Bab 482: Perang Para Tetua

Sekelompok orang dari Gunung Emas Suci, dengan wajah ceria, terbang menuju ke bunga teratai darah itu.

"Paviliun Pemburu Darah itu sampah, hanya mengancam sebentar sudah mundur, benar-benar tidak punya tulang!"

"Hum, dengan adanya Tetua Arwan, Tetua Agung mereka sama sekali tidak layak disebut, kalau tidak mau menyerah, ya mati!"

Orang-orang Gunung Emas Suci sengaja berbicara keras supaya pihak Paviliun Pemburu Naga mendengarnya.

"Tetua Arwan, biar aku yang ambilkan,"...