Bab 12 Dia Berani Memukul Putri Dakota!

by Lisa Picky 08:01,Jun 20,2023
"Katakan, syarat apa itu?"

"Tidurku semalam tidak nyenyak, jadi aku perlu tidur sebentar, Guru tidak boleh menghukumku ya."

"Baik, tidak masalah."

Buset, jawaban lelaki tua ini lugas sekali, dia tidak akan menipuku, kan?

Melihat Guru Sony di depannya, meskipun penampilannya masih tenang dan lembut, tetapi dia tahu napas Sony Chu tadi sempat beberapa kali menjadi lebih cepat, dan bisa dilihat kalau dia juga ingin mendengar kelanjutan puisi itu.

Ya sudah lah, demi lelaki tampan ini, dia akan membacakannya.

“Jawawut itu pergi, lalu tumbuh bibit dari jawawut. Berjalan terus berjalan, pusatnya bergoyang. Mereka yang mengenalku mengatakan mengapa aku khawatir, dan mereka yang tidak mengenalku mengatakan apa yang aku inginkan. Segala yang ada di dunia! Siapakah yang menciptakan dan membuatnya seperti ini?”

"Luar biasa...Luar biasa...Puisi ini ternyata isi baitnya sama seperti sebelumnya, yang mencerminkan tiga suasana hati yang berbeda dari pencipta puisi yang meratapi kematian Dinasti Zhou."

"Guru, apakah sekarang aku sudah boleh tidur?"

"Kamu kok bisa tahu puisi ini?"

"Eee…Aku tanpa sengaja menemukannya di sebuah buku kuno." Dia juga tidak bodoh, dia tidak mungkin mengatakan kalau dia telah menghafal puisi di masa lampau kan.

"Buku kuno yang mana? Di mana kamu melihatnya? Bukankah semua aksara di masa lampau telah hilang?"

"Waktunya sudah berlalu terlalu lama, aku lupa di mana aku membacanya, tetapi aksaranya bukan aksara masa lampau, dan ada seseorang yang telah menerjemahkannya."

Semua orang tiba-tiba menyadari.

Ya mereka merasa aneh, aksara di masa lampau sudah lama menghilang, orang sepertinya bagaimana mungkin bisa memahaminya.

Tapi Cassie Gu ini benar-benar beruntung, puisi yang langka ini dia benar-benar bisa menemukan dan menghafalnya.

Di antara hadirin, hanya Sony Chu yang matanya seperti kolam yang dalam, dia begitu skeptis seolah tidak mempercayai kata-katanya.

Cassie Gu bertanya lagi, "Guru, apakah aku sekarang sudah boleh tidur?"

"Pelajaran selesai." Teriak Guru Xu.

Senyum di wajah Cassie Gu membeku, "Pelajaran selesai?"

"Ini sudah siang, kalau pelajarannya tidak diselesaikan, makan siangmu bagaimana?"

"Buset, jadi puisi yang kulafalkan tadi sia-sia dong."

Cassie Gu dengan cepat meraih lengan baju Guru Xu.

Dia tersenyum canggung, "Guru, sekarang kan sudah selesai pelajarannya, jadi syarat tidurku yang kamu setujui tadi bisa dipindahkan ke sore hari tidak?"

"Kelas sore nanti kelas Guru Sony, jika dia setuju, ya aku tidak keberatan."

"..."

Apa-apaan...

Dia ini tertipu ya?

Melihat ke Guru Sony, ada senyuman tipis di wajah lembut Guru Sony, terlihat seperti angin musim semi yang memabukkan. Dia meninggalkan ruang kelas dengan buku-bukunya di tangannya, meninggalkan bayangan yang tampan dan tidak terkendali.

Cassie Gu yang melihatnya ikut tercengang.

Lelaki yang begitu tampan, jika dia bisa menikah dengannya, maka pemandangannya di rumah setiap hari akan sangat indah.

"Hei, Cassie Gu, jangan kira hanya karena kamu bisa melafalkan beberapa patah kata dari puisi Jawawut di matamu lantas tidak ada orang lagi. Ku beritahu ya, Guru Sony itu milikku, jika kamu berani menatapnya seperti ini lagi, aku akan mencabut bola matamu."

Mendengar itu Cassie Gu dengan sengaja meninggikan suaranya dan berteriak, "Guru Sony, ada orang yang bilang kalau kamu miliknya."

"Cassie Gu, kamu…Kamu sembarangan, Guru Sony, jangan dengar omong kosongnya."

"Guru Sony, kata Putri, apa yang baru saja aku katakan adalah omong kosong, Putri tidak menyukaimu."

Mendengar ini Putri Dakota jadi sangat marah, wajah mungilnya sampai berubah bentuk.

Kapan dia bilang dia tidak menyukai Guru Sony?

Tidak sempat untuk menegur Cassie Gu lagi, dia langsung bergegas mengejar Sony Chu dan menjelaskan semuanya.

“Kamu gadis jelek ternyata masih memiliki beberapa keterampilan ya, kamu ternyata hafal puisi itu.” Yoshua Xiao terkekeh, membuang buku pelajaran di tangannya, lalu mengikuti Cassie Gu pergi meninggalkan kelas.

Cassie Gu memutar matanya, "judul puisi itu Jawawut."

"Oh, tidak peduli apa pun itu, tapi kenapa bagian kedua dari ketiga baik itu sama persis? Bagian pertama juga mirip."

"Kamu tadi tidak mendengar Guru bilang kalau baitnya sama alias ganda?"

"Ganda apa maksudnya?"

"..."

Cassie Gu mengira kalau dia seorang buta huruf, tetapi ketika bertemu Yoshua Xiao, dia baru menyadari kalau dia jauh lebih hebat darinya.

"Gadis jelek, mereka yang mengenalku mengatakan mengapa aku khawatir, dan mereka yang tidak mengenalku mengatakan apa yang aku inginkan. Ini apa maksudnya?"

"Itu sama dengan peribahasa orang lama belum tentu semengerti orang baru."

"Gadis jelek, kamu bisa tidak mengatakan sesuatu yang bisa dimengerti manusia, aku tidak mengerti."

Cassie Gu berhenti, dan dengan sedikit kesal menjelaskan, "Ada beberapa orang yang telah bersama seumur hidup, tetapi mereka bahkan tidak saling tahu orang seperti apa mereka, sebaliknya ada beberapa orang yang hanya bertemu sekali, tetapi mereka bisa menjadi orang kepercayaan seumur hidup. Orang yang tidak tahu dirimu tidak akan mengerti dirimu, sebaliknya orang yang mengenalmu secara alami akan mengetahui kekhawatiran dan kegembiraanmu."

Yoshua Xiao langsung mengerti, "Oh...Jadi hubungan kita ada di jenis terakhir."

"Salah, di jenis pertama."

Senyum Yoshua Xiao membeku.

Memangnya mereka masih tidak cukup kompatibel?

Kata-kata Cassie Gu ini terdengar oleh beberapa orang yang masih ada di kelas.

Pangeran Zico memandangnya dengan curiga.

Baru beberapa hari tidak bertemu, tapi mengapa dia tampak seperti orang yang berbeda?

Seorang idiot sepertinya bisa melafalkan peribahasa seperti itu?

Shania Gu sedikit terkejut dengan perubahan Cassie Gu, apakah dia masih Nona Ketiga idiot yang dia kenal?

Carol Gu yang kesal sampai mengertakkan giginya.

Dia tidak tahu dari mana dia mempelajari puisi itu, hingga bisa menjadi sorotan anak-anak kelas.

Di luar kelas, Karina datang dengan gembira, "Nona...Kamu akhirnya istirahat juga, apakah Guru di kelas ada mempersulitmu?"

"Peng…"

Karina ditabrak oleh Putri Dakota yang sedang bergegas ke arahnya, tabrakan ini membuatnya mengerang kesakitan.

Sebelum dia bisa bereaksi, di atas kepalanya langsung terdengar teguran dan kemarahan.

"Budak rendahan dari mana yang berani menghalangi jalan Putri? Tidak ingin hidup lagi, ya?"

Sambil mengatakan itu, Putri Dakota mengangkat tangannya dan hendak menampar wajahnya.

Karina menutup matanya, menunggu tamparan itu jatuh, tetapi setelah menunggu lama, dia malah mendengar suara Putri yang menarik napas.

Dia membuka matanya dengan cemas, lalu melihat nona mudanya telah menggenggam tangan Putri Dakota yang hendak memukulnya. Matanya bersinar dengan cahaya dingin yang tajam, dan seluruh tubuhnya penuh aura yang membuat Putri Dakota merasa tertekan.

"Cassie Gu, aku hendak mengajari seorang budak rendahan, tapi kamu malah berani menghentikan aku."

"Memukul anjing harus melihat pemiliknya dulu loh. Apakah Karina seseorang yang bisa kamu bully sesukamu?"

"Di mataku, dia hanyalah seorang budak rendahan."

"Plak….."

Tamparan keras terdengar.

Semua orang di Akademi tersentak.

Apa yang mereka lihat...

Nona Ketiga Gu berani memukul Putri?

Tuhan, dia gila ya? Putri Dakota ini saudaraan langsung dengan Kaisar saat ini, dan dia adalah adik yang paling dicintai Kaisar.

Lalu melihat ke arah Cassie Gu lagi, dia menggosok tangannya dan mengatakan sesuatu yang membuat semua orang hampir kesurupan.

"Tangan yang memukulpun terasa sakit..."

Tercengang...

Semua orang di Akaddmi tercengang.

Bahkan Pangeran Zico ikut tertegun.

Cassie Gu ini tidak ingin hidup lagi?

Dia sudah memukul Putri, dan masih berani mengatakan tangannya sakit?

Wajah Putri Dakota panas membara, butuh waktu lama baginya untuk bereaksi.

Dia adalah seorang Putri yang bermartabat, tapi sekarang dia benar-benar dipukul…Oleh seorang idiot jelek...

"Cassie Gu, kamu tahu tidak aku siapa, berani-beraninya memukulku, aku akan membunuhmu."

"Plak..."

Tamparan keras lainnya terdengar.

Kali ini bukan Cassie Gu yang dipukul, melainkan Putri Dakota lagi, hanya yang memukulnya masih Cassie Gu.

Kedua sisi wajah Putri Dakota dengan cepat menjadi merah dan bengkak.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

39