Bab 14 Jangan Melakukan Hal Yang Tak Perlu

by Lena Tan 10:17,Mar 01,2021
Kane Gu duduk sambil memangku laptopnya, matanya menatap grafik data-data di layar laptopnya. Wajahnya menunjukkan ekspresi datar.

Sepertinya ia tak mendengar pertanyaan Ava Su, ia bahkan tak memalingkan wajahnya dari layar.

Setelah menunggu beberapa lama, melihatnya tak membalas, Ava Su berkata dengan lebih lembut dan manja, “Kane, aku tahu kau sangat sibuk, tapi tak peduli sesibuk apapun, kau tetap harus makan, jangan sampai sakit karena kelelahan. Kita pergi makan dulu, oke?”

Sambil berkata, ia mengulurkan tangan hendak merangkul lengannya.

Tapi baru saja ia menyentuh lengannya, Kane Gu tiba-tiba menutup laptopnya dengan kencang, suaranya bergema di dalam mobil itu.

Tangan Ava Su gemetaran.

Kane Gu menyingkirkan laptop itu lalu menatap Ava Su dengan dingin, ia menatapnya sejenak, lalu bertanya, “Kenapa menerima permintaan wawancara ini?”

Tanpa berbasa-basi, ia bertanya secara langsung.

Ava Su tak menyangka ia akan langsung bertanya seperti itu, ia terkejut dan dalam hati merasa panik, tapi ia tak menunjukkannya, wajahnya tetap tampak tenang. Ia menjawab, “Agensiku yang menerima permintaan wawancara ini. Awalnya aku juga tak mengetahuinya, tapi Kak Li bilang Majalah Z cukup terkenal di luar negeri, ini akan meningkatkan reputasiku di luar negeri, maka aku menyetujuinya.”

Ekspresi Kane Gu tak dapat dideskripsikan.

Meskipun telah bersamanya selama 3 tahun, Ava Su tetap tak bisa membaca pikiran pria ini. Ia tak tahu apakah ia mempercayainya atau tidak.

Melihat ekspresinya, untuk memastikan, ia bertanya dengan lembut sambil mengakui kesalahannya, “Kane, apakah kau marah? Jika kau tak suka, ke depannya aku takkan menerima permintaan wawancara seperti ini.”

“Dan jika kau tak menyukai sesi wawancara kali ini, akan kuminta Kak Li menghubungi reporter itu dan memintanya tak menerbitkan wawancara ini.”

Sambil berkata, ia mengeluarkan ponselnya dan bersiap menelepon.

Tapi detik selanjutnya, tangan pria itu menjepit dagunya. Jari-jarinya sangat dingin, ia memaksanya menatapnya. Sepasang mata itu seolah menembusnya dan membaca pikirannya, membuat sekujur tubuhnya gemetaran.

Melihat tatapan dingin pria itu, ia tak dapat menyembunyikan kepanikannya. Kane Gu perlahan mendekatinya dan berhenti di dekat telinganya.

Postur tubuhnya seolah hendak mengatakan sesuatu yang romantis padanya, tapi ternyata bibirnya membisikkan suatu peringatan.

“Ava Su, jangan melakukan hal yang tak perlu.”

Hanya dengan beberapa kata, ia telah membongkar rencana kecilnya. Ia mengetahuinya. Ia sengaja menerima permintaan wawancara ini karena ia ingin mengetes hubungan Kane Gu dengan Elise Xu.

Wajah Ava Su memucat.

Setelah mengatakannya, Kane Gu melepaskannya, duduk tegak, dan dengan acuh tak acuh memberi perintah, “Turun!”

...

Saat Elise Xu keluar dari stasiun TV, kebetulan ia melihat mobil yang terparkir di pinggir jalan itu. Ia juga bisa melihat Kane Gu dan Ava Su yang duduk di dalam mobil.

Ia berdiri tak bergeming, hingga ia melihat Kane Gu menyentuh dagu Ava Su dan menciumnya, barulah ia melangkahkan kakinya dan pergi.

Kisah cinta antara Kane Gu dan Ava Su sungguh indah, seperti sebuah dongeng, yang dulu dikiranya bisa dimilikinya...

Tapi hidupnya bukanlah sebuah dongeng, dan ia bukanlah seorang putri.

...

Elise Xu bergadang untuk menata hasil wawancara itu, dan setelah mengemailkannya pada atasannya, ia tidur.

Tak disangka saat ia bangun keesokan paginya, suatu hal besar terjadi!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

840