya sudah berada persis di depan sang raja.
"Whuss!"
Semua orang merasa seakan melihat kilatan, ketika mereka tersadar, Walter sudah mengangkat tubuh Raja Zhonghai dari singgasananya. Tangan kanannya mencengkeram kuat leher sang raja, sambil berkata, “Siapa dia?"
"Uh... uh..." Raja Zhonghai tak bisa melawan serangan tiba-tiba yang dilayangkan Walter.
Semua orang tercengang, pasalnya orang yang berada di cengkeraman tangan Walter bukanlah orang biasa, ia adalah raja mereka, Raja Zhonghai yang agung. Saat ini, pria itu tak terlihat berwibawa seperti biasanya, ia lebih terlihat seperti seekor unggas yang siap dipotong lehernya oleh penjagal.
Meskipun mereka dikelilingi ribuan penjaga dan pasukan khusus kerajaan Zhong Hai, tak seorang pun bisa menyelamatkannya dari genggaman pemuda kuat itu.
“Baru kali ini aku melihat hal tak masuk akal ini!”
“Ini pertama kalinya aku menyaksikan langsung kejadian langka ini…”
“Katakan!” Suara keras Walter seperti auman seekor singa yang sedang mengamuk, suaranya menggelegar hingga membuat bulu kuduk berdiri.
“Walter, tunggu sebentar!” Suara lembut seorang wanita dari luar pintu tiba-tiba terdengar, membuat semua orang yang berada di sana menatap ke arah datangnya suara. Dari sana, terlihat seorang wanita cantik yang tinggi nan anggun masuk dengan langkah besar, yang diikuti oleh para pelayannya.
"Kakak kesembilan?" Dengan raut wajah terkejut, Walter melihat wanita cantik itu sambil tetap memegang erat leher Raja Zhonghai.
Usut punya usut, wanita itu ternyata Evelyn Lan, ia merupakan mentor Walter, salah satu dari sembilan murid perempuan bimbingan Hendrik Xiao. Dulu mereka berdua pernah belajar seni bela diri bersama di Gunung Wuliang. Tepatnya dua tahun yang lalu, Evelyn telah turun gunung lebih dahulu daripada Walter.
“Hei, mengapa dia bisa datang ke sini?” Semua orang yang hadir terkejut melihat wajah Evelyn yang cantik berseri bak putri yang datang dari kayangan.
Evelyn bukanlah penduduk lokal, dua tahun yang lalu, wanita itu tiba-tiba muncul di Zhong Hai, kemudian membangun kelompoknya yang kuat dengan kepintaran dan kelihaiannya. Tak hanya itu saja, alasan lain yang membuat semua orang terkejut adalah karena sebuah rumor yang mengatakan bahwa Evelyn berasal dari Paviliun Hongxiu, salah satu kelompok terkuat dari Empat Gerbang Besar di negeri ini. Karena itulah, ia menjadi orang yang paling ditakuti di Zhong Hai, hingga tak ada yang berani melawannya. Bahkan Raja Zhonghai sendiri tak berani berurusan dengan wanita ini.
Dengan perasaan terkejut, orang terkaya di Zhong Hai, Harris Wang bertanya, “Evelyn ternyata kakak dari Walter?"
Ketua Grup Qilong, Steven Qian, tiba-tiba menyadari, "Tak heran dia berani menyerang istana sendirian, ternyata ada sosok wanita kuat itu di belakangnya!”
Ketua Grup Xiongwei, Adrian Huang, menghela nafas, "Wanita ini memang misterius!"
Semua mata tertuju pada Evelyn yang sedang berjalan dengan anggun di tengah ruangan tersebut. Tak peduli dengan semua rumor tentang wanita itu, semua orang di sana terlena dengan pesona kecantikan yang terpancar di wajah Evelyn. Fitur wajah yang tajam, lekuk tubuhnya yang indah, memiliki aura bak seorang ratu, bahkan pesonanya yang terpancar dari setiap senyuman yang ia perlihatkan bisa mencuri hati semua pria di sana.
"Bagaimana mungkin? Kenapa dia bisa terlibat urusan ini!" Damian Bai mendelik, mendengar pembicaraan pelan dari dua pria muda yang berasal berasal dari keluarga Qu dan keluarga Fang di sampingnya.
Victor Qu menggelengkan kepala sambil tersenyum sinis, “Kata rumor yang berasal dari Tong Cheng, Evelyn datang ke Zhong Hai untuk membangun kekuatan dan menghindari perjodohan yang direncanakan keluarganya. Sekarang, jika kita menghitung waktunya... orang itu seharusnya juga segera datang.”
Jeremy Fang mengangguk setuju, “Aku juga mendengarnya... Orang itu seperti dewa, jika saat itu dia sungguh menjadi calon menantu keluarga Lan dari Tong Cheng, maka Evelyn juga akan segera lenyap seperti belalang setelah musim gugur yang tidak bisa hidup lama!”
Evelyn tak memedulikan ocehan orang-orang yang membicarakannya, wanita ini hanya fokus menatap ke arah Walter dengan cemas. “Walter! Jangan impulsif! Dia adalah Raja Zhong Hai! Jika kau membunuhnya, konsekuensi yang kau dapatkan nanti bukan main-main!”
Walter menatap seniornya dengan marah dan berkata, “Kakak kesembilan! Percuma saja kau bicara begitu! Dendam keluargaku ini sudah tak bisa aku tahan lagi!”
“Apa kau sudah lupa? Selama sepuluh tahun ini, aku hidup di gunung...”
“Setiap detik dalam hidupku, selalu terpikirkan pembalasan dendam untuk kematian keluargaku! Sekarang musuhku sudah ada di depan mata, entah dia Raja Zhonghai atau Dewa tertinggi pun aku tak peduli. Pokoknya, hari ini aku harus membunuhnya!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved