Bab 253: Membagi Batu Kekacauan

"Kenapa ada dua mayat?" Di depan Henea Orenji, satunya adalah tubuh seorang pemuda yang tampak seperti orang hidup, dan satu lainnya adalah mayat yang kering.

Henea Orenji tidak peduli lagi, dan langsung memasukkan kedua mayat itu ke dalam cincin dimensi, barulah perlahan mundur.

"Ayah, kapan kamu akan pergi?"

Begitu Henea Orenji melangkah keluar, bahasa unik pemuda berbaju hitam masuk ke otak Henea Orenji.

Henea Orenji tentu saja tidak berani menjawab, jadi dia hanya...