Bab 5 Berapa Kali?

Dari awal hingga akhir, Yeon Na tidak memiliki kekuatan untuk melawan, seperti hubungan mereka yang memudar.

Dia menatap Ha Jongdae dengan kebencian yang tersirat jelas di matanya.

Ha Jongdae melepaskannya dan berdecak, ''Kamu ingin mendekati Tae Yongjin? Semua orang di lingkaran ini tahu bahwa dia memiliki prinsip yang tinggi dan tidak mudah terlibat dengan wanita. Selain itu, Yeon Na, kamu sangat kaku seperti papan saat dicium. Apa kamu akan tahan ketika seorang pria membuka bajumu?”

Yeon Na tak ingin melihat wajahnya.

Dia menjawab sambil menunduk, "Ini urusanku, bukan urusanmu!"

Ha Jongdae menatapnya dari atas, suaranya melemah, "Atau mungkin kamu tidak bisa melupakanku dan sengaja mendekati Tae Yongjin agar aku bisa melihatnya? Kamu pikir aku peduli?"

Yeon Na merasa jijik dan ia menaikkan pandangannya untuk menatapnya, "Ha Jongdae, jika bukan kamu yang menjebak ayahku, aku tidak akan peduli kamu menikah dengan Tae Nari atau siapa pun. Jangan terlalu percaya diri.”

Ha Jongdae menatapnya lekat.

Yeon Na memaksakan diri untuk menatap matanya. Dia tidak ingin terlihat lemah di depannya.

Setelah terdiam beberapa saat, mulut Ha Jongdae pun berucap dengan nada mengejek, "Yeon Na, kamu pasti akan bersedia untuk terus bersamaku! Kita lihat saja nanti!"

Setelah mengatakan itu, dia membuka pintu dan pergi.

Pintu kayu yang mewah itu berdentang dan berayun. Kaki Yeon Na lemas dan dia menyandarkan kepalanya ke dinding. Air mata perlahan-lahan menetes dari sudut matanya.

Ha Jongdae benar-benar sangat kejam.

Hubungan yang terjalin selama empat tahun itu, Yeon Na sudah banyak melakukan sesuatu untuknya, tetapi hanya pengkhianatan yang dia dapatkan!

Baru sekarang Yeon Na menyadari bahwa Ha Jongdae hanya ingin bermain-main dengannya. Dia tidak pernah memiliki keinginan untuk menikahinya!

Sementara Yeon Na sendiri telah berfantasi tentang pernikahan mereka.

Dengan air mata berlinang, Yeon Na tertawa sendiri.

...

"Yeon Na."

Di telinganya, terdengar suara Baek Vi.

Yeon Na menghapus air matanya dan mengangkat pandangan matanya, kemudian dia terdiam.

Di luar pintu, selain Baek Vi dan suaminya, juga ada Tae Yongjin.

Tae Yongjin sudah berganti pakaian dengan kemeja biru tua, celana panjang abu-abu. Pakaiannya sangat rapi.

Baek Vi mengkhawatirkan Yeon Na, tetapi dia tidak mengatakan sepatah kata pun tentang Ha Jongdae. Dia malah menjelaskan, "Tiba-tiba hujan turun dan kita tidak bisa main untuk sementara waktu."

Suaminya menimpali, "Ya, ya! Kita buat janji lagi lain waktu. Bagaimana kalau Pengacara Tae menemani Yeon Na saja? Baek Vi dan aku ada urusan."

Tae Yongjin menatap Yeon Na dan bisa melihat kalau mata gadis itu memerah. Tatapannya terlihat tidak bisa dipahami.

Setelah beberapa saat, dia berbicara dengan suara samar, "Tidak masalah."

Baek Vi menghela napas lega dan di saat yang sama, dia merasa tidak tega kepada Yeon Na.

Yeon Na tidak punya pilihan dan mengikuti Tae Yongjin keluar.

Di luar, angin benar-benar berembus kencang dan petir menggelegar. Tempat parkir berada di lahan terbuka dan Tae Yongjin pergi mengambil mobilnya.

Beberapa saat kemudian, sebuah mobil Continental berwarna emas perlahan-lahan melaju ke arah Yeon Na, yang tidak membawa payung dan tidak memiliki keberanian untuk meminta Tae Yongjin keluar dari mobil dan menjemputnya.

Setelah melangkah beberapa langkah, pakaiannya setengah basah.

Dia sedikit gelisah saat masuk ke dalam mobil, takut Tae Yongjin akan marah.

Tae Yongjin menatapnya sekilas, tidak mengatakan apa-apa dan menyalakan mobil.

Tempat golf ini berada di bukit dan mobil berputar-putar beberapa kali sebelum mencapai bagian bawah. AC mobil dinyalakan dan tidak lama kemudian Yeon Na menggigil kedinginan dan bibirnya menjadi pucat.

Sambil menunggu di lampu merah, Tae Yongjin mengambil sebuah jaket dan melemparkannya kepadanya, "Pakailah."

Yeon Na berterima kasih dengan lembut.

Dia merasa hangat setelah mengenakan jaketnya, tetapi Tae Yongjin tidak mematikan AC dan tetap menatap ke arah jalan di depan.

Lalu lintas macet karena hujan badai dan mobil tidak bergerak bahkan setelah beberapa lampu hijau.

Tae Yongjin mengeluarkan sebungkus rokok dari loker dan mengambil satu, menyalakannya pelan sambil mengembuskan asapnya. Dia bertanya dengan santai, "Sudah berapa lama kamu bersama Ha Jongdae?"

Yeon Na tertegun sejenak.

Namun, dia tetap mengatakan yang sebenarnya, "Empat tahun."

Tae Yongjin sedikit terkejut dan menyapu kaki putihnya yang jenjang. Tatapannya menjadi lebih bernafsu.

Dia menggerakkan tubuhnya dan terlihat ceroboh, "Sudah berapa kali kamu tidur dengannya?"