Bab 2 Pertarungan Puncak Gunung Kematian
by 4 wahyudi
12:11,Dec 28,2021
Sementara itu Hao Li berhenti tepat di puncak gunung kematian, di depannya saat ini terdapat sebuah jurang yang dikenal dengan nama jurang tanpa dasar karena kedalaman dari jurang itu tidak ada yang mengetahuinya.
Jurang itu juga diselimuti sebuah kabut misterius yang membuat setiap makhluk hidup berusaha menjauh dari jurang itu.
Bahkan di atas jurang tanpa dasar tidak ada burung yang terbang melintasi, setiap ada burung yang terbang diatas jurang mereka akan kehilangan kemampuan terbang mereka dan akhirnya terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar.
Tak butuh waktu lama bagi para pendekar aliran hitam untuk menyusul Hao Li yang mengalami dilema akan pergi menjemput kematian atau mati melawan pasukan aliran hitam.
"Senior Li, anda sudah tidak dapat pergi kemana mana lagi, jadi serahkan Pedang Langit kepada kami!"
"Hais, aku rasa tidak ada pilihan lain"
Hao Li segera menarik keluar Pedang Langit dari sarungnya, seketika tekanan yang luar biasa menekan ratusan pendekar aliran hitam membuat mereka kesulitan bergerak.
"Kita lihat siapa yang tidak bisa pergi dari sini"
Hao Li tersenyum sinis ke arah para pendekar aliran hitam kemudian ia berjalan menghampiri mereka dengan Pedang Langit yang siap mengambil nyawa mereka semua.
"Oh, Ternyata Pedang Langit memang seperti yang dirumorkan, bahkan dari auranya saja mampu menekan ratusan pendekar Langit dan Pendekar Bumi" Sosok pendekar dengan jubah hitam menatap ke arah Hao Li dengan tombak di punggungnya.
Para pendekar aliran hitam yang menyaksikan kehadiran dari sosok itu segera menjauh dari tempat mereka karena menyadari suatu hal, jika dua orang itu bertempur, maka dampak dari pertempuran keduanya akan sangat mengerikan.
"Pendekar Tombak Iblis, sejak kapan?" Ucap Hao Li saat menyaksikan pendekar bersenjata tombak itu.
Pendekar Tombak Iblis adalah sosok pendekar aliran hitam yang keberadaanya sangat ditakuti oleh sekte aliran putih, bukan tanpa alasan, pendekar aliran putih takut dengan Pendekar Tombak Iblis karena Pusaka Langit yang ada di tangannya.
Dua pusaka yang menjadi momok dalam pertempuran antara kedua aliran, Pedang Langit dan Tombak Surga.
Dua pusaka yang tidak dapat diciptakan oleh seorang penempa terhebat sekalipun, dipercaya bahwa Pedang Langit dan Tombak Surga tidak berasal dari dunia persilatan, melainkan sebuah tempat dimana para dewa tinggal.
"Kau bertanya sejak kapan, tentu saja sejak aku menghabisi rekanmu yang berharga" Ujar pendekar tombak iblis sambil memperlihatkan ujung tombaknya yang masih terdapat bercak darah.
"Wang Lin" Ujar Hao Li menatap ujung tombak Pendekar Tombak Iblis, tanpa ia sadari air mata mulai mengalir membasahi pipinya, rasa kehilangan segera menyelimuti hatinya saat mengetahui rekan sekaligus sahabat yang sangat ia sayangi telah direnggut kehidupannya.
"Kau akan membayar semua ini!"
Hao Li mencengkram erat pedang Langit yang ada di tangannya, darah segar menetes dari tangannya saking kerasnya cengkraman Hao Li terhadap pedang itu.
"KEPARAT KALIAN" Hao Li melesat ke arah Pendekar Tombak Iblis dengan pedang langit yang memancarkan kekuatan yang begitu besar.
####
Pertarungan antara Hao Li dan pendekar tombak iblis tak dapat terelakkan, benturan yang terjadi antara pedang Langit dan Tombak Surga menimbulkan percikan api dan gelombang kejut yang menerbangkan debu debu dan dedaunan di sekitar keduanya.
"Julukan Pendekar Singa Putih memang layak disandang olehmu, kau bisa menangkis setiap serangan yang aku lakukan, padahal di seluruh dunia persilatan semua yang mencoba menangkisnya akan berakhir dengan mati" Ujar Pendekar Tombak Iblis sambil menjilat bibirnya.
"Kau dilahirkan dari aliran putih tapi kenapa sekarang kau memihak aliran hitam!" Ujar Hao Li menatap tajam pria di depannya.
Harus ia akui bahwa kekuatannya berada jauh dibawah Pendekar Tombak Iblis dan hanya 10% kemungkinan dia bisa mengalahkannya dalam kekuatannya saat ini.
"Masa lalu adalah masa lalu, aku tidak bisa berkembang jika saat itu aku tetap berada di aliran putih, tetapi ketika aku berada di aliran hitam kekuatanku dapat meningkat hingga seperti sekarang" Ucap Pendekar Tombak Iblis kemudian menusukkan tombaknya ke arah Hao Li membuatnya terdorong mundur beberapa langkah.
"Daripada kau banyak bicara, lebih baik kau hadapi aku dengan serius" Ucap Pendekar Tombak Iblis sambil berlari dan mengarahkan tombaknya ke arah Hao Li.
Hao Li tak tinggal diam melihat serangan yang dilakukan oleh Pendekar Tombak Iblis, ia segera mengayunkan pedangnya untuk menangkis tombak yang terarah kepadanya.
Melihat serangannya dapat ditangkis oleh Hao Li membuat pendekar tombak iblis tersenyum sinis, ia kemudian segera melancarkan rentetan serangan ke arah Hao Li membuat Hao Li kesulitan untuk menghindar.
Bagaimanapun pengguna tombak bukanlah tandingan dari pengguna pedang, seorang ahli pedang membutuhkan keahlian, kecepatan, dan keberuntungan yang lebih tinggi dari si pengguna tombak agar dapat memenangkan pertarungan antara keduanya.
Meskipun memiliki semua itu, pengguna pedang tetap akan kesulitan melawan pengguna tombak, hal ini karena jarak serangan pengguna tombak yang lebih luas jika dibandingkan dengan serangan pengguna pedang.
Hao Li melompat kebelakang untuk menghindari tusukan tombak yang terarah kepadanya, ia kemudian memejamkan matanya sejenak dan setelah membukanya, seketika aura berwarna biru muda keluar dan menyelimuti seluruh tubuh Hao Li.
Bersamaan dengan itu, jurus dan kekuatan setiap serangan yang dieksekusi oleh Hao Li meningkat berkali kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Hal itu tidak membuat pendekar tombak iblis gentar, melainkan ia semakin bersemangat untuk bertarung bersama dengan Hao Li.
"Aku tidak menyangka bahwa aliran putih juga memiliki monster sepertimu, tetapi itu masih terlalu lemah jika dibandingkan denganku" Ucap Pendekar Tombak iblis.
Setelah mengatakan hal itu, seluruh tubuh pendekar Tombak Iblis diselimuti oleh aura merah terang yang keluar dari tubuhnya.
Berbeda dengan Hao Li dimana auranya mampu meningkatkan kekuatan dari serangannya, Dengan auranya saat ini, pendekar tombak iblis mampu meningkatkan kekuatan fisiknya ke tahap maksimalnya.
Melihat Aura merah yang keluar dari tubuh Pendekar Tombak Iblis membuat Hou Li merapatkan giginya, bagaimanapun aura merah merupakan aura yang cukup menyusahkan jika dibanding aura yang lainnya.
Pendekar yang memiliki aura merah memiliki kekuatan dan ketahanan fisik yang luar biasa, bahkan senjata tingkat tinggi akan kesulitan untuk meninggalkan goresan pada tubuh pemilik aura.
Setelah mengeluarkan aura merah, pendekar tombak iblis nampak masih dengan tenangnya menatap ke arah Hao Li
Beberapa saat kemudian, Hao Li segera tersadar akan apa yang baru saja terjadi sehingga ia melompat mundur kebelakang.
Melihat hal itu, pendekar tombak iblis hanya tersenyum tipis memandang ke arah Hao Li, ia tidak menduga bahwa pendekar yang tengah dihadapinya kali ini dapat melihat triknya dimana tak seorangpun pernah mengetahuinya.
Jika Hao Li tidak melompat mundur, saat ini dia pasti akan mengalami luka yang sangat serius, beruntung Hao Li menyadari ada sesuatu yang salah.
Hao Li kemudian menutup matanya sejenak untuk mengaktifkan salah satu teknik pamungkasnya, ketika Hao Li membuka matanya, cahaya emas segera terpancar keluar dari kedua matanya.
Cahaya emas itu membuat pendekar tombak iblis melebarkan matanya tak percaya.
Satu dari tiga jurus yang memiliki kekuatan setara seorang dewa ternyata telah dikuasai oleh Hao Li.
"Siapa kau sebenarnya!" Ujar pendekar tombak iblis menatap ke arah Hao Li dengan tatapan yang dipenuhi dengan amarah.
Jurang itu juga diselimuti sebuah kabut misterius yang membuat setiap makhluk hidup berusaha menjauh dari jurang itu.
Bahkan di atas jurang tanpa dasar tidak ada burung yang terbang melintasi, setiap ada burung yang terbang diatas jurang mereka akan kehilangan kemampuan terbang mereka dan akhirnya terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar.
Tak butuh waktu lama bagi para pendekar aliran hitam untuk menyusul Hao Li yang mengalami dilema akan pergi menjemput kematian atau mati melawan pasukan aliran hitam.
"Senior Li, anda sudah tidak dapat pergi kemana mana lagi, jadi serahkan Pedang Langit kepada kami!"
"Hais, aku rasa tidak ada pilihan lain"
Hao Li segera menarik keluar Pedang Langit dari sarungnya, seketika tekanan yang luar biasa menekan ratusan pendekar aliran hitam membuat mereka kesulitan bergerak.
"Kita lihat siapa yang tidak bisa pergi dari sini"
Hao Li tersenyum sinis ke arah para pendekar aliran hitam kemudian ia berjalan menghampiri mereka dengan Pedang Langit yang siap mengambil nyawa mereka semua.
"Oh, Ternyata Pedang Langit memang seperti yang dirumorkan, bahkan dari auranya saja mampu menekan ratusan pendekar Langit dan Pendekar Bumi" Sosok pendekar dengan jubah hitam menatap ke arah Hao Li dengan tombak di punggungnya.
Para pendekar aliran hitam yang menyaksikan kehadiran dari sosok itu segera menjauh dari tempat mereka karena menyadari suatu hal, jika dua orang itu bertempur, maka dampak dari pertempuran keduanya akan sangat mengerikan.
"Pendekar Tombak Iblis, sejak kapan?" Ucap Hao Li saat menyaksikan pendekar bersenjata tombak itu.
Pendekar Tombak Iblis adalah sosok pendekar aliran hitam yang keberadaanya sangat ditakuti oleh sekte aliran putih, bukan tanpa alasan, pendekar aliran putih takut dengan Pendekar Tombak Iblis karena Pusaka Langit yang ada di tangannya.
Dua pusaka yang menjadi momok dalam pertempuran antara kedua aliran, Pedang Langit dan Tombak Surga.
Dua pusaka yang tidak dapat diciptakan oleh seorang penempa terhebat sekalipun, dipercaya bahwa Pedang Langit dan Tombak Surga tidak berasal dari dunia persilatan, melainkan sebuah tempat dimana para dewa tinggal.
"Kau bertanya sejak kapan, tentu saja sejak aku menghabisi rekanmu yang berharga" Ujar pendekar tombak iblis sambil memperlihatkan ujung tombaknya yang masih terdapat bercak darah.
"Wang Lin" Ujar Hao Li menatap ujung tombak Pendekar Tombak Iblis, tanpa ia sadari air mata mulai mengalir membasahi pipinya, rasa kehilangan segera menyelimuti hatinya saat mengetahui rekan sekaligus sahabat yang sangat ia sayangi telah direnggut kehidupannya.
"Kau akan membayar semua ini!"
Hao Li mencengkram erat pedang Langit yang ada di tangannya, darah segar menetes dari tangannya saking kerasnya cengkraman Hao Li terhadap pedang itu.
"KEPARAT KALIAN" Hao Li melesat ke arah Pendekar Tombak Iblis dengan pedang langit yang memancarkan kekuatan yang begitu besar.
####
Pertarungan antara Hao Li dan pendekar tombak iblis tak dapat terelakkan, benturan yang terjadi antara pedang Langit dan Tombak Surga menimbulkan percikan api dan gelombang kejut yang menerbangkan debu debu dan dedaunan di sekitar keduanya.
"Julukan Pendekar Singa Putih memang layak disandang olehmu, kau bisa menangkis setiap serangan yang aku lakukan, padahal di seluruh dunia persilatan semua yang mencoba menangkisnya akan berakhir dengan mati" Ujar Pendekar Tombak Iblis sambil menjilat bibirnya.
"Kau dilahirkan dari aliran putih tapi kenapa sekarang kau memihak aliran hitam!" Ujar Hao Li menatap tajam pria di depannya.
Harus ia akui bahwa kekuatannya berada jauh dibawah Pendekar Tombak Iblis dan hanya 10% kemungkinan dia bisa mengalahkannya dalam kekuatannya saat ini.
"Masa lalu adalah masa lalu, aku tidak bisa berkembang jika saat itu aku tetap berada di aliran putih, tetapi ketika aku berada di aliran hitam kekuatanku dapat meningkat hingga seperti sekarang" Ucap Pendekar Tombak Iblis kemudian menusukkan tombaknya ke arah Hao Li membuatnya terdorong mundur beberapa langkah.
"Daripada kau banyak bicara, lebih baik kau hadapi aku dengan serius" Ucap Pendekar Tombak Iblis sambil berlari dan mengarahkan tombaknya ke arah Hao Li.
Hao Li tak tinggal diam melihat serangan yang dilakukan oleh Pendekar Tombak Iblis, ia segera mengayunkan pedangnya untuk menangkis tombak yang terarah kepadanya.
Melihat serangannya dapat ditangkis oleh Hao Li membuat pendekar tombak iblis tersenyum sinis, ia kemudian segera melancarkan rentetan serangan ke arah Hao Li membuat Hao Li kesulitan untuk menghindar.
Bagaimanapun pengguna tombak bukanlah tandingan dari pengguna pedang, seorang ahli pedang membutuhkan keahlian, kecepatan, dan keberuntungan yang lebih tinggi dari si pengguna tombak agar dapat memenangkan pertarungan antara keduanya.
Meskipun memiliki semua itu, pengguna pedang tetap akan kesulitan melawan pengguna tombak, hal ini karena jarak serangan pengguna tombak yang lebih luas jika dibandingkan dengan serangan pengguna pedang.
Hao Li melompat kebelakang untuk menghindari tusukan tombak yang terarah kepadanya, ia kemudian memejamkan matanya sejenak dan setelah membukanya, seketika aura berwarna biru muda keluar dan menyelimuti seluruh tubuh Hao Li.
Bersamaan dengan itu, jurus dan kekuatan setiap serangan yang dieksekusi oleh Hao Li meningkat berkali kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Hal itu tidak membuat pendekar tombak iblis gentar, melainkan ia semakin bersemangat untuk bertarung bersama dengan Hao Li.
"Aku tidak menyangka bahwa aliran putih juga memiliki monster sepertimu, tetapi itu masih terlalu lemah jika dibandingkan denganku" Ucap Pendekar Tombak iblis.
Setelah mengatakan hal itu, seluruh tubuh pendekar Tombak Iblis diselimuti oleh aura merah terang yang keluar dari tubuhnya.
Berbeda dengan Hao Li dimana auranya mampu meningkatkan kekuatan dari serangannya, Dengan auranya saat ini, pendekar tombak iblis mampu meningkatkan kekuatan fisiknya ke tahap maksimalnya.
Melihat Aura merah yang keluar dari tubuh Pendekar Tombak Iblis membuat Hou Li merapatkan giginya, bagaimanapun aura merah merupakan aura yang cukup menyusahkan jika dibanding aura yang lainnya.
Pendekar yang memiliki aura merah memiliki kekuatan dan ketahanan fisik yang luar biasa, bahkan senjata tingkat tinggi akan kesulitan untuk meninggalkan goresan pada tubuh pemilik aura.
Setelah mengeluarkan aura merah, pendekar tombak iblis nampak masih dengan tenangnya menatap ke arah Hao Li
Beberapa saat kemudian, Hao Li segera tersadar akan apa yang baru saja terjadi sehingga ia melompat mundur kebelakang.
Melihat hal itu, pendekar tombak iblis hanya tersenyum tipis memandang ke arah Hao Li, ia tidak menduga bahwa pendekar yang tengah dihadapinya kali ini dapat melihat triknya dimana tak seorangpun pernah mengetahuinya.
Jika Hao Li tidak melompat mundur, saat ini dia pasti akan mengalami luka yang sangat serius, beruntung Hao Li menyadari ada sesuatu yang salah.
Hao Li kemudian menutup matanya sejenak untuk mengaktifkan salah satu teknik pamungkasnya, ketika Hao Li membuka matanya, cahaya emas segera terpancar keluar dari kedua matanya.
Cahaya emas itu membuat pendekar tombak iblis melebarkan matanya tak percaya.
Satu dari tiga jurus yang memiliki kekuatan setara seorang dewa ternyata telah dikuasai oleh Hao Li.
"Siapa kau sebenarnya!" Ujar pendekar tombak iblis menatap ke arah Hao Li dengan tatapan yang dipenuhi dengan amarah.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved