Bab 6 Pembalasan Dendam dari Keluarga Wei

by Michael Bosley 10:01,May 26,2021
Donald Wei mulai menyadari keganjilan, lalu segera memotong percakapan mereka: "Kaylee, kuperingatkan kamu sekali lagi, kalau kamu sampai pergi dari pintu rumah ini, aku tidak akan memedulikan hidup matinya keluarga Su!"
Melihat Kaylee Su masih merasa ragu, Donald Wei langsung marah, gertakan giginya pun sangat keras.
Lalu mengulurkan tangan menunjuk Kasen Zhao dan berteriak: "Bunuh dia dulu!"
Pria gagah langsung menghadang di pintu.
Kasen Zhao pergi melihatnya, tinggi orang itu hampir mencapai 2 meter. Tubuhnya penuh dengan otot dan memancarkan aura berbahaya.
Tanpa perlu peringatan orang lain, Kasen Zhao sendiri sudah mampu merasakan tekanan yang terpancar padanya!
Pria gagah itu tertawa sinis, "Ingin pergi?"
Kasen Zhao berjalan maju dengan perlahan, "Enyah!"
Pria gagah melangkah ke depan, "Hadapi dulu tonjokanku!"
Setelah mengatakannya, tonjokan yang kuat dihempaskan ke arah Kasen Zhao.
Kasen Zhao tidak bergerak, dia baru bergerak saat tonjokan hendak mengenainya. Tonjokan itu bisa dia hindari dengan hanya satu langkah.
Pria gagah mengayunkan sikut!
Kasen Zhao berhenti bergerak, menghadang serangan dengan lengan. Dia menghadangnya tangan kosong!
Bham!
Ini terdengar bagaikan suara pukulan ke dada!
Kaylee Su merasa ketakutan mendengarnya. Kasen Zhao sudah mundur.
Lalu mengangkat kaki dan mengayunkan tendangan secara tiba-tiba!
Tenaga tendangan ini sangat penuh. si pria gagah tidak sempat menghindarinya dan nyaris terbang. Sulit untuk bisa mengalahkan Kasen Zhao karena duluan terpukul.
3 serangan dari Kasen Zhao tertuju padanya bertubi-tubi, menekannya ke pojokan!
Donald Wei melihat hal ini sampai sangat ketakutan.
Dia sudah sadar bahwa Kasen Zhao ini sangat liar dan kemampuannya sangat kuat. Setiap serangan yang dia ayunkan sangatlah kuat, si pria gagah itu sudah mulai terlihat tidak sanggup bertahan.
Seiring dengan teriakan, dua petarung bermuka garang langsung maju.
Melihat kemampuan Kasen Zhao sangat hebat, orang yang berjalan lebih depan mengeluarkan parang yang dibungkus koran dari belakang punggungnya. Lalu merobek parangnya dan menghempaskannya ke arah dada Kasen Zhao!
Kaylee Su langsung ketakutan setengah mati saat melihat parang.
Kasen Zhao tidak berani gegabah, dengan mengandalkan pergerakannya yang gesit, dia melompat untuk menghindari setiap serangan orang itu.
Lalu mengangkat kakinya dan menghempaskan tendangan, tendangannya mengenai sendi siku tangannya dengan kuat!
Plak!
Suara retak suatu barang berbunyi, lalu lengan si petarung jadi lemas, wajahnya pun seketika jadi memucat.
Kasen Zhao berjongkok, lalu menonjok kerongkongannya, di saat bersamaan dia mengayukan tangan kanan ke belakang, seluruh pergerakannya begitu mulus, sama sekali tidak kaku!
Suara benturan keras terdengar!
Si petarung terlempar ke jendela yang tak jauh dari sana oleh Kasen Zhao.
Lemparan ini bukan hanya terlihat indah, juga sangat kuat!
Petarung yang ada di belakang sedang melongo, lalu Kasen Zhao menyerangnya. Sebuah tonjokan mengarah ke mukanya, dalam seketika berhasil membuatnya tumbang!
Suasana di seluruh ruangan jadi sangat hening. Mereka pernah melihat orang yang pandai berkelahi, tapi tidak pernah melihat orang dengan kemampuan setinggi ini. Kalau bukan karena situasinya tidak cocok, sekarang pasti ada orang yang menyanjung kemampuannya!
Kaylee Su pun tidak menyangka pertarungan di antara pria bisa seperti ini, dia jadi bersemangat saat melihatnya.
Perasaan yang aneh mulai muncul terhadap security ini.
Sisa petarung lainnya saling bertatapan, mereka sangat terkejut dan ketakutan.
"Dengar tidak sih? Enyah!
Kasen Zhao melihat para petarung yang hendak bertindak, dia yang tidak begitu tinggi seketika jadi begitu berkarisma.
Donald Wei dari tadi sudah pergi bersembunyi, sekumpulan petarung langsung memberikan jalan karena pemimpinnya tidak ada.
Kasen Zhao maju ke depan, Kaylee Su mengikutinya dari belakang.
Kehidupan yang awalnya dilewati dengan begitu teratur mulai terasa berwarna akibat kemunculan seorang pria!
......
Yunding Manor adalah wilayah kekuasaan Donald Wei, Kasen Zhao tidak berani menetap di sini terlalu lama.
Dia membuka pintu mobil, membahu Kaylee Su naik ke tempat duduk samping pengemudi.
Saat sang pria baru saja memasuki mobil, sebilah belati tiba-tiba muncul dari belakang!
"Ah!"
Kaylee Su berteriak histeris karena ketakutan. Pisau telah ditempatkan di lehernya.
Kasen Zhao berbalik. Sebelum sempat bertindak, dia duluan mendengar suara ancaman.
"Jangan gerak! Ada orang yang menyuruhku memberimu pelajaran, jadi menurutlah kalau tidak ingin terluka."
Kasen Zhao melirik kaca spion sejenak, seorang pria bersembunyi di belakang. Wajahnya tidak terlihat jelas, tapi tangannya saat memegang pisau sangat stabil, tidak terlihat seperti pemula.
Sialan!
Dia telah lalai!
Pembalasan dendam dari keluarga Wei cepat sekali!
Dia tidak sempat merasa kesal. Kemampuan orang ini tidaklah rendah, bahkan Kasen Zhao sendiri pun tidak akan sempat bereaksi meskipun telah menyadarinya.
Otaknya terus berpikir, tapi tangannya tetap begitu stabil.
Si pembunuh berkata dengan sinis, "Aku tahu kamu sangat pandai bertarung. Lakukan apa yang kuperintahkan, kalau berani melakukan sesuatu, dia akan terluka!"
Sebagai ancaman, si pembunuh mengiris kulit Kaylee Su.
Pisaunya sangat tajam, leher Kaylee Su seketika jadi berdarah!
Darah segar mengalir ke ujung belati, melumuri tubuh Kaylee Su yang putih dengan warna merah.
Si pembunuh terlihat sangat menikmati suasana ini, "Sayang sekali kalau wanita secantik ini mati begitu saja......"
Sepasang mata Kasen Zhao memerah, tapi malah tidak mampu berbuat apa pun.
Dia menyalakan mobil lalu menjalankannya. Mobil Ferrari tidak lama kemudian telah masuk dalam kegelapan.
......
Yunding Manor terletak di pertengahan bukit, jalanan bukit berkelok-kelok. samar-samar mampu melihat sinar lampu di kaki gunung.
Saat memastikan tidak ada mobil di sekitar, si pembunuh berkata dengan suara kecil, "Hentikan mobil di pinggir jalan!"
Tubuh Kasen Zhao mengkaku, kakinya perlahan-lahan menginjak pedal rem.
Si pembunuh langsung membuat Kaylee Su pingsan saat melihat kesempatan yang bagus telah tiba. Lalu belati di tangannya diarahkan ke Kasen Zhao.
Setelah mendengar pergerakan di belakang, Kasen Zhao sudah tidak sempat berpikir lagi, dia akan mati kalau menghentikan mobil!
Sebelum si pembunuh mendekat, Kasen Zhao tiba-tiba memegang setir dengan erat dan menginjak pedal gas sampai maksimal!
Tangan kiri memutar setir dengan kuat, juga menyandarkan kepala ke belakang.
Di saat bersamaan, tangan kanannya dengan gesit menangkap pergelangan tangan si pembunuh!
Pengalamannya di militer selama 5 tahun membuatnya memiliki keterampilan bertarung dan reflek yang baik, keempat pergerakan ini dilakukan di saat yang bersamaan tanpa keraguan sama sekali.
Si pembunuh sudah menyadari niatnya, lalu pembunuh itu langsung mengangkat belatinya dan hendak menusuk ke bagian vital tubuh Kasen Zhao.
Tapi dia tidak menyangka Kasen Zhao bisa seberani itu. Dia tidak hanya kuat, tenaga tangannya pun sangat besar. Tangannya yang memegang belati dicengkram dengan sangat kuat, bahkan sampai tidak bisa bergerak sedikit pun!
Si pembunuh pun tidak bertindak ragu-ragu. Tangan kiri berputar dari belakang dan mengekang leher Kasen Zhao dengan kuat, semakin lama semakin erat.
Pertarungan sengit dimulai di dalam ruangan mobil yang sempit!
Sesak napas!
Dalam waktu setengah detik, wajah Kasen Zhao langsung memerah sepenuhnya, urat-urat langsung bermunculan di keningnya, matanya kehilangan fokus, dia sedang dalam keadaan sekarat!
Mobil melaju di jalanan dengan berbelok-belok dan sekarang terlihat akan segera terbalik.
Kasen Zhao melihat ada sebuah pohon besar di pinggir jalan. Dia sudah tak sempat berpikir panjang lagi, langsung memutar setir dan menabrak ke sana!
"Brakk" Suara tabrakan yang keras berbunyi!
Kepala mobil jadi penyok. Mesin mobil mengeluarkan asap. Seluruh airbag melesat keluar, keadaan di dalam mobil sangat kacau.
Kasen Zhao tertabrak hingga babak belur, untung saja sabuk pengaman telah menariknya.
Sedangkan si pembunuh tidaklah seberuntung itu, dia terlempar dari belakang akibat benturan keras, kepalanya terbentur ke kaca mobil, wajahnya penuh dengan darah!
Kasen Zhao menghela napas panjang, merasa lega karena terselamatkan!
Sang pria menarik napas dalam-dalam. Sekarang masih bukan saat untuk merasa bersyukur. Kasen Zhao langsung melepaskan sabuk pengaman dan melompat keluar.
Dia pertama-tama memeriksa keadaan Kaylee Su dulu, lalu baru mengeluarkannya dari mobil.
Kaylee Su mengusap keningnya, kesadarannya perlahan-lahan mulai kembali.
"Sakit sekali!"
Kasen Zhao menghiburnya, "Sudah aman."
Keadaan Kaylee Su tidaklah baik. Kasen Zhao awalnya ingin mencari bantuan, tapi sekarang mana ada mobil yang lewat.
Di satu sisi adalah jurang, di sisi lain adalah pepohonan. Daun-daun menghasilkan suara gemerisik yang mengerikan.
Kasen Zhao teringat dengan si pembunuh itu, dia lalu segera kembali ke mobil dan memeriksanya, si pembunuh masih hidup.
Meskipun si pembunuh menjaga mulutnya dengan sangat rapat dan tidak membocorkan informasi apa pun.
Tapi dalang di baliknya tidaklah sulit untuk ditebak, ini pasti ulahnya Donald Wei!
Selain dia, tidak ada lagi orang yang ingin membunuhnya. Juga tidak ada yang mampu membunuhnya selain Donald Wei.
Langkah pertama yang dia lakukan adalah melapor pada polisi atas tuduhan penculikan yang merupakan tindakan kriminal berat. Kalaupun tidak bisa melibatkan Donald Wei, setidaknya harus membuatnya tahu rasa!
Dia meraba kantongnya, setelah itu baru sadar bahwa ponselnya ketinggalan di loker kantor security.
Ponselnya Kaylee Su pun entah ke mana.
Kebetulan ada sebuah suara terdengar dari belakang, "Aku benar-benar gila, kenapa aku bisa percaya pada omong kosongmu!"
Setelah situasi bahaya berakhir, Kaylee Su mulai menyesal atas kegegabahannya tadi.
Meskipun sekarang dia sudah terbebas dari permasalahan pernikahan itu, tapi bagaimana dengan selanjutnya?
Pembalasan dendam keluarga Wei sulit untuk dia hadapi!
Apalagi, keluarga Su saat ini pasti sudah jadi kacau balau.
Kalau sekarang memikirkannya kembali, setuju menikahi Donald Wei bukanlah hal yang buruk.
Hidup sedikit sengsara bukanlah apa-apa.
Setidaknya pria itu masih mencintai dirinya, asalkan bersedia merendahkan gengsi, kesulitan keluarga Su pasti tidak akan dia abaikan.
Tapi sekarang, Kaylee Su jadi serba salah!
Kasen Zhao awalnya ingin menghiburnya, tapi setelah mendengar ucapan ini, wajahnya langsung garang.
Sialan!
Apa hubungannya masalah ini denganku?
Kaylee Su bertanya, "Kamu bilang apa?
Kasen Zhao tidak mengatakan apa pun, tapi Kaylee Su samar-samar mampu mendengarnya.
Kasen Zhao berkata dengan tegas, "Aku bilang, kamu harusnya berterima kasih padaku!"
Kaylee Su menahan amarahnya, "Beterima kasih padamu? Aku jadi seperti ini gara-gara kamu, tapi masih harus berterima kasih padamu?"
Dia telah dimanjakan sejak kecil, sebelumnya, Donald Wei saja bersikap begitu hormat padanya, jadi mana mungkin Kaylee Su bisa tahan dengan sifatnya Kasen Zhao ini.
Kasen Zhao memperingatkannya, "Kalau bukan berkat aku, kamu tidak akan bisa melihat wajah aslinya Donald!"
Kaylee Su membantah: "Kalaupun begitu, dia tetap jauh lebih baik darimu!"
Kasen Zhao tiba-tiba jadi kesal, terutama saat dia dibandingkan dengan Donald Wei oleh Kaylee Su.
Donald Wei adalah penerus bisnis keluarga dengan kekayaan melimpah.
Sedangkan dirinya...
Hanya seorang mantan tentara, gajinya selama ini sudah habis digunakan untuk membiayai pengobatan ibunya.
Bahkan gaji security pun tidak yakin bisa dia dapatkan, jadi apa yang dapat bandingin dengan Donald Wei?
Beberapa hari lagi adalah hari gajian, dia saat ini sedang sangat memerlukan uang.
Tapi dalam dua hari ini telah terjadi begitu banyak hal, entah Si Gendut Sun akan mempersulitkannya atau tidak.
Dia semakin lama semakin kesal. Kasen Zhao berkata tanpa melihat ekspresi Kaylee Su, "Kalau begitu baliklah untuk mencarinya!"
"Pergi ya pergi!"
Entah dari mana datangnya tenaganya, Kaylee Su mulai berdiri dan berjalan balik.
Saat baru berjalan beberapa langkah, hak sepatunya patah dan kakinya keseleo.
Dia menggosok pergelangan kakinya, merasa kesakitan hingga ari mata hampir keluar, "Kasen, dasar brengsek, apa lagi yang bisa kamu lakukan selain menindasku?"
Kasen Zhao dalam hati memaki dirinya sendiri bodoh, untuk apa ngambek terhadap seorang wanita?
Saat dia hendak mendekat untuk membahunya, tiba-tiba terdengar suara dari dalam mobil.
"Krak krak"
Kasen Zhao langsung merinding, tubuhnya pun langsung menegang dalam sekejap.
Suara ini sangat familier baginya, ini adalah bunyi peluru melesat keluar setelah pelatuk ditekan jari!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

415