Bab 5 Request

by ajengfelix 12:45,Aug 02,2023
Badrika melirik notifikasinya mengatakan kalau waktunya menjelajahi profesinya sebagai pengawal di mana seluruh kegiatannya akan habis karena game. Akan tetapi pilihan kedua berbaur dua dunia ini paling banyak diminati karena bisa bermain dan menjalankan kehidupan sehari-hari semua pengguna dalam waktu bersamaan. Mata Badrika tidak melihat ada ketegangan di sekitar kampus maka Badrika bisa mengambil request lain.

Kali ini menempatkan pengawal biasa dari kakek tua. Alamat dua kilometer dari mobil dipinjam sama si Safir. Tidak lupa Badrika meminta izin mobilnya dipakai. Untuk masalah bensinnya akan dibayar penuh oleh Badrika. Chat singkat Safir membuat Badrika mengernyitkan dahi bahwa tidak mungkin anak muda itu sengaja. Biasanya mereka mengikuti trendi tapi malah akun Safir berkata sebaliknya masih formal.

"Apakah anak itu dididik dari kecil agar tidak terbawa lingkungan sekitar?" tanya Badrika sebelum membelok ke terowongan dan berhenti di halte bus. Orang duduk di sebelahnya menatap mobil itu tidak percaya. "Aku pergi teman-teman. Sopir aku sudah datang," ucap kakek mengenakan tongkat kayu datang pelan memasuki mobil dibuka. Badrika menaruh pergelangan tangan di jendela lalu berkata, "Perjalanan ini panjang, Pak. Bolehkah aku mempercepatnya serasi permintaanmu?"

Mereka menaruh tangannya ke mulut. Mengundang banyak pertanyaan apabila sikap Badrika terlalu kelewatan. Namun perubahan itu kembali menjadi-jadi saat Badrika menawarkan bantuan untuk kakek. Seakan-akan gumpalan berada di tenggorokan masyarakat memerhatikan Badrika terbanding terbalik dengan fisik dan penampilannya. "Makasih ya Nak X. Kamu sudah baik banget dengan aku yang sudah tua renta ini. Uangnya nanti cash boleh?" Badrika melirik notifikasi game bahwa aturan para penyewa boleh diizinkan dan jangan membantah.

"Itu boleh saja Pak. Kita ke Rumah Sakit mau menjenguk siapa?" Pertanyaan Badrika langsung dijelaskan oleh kakek itu. Beliau seorang senior dokter ahli bedah sebagai pengawas untuk ujian anak-anak. Badrika paham kalau kita tidak bisa menilai dari luar saja. Buktinya saja banyak orang meremehkan kakek ini karena usianya sudah tua tapi pemikirannya tidak pernah berubah dan masih belajar pengetahuan lebih banyak. Kemudi Badrika dihentikan saat ada truk menyerempet jalan raya besar.

Beberapa kendaraan umum menghindari ancaman maut tak terkecuali Badrika mencari seluruh solusi. Truk di depan oleng, melemparkan barang isiannya ke bagian setengah jalan dan tidak ada kecelakaan beruntun. Mobil dikendarai Badrika berhasil lewat. Pacuan jantung berdebar-debar masih banyak dinetralkan. "Pak, apakah semuanya baik-baik saja? tidak ada serangan jantung?" ucap Badrika khawatir meski mukanya tidak mengatakan demikian. Kakek itu mengelap keringatnya dengan tisu.

Akun K itu menatap Badrika perlahan-lahan lalu berkata, "Aku tambahkan misi kamu, X. Ada orang mengincar kematianku. Hari ini adalah kematian istri dan anakku." Kakek K melayangkan pikiran siapapun menghalangi jalannya. Badrika menjauh dari kerumunan. Tidak membutuhkan lama para polisi dan pemadam kebakaran sudah di tempat kejadian. Beberapa diantaranya mereka menggunakan akun game Wolf and Sheep.

"Kalau menurut bapak bilang begitu, aku akan mengawal sampai bapak merasa aman," ujar Badrika mengambil jalan tikus menuju Rumah Sakit. Waktu ujiannya dua puluh menit lagi menandakan masih ada istirahat sekaligus mencari dalang dari peristiwa tersebut. "Maaf merepotkan kamu padahal aku orang asing di matamu." Badrika menatap datar lewat kaca spion, mengibaskan tangannya tidak peduli dan mengerlingkan mata.

"Aku bukan tipe manusia membeda-bedakan usia. Kamu lebih tua dariku jadi aku menghormatimu." Kakek K mengerang lega setelah tahu tujuan Badrika baik. Kakek K meneriakkan jalan yang dikenalnya dan lima menit sudah sampai. Badrika linglung mengenai jalan ini seharusnya sangat lama menuju tujuan. Apakah jalan ini sudah diperbaiki sehingga Badrika kurang mengingatnya? Badrika membuka pintu mobil, membungkuk hormat dan menyalami tangan Kakek K sebelum pergi.

Tapi Kakek K mengatakan dirinya belum aman hari ini. Tubuh Badrika mengikutinya ke kelas ujian. Anak-anak kedokteran langsung duduk diam untuk menyapa pengawas dan Badrika. "Siap mental kalian untuk ujian tertulis dan praktek? Siapa yang masih antuasias menunggu hari bahagia ini?" tanya Kakek K sambil membagikan kertas ujian dua puluh anak, menilai ekspresi dan kembali ke tempatnya. Badrika tahu tatapan anak-anak ke arahnya karena dirinya bukan orang sini.

"Bolehkah aku bertanya, Profesor? pria ini siapanya profesor ya?" Badrika menunjukkan penampilan serba salah paham mengenai keberadaannya walaupun tidak sedikit dari mereka menggunakan akun game viral tersebut. Kakek K terkekeh pelan. Memainkan pura-pura tidak tahu lalu mengejek mereka. "Coba tebak kalian siapa pria ini? apa hubungannya denganku?" Bukannya dijawab malah ditanyakan kembali ke anak-anak dokter sebelum ujian.

Beberapa orang menjawab anaknya profesor sedangkan sisanya suruhan pribadi. Badrika mengangguk kecil melihat semangatnya mirip Riki. "Kurang tepat tapi tidak salah juga. Pak X ini adalah pengawal yang aku sewa di game Wolf and Sheep ini. Level satu masih misi-misi mudah. Lihat! levelnya mulai berjalan," ucap Kakek K memberikan bukti atas perkataannya. Level di atas kepala Badrika naik drastis ke level dua. Mata Badrika bingung saat data tentangnya bertambah.

"Itu keren! Baru berapa jam mainnya?" Badrika mengecek pengaturan manualnya lalu melihat jamnya berjalan. "Lima jam," singkat Badrika lalu ditatap horor sama anak-anak dan Kakek K. Belum pernah ada pemain mengetahui jam mainnya secara tepat terutama mereka mengira-ngira bukan mengotak-atik game. Sangat aneh ada orang yang melakukannya kecuali tim IT game. Badrika mengangkat bahu dan mengambil duduk di samping Kakek K yang melihatnya kagum.

"Kamu orang unik ya, X. Setelah ini mereka akan memintamu untuk add friend." Badrika menahan ludah bahwa puluhan orang menginginkannya sebagai teman online. Bahkan misinya juga dimintai setuju oleh Badrika. "Aku mau saja terima misi-misi ini tapi keselamatan K ada di tanganku. Maaf," kata Badrika menyatakan keterangan untuk cancel misi sebelum misi ini selesai. Anak-anak kecewa karena tidak diterima melainkan ditolak halus.

Namun Badrika menawarkan gantinya untuk dikirimkan teman statusnya. Tentu saja mereka girang add friendnya mendapatkan feedback. Setelah itu ujian dimulai berlangsung, Kakek K mengklik aplikasi khusus dalam pengawasan ketat. Cctv sekitar dan nanobot mirip lalat, debu kecil dan nyamuk berkeliaran mencari kesalahan seluruh murid. Ini menampilkan ada kecurangan ujian atau tidak akan terdata di laptop pengawas.

Badrika mengerjapkan mata kagum ada teknologi tinggi memiliki tujuan bagus untuk pendidikan. "Siapa yang membuat dan persetujuan menyebarkan alat ini?" Kakek K berbisik-bisik agar peserta ujiannya tidak terganggu. Badrika melebarkan matanya tidak percaya. Pihak perusahaan game Wolf and Sheep memberikan donasinya ke seluruh pendidikan di dunia. Hanya membantu lebih baik demi generasi cemerlang. Di zaman Badrika dulu tidak ada kecerdasan kalau pengawas tidak teliti mengerjakan tugasnya.

"Mereka donatur tanpa pamrih, X. Kami tersentuh mereka membiarkan teknologinya menyebar ke seluruh dunia. Game Wolf and Sheep juga banyak komentar positif jadi aku percaya mereka saling membantu sesama. Aku juga pernah baca kalau mereka keliling dunia menyebarkan kebaikan."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

161