Bab 8 Pertunangan

by Lena Tan 10:16,Mar 01,2021
Saat tiba di restoran tempat pertemuan, pelayan membawa mereka ke ruang VIP, ketika memasuki ruangan, mereka melihat Ayah Xu dan CEO Zhang sedang duduk di sofa, berbicara dengan girang.
Langkah kaki Elise Xu berhenti, Ibu Xu telah menyadari reaksinya, lalu langsung menggenggam lengannya dengan erat.
"Sudah datang." Ayah Xu berkata terhadap mereka: "Kebetulan bertemu dengan CEO Zhang, makanya mengajaknya makan bersama, lagipula kita ke depannya akan menjadi satu keluarga."
Jeda sejenak, lalu pandangan matanya tertuju pada Elise Xu, "Elise, ayo sapa dia."
Sebelum datang, Elise Xu sudah memiliki firasat bahwa ini pasti bukan acara makan keluarga biasa, tapi dia tidak menyangka, orang tuanya akan bertindak seberlebihan ini.
Benar juga, mereka mana pernah memperhatikan perasaannya?
Elise Xu memejamkan mata, saat kembali membukanya, dia telah menenangkan suasana hatinya, lalu memperlihatkan senyuman, berkata bagaikan anak yang penurut: "Halo, CEO Zhang."
CEO Zhang langsung berdiri, berjalan menghampirinya, "Elise tidak perlu sesegan itu, kita sudah bertunangan, mulai sekarang kamu cukup memanggilku Suhardi saja."
Matanya sang pria terus menatap wajah Elise Xu, tidak menyembunyikan gairah yang meluap di baliknya, membuat Elise Xu merasa sangat tidak nyaman.
Elise Xu diam-diam menghindari tangan yang dia ulurkan terhadapnya, lalu pergi menarik kursi yang ada di samping meja makan, melakukan isyarat tangan mempersilakan, "CEO Zhang, silakan duduk."
"Baik baik baik."
Setelah Suhardi Zhang duduk, Ayah Xu pun ikut duduk, Ibu Xu duduk di samping Ayah Xu, Elise Xu awalnya ingin duduk di samping Ibu Xu, tapi Ayah Xu duluan berkata mendahului tindakannya, "Elise, kamu duduklah di samping CEO Zhang, temani dia bicara."
Tangan Elise Xu sedikit mengepal, sesaat kemudian baru menarik kursi di samping CEO Zhang dan duduk.
Mungkin orang tua Elise Xu sungguh buru-buru ingin membuatnya dan Suhardi Zhang melangkah ke tahap yang lebih lanjut, makanya saat Suhardi Zhang sengaja ingin membuatnya mabuk, mereka berdua tidak hanya tidak menghalangi tindakannya, dan malahan membujuk Elise Xu menemaninya minum bir.
Meskipun Elise Xu juga ada memikirkan cara untuk menghindarinya, tapi tetap saja berhasil dibuat minum beberapa gelas, wajahnya sedikit memerah, kesadarannya pun mulai buyar, kalau terus seperti ini, dia akan kehilangan kemampuan untuk melindungi diri.
Elise Xu berkata secara terus terang: "Maaf, aku ke toilet sebentar."
-
Dia memutar keran, Elise Xu menyendokan air dengan sepasang telapak tangannya, setelah mencuci muka dan membuatnya sedikit lebih sadar, dia mengeluarkan obat pereda pengar yang selalu dibawa-bawa dari dalam tasnya, Elise Xu mengeluarkan dua butir, memasukkannya ke mulut dan menelannya dengan paksa.
Saat rasa mabuk mulai sedikit lebih reda, baru dia berjalan keluar dari toilet, di perjalanan kembali ke ruang VIP, dia saling berpapasan dengan seorang pria yang tinggi semampai di lorong.
Setelah Elise Xu kembali ke ruang VIP, sang pria sudah selesai dari toilet dan kembali ke ruang VIP-nya sendiri.
Ada beberapa orang pria yang duduk di sofa sedang merangkul wanita meminum bir, sambil membahas tentang bisnis.
Kane Gu duduk di sofa tengah-tengah ruangan, ekspresinya terlihat dingin, bergaya elegan, karisma yang telah dimilikinya sejak lahir spontan membuat orang lain menjaga jarak dengannya, bahkan saat berbicara dengannya pun berkata dengan sopan.
Kane Gu jarang berbicara, tapi kalau sudah bersuara, suasana akan menjadi mengerikan.
Pria bertubuh tinggi semampai maju dua langkah ke depan, berkata terhadap semua orang dengan penuh semangat: "Kalian coba tebak aku tadi telah melihat siapa?"
Samuel Xu, salah seorang pria yang berwajah bulat meliriknya, mengejeknya tanpa segan, "Memangnya kamu bisa melihat siapa? Palingan hanya seorang wanita cantik lagi bukan?"
"Dia memang seorang wanita cantik, tapi merupakan wanita cantik yang tak terduga!"
Samuel Xu tertawa, "Wanita cantik apa yang bisa membuat seorang playboy sepertimu ini terkejut?"
"Elise!"
Pria bertubuh tinggi semampai tidak menggantungi ceritanya lagi, "Aku tadi awalnya mengira mataku salah lihat karena terlalu banyak minum, lalu aku pergi bertanya pada pelayan, dan itu benar-benar adalah dia, tidak disangka dia sudah kembali, apalagi...... dia tepat berada di ruang VIP sebelah kita, dengar-dengar sedang membahas urusan pertunangan dengan si tua dari keluarga Zhang!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

840