Bab 6 Masuk Ke Toilet Wanita

by Osly 09:36,Jan 25,2022
“Nona besar. Ada apa denganmu? Dari yang baik-baik saja kenapa bisa jadi begini?”Andreas Qin pura-pura terkejut. Padahal, dalam hatinya bak kembang yang telah mekar. Ini namanya kualat! Aroma yang begitu pedas aku yang duduk di kursi pun bisa menciumnya, haha tidak ku sangka kemampuan aktingku benar-benar bagus, hanya menggerakan tenggorokan beberapa kali bisa membuat nona besar berpikir kalau aku benar-benar meminumnya! Lalu dia jatuh ke lubang yang dia gali sendiri, haha!

“Dasar kamu bajingan, berani-beraninya kamu membohongiku! Aku akan membunuhmu!” Seru Livia Xiao sambil melompat dari kursinya dan hendak menerkam Andreas Qin.

Andreas Qin dengan gesit mengelak, dia menahan perutnya yang bisa kram kapan saja karena tertawa berlebihan: "Kalau bukan kamu duluan yang mau menjebakku, dirimu bagaimana bisa kualat seperti itu haha! Paman Guo sudah datang! Sudah waktunya kita pergi ke sekolah."

Di luar vila, terdengar suara mesin mobil Mercedes-Benz. Livia Xiao baru akhirnya diam dan menyeray. Meskipun dia tidak membuatnya meminum susu yang dia buat sendiri, tapi setidaknya dia sudah memakan sandwich! Hehe, pria gila, tunggu saja nanti akan ada balasan untukmu!

“Kegembiraan dan kesedihan dalam hidup datang terlalu cepat, dan itu sama sekali tidak mengasyikkan!” Ini adalah kalimat yang dikatakan Andreas Qin pada Livia Xiao dalam perjalanan ke sekolah mereka!

Susu khusus buatan Livia Xiao tidak memberikan dampak apapun pada Andreas Qin, melainkan malah sampai ke mulutnya sendiri, adegan ini membuat Andreas Qin yang duduk di dalam mobil sesekali tertawa.

“Huh, aku sekarang akan membiarkanmu tertawa, tunggu saja sesaat lagi gantian aku yang akan menertawakanmu!” Livia Xiao yang duduk di kursi belakang menatap Andreas Qin yang duduk di kursi depan sebelah supir.

"Apa maksud nona besar?" Tanya Andreas Qin. Jika di waktu biasanya, dia tidak akan menanyakan ini. Tapi hari ini dia selalu merasa ada yang salah.

“Tuan Qin, memangnya kamu tidak merasa ada perasaan tidak nyaman. Misalnya, di perut…” Livia Xiao pun langsung bertanya.

“Aku tidak merasakan apa-apa di perutku.” Wajah Andreas Qin bak dipenuhi kabut. Nona besar tiba-tiba membicarakan perut, apa yang ingin dia ungkapkan? Mungkinkah jebakannya tadi tidak hanya di susu? Tiba-tiba, firasat buruk merasuki hati Andreas Qin. Pada saat ini, perutnya mulai berkedut, baru lah setelah itu, Andreas Qin merasa kalau makanan yang dia makan tadi pagi membuat isi perutnya melonjak dan mual, perasaan mendesak ini langsung turun ke punggungnya, dan mendoronghya ke sudut pintu. Wajah Andreas Qin terlihat mengeras, pembuluh darah birunya bahkan seperti mau keluar!

Livia Xiao yang memandang Andreas Qin seperti ini, memegang perutnya tertawa seraya berkata: "Aku lupa memberitahumu. Sandwich yang kamu makan pagi ini juga sudah ku tambahkan bumbu istimewa!" ‘Sekarang sudah tahu kan kehebatanku! Aku adalah orang yang suka membalas dendam, kemarin kamu sudah berbuat sembrono padaku, dan hari ini biarkan perutmu yang membayar harganya!’ Seru Livia Xiao dalam hati.

“Kamu? Kamu!” Andreas Qin menunjuk Livia Xiao tapi tidak bisa berkata apa-apa. Ribuan perhitungannya tidak bisa menebak trik ini. Andreas Qin yang barusan masih tertawa kini terlihat mengenaskan! Harus tahu mereka sekarang ada di Mercedes-Benz, dan saat ini tidak ada tempat untuk buang air besar! Satu-satunya cara adalah menahannya sampai mereka tiba di sekolah!

Paman Guo yang mendengar percakapan antara Andreas Qin dan Livia Xiao, segera mengerti masalahnya. Cara nona besar berurusan dengan orang memang aneh, bahkan Paman Guo sedikit takut! Dalam hatinya, dia turut berduka untuk Andreas Qin. Ya siapa pun yang berada di posisi ini pasti tidak akan sanggup!

“Pa, Paman Guo! Apa, apakah kamu bisa mengemudi? Mengemudi lebih cepat?!” Andreas Qin menoleh dan menatap paman Guo sambil tersenyum pahit.

"Akan ku usahakan! Tapi jalan yang ada di depan saat ini ada jalan kota! Dan jam saat ini adalah jam orang-orang pergi kerja, jadi kamu harus bertahan ya!" Paman Guo dengan tegas berkata. Pada saat yang sama, pedal gas di bawah kakinya perlahan diturunkan.

Sekarang adalah waktu puncak orang pergi bekerja, begitu memasuki daerah perkotaan, lalu lintas di jalan tentu jauh meningkat, dan ada begitu banyak lampu lalu lintas. Akhirnya butuh hampir 20 menit untuk sampai di Emperor College!

Begitu Mercedes Benz berhenti di pintu gerbang, seorang remaja seperti angin mendobrak pintu sekolah. Kecepatan itu bahkan lebih kencang dari Harry Potter.

Fasilitas di Emperor College sangat lengkap. Gedung laboratorium. Gedung kantor, gedung pengajaran! Di mana gedung-gedung tinggi terpampang, area taman bermainnya juga sangat luas. Trek plastik sepanjang 800 meter mengelilingi seluruh taman bermain! Dan di tengah lintasan ada lapangan basket! Selain itu ada delapan rebound yang sangat baru! Pada saat ini, dia berdiri di atas jalan panjang dan dia menemukan masalah yang sangat serius! Ini adalah hari pertamanya pergi ke sekolah, dan dia sangat asing akan semua yang ada di sini, lalu dia bagaimana bisa menemukan toilet di college yang hampir dua ratus hektar ini?!

Tapi bukan kah itu hanya toilet? Dia tinggal cari saja anak sekitar dan bertanya pada mereka. Saat ini adalah waktu sekolah, jadi di taman sekolah ada banyak murid yang lalu lalang. Ada seorang murid laki-laki gemuk di jalan tepat di depan Andreas Qin. Andreas Qin pun segera berlari ke arahnya dan bertanya, "B, bro! Permisi, mau tanya, toilet di, dimana ya?" Setelah berbicara dia merasa perutnya semakin melilit dan tidak nyaman, bahkan dari suaranya terdengar sedikit gemetar.

Murid gemuk itu mengarahkan jarinya ke sebuah ruangan setinggi lima atau enam meter yang berjarak kurang dari seratus meter di belakang taman dan berkata, "Apakah kamu melihatnya? Itu toilet untuk para murid!"

Andreas Qin langsung mengucapkan terima kasih, kemudian berlari ke ruangan itu dengan kecepatan penuh, lalu tanpa melihat papan pintu langsung memasukinya.

Murid gemuk melihat itu langsung berteriak: "Bro, teman! Kamu salah masuk?!" Tapi suaranya bagaimana bisa terdengar oleh Andreas Qin, akhirnya murid gemuk itu menggelengkan kepalanya dan pergi dari sana!

Begitu Andreas Qin memasuki pintu, dia menemukan kamar kecil kosong, menutup pintu, melepas celananya, dan langsung membuang hajatnya! Suara meriam yang berprofil tinggi dan penuh gairah membuat seluruh tubuh Andreas Qin menjadi rileks!

“Ah, perasaan ini sangat melegakan!” Andreas Qin tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak. “Tapi sepertinya masih ada masalah yang lebih serius. Aku tadi pergi terburu-buru, dan sepertinya tidak membawa tisu!” Dia menatap lurus ke tangannya yang kosong, perasaan seperti langit yang akan runtuh membuat hatinya jatuh ke dasar, tatapannya menyapu kamar kecilnya, dan matanya kembali cerah, karena dia samping kamar kecil ada gulungan tisu dan sebuah kotak.

“Haha, ini benar-benar sekolah yang mewah, mereka mempertimbangkan segalanya dengan matang! Di toilet pria bahkan juga ada hal-hal seperti ini!” Andreas Qin tertawa kecil.

Suara siraman air toilet seperti menghilangkan kekhawatiran Andreas Qin! Dia membuka pintu kamar kecil. Melihat dekorasi di toilet. Dinding toilet yang tingginya sekitar tiga sampai empat meter ini dilapisi ubin putih. Dan di depannya ada wastafel dan cermin besar. Andreas Qin pun terlihat mengagumi desain yang apik ini. "Ini baru namanya toilet! Tidak ada bandingannya dengan yang ada di pintu masuk desa yang terbuat dari gubuk! Siapa bilang hanya toilet wanita yang memiliki cermin rias, bahkan toilet pria di sekolah ini juga memiliki cermin rias!"

Tapi tak lama dia menemukan masalah lain lagi. Menurut akal sehatnya, toilet pria harusnya memiliki urinoir di toilet. Tapi di toilet tempat dia berdiri saat ini tidak ada urinoir atau tempat buang air kecil pria!

Pada saat yang sama, pintu kamar kecil toilet di belakangnya terbuka. Andreas Qin mau tak mau menoleh dan melihat seorang gadis cantik yang berseragam sekolah. Ketika gadis itu mengangkat kepalanya, matanya menatap lurus ke arah anak laki-laki aneh di depannya.

"Ahh"

"Ahh"

Dua teriakan membuat seluruh toilet bergetar! Suara pertama adalah tenor, jelas dikeluarkan oleh Andreas Qin, dan suara kedua dikeluarkan oleh anak perempuan itu!

Kepala Andreas Qin bergerak cepat, dengan kotak khusus, toilet tanpa urinoir, dan cermin rias besar itu! Ap, apakah ini tempat legenda terlarang untuk para anak laki-laki? Pada saat ini, Andreas Qin segera merasa seperti ada badai petir. Di hari pertamanya masuk sekolah sudah masuk ke toilet wanita! Kalau berita ini menyebar namanya pasti akan jadi jelek! Tidak, ini tidak boleh, ada begitu banyak wanita cantik sedang menunggu dirinya, tapi dia bagaimana bisa pergi dari sinii! Dia harus memikirkan solusi!

Melenyapinya? Bagaimana mungkin, wanita ini adalah wanita cantik! Dia sendiri juga bagaimana bisa melakukan hal yang kejam seperti itu!

Melarikan diri? Lagipula anak ini tidak tahu namanya. Ya ini sepertinya bisa sih, tetapi sekolahnya sangat besar, di mana pun pasti akan bisa berjumpa! Dan pada akhirnya dirinya pasti juga akan ketahuan.

Jadi dia harus memikirkan alasan yang sempurna! Dan menyelesaikan masalah ini sepenuhnya. Setelah berpikir beberapa saat, matanya berbinar. Dia menatap wanita cantik di depannya tanpa mengubah wajahnya dan berkata: "Siapa aku itu tidak penting, bagian pentingnya adalah apa yang bisa aku lakukan! Sebenarnya, dari aku masih kecil. Aku sudah belajar seni di Gunung Wutai, dan aku mempelajari lima elemen, ramalan, astronomi, dan geografi! Sederhananya, aku adalah seorang peramal!"

Murid perempuan itu terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan Andreas Qin, dan dia bertanya dengan heran: "Peramal? Apakah orang yang biasa melihat Feng Shui?"

“Nah, ya kamu ini sepertinya cukup memiliki pengetahuan. Begitu aku datang ke sekolah, aku sudah mulai mengamati fengshui di setiap sudut sekolah. Aku mendengar ada kuburan massal di bawah toilet ini, jadi aku secara khusus datang ke sini!" Ujar Andreas Qin dengan tegas.

Murid perempuan itu memandang Andreas Qin dengan curiga, dan bertanya, "Tapi bukankah seorang peramal harusnya memiliki alat? Misalnya, cermin ramal, pedang kayu persik, pedang bintang tujuh dll!Mengapa kamu tidak memiliki apapun di tanganmu?"

“Hehe, itu semua alat yang digunakan beberapa orang yang tidak kompeten untuk menipu orang lainnya. Peramal asli biasa cukup menggerakan jarinya dan bisa mengetahui segalanya!” Andreas Qin menjawab sambil tersenyum. Untung dia bisa mengelabuinya.

Murid perempuan itu masih menatap Andreas Qin dengan tidak percaya! "Lalu bagaimana kamu bisa membuktikan kalau kamu adalah seorang peramal?"

"Karena kamu sudah bertanya begitu, maka kalau aku tidak menunjukkannya padamu, kamu pasti tidak akan percaya. Baik lah! Tunggu ya." Andreas Qin menggerakan jarinya dan menghitung. Tapi matanya berputar. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Teman, kalau aku tidak salah tebak! Namamu Yovina ya. Kamu sedikit pemalu. Latar belakang keluargamu tidak terlalu bagus, jadi kamu terus belajar dengan giat dan nilaimu selalu menjadi yang terbaik di sekolah! Apakah yang aku katakan ini benar, hm?!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

70