Bab 11 Menyelamatkan Xie Mei

by 4 wahyudi 12:27,Dec 28,2021
Pertarungan Ren Duan dengan para pembunuh menimbulkan suara bising sehingga menarik perhatian setiap orang yang berada di dalam penginapan, beberapa dari mereka berlari keluar untuk menyelamatkan diri sementara beberapa dari mereka memilih berdiam diri didalam kamar memilih tidak terlibat.

Suara bising itu juga membangunakan Fu Kuang yang saat itu tengah tertidur dengan lelap, ia mengusap wajahnya untuk mendapatkan kesadarannya kembali sebelum menyambar pedangnya dan bergegas menuju sumber kebisingan.

"Nona Xie, lebih baik nona tinggalkan tempat ini dan pergi menuju kamar dua anak kecil tadi, untuk sementara aku akan menahan para pembunuh ini disini" Ujar Ren Duan sambil menahan dua buah belati yang ditebaskan kearahnya.

Tanpa menjawab perkataan dari Ren Duan, Xie Mei segera berlari keluar kamar untuk menyelamatkan dirinya dari para pembunuh.

Sesuai saran wanita itu segera masuk kedalam kamar Hao Li dan Dong Sui dan segera menutup pintunya rapat rapat, nafanya terputus putus dan semua kejadian itu di saksikan oleh Dong Sui yang nampak kebingungan.

Para pembunuh tentu tidak ingin membiarkan mangsanya lepas begitu saja, mereka berusaha mengejar Xie Mei tetapi dihalangi oleh Ren Duan dengan pedang yang ada di tangannya.

"Kalian mau kemana? lawan kalian adalah aku!" Ujar Ren Duan menatap ketiga pembunuh yang ada di depannya dengan tatapan dingin.

"Habisi dia agar kita bisa membunuh wanita itu" Ujar salah satu pembunuh menunjuk ke arah Ren Duan dengan belatinya.

Setelah mendapat perintah, mereka segera menyerang Ren Ruan secara serentak membuat Ren Duan menjadi kewalahan.

Meskipun saat ini tingkat pelatihannya berada pada tahap pendekar guru bintang dua, nyatanya melawan tiga pendekar murid bintang lima masih terlalu berat baginya.

Ditambah kerjasama ketiganya membuat Ren Duan kesulitan mengatur tempo serangannya sehingga beberapa jurus yang dikeluarkan harus meleset dari target serangan.

Ren Duan memasang kuda kudanya dan mengayunkan pedangnya dengan sangat keras, bersamaan dengan itu, sebuah bilah angin tercipta dan melesat ke arah salah satu pembunuh dengan kecepatan yang mengerikan.

"Menghindar!" Ujar salah satu pembunuh memperingatkan temannya membuat pembunuh yang menjadi target serangan itu menundukkan kepalanya.

"Hati-hati, dia sudah memiliki tenaga dalam dan mampu menggunakannya untuk menyerang" Ujar salah satu pembunuh menjelaskan.

Tenaga dalam merupakan sebuah energi khusus yang berasal dari dalam tubuh dimana energi ini mampu memberikan dampak kerusakan yang lebih besar kepada setiap serangan yang dilakukan.

Selain memperkuat serangan, tenaga dalam juga dapat mempercepat pemulihan luka serta memperkuat pertahanan seorang pendekar . Dengan adanya tenaga dalam, seorang pendekar mampu memotong angin dan menyerang musuh dari jarak jauh,bahkan mereka mampu bertahan tanpa makan dan minum selama berhari hari.

Mengetahui Ren Duan sudah memiliki tenaga dalam, para pembunuh itu mengambil jarak cukup jauh dari Ren Duan agar tidak terbunuh dengan mudah.

Ketika para pembunuh masih fokus pada Ren Duan tanpa mereka sadari Fu Kuang masuk kedalam ruangan dengan gagang pedang yang siap ditarik dari sarungnya kapan saja.

Dan yang membuat pembunuh pembunuh itu geram adalah pelatihan Fu Kuang sama dengan pelatihan Ren Duan yaitu pendekar Guru meskipun masih berbintang satu.

Memang pada dasarnya seorang pendekar mampu melihat tingkat pelatihan pendekar lain dengan melihat energi yang terpancar dari tubuh mereka. Semakin kuat energi yang terpancar, maka semakin kuat kekuatan pendekar tersebut.

Mereka saling bertatapan sebelum melompat ke atas melalui lubang yang dibuat salah satu pembunuh sebelumnya dan hilang bersama dengan gelapnya malam.

Sepeninggalan pembunuh itu, Ren Duan kemudian menghela nafas panjang sebelum memasukkan pedang nya ke dalam sarung pedang yang terdapat di pinggangnya.

"Apa sebenarnya tujuan mereka sehingga berani berbuat sejauh ini?" Ujar Fu Kuang kemudian meletakkan tangannya ke hidung salah satu penjaga yang tergeletak untuk memastikan kondisinya.

"Yang jelas ini semua ada hubungannya dengan nona Xie" Ujar Ren Duan.

"Dimana dia sekarang?" Tanya Fu Kuang.

"Dia aku suruh menuju ke kamar Hao dan Dong" Ujar Ren Duan.

"Jadi kenapa kau membiarkan mereka lolos?" Tanya Fu Kuang menatap kearah Ren Duan dengan tatapan serius.

"Setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah, begitupun dengan mereka! Sebaiknya kita meminta pengurus penginapan untuk membersih kan dan mengurus mayat mayat ini" Ujar Ren Duan sambil berjalan keluar kamar diikuti oleh Fu Kuang.

………

Pagi harinya, penginapan yang ditempati oleh Hao Li dan yang lainnya dihebohkan dengan kabar kematian dua penjaga yang melindungi Xie Mei.

Mereka juga mendengar kabar bahwa keributan di malam hari pada saat itu diakibatkan oleh pembunuh yang masuk kedalam kamar Xie Mei untuk membunuhnya.

Ren Duan juga disebut sebut sebagai seorang pahlawan yang berhasil menyelamatkan Xie Mei dari mara bahaya, bahkan beberapa penghuni penginapan mengatakan bahwa keduanya merupakan pasangan kekasih yang telah ditakdirkan oleh langit.

Hal itu membuat Ren Duan dan yang lainnya menjadi malu ketika hendak meninggal kan penginapan karna beberapa penghuni penginapan akan berebut untuk berjabat tangan dengan Ren Duan.

"Akhem, sepertinya ada yang menjadi artis dadakan disini" Ujar Fu Kuang sambil menahan senyumannya, ia mengetahui bahwa teman seperguruannya itu merasa risih dengan sikap para penghuni penginapan.

"Diam atau kau bayar biaya penginapan!" Ujar Ren Duan membuat Fu Kuang menutup mulutnya dengan cepat.

……..

Setelah percobaan pembunuhan malam hari yang menimpa Xie Mei, wanita itu memohon kepada Ren Duan dan Fu Kuang agar bersedia mengawalnya, Setidaknya sampai kota terdekat.

Ia juga berjanji akan memberikan bayaran yang setimpal kepada keduanya jika mereka bersedia mengawalnya sampai ke kota tujuan dengan selamat.

Sebenarnya Ren Duan berniat menolak keinginan dari Xie Mei, tetapi setelah mengingat ngingat kejadian malam tadi membuat Ren Duan menyetujui permintaan dari Xie Mei.

Akan sangat berbahaya jika wanita itu menuju ke kota terdekat seorang diri tanpa pengawalan, bisa saja membunuh pembunuh sebelumnya kembali datang dan melancarkan aksinya sekali lagi.

"Jika kita berjalan kaki dari sini, setidaknya butuh waktu dua hari sebelum sampai di kota berikutnya" Ujar Ren Duan sambil menatap jalan panjang di depannya.

"Bagaimana jika kita naik kereta kudaku, kebetulan aku datang menaiki kereta kuda sebelumnya" Ujar Xie Mei memberikan tawaran.

Mendengar hal itu, Ren Duan dan Fu Kuang mulai menunjukkan senyumannya, akan lebih cepat jika perjalanan mereka menaiki kereta kuda, selain menghemat tenaga, mereka juga dapat tiba lebih cepat menuju kota tujuan.

Keduanya saling bertatapan sejenak sebelum menatap ke arah Xie Mei dengan senyum cerahnya.

"Tolong bantuannya nona Xin" Ujar keduanya.

Note:
Tingkat Pelatihan.
*Pendekar Murid ~bintang 1-5
*Pendekar Guru ~bintang 1-5
*Pendekar Master ~bintang 1-5
*Pendekar Spiritual ~bintang 1-5
*Pendekar Suci ~bintang 1-5

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

42