Bab 10 Memanggilnya Ke Kafe

by Osly 09:36,Jan 25,2022
Mercedes hitam kemarin diparkir di pintu masuk tempat parkir. Jadi kamera CCTV yang berada tepat di depan sangat bisa merekam secara penuh keadaan mobil tersebut, jadi mereka berdua hanya perlu memusatkan seluruh pikiran mereka pada isi rekaman kamera CCTV tersebut.

Dari gambar yang ditampilkan di CCTV. Sekitar pukul 3 sore, Paman Guo mengendarai Mercedes-Benz dan memasuki tempat parkir dengan BMW 730 putih. Paman Guo segera turun dari mobil dan berbicara dengan supir BMW, setelah bicara beberapa kata dia langsung pergi. Sekitar sepuluh menit kemudian, Paman Guo kembali, duduk di BMW tersebut dan pergi meninggalkan tempat parkir. Selama setengah jam berikutnya, tidak ada apapun yang muncul di kamera.

Keadaan ini berlangsung sekitar satu jam, kemudian seorang pria berseragam keamanan berjalan ke tempat parkir dan mengamati sekeliling lalu pergi. Dan gambaran di layar kamera kembali tenang.

Tak lama setelah ini, sesosok berseragam sekolah perlahan muncul di layar, ini langsung menarik perhatian keduanya. Kening Andreas Qin bahkan berkerut.

Dalam gambaran layar, wanita berseragam sekolah itu sangat cantik. Meskipun kameranya tidak terlalu jelas, tapi bentuk tubuhnya yang sempurna dan sosoknya yang elok tetap menonjol.

Andreas Qin hanya sekilas sudah mengenali wanita ini, ini Vanessa Su, gadis yang meminta dirinya untuk makan siang dengannya siang kemarin! Dia, dia bagaimana bisa muncul di sini? Mungkinkah kejadian kemarin dia yang melakukannya? Pikiran akan keraguan muncul di kepala Andreas Qin. Meskipun dia tidak memiliki kesan yang baik tentang Vanessa Su ini tapi dia juga tidak berpikir kalau sikapnya seburuk itu! Bagaimanapun juga dia ini bunga sekolah. Jadi dia tidak berharap kalau insiden ini akan berkaitan dengannya.

Namun hal seringkali tidak sesuai dengan harapan orang-orang. Dalam gambar tersebut, Vanessa berjalan di bawah kamera dan memandangi Mercedes-Benz 350 hitam yang terparkir di sana lama sekali. Dari gerakn dan bentuk mulutnya bisa diketahui kalau saat itu dia masih berbicara. Tak lama kemudian, Vanessa Su mengitari Mercedes Benz baru kemudian meninggalkan tempat parkir.

Semua orang tahu kalau kamera CCTV akan selalu memiliki titik buta di beberapa sudut. Keempat CCTV merekam dari sudut yang berbeda, ditambah faktor dekat dan jauh. Tapi tetap tidak bisa memotret mobil Mercedes-Benz dari dekat ke dalam. Jadi apakah Vanessa Su benar melakukan sesuatu di titik buta itu ini adalah misteri yang tidak diketahui. Meskipun jangka waktunya sangat singkat, tapi bukan tidak mungkin kalau hanya untuk merusakkan kabel rem, dengan keterampilan yang dimiliki Andreas Qin, dia dapat sepenuhnya menyelesaikan kabel rem dalam satu detik! Dan Vanessa Su menghabiskan enam atau tujuh detik di titik buta. Ini membuat kecurigaannya semakin besar.

Dan dalam periode waktu berikutnya. Di gambar, kecuali satpam yang sedang patroli dan mengamati keadaan sekitar. Tidak ada orang yang memasuki tempat parkir lagi.

Keadaan ini berlangsung hingga jam 5:30 sore, yaitu saat para siswa sudah keluar sekolah, dan jelas ada banyak orang di luar tempat parkir! Jadi tidak mungkin untuk memutuskan kabel rem pada saat ini!

Sekitar 5:45 sore, Andreas Qin dan Livia Xiao masuk ke layar. Melalui kamera, dapat dilihat dua orang ini sedang mengobrol. Ya Andreas Qin masih ingat dan memiliki kesan di periode waktu ini!

Tak lama kemudian Livia Xiao duduk di kursi pengemudi, menyalakan mobil dan meninggalkan tempat parkir. Video tentang kecelakaan yang dibuat oleh manusia hanya ada sampai di sini! Wajah Andreas Qin terlihat muram m.

"Bagaimana, Andreas Qin, apakah kamu menemukan sesuatu? Selama mobil tuan di tempat parkir ini. Hanya ada satu siswa itu yang bolak-balik. Mungkinkah semua ini dia yang melakukann?" Setelah Ferdy Wang mematikan videonya, dia pun bertanya.

"Tidak begitu yakin!" Gumam Andreas Qin.

“Atau panggil anak itu kemari. Kemudian tanya-tanya padanya?” Ferdy Wang bertanya dengan ragu.

"Tidak! Kalau ini benar dia yang melakukannya, ya tidak apa-apa. Tapi kalau bukan dia yang melakukannya, maka kita sama dengan merusak reputasinya. Dan kemungkinan besar akan mengejutkan dalang yang ada dibalik semua ini!" Andreas Qin segera menolak usulan yang diberikan Ferdy Wang.

"Andreas Qin benar katamu, aku yang tidak berpikir terlalu jauh!" Ferdy Wang tersenyum tipis.

Andreas Qin terus tenggelam dalam pikirannya. Mungkinkah semua ini benar dia yang melakukannya? Apa motivasinya melakukan itu? Iri dengan kecantikan nona besar? Tidak mungkin. Penampilan Vanessa Su dan Livia Xiao bisa dibilang setara. Tapi mungkin karena waktu kecil terlalu banyak minum susu pepaya jadi perkembangannya jauh lebih baik daripada Livia Xiao. Jadi sangat tidak masuk akal kalau dibilang iri dengan nona besarnya. Mungkinkah itu karenaku? Karena aku menolaknya secara langsung, membuatnya marah dan berencana untuk menghancurkan nona besar? Hehe, ini jelas tidak mungkin! Meskipun pesonaku cukup besar, tapi tidak mungkinlah sampai membuat bunga sekolah melakukan hal seperti ini!

Andreas Qin melihat jam berkata, "Aku pergi kelas dulu. Tolong kak Wang bantu aku copy video ini dan berikan padaku waktu pulang sekolah nanti!"

“En, baik. Tenang saja. Aku pasti akan menyiapkannya dengan benar!” Ferdy Wang tersenyum dan mengantar Andreas Qin keluar dari ruang keamanan baru kemudian duduk kembali di mejanya, tak lama di pintu terdengar ada ketukan lagi. “Andreas Qin, ada yang ketinggalan ya?!” Ferdy Wang membuka pintu sambil tersenyum, dan menemukan bahwa penjaga keamanan Sandro sedang berdiri di luar pintu.

“Sandro, kenapa kamu tidak berpatroli?” Tanya Ferdy Wang Feiyang dengan ramah.

"Kak Wang. Hari ini kedatangan penjaga keamanan yang baru. Pergi lah lihat!" Ucap Sandro.

“Eh salah tidak. Jumlah penjaga keamanan kita kan selalu cukup! Kenapa datang orang baru lagi?” Ferdy Wang mengangkat alisnya dan mengerutkan kening.

“Kakak Wang, ingatanmu buruk sekali. Si Liu kemarin bukannya mengundurkan diri kan?” Sandro mengingatkannya.

"Oh! Iya aku lupa tentangnya. Kalau begitu kamu saja yang pergi lihat! Aku percaya pada kemampuanmu! Saat ini aku masih ada sesuatu yang harus dilakukan!" Menyalin video CCTV ini hanya bisa dilakukan oleh dirinya sendiri!

Sandropun mengangguk dan turun! Dan Ferdy Wang sudah mulai melakukan pekerjaannya lagi

Saat Andreas Qin keluar dari ruang keamanan itu baru jam 1, dan Emperor College memulai kelas lagi di jam 2 siang! Dan alasan mengapa dia pergi. Itu karena dia mau mencari Vanessa Su.

Identitas Andreas Qin berbeda dengan Ferdy Wang! Dia hanya seorang siswa dan Ferdy Wang adalah ketua petugas keamanan sekolah. Jadi kalau Andreas yang pergi mengobrol dengan Vanessa Su itu tidak akan apa-apa.

Sesampainya di kelas, Andreas Qin langsung menyerahkan tanggung jawab mengundang Vanessa Su berbicara dengannya kepada Kelvin.

Kelvin adalah seorang anak laki-laki gemuk dengan ukuran pinggang yang lebar. Matanya selalu membuat orang tidak jelas apakah itu terbuka atau tertutup. Dan dia duduk di belakang Andreas Qin. Karena dia merasa cocok mengobrol dengannya. Jadi Kelvin anak ini menjadi teman pertama Andreas Qin di kelas 2 nomor 7 ini!

Anak gendut itu menarik tangan Andreas Qin dan tidak mau melepaskannya! Ini adalah kesempatan langka untuk berhubungan dengan bunga sekolah, jadi hal ini membuat Kelvin bahagia setengah mati. Dia menari dengan pinggangnya yang lebar dan berlari keluar dengan penuh semangat!

Melihat ini, Andreas Qin hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya! Dia melirik teman-teman di kelas yang pada istirahat lalu berjalan keluar dari kelas!

Ada kafe yang sangat terkenal di sebelah sekolah namanya Kafe Light. Meski kafenya tidak terlalu besar, luasnya sekitar empat puluh meter persegi. Tapi dengan begini kafe ini jadi sering penuh, dan alasan utamanya adalah dekorasi di sini yang sangat hangat, dan pemilik kafe sekali lihat seperti seorang yang jago berbisnis, dia membagi kafe menjadi stan kecil yang tak terhitung jumlahnya, yah ini adalah tempat tertutup dari sekolah. Di stan kecil tertutup ini ada banyak pasangan yang bisa diam-diam melakukan sesuatu yang mereka sukai tanpa diketahui orang lain!

Begitu Andreas Qin masuk, seorang pelayan datang kepadanya dan tersenyum. Membawanya ke dalam stan yang kosong!

"Halo, mau pesan apa?" Tanya pelayan itu sambil tersenyum.

“Segelas air es.” Ucap Andreas Qin tanpa ekspresi.

Tangan pelayan yang memegang menu langsung mengendur, dan hampir menjatuhkan menu dan pena ke lantai. Matanya menatap Andreas Qin dengan tidak percaya. Emperor College adalah sekolah bangsawan yang terkenal di kota ini. Yang bisa sekolah di tempat ini hanya orang-orang tertentu ya tentu saja juga ada beberapa siswa berprestasi. Namun, siswa berprestasi umumnya sibuk di sekolah dan mereka tidak akan pernah datang ke sini untuk minum kopi.

Pelayan sudah berada di sini lama. Ini adalah pertama kalinya mendengar seseorang datang ke kafe untuk minum air es. Tentu saja, air es dapat menghilangkan dahaga di musim panas yang terik ini. Tapi mengucapkan kata ini keluar di tempat kafe rasanya sangat keterlaluan!

“Ha? Halo! Apakah kamu yakin memesan air es?” Pelayan itu bertanya lagi, dia berusaha memastikan kalau dia tidak salah dengar! Namun, nada suaranya sudah jelas sedikit naik. Dan itu cukup tersebar jauh di kafe yang tenang ini!

Tidak jauh dari sana, beberapa orang yang duduk di kursi lain sambil minum kopi semua mengeluarkan kepala dan melihat ke sini.

"Hmm, tidak tahu idiot mana yang datang ke sini hanya untuk minum air es. Kenapa tidak langsung minum air keran di sekolah saja. Dengan begitu lebih menghemat uang dan waktu!"

"Iya, minum air es apa pula? Seorang orang besar melakukan hal seperti ini, jika ada yang menyukainya aku jamin mereka pasti tidak punya mata!"

"Hanya orang seperti ini. Dan dia masih memakai seragam Emperor College, benar-benar membuat malu kita!"

Kafe penuh dengan suara gibahan orang sekitar. Suara mereka bahkan lebih keras dari yang lain, dan sindiran itu terdengar sangat menyelekit! Telinga Andreas Qin sangat bagus, meskipun dia mendengar semuanya. Tapi dia memilih untuk mengabaikan kata-kata itu!

“Kenapa? Memangnya kalau hanya minum air es tidak boleh?” ​​Tanya Andreas Qin secara retoris.

"Tidak, hanya saja.." Pelayan itu ragu-ragu. Ya hanya saja, kalau semua orang hanya minum air es, kafe ini ya sudah bangkrut saja. Isi kalimat terakhir ini hanya berani dia ucapkan dalam hatinya.

“Kalau tidak apa-apa, ya sudah pergilah siapkan!” Ujar Andreas Qin sambil tersenyum, dia kemudian terus menundukkan kepalanya. Tangan mengetuk meja seolah menghabiskan waktu.

Pelayan itu meliriknya. Kemudian akhirnya pergi.

“Tunggu, 2 gelas.” Andreas Qin memanggilnya, dan mengulurkan dua jari secara bersamaan!

Pelayan itu memberinya tatapan kosong. Lalu pergi! Orang pelit sepertinya masih bisa mengundang orang untuk minum air es di sini! Wanita yang diundangnya kemari pasti kurang lebih seperti dirinya! Pelayan itu bergumam pada dirinya sendiri

Setelah beberapa saat, pelayan datang dengan 2 gelas air es. Nampan kayu yang diletakkan di atas meja mengeluarkan suara yang berat.

"Airmu!" Nada bicara pelayan tidak terlalu bagus. Jika bukan karena bos yang mengatakan untuk menganggap setiap pelanggan dengan serius, dia pasti tidak akan mengatakan apapun padanya!

"Terima kasih!" Ucap Andreas Qin ringan. Pada saat ini, pintu kafe dibuka, dan seorang anak perempuan yang mengenakan seragam Emperor College masuk. Seragam sekolah yang rapi dan putih benar-benar menggambarkan sosoknya yang sempurna.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

70