Bab 5 Pangeran Zico Membatalkan Penikahan

by Lisa Picky 08:01,Jun 20,2023
Jika dulu, mereka pasti akan memarahinya, tapi hari ini ada Pangeran Zico. Mereka sangat berharap Cassie Gu bunuh diri.

Carol Gu sengaja memprotes dengan pelan, “Kakak, kenapa kamu berpakaian seperti ini. Kamu tidak boleh sembarangan di depan Pangeran Zico. Pangeran Zico, Kakak memang selalu seperti ini, kuharap kamu tidak mempermasalahkannya.

Cassie Gu memutar bola matanya dengan malas.

Apa-apaan itu?

Sudah kehilangan kesucian, berani-beraninya terus mendekati Pangeran Zico, entah kepercayaan diri dari mana itu.

“Adik, kamu mengatakan itu karena tahu kalau Pangeran Zico akan datang, jadi aku sengaja berdandan seperti ini. Kalian lihatlah bajuku, apa cantik?”

Cantik?

Semua orang merasa ingin muntah.

“Pangeran Zico, kita semua sudah berada di usia yang matang untuk menikah. Kapan kamu akan datang ke rumahku untuk melamar secara resmi?”

Cassie Gu mendekat ke arah Pangeran Zico, sengaja berpura-pura hampir jatuh, lalu cadarnya terlepas, menunjukkan wajah jeleknya yang mengerikan di hadapan Pangeran Zico.

Pangeran Zico terkejut hingga mundur beberapa langkah, seketika jantungnya berdetak cepat.

Itu adalah wajah yang buruk rupa, terdapat banyak lubang dan bisul di wajahnya yang berukuran besar dan kecil, bahkan tidak ada bagian yang bagus sama sekali.

Hal yang paling menjijikan adalah di bagian bisulnya dia mengenakan banyak alas bedak, membuatnya terlihat seperti hantu.

Melihat wajah ini, Pangeran Zico hampir muntah. Wajah tampannya yang selalu anggun terlihat jijik.

“Cassie, kuberitahu padamu, aku tidak akan pernah menikahimu. Aku akan meminta pada Kaisar untuk membatalkan pernikahan kita berdua. Kelak, kamu jangan menggangguku lagi.”

“Pernikahan kita ditetapkan oleh kaisar terdahulu, hanya saja sepertinya Kaisar juga tidak punya hak untuk membatalkan pernikahan. Pangeran Zico, menurutku lebih baik kita bersama saja, agar tidak menimbulkan masalah.”

Dirinya selalu terlihat lemah, melihat Pangeran Zico yang tidak berani mendongakkan kepala, tapi sekarang mengucapkan kalimat arogan seperti ini, membuat sekujur tubuh Pangeran Zico gemetaran.

Wanita jelek ini, apa dia bertekad tidak ingin membatalkan pernikahan ini?

“Kamu tunggu saja dekrit pembatalan pernikahan.”

Wajah Pangeran Zico memucat, lalu segera pergi dari sana meninggalkan semua orang yang tercengang.

Caren Gu segera mengejarnya dan berkata, “Pangeran Zico, menurutku Kakak tidak cocok denganmu. Aku mendukungmu membatalkan pernikahan ini.”

Carol Gu berpura-pura tersenyum dan berucap, “Kakak, walaupun Pangeran Zico tidak menikahimu, kamu juga jangan sedih. Dengan kekuasaan keluarga kita, meskipun wajahmu sedikit lebih jelek, tapi ada banyak orang yang ingin menikahimu.”

Cassie Gu duduk di atas kursi, lalu mengambil anggur yang ada di atas meja dengan asal dan memakannya. Lalu mulutnya melontarkan kalimat dengan acuh.

“Benar, meskipun Pangeran Zico tidak menikahiku, dia juga tidak akan menikahimu. Tentu saja para pejabat dari keluarga bangsawan itu tidak akan menikahi putri tidak sah yang kehilangan kesuciannya.”

"Kamu……"

Carol Gu sangat kesal.

Ayahnya sudah mengatakan kalau masalah dirinya yang kehilangan kesucian harus dirahasiakan, tapi di amalah mengatakannya langsung di hadapan pangeran Keluarga Xiao. Kelak bagaimana dia menghadapi orang-orang?

Cassie Gu tiba-tiba tersadar, lalu berkata dengan suara keras, “Oh, aku hampir saja lupa. Ayah pernah bilang tidak boleh mengatakan masalah hubunganmu dengan bawahan agar kelak kamu bisa menikah. Tenang saja, aku tidak akan mengatakannya, juga tidak akan mengatakan hubungan satu malammu dengan beberapa bawahan.”

Yoshua Xiao berkata dengan terkejut, “Apa? Hubungan satu malam dengan beberapa bawahan? Benarkah? Kejam sekali.”

Carol Gu sangat kesal hingga sekujur tubuhnya gemetaran, dia tidak berani lagi menatap wajah terkejut Yoshua Xiao yang mengejeknya.

“Cassie, semua dendam di antara kita, suatu hari nanti aku pasti akan membuatmu membayarnya.”

“Tentu saja, aku mengingatnya. Kamu juga harus ingat kalau kesucianmu sudah hilang, jangan harap bisa menjadi selir pangeran, agar suatu hari nanti kamu bisa mempertahankan nyawamu.”

Carol Gu menghentakkan kakinya, lalu pergi dari sana dengan kesal.

Sudut bibir Yoshua Xiao tertarik ke atas, lalu berkata sambil tersenyum menggoda, “Wajahmu tidak cantik, tapi mulutmu tajam juga.”

Cassie Gu bahkan malas untuk meliriknya dan hanya sibuk dengan makanannya.

Yoshua Xiao mengira dia mendapatkan penolakan untuk menikah di depan semua orang, hatinya turut sedih. Lalu kembali berpikir kalau wanita dengan wajah jelek seperti ini, pasti selalu ditertawakan oleh orang-orang.

Nada bicaranya melembut, lalu berkata menenangkan, “Sebenarnya kamu tidak perlu sedih, pria di dunia ini tidak hanya Pangeran Zico, masih ada banyak pria baik, seperti akuu contohnya.”

Cassie Gu mengangkat sebelah alisnya, “Kamu mau menikahiku?”

"Puft……"

Yoshua Xiao hampir tersedak oleh air liurnya sendiri. “Bukan ini maksudku. Maksudku adalah masih ada banyak pria baik di dunia, kamu tidak perlu hanya menatapku dan Pangeran Zico.”

Cassie Gu mencolek pundaknya, kemudian mendekatkan wajah jeleknya. “Hei, semakin kulihat aku semakin menyukaimu. Bagaimana kalau kita bersama saja?”

Yoshua Xiao terkejut hingga terhuyung, lalu segera bangkit ingin kabur dari kediaman Perdana Menteri, kemudian berteriak ketakutan, “Nona Ketiga lembut dan baik hati, aku ini playboy, kita tidak cocok sama sekali. Lebih baik kamu cari yang lain saja.”

"Hahaha……"

Suasana hati Cassie Gu sangat baik, lalu melempar kue ke atas dan menangkap dengan mulutnya, dia makan sambil bersiul.

Karina bergegas menghampirinya dengan marah. “Nona, bukankah kamu sangat menyukai Pangeran Zico? Kenapa membuatnya ketakutan sampai kabur? Bagaimana kalau Pangeran Zico benar-benar membatalkan pernikahan?”

“Selera orang bisa berubah, sedangkan seleraku sudah berubah.”

“Nona, apa kamu tidak sedih sama sekali?”

“Apa aku terlihat sedang sedih?”

Cassie Gu mengerjapkan mata padanya, lalu mengambil sepiring kue dan berjalan ke kamarnya.

“Nona, apa kamu tertarik pada Tuan Muda Xiao? Tapi lebih baik jangan! Meskipun Tuan Muda Xiao adalah putra Jenderal Xiao, wajahnya juga cukup tampan, tapi dia itu playboy dan itu sudah terkenal di seluruh kota, bahkan dia tidak pintar dalam akademis dan bela diri, jadi dia itu tidak berguna.”

“Kebencianmu padanya cukup besar ternyata.”

“Setiap malam dia berkeliaran mencari wanita, wanita di sampingnya juga selalu gonta-ganti. Dia tidak ingin menikahinya, t api menyakiti banyak gadis. NOna, kamu jangan sampai dibohongi olehnya.”

“Kamu tidak mengerti apa pun.”

Gosip itu tidak selalu benar, setidaknya menurutnya pria bermarga Xiao itu cukup untuk mengalahkan Pangeran Zico.

Teringat dengan kalimat menghibur dari Yoshua Xiao, juga simpati yang ada di matanya, membuat Cassie Gu tersenyum kecil.

Selain Karina, Yoshua Xiao juga orang pertama yang menatapnya tanpa tatapan jijik.

Sepanjang jalan, para pelayan berbisik-bisik.

“Menurut kalian, sejak kepulangan Nona Ketiga kali ini, bukankah dia terlihat semakin bodoh? Bisa-bisanya berdandan seperti burung merak, hingga membuat Pangeran Zico kabur ketakutan.”

“Benar, meskipun Pangeran Zico tidak menyukai Nona Ketiga, tapi pernikahan telah ditetapkan oleh kaisar terdahulu. Meskipun Pangeran Zico tidak bersedia, dia tetap harus menikahinya. Dengar-dengar kali ini Pangeran Zico datang untuk melamar.”

“Ckckck, meskipun Nona Ketiga hancur, Pangeran Zico tidak ingin menikahinya. Kelak siapa yang akan menikahinya.”

Akhirnya Cassie Gu mendapatkan dekrit pembatalan pernikahan.

Semua orang di kediaman Perdana Menteri menatapnya dengan tatapan simpati, hanya dia satu-satunya yang merasa senang.

Dengan sangat cepat, sebuah dekrit kembali tersebar di istana.

“Nona Ketiga dari kediaman Perdana Menteri yang baik dan berhati lembut, dinikahkan dengan Pangeran Axel dan akan diadakan acara pernikahan yang besar di hari pertama bulan depan.”

Sshh...... Mendengar kabar ini, semua orang di kediaman Perdana Menteri tercengang.

Menikah dengan Pa...... Pangeran Axel?

Pangeran Axel itu adalah si dewa perang.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

39