Bab 2 Mantan Ibu Mertua Datang Menangkap Basah
by Kang Minrae
11:25,Apr 12,2024
Lim Yoora membeku di tempat, dia merasa darah yang ada di dalam tubuhnya memuncak, dia merasa sangat malu.
Namun, Nyonya Lee malah terlihat tidak berniat menyalahkannya sama sekali, dia pun langsung membiarkan Lim Yoora berada di belakangnya, kemudian berteriak marah kepada Lee Yonghoon.
Penampilannya seperti ini akan sangat sulit membuat orang yang memperhitungkan dirinya untuk berkomplot dengannya.
“Lee Yonghoon, kamu keterlaluan! Lihatlah apa yang kamu lakukan! Apakah ini menunjukkan perbuatan seorang manusia? Bisa-bisanya kamu menindas calon menantuku! Kalian benar-benar tidak menganggap keluarga kami sebagai orang!”
Sambil berkata, dia pun menoleh ke arah Lim Yoora yang sudah memucat dan malu, lalu berkata dengan tenang.
“Yoora, jangan takut, Bibi akan membelamu!”
Lim Yoora tidak menanggapinya, melainkan memandang calon ibu mertuanya dengan penuh waspada, hatinya menjadi semakin bingung.
Sedangkan Lee Yonghoon yang sedang duduk di kursi rodanya malah menyeringai dan terbatuk ringan.
“Kakak Ipar datang pagi sekali! Dengan rencana yang begitu bagus seperti ini, mungkin juga sudah memanggil tuan besar ke sini?”
Mendengar hal ini, Lim Yoora pun mengerutkan keningnya, ibunya Lee Jiwoon menyeretnya keluar dengan buru-buru, sambil berjalan dia pun berkata.
“Yoora, jangan dengarkan perkataannya! Kamu juga tidak perlu takut! Tenang saja, ada bibi yang membelamu!”
Lim Yoora sangat kacau saat ini, dia juga tidak bisa menilai siapa yang benar antara Nyonya Lee dan Lee Yonghoon, jadi dia pun hanya bisa menolak.
“Bibi, aku ingin pulang dan menenangkan diri dulu.”
Namun, Nyonya Lee tidak memberikan kesempatan padanya, dia mencengkeram pergelangan tangannya dengan erat, lalu menyeretnya ke ruang tamu dan mengadu kepada Tuan Besar Lee.
“Ayah, Lee Yonghoon telah mengotori calon menantuku! Tubuh Yoora yang begitu polos ini telah diberikan padanya, aku menginginkan sebuah penjelasan hari ini!”
Mendengar hal ini, Tuan Besar Lee pun marah besar dan berteriak sambil berlari ke lantai dua, “Binatang, keluar kamu!”
Lim Yoora hanya berdiri di tempat, mencengkeram telapak tangannya dengan kukunya yang panjang karena merasa malu, hatinya terasa sangat tidak nyaman seperti ditusuk dengan pisau.
Dia sebenarnya adalah calon cucu menantunya Tuan Besar Lee.
Kini, setelah kejadian ini, bagaimana cara dirinya untuk menghadapi Lee Jiwoon dan Tuan Besar Lee kelak?
Tuan Besar Lee juga merasa tidak enak badan saat ini, dia pun berkata kepada pengurus rumah sambil memegang dadanya, “Pergi! Cepat seret anak sialan itu padaku!”
Pengurus mengiyakan, kemudian langsung berlari ke atas, lalu mendorong kursi roda Lee Yonghoon dan membawanya turun dengan menggunakan lift.
Orangnya baru saja tiba di ruang tamu, tapi Tuan Besar Lee langsung memarahinya sambil mengetuk meja dengan tongkatnya, “Katakan! Apa yang sebenarnya terjadi!”
Belum sempat Lee Yonghoon berkata, Nyonya Lee pun langsung berlari ke depan dan berkata lebih dahulu.
“Ayah, tadi malam Lee Yonghoon telah diberi obat oleh seseorang di mal, lalu ketika dia pulang dan melihat Yoora datang ke rumah ini untuk menginap, dia pun langsung mengalihkan tujuannya padanya, kemudian meminta pelayan untuk menyeret Yoora ke kamarnya!”
Selesai berkata, beberapa pengawal pun membawa masuk pelayan yang sudah babak belur.
Pelayan itu langsung berlutut ketika masuk, “Ampuni aku Tuan! Aku benar-benar tidak berguna hingga mendengar perkataan Tuan Muda Ketiga. Aku juga tidak berani mengabaikan tugas yang diberikan padaku oleh Tuan Muda Ketiga!”
Semua bukti yang merugikan seketika mengarah ke arah Lee Yonghoon!
Namun, Lim Yoora tetap merasa ada yang tidak benar.
Tiba-tiba, raut wajahnya berubah.
Tidak benar! Bukan Lee Yonghoon yang melakukan hal ini!
Tadi malam ketika Lee Yonghoon kembali ke kamarnya, dia pun sangat marah ketika melihat ada seorang wanita di kamarnya, dia bahkan memintanya untuk pergi.
Nada bicara itu tidak seperti orang yang sudah mengetahui hal ini.
Lalu, entah kenapa, dia tiba-tiba menginginkannya, mungkin karena efek dari obat tersebut.
Setelah berpikir lebih saksama lagi, dia juga menjadi mengantuk dan tak berdaya setelah meminum susu tersebut, selain itu orang yang memberikan susu itu tak lain adalah ibunya Lee Jiwoon padanya!
Semua ini adalah rencana Nyonya Lee!
Pada saat ini, Lee Yonghoon sedang duduk di kursi rodanya, wajahnya terlihat pucat, dia terlihat sangat sinis tapi tak berdaya.
Dia menyeringai dan berkata, “Aku tahu apa pun yang aku katakan saat ini tidak akan berguna. Memang aku yang telah menyakiti Yoora, jadi aku bersedia menerima hukuman.”
Begitu selesai berkata, Nyonya Lee pun menyeringai dengan puas.
Lim Yoora memandang Lee Yonghoon dengan terkejut.
Dia tidak mengerti kenapa Lee Yonghoon harus mengakuinya, jelas-jelas bukan salahnya!
Suara gebrakan terdengar.
Tuan Besar Lee mengangkat tongkatnya dan langsung memukul ke arah bahunya Lee Yonghoon, “Binatang! Dasar binatang!”
Lee Yonghoon hanya mengerang dan menerima pukulan tongkat tersebut.
Melihat hal ini, Lim Yoora pun mengerutkan keningnya semakin erat, suara marah Tuan Besar Lee terdengar di telinganya dengan sangat jelas.
“Katakan! Bagaimana harus menyelesaikan masalahmu ini?!”
“Aku akan menikahinya, aku akan bertanggung jawab,” ujar Lee Yonghoon dengan tegas.
Tuan Besar Lee mendengus, wajahnya tampak menunjukkan rasa jijik, “Apakah dengan kamu menikahi Yoora itu sudah bentuk dari tanggung jawab? Bajingan sepertimu, hanya dengan Yoora menginginkanmu, barulah kamu bisa bertanggung jawab!”
Sambil berkata, Tuan Besar Lee memberikan sebuah tatapan ke arah pengurus rumah, “Pergi, ambilkan cambuk.”
Wajah pengurus rumah tercengang, dia pun memohon untuk Lee Yonghoon, “Tuan, aku khawatir tubuh Tuan Muda Ketiga tidak akan sanggup untuk menahannya. Dia masih belum sembuh setelah kecelakaan mobil, bagaimana mungkin bisa menahan cambuk dari Tuan.”
“Pergi ambilkan, jangan banyak omong kosong!” Mata Tuan Besar memelotot, pengurus rumah pun tidak berani membantah lagi.
Segera, pengurus rumah pun membawakan sebuah cambuk yang panjang.
Tuan besar memegang cambuk tebal tersebut, kemudian melirik ke arah Lim Yoora sekilas.
“Hari ini, aku ingin bertanya padamu, apakah kamu bersedia menikah dengan anak bajingan seperti ini? Jika kamu tidak bersedia, maka aku akan mencambuknya untuk membayarkan kesalahannya padamu! Mengenai kompensasi, kamu bisa mengajukannya.”
Tatapan Lim Yoora langsung tertuju pada Lee Yonghoon dan kebetulan Lee Yonghoon juga sedang memandang ke arahnya, bibir tipisnya sedikit terbuka.
“Jika kamu bersedia menikah denganku, aku akan memberikan sebuah keluarga untukmu. Meskipun saat ini aku adalah seorang yang cacat, tapi aku akan mengerahkan segalanya untuk memperlakukanmu dengan baik. Jika kamu tidak bersedia, maka berpalinglah, tidak perlu melihatku dipukul.”
Belum selesai berkata, tuan besar langsung meminta pengurus rumah untuk menekan Lee Yonghoon berlutut di hadapan altar leluhur.
Suara mendesing terdengar, lalu cambuk pun mendarat di punggungnya.
Tubuh Lee Yonghoon menegang, kemeja putih yang dikenakan olehnya seketika berlumuran darah.
Melihat hal ini, hati Lim Yoora pun tersentak, matanya ikut berkaca-kaca.
Dia tiba-tiba merasa Lee Yonghoon yang sedang berlutut itu tidak jauh berbeda dengan dirinya yang difitnah mencuri oleh adiknya.
Tidak ada yang mendengarkan penjelasannya dan juga tidak ada yang memercayainya.
Lee Yonghoon sama seperti dirinya yang telah dijebak, bagaikan seekor ikan yang akan dipotong di atas nampan.
Dan ada satu kata dari Lee Yonghoon yang membuatnya tersentuh, dia mengatakan akan memberikannya sebuah keluarga.
Mungkin… dirinya baru bisa melarikan diri dari kandang serigala jika menikah dengannya.
Akan tetapi, Lee Jiwoon…
Dia dan Lee Jiwoon telah menjalin hubungan selama tiga tahun!
Bagaimana ini?!
Lim Yoora memejamkan matanya dengan sedih, adegan berpisah dengan Lee Jiwoon pun muncul di dalam benaknya.
Malam kemarin, dia mengatakan tentang rencana keluarganya, mendaftarkan pernikahan terlebih dahulu, agar bisa menghentikan pemikiran keluarganya.
Namun, Lee Jiwoon malah berkata, “Yoora, menurutku… seorang ibu tidak akan berbuat keterlaluan seperti ini meski tidak menyukai putrinya. Apakah ada kesalahpahaman antara kalian yang belum terselesaikan?”
“Yoora, kamu tenang saja. Ibuku akan menjagamu, semuanya pasti akan aman. Kamu tenang saja menginap di rumah kami.”
“Yoora, aku bukannya tidak mau menikah denganmu, aku hanya berharap aku bisa memberikan lamaran padamu, kemudian barulah kita mendaftarkan pernikahan.”
“Yoora, kesempatan arkeologi kali ini saat sulit untuk didapatkan, aku benar-benar tidak ingin menyerah. Tunggu aku, tunggu aku kembali, kita akan menikah!”
Suara Lee Jiwoon begitu lembut dan mendambakan, seolah-olah masih terngiang-ngiang di telinganya, hal ini juga yang membuat hati Lim Yoora begitu sakit.
Namun, suara cambuk yang ada di depan mata terdengar sekali demi sekali hingga membuatnya tersadarkan, membuatnya menghadapi kenyataan yang berlumuran darah ini seorang diri.
Sudah tidak bisa kembali lagi.
Hubungannya dengan Lee Jiwoon tidak akan bisa kembali lagi.
Lim Yoora membuka kedua matanya, ada kilatan merelakan dan ketegaran di matanya.
“Kakek, aku akan menikah! aku bersedia menikah dengan Paman Ketiga!”
Namun, Nyonya Lee malah terlihat tidak berniat menyalahkannya sama sekali, dia pun langsung membiarkan Lim Yoora berada di belakangnya, kemudian berteriak marah kepada Lee Yonghoon.
Penampilannya seperti ini akan sangat sulit membuat orang yang memperhitungkan dirinya untuk berkomplot dengannya.
“Lee Yonghoon, kamu keterlaluan! Lihatlah apa yang kamu lakukan! Apakah ini menunjukkan perbuatan seorang manusia? Bisa-bisanya kamu menindas calon menantuku! Kalian benar-benar tidak menganggap keluarga kami sebagai orang!”
Sambil berkata, dia pun menoleh ke arah Lim Yoora yang sudah memucat dan malu, lalu berkata dengan tenang.
“Yoora, jangan takut, Bibi akan membelamu!”
Lim Yoora tidak menanggapinya, melainkan memandang calon ibu mertuanya dengan penuh waspada, hatinya menjadi semakin bingung.
Sedangkan Lee Yonghoon yang sedang duduk di kursi rodanya malah menyeringai dan terbatuk ringan.
“Kakak Ipar datang pagi sekali! Dengan rencana yang begitu bagus seperti ini, mungkin juga sudah memanggil tuan besar ke sini?”
Mendengar hal ini, Lim Yoora pun mengerutkan keningnya, ibunya Lee Jiwoon menyeretnya keluar dengan buru-buru, sambil berjalan dia pun berkata.
“Yoora, jangan dengarkan perkataannya! Kamu juga tidak perlu takut! Tenang saja, ada bibi yang membelamu!”
Lim Yoora sangat kacau saat ini, dia juga tidak bisa menilai siapa yang benar antara Nyonya Lee dan Lee Yonghoon, jadi dia pun hanya bisa menolak.
“Bibi, aku ingin pulang dan menenangkan diri dulu.”
Namun, Nyonya Lee tidak memberikan kesempatan padanya, dia mencengkeram pergelangan tangannya dengan erat, lalu menyeretnya ke ruang tamu dan mengadu kepada Tuan Besar Lee.
“Ayah, Lee Yonghoon telah mengotori calon menantuku! Tubuh Yoora yang begitu polos ini telah diberikan padanya, aku menginginkan sebuah penjelasan hari ini!”
Mendengar hal ini, Tuan Besar Lee pun marah besar dan berteriak sambil berlari ke lantai dua, “Binatang, keluar kamu!”
Lim Yoora hanya berdiri di tempat, mencengkeram telapak tangannya dengan kukunya yang panjang karena merasa malu, hatinya terasa sangat tidak nyaman seperti ditusuk dengan pisau.
Dia sebenarnya adalah calon cucu menantunya Tuan Besar Lee.
Kini, setelah kejadian ini, bagaimana cara dirinya untuk menghadapi Lee Jiwoon dan Tuan Besar Lee kelak?
Tuan Besar Lee juga merasa tidak enak badan saat ini, dia pun berkata kepada pengurus rumah sambil memegang dadanya, “Pergi! Cepat seret anak sialan itu padaku!”
Pengurus mengiyakan, kemudian langsung berlari ke atas, lalu mendorong kursi roda Lee Yonghoon dan membawanya turun dengan menggunakan lift.
Orangnya baru saja tiba di ruang tamu, tapi Tuan Besar Lee langsung memarahinya sambil mengetuk meja dengan tongkatnya, “Katakan! Apa yang sebenarnya terjadi!”
Belum sempat Lee Yonghoon berkata, Nyonya Lee pun langsung berlari ke depan dan berkata lebih dahulu.
“Ayah, tadi malam Lee Yonghoon telah diberi obat oleh seseorang di mal, lalu ketika dia pulang dan melihat Yoora datang ke rumah ini untuk menginap, dia pun langsung mengalihkan tujuannya padanya, kemudian meminta pelayan untuk menyeret Yoora ke kamarnya!”
Selesai berkata, beberapa pengawal pun membawa masuk pelayan yang sudah babak belur.
Pelayan itu langsung berlutut ketika masuk, “Ampuni aku Tuan! Aku benar-benar tidak berguna hingga mendengar perkataan Tuan Muda Ketiga. Aku juga tidak berani mengabaikan tugas yang diberikan padaku oleh Tuan Muda Ketiga!”
Semua bukti yang merugikan seketika mengarah ke arah Lee Yonghoon!
Namun, Lim Yoora tetap merasa ada yang tidak benar.
Tiba-tiba, raut wajahnya berubah.
Tidak benar! Bukan Lee Yonghoon yang melakukan hal ini!
Tadi malam ketika Lee Yonghoon kembali ke kamarnya, dia pun sangat marah ketika melihat ada seorang wanita di kamarnya, dia bahkan memintanya untuk pergi.
Nada bicara itu tidak seperti orang yang sudah mengetahui hal ini.
Lalu, entah kenapa, dia tiba-tiba menginginkannya, mungkin karena efek dari obat tersebut.
Setelah berpikir lebih saksama lagi, dia juga menjadi mengantuk dan tak berdaya setelah meminum susu tersebut, selain itu orang yang memberikan susu itu tak lain adalah ibunya Lee Jiwoon padanya!
Semua ini adalah rencana Nyonya Lee!
Pada saat ini, Lee Yonghoon sedang duduk di kursi rodanya, wajahnya terlihat pucat, dia terlihat sangat sinis tapi tak berdaya.
Dia menyeringai dan berkata, “Aku tahu apa pun yang aku katakan saat ini tidak akan berguna. Memang aku yang telah menyakiti Yoora, jadi aku bersedia menerima hukuman.”
Begitu selesai berkata, Nyonya Lee pun menyeringai dengan puas.
Lim Yoora memandang Lee Yonghoon dengan terkejut.
Dia tidak mengerti kenapa Lee Yonghoon harus mengakuinya, jelas-jelas bukan salahnya!
Suara gebrakan terdengar.
Tuan Besar Lee mengangkat tongkatnya dan langsung memukul ke arah bahunya Lee Yonghoon, “Binatang! Dasar binatang!”
Lee Yonghoon hanya mengerang dan menerima pukulan tongkat tersebut.
Melihat hal ini, Lim Yoora pun mengerutkan keningnya semakin erat, suara marah Tuan Besar Lee terdengar di telinganya dengan sangat jelas.
“Katakan! Bagaimana harus menyelesaikan masalahmu ini?!”
“Aku akan menikahinya, aku akan bertanggung jawab,” ujar Lee Yonghoon dengan tegas.
Tuan Besar Lee mendengus, wajahnya tampak menunjukkan rasa jijik, “Apakah dengan kamu menikahi Yoora itu sudah bentuk dari tanggung jawab? Bajingan sepertimu, hanya dengan Yoora menginginkanmu, barulah kamu bisa bertanggung jawab!”
Sambil berkata, Tuan Besar Lee memberikan sebuah tatapan ke arah pengurus rumah, “Pergi, ambilkan cambuk.”
Wajah pengurus rumah tercengang, dia pun memohon untuk Lee Yonghoon, “Tuan, aku khawatir tubuh Tuan Muda Ketiga tidak akan sanggup untuk menahannya. Dia masih belum sembuh setelah kecelakaan mobil, bagaimana mungkin bisa menahan cambuk dari Tuan.”
“Pergi ambilkan, jangan banyak omong kosong!” Mata Tuan Besar memelotot, pengurus rumah pun tidak berani membantah lagi.
Segera, pengurus rumah pun membawakan sebuah cambuk yang panjang.
Tuan besar memegang cambuk tebal tersebut, kemudian melirik ke arah Lim Yoora sekilas.
“Hari ini, aku ingin bertanya padamu, apakah kamu bersedia menikah dengan anak bajingan seperti ini? Jika kamu tidak bersedia, maka aku akan mencambuknya untuk membayarkan kesalahannya padamu! Mengenai kompensasi, kamu bisa mengajukannya.”
Tatapan Lim Yoora langsung tertuju pada Lee Yonghoon dan kebetulan Lee Yonghoon juga sedang memandang ke arahnya, bibir tipisnya sedikit terbuka.
“Jika kamu bersedia menikah denganku, aku akan memberikan sebuah keluarga untukmu. Meskipun saat ini aku adalah seorang yang cacat, tapi aku akan mengerahkan segalanya untuk memperlakukanmu dengan baik. Jika kamu tidak bersedia, maka berpalinglah, tidak perlu melihatku dipukul.”
Belum selesai berkata, tuan besar langsung meminta pengurus rumah untuk menekan Lee Yonghoon berlutut di hadapan altar leluhur.
Suara mendesing terdengar, lalu cambuk pun mendarat di punggungnya.
Tubuh Lee Yonghoon menegang, kemeja putih yang dikenakan olehnya seketika berlumuran darah.
Melihat hal ini, hati Lim Yoora pun tersentak, matanya ikut berkaca-kaca.
Dia tiba-tiba merasa Lee Yonghoon yang sedang berlutut itu tidak jauh berbeda dengan dirinya yang difitnah mencuri oleh adiknya.
Tidak ada yang mendengarkan penjelasannya dan juga tidak ada yang memercayainya.
Lee Yonghoon sama seperti dirinya yang telah dijebak, bagaikan seekor ikan yang akan dipotong di atas nampan.
Dan ada satu kata dari Lee Yonghoon yang membuatnya tersentuh, dia mengatakan akan memberikannya sebuah keluarga.
Mungkin… dirinya baru bisa melarikan diri dari kandang serigala jika menikah dengannya.
Akan tetapi, Lee Jiwoon…
Dia dan Lee Jiwoon telah menjalin hubungan selama tiga tahun!
Bagaimana ini?!
Lim Yoora memejamkan matanya dengan sedih, adegan berpisah dengan Lee Jiwoon pun muncul di dalam benaknya.
Malam kemarin, dia mengatakan tentang rencana keluarganya, mendaftarkan pernikahan terlebih dahulu, agar bisa menghentikan pemikiran keluarganya.
Namun, Lee Jiwoon malah berkata, “Yoora, menurutku… seorang ibu tidak akan berbuat keterlaluan seperti ini meski tidak menyukai putrinya. Apakah ada kesalahpahaman antara kalian yang belum terselesaikan?”
“Yoora, kamu tenang saja. Ibuku akan menjagamu, semuanya pasti akan aman. Kamu tenang saja menginap di rumah kami.”
“Yoora, aku bukannya tidak mau menikah denganmu, aku hanya berharap aku bisa memberikan lamaran padamu, kemudian barulah kita mendaftarkan pernikahan.”
“Yoora, kesempatan arkeologi kali ini saat sulit untuk didapatkan, aku benar-benar tidak ingin menyerah. Tunggu aku, tunggu aku kembali, kita akan menikah!”
Suara Lee Jiwoon begitu lembut dan mendambakan, seolah-olah masih terngiang-ngiang di telinganya, hal ini juga yang membuat hati Lim Yoora begitu sakit.
Namun, suara cambuk yang ada di depan mata terdengar sekali demi sekali hingga membuatnya tersadarkan, membuatnya menghadapi kenyataan yang berlumuran darah ini seorang diri.
Sudah tidak bisa kembali lagi.
Hubungannya dengan Lee Jiwoon tidak akan bisa kembali lagi.
Lim Yoora membuka kedua matanya, ada kilatan merelakan dan ketegaran di matanya.
“Kakek, aku akan menikah! aku bersedia menikah dengan Paman Ketiga!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved