Bab 10 Memasuki Makam Kuno

by Gading 10:01,Jan 16,2023
Verico Yun terus berjalan jauh menuju Pegunungan Q.

Selama diperjalanannya, Verico Yun menemukan jalan kecil dan berjalan di sepanjang jalan itu.

Tepat saat baru berbelok, Verico Yun melihat pemandangan yang sangat tidak menyenangkan.

Di depannya ada seorang wanita cantik.

Hanya, wanita itu sedang digoda oleh dua pria.

Wajah kedua pria itu banyak tumpukan jerawat dan berminyak, pakaian mereka juga compang camping.

Untuk ekspresi wajah, terlihat begitu genit dan menyeramkan.

Kedua pria itu menggoda wanita itu dengan suara yang keras.

"Adik kecil, kemari temani kakak berdua main-main, hm?"

"Hei, kamu ini mau pergi kemana?"

Ketika wanita itu melihat ini, wajahnya jadi sangat tidak senang.

Sorot mata wanita itu tampak jijik, dan dengan ekspresi kesalnya berkata: "Minggir!"

Setelah mengatakan itu, wanita itu ingin mengelilingi menghindari mereka.

Tapi dua pria tak bermoral itu langsung memblokir seluruh jalannya.

Melihat wanita itu maju, mereka masih sengaja membuka tangannya untuk memeluk wanita itu.

Hingga akhirnya wanita itu dikepung sampai ke sudut kecil.

Dan kedua pria tak bermoral itu hendak menerkamnya!

Verico Yun yang melihat ini mengerutkan keningnya, dia segera melangkah maju menghentikannya.

"Semuanya stop!"

Kedua pria tak bermoral itu sedang senang-senangnya mendapatkan umpan.

Tiba-tiba melihat ada orang yang merusak hal baik mereka, ekspresi tidak sabar langsung muncul di wajah mereka.

"Siapa yang berani mengganggu kami!"

"Bosan hidup ya!"

Kedua pria itu menoleh untuk melihat, dan sekali lihat itu ternyata hanya seorang anak laki-laki berusia lima belas atau enam belas tahun.

Mata mereka penuh dengan penghinaan, dan nada suara mereka bahkan lebih mengejek:

"Hanya seorang bocah, berani-beraninya kamu datang ke sini membuat masalah!"

"Masih tidak pergi juga, kalau masih tidak pergi juga aku akan mengelupasi kulitmu!"

Kedua pria itu melihat Verico Yun merusak hal baik mereka awalnya hanya ingin mengusir Verico Yun.

Namun Verico Yun malah maju selangkah, dengan kedua tangan terlipat di dada, sorot matanya penuh penghinaan:

"Di siang hari bolong seperti ini melakukan hal seperti ini, benar-benar tidak tahu malu."

"Sepertinya dalam kehidupan kalian tidak ada wanita yang naksir kalian ya. Sampai menggunakan cara jahat seperti ini menggoda wanita!"

Ketika dua pria itu mendengar kata-kata Verico Yun, mereka langsung terdiam. Tapi dalam hati mereka sangat kesal.

"Kamu ini ya, kamu ke sini memang mau cari mati ya?!"

"Sepertinya memang harus diberi pelajaran!"

Keduanya tidak bisa membalas kata-kata Verico Yun, mereka langsung marah dan ekspresi wajah mereka begitu muram.

Setelah mengatakan itu, dia mengangkat tinjunya dan melemparkannya ke arah Verico Yun.

Mata Verico Yun menjadi gelap, dan kemudian sosoknya menghilang di tempatnya.

Detik berikutnya, sosoknya sudah muncul di depan kedua orang itu.

Tinjunya yang mengandung kekuatan spiritual menyerbu ke arah mereka berdua lebih dulu!

Dengan satu pukulan, di tanah langsung jatuh dua mayat.

Melihat mara bahaya telah teratasi.

Wanita di sebelahnya melangkah maju dengan wajah bersyukur berkata;

"Terima kasih Tuan telah menyelamatkanku! Kalau bukan karena Tuan, aku mungkin tidak akan selamat."

Verico Yun sedikit tersenyum membalasnya, "Aku juga karena tidak sanggup melihat penindasan seperti itu jadinya maju membela keadilan."

Wanita itu hanya tersenyum, tetapi perasaan lebih untuk Verico Yun jadi semakin bertambah.

Dia kemudian dengan penasaran bertanya, "Apakah kamu juga di sini untuk menjelajahi makam kuno?"

Mendengar pertanyaan wanita itu, sedikit keraguan muncul di mata Verico Yun, dan dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya:

"Apa itu Makam Kuno?"

Melihat Verico Yun tidak mengetahui makam kuno yang dia katakan, wanita itu pun segera menjelaskannya padanya.

Ternyata makam kuno yang dia bicarakan adalah makam penguasa kota pertama Kota Y.

Menurut legenda, ada banyak harta karun yang tersembunyi di dalam makam kuno tersebut.

Karena itu, selalu ada banyak orang yang datang ke sini untuk mencoba peruntungan.

Dan wanita itu juga berpikir mencoba peruntungannya.

Hanya, begitu dia datang ke sini, dia malah bertemu dengan dua pria bejat tadi.

Sekarang setelah bertemu dengan Verico Yun, wanita itu jadi memiliki ide yang lebih baik.

Dia melangkah maju dan meraih tangan Verico Yun, senyum di wajahnya semakin dalam, dan dengan wajah penuh harap berkata:

"Kamu sangat kuat, apakah kamu bisa membawaku ke makam kuno?"

Ketika Verico Yun mendengarnya, dia pun langsung berpikir.

Setelah mendengar ada banyak harta karun di makam kuno tersebut dia langsung tertarik.

Tidak lama Verico Yun langsung mengangguk dan berkata, "Baik."

Wanita itu sangat senang ketika mendengar Verico Yun menyetujuinya.

Dia tersenyum dan mengeluarkan dompetnya, dari dalam sana mengeluarkan sebagian isinya, dan menyerahkannya kepada Verico Yun.

Dengan senyum yang indah berkata: "Karena kamu telah menyetujuiku, ini ada sedikit niat baik dariku, terima lah!"

Tak disangka, Verico Yun malah tersenyum dan menggelengkan kepalanya:

"Aku tidak membutuhkannya, ini juga karena aku sendiri mau pergi ke sana jadi sekalian. Kamu tidak perlu khawatir tentang hal lainnya."

Setelah mendengar ini wanita itu sedikit mengangguk, dia tidak lagi memaksa Verico Yun untuk menerima isi dompetnya.

Dan setelahnya, keduanya pergi ke makam kuno bersama-sama.

Untungnya, makam kuno itu tidak jauh, dan keduanya akan segera tiba.

Sudah banyak orang berkumpul di luar makam kuno.

Namun, makam kuno pada saat ini belum dibuka, Verico Yun dan wanita itu harus menunggu di luar makam kuno.

Hanya di luar makam kuno itu Verico Yun melihat sosok yang familiar.

Ada Shinta Wu, ya seorang wanita yang berada tidak jauh dari sana adalah Shinta Wu!

Saat Verico Yun melihat Shinta Wu, Shinta Wu juga melihatnya.

Shinta Wu yang melihat Verico Yun, di wajah lembutnya itu ada ekspresi yang menyeramkan.

“Tanpa disangka, keberuntunganmu ini sangat bagus, sudah diburu begitu lama dan kamu masih hidup! Dan sekarang, masih berani datang ke sini!"

Verico Yun yang mendengarnya matanya penuh ketidaksetujuan, dia mencibir dan berkata:

"Itu karena orang yang kamu kirim semuanya sampah! Dan kebetulan jadi lawan untukku berlatih!"

Namun pada saat ini, seorang pemuda di sebelah Shinta Wu keluar dan berteriak pada Verico Yun:

"Heh sampah, kamu masih punya wajah berdiri di sini ya! Benar-benar tidak tahu diri!"

Orang itu adalah adik laki-laki Shinta Wu, Leo Wu.

Verico Yun mengenalinya, sorot matanya penuh penghinaan:

"Sebelum kamu memakiku sampah, coba berkaca dulu apakah kamu sendiri juga sebuah sampah. Aku bahkan berpikir kalai kamu lebih buruk dari sampah."

Leo Wu jelas sangat tidak senang dengan kata-kata Verico Yun dan dia sama sekali tidak bisa membalas perkataannya.

Dia mengertakkan giginya, lalu berkata kepada pendeta di sampingnya:

"Bukannya cepat pergi bunuh dia!"

Pendeta iti menoleh dan meminta pendapat Shinta Wu.

Melihat Shinta Wu mengangguk, pendeta Keluarga Wu terbang ke depan, mengeluarkan pedang panjang dari pinggangnya, dan berkata dengan wajah ganas:

"Sampah kecil, karena kamu yang maju mengirimkan dirimu kemari, maka aku akan maju untuk membunuhmu!"

Dan begitu kebetulan, makam kuno pada saat ini telah dibuka.

Verico Yun merasakan aura yang kuat dari tubuhnya, dan dia langsung mengerutkan keningnya.

Orang di depannya ini sangat kuat, dia tidak bisa mengalahkannya!

Dia harus menemukan cara untuk keluar!

Melihat makam kuno terbuka,
Verico Yun menoleh dan berlari ke makam kuno terlebih dahulu.

"Bocah busuk, mau lari kemana kamu!"

Melihat Verico Yun berlari menuju makam kuno, pendeta itu memandangnya dengan jijik.

Bocah ini, mau ke mana pun pergi, dia jangan pernah berpikir kalau dia bisa melarikan diri dari telapak tangannya!

"Peng!"

Saat sedang memikirkan hal ini, dia tidak tahu benda keras apa yang dia sentuh, dan langsung membuatnya terpental!

Seluruh tubuhnya terbang mundur dan mendarat di tanah dalam keadaan mengenaskan.

Dia berjuang untuk bangun dan melihat punggung Verico Yun masih tidak jauh darinya.

Dia ingin maju dan mengejarnya, tetapi lagi-lagi menghadapi situasi yang sama!

Ternyata di makam kuno ini ada larangan!

Shinta Wu memanggil banyak orang untuk mencobanya dan mereka baru menyadarinya.

Larangan ini mencegah orang yang berusia di atas dua puluh tahun untuk masuk!

Oleh sebab itu pendeta ini sama sekali tidak bisa mengejar Verico Yun!

Ekspresi yang sangat marah muncul di wajah Shinta Wu.

"Benar-benar tidak berguna!"

Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan memilih beberapa murid keluarga Wu yang berusia tidak lebih dari dua puluh tahun.

Menyuruh mereka sama-sama mengejar Verico Yun!

Setelah memilih orang yang tidak melebihi batas umur, mereka satu persatu langsung memasuki makam kuno!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

72