Bab 3 Ruang Medis
by Eleven Xiao
21:40,Sep 20,2023
"Kenapa berisik sekali? Kamu yang berubah! Apa kalian tidak pernah melihat orang hidup?" Yun Ruoyue berkata dengan nada dingin, lalu berkata kepada Feng'er, "Tolong bantu aku berdiri."
Dia baru saja diselamatkan dari dalam danau, ditambah dengan penyiksaan Chu Xuanchen belum lama yang lalu, kini kondisi tubuh Yun Ruoyue sangat lemah. Dia bahkan tidak punya kekuatan untuk berjalan.
Kini, dia hanya tahu bahwa pemilik tubuh ini adalah seorang permaisuri. Dia seharusnya memiliki keagungan seorang permaisuri dan bisa mengintimidasi orang-orang ini.
"Permaisuri, Anda sudah bangun?" Pengasuh Zhang menatap Yun Ruoyue dengan tidak percaya.
Barusan, tabib jelas-jelas menyatakan bahwa permaisuri sudah meninggal. Bagaimana bisa dia hidup kembali?
Melihat ekspresi permaisuri, wanita itu sepertinya bukan berubah, melainkan benar-benar hidup kembali.
Mungkinkah tabib barusan membuat diagnosis yang salah?
"Kenapa? Kamu sangat kecewa karena aku bangun lagi?" Yun Ruoyue menatap Pengasuh Zhang dengan dingin.
Di dalam kediaman pangeran, biasanya Pengasuh Zhang adalah orang yang paling menindas Yun Ruoyue dan Feng'er.
Namun, orang-orang ini tidak akan berani menindasnya tanpa dukungan Pangeran Li.
Ketika tidak mendapatkan kasih sayang dan menjadi lemah, dia akan menjadi sasaran intimidasi dari semua orang di kediaman pangeran ini.
Akan tetapi, Yun Ruoyue sudah mengambil alih tubuh ini, jadi dia tidak akan membiarkan orang-orang itu menindasnya lagi!
Dia akan memegang kendali atas hidupnya sendiri. Jika ada yang berani menindasnya lagi, maka jangan salahkan Yun Ruoyue yang kejam!
Biasanya, Pengasuh Zhang tidak takut dengan permaisuri. Akan tetapi, di momen ini, dia sepertinya bisa melihat niat membunuh dingin dari tatapan permaisuri. Dia sangat ketakutan hingga giginya bergemeletuk. Kemudian, dia berbisik,"Hamba tidak berani. Hamba akan melaporkannya kepada Pangeran sekarang."
Di hadapan banyak orang, Pengasuh Zhang menahan kekejamannya. Bagaimanapun, Yun Ruoyue belum meninggal. Dia masih adalah permaisuri di kediaman pangeran, juga putri dari perdana menteri.
Apabila Yun Ruoyue ingin menargetkannya, dia tidak akan bisa kabur.
Akan tetapi, dia juga memiliki pendukung, yaitu Pangeran Li.
Dia akan melepaskan Yun Ruoyue untuk sementara dan pergi mencari Pangeran Li dahulu. Dengan adanya Pangeran Li, bagaimana mungkin wanita itu berani berlagak seperti permaisuri.
....
Paviliun Feiyue.
Feng'er memapah Yun Ruoyue ke dalam kamar. Kemudian, dia menyiapkan air panas agar Yun Ruoyue bisa mandi.
Rasa sakit yang menyiksa di bagian bawah tubuhnya mengingatkan Yun Ruoyue bahwa dia telah dianiaya hari ini.
Pria itu benar-benar kejam. Bisa-bisanya dia menyiksa permaisurinya sendiri.
Yun Ruoyue duduk di bak mandi dan meminta Feng'er membantunya mengambil cermin. Dia ingin melihat betapa jeleknya pemilik asli tubuh ini hingga Chu Xuanchen bahkan meraih tirai ranjang ketika berhubungan intim dengannya.
Momen ketika dia becermin, Yun Ruoyue hampir saja muntah.
Parasnya benar-benar sangat jelek. Wajah kanannya dipenuhi dengan bekas luka zig-zag, yang terlihat seperti tumor dan racun. Pantas saja Chu Xuanchen sangat membencinya.
Jika ini di zaman modern, Yun Ruoyue memiliki satu laboratorium biosains dengan berbagai obat-obatan khusus. Wanita itu akan bisa dengan mudahnya menyembuhkan wajah ini. Akan tetapi, kini dia berada di zaman kuno.
Tanpa ruang operasi, Yun Ruoyue yang adalah seorang dokter itu bagaikan pianis tanpa tangan.
....
Air panas membuat tubuhnya sangat nyaman. Lantaran Yun Ruoyue sedikit lelah, dia pun meletakkan cermin di sampingnya, lalu menyandarkan tangannya ke bak mandi dan perlahan tertidur.
Dalam tidurnya, di kedalaman kesadarannya, laboratorium Yun Ruoyue tiba-tiba muncul.
Dia melihat banyak obat-obatan dan peralatan medis yang pernah digunakannya sebelumnya, termasuk ruang operasi steril, komputer, ventilator, oksimeter, CT, stetoskop, mesin MRI, dan banyak lagi.
Sebagai seorang dokter, dia sangat senang ketika melihat peralatan yang familier ini.
Namun, dia tahu bahwa ini hanya sebuah mimpi. Dia terlalu merindukan pisau bedahnya sehingga bermimpi seperti ini.
Tiba-tiba, di dalam barisan lemari obat, Yun Ruoyue melihat ada sebotol "proantosianidin". Ketika melihat obat itu, matanya sontak melebar.
Dia baru saja diselamatkan dari dalam danau, ditambah dengan penyiksaan Chu Xuanchen belum lama yang lalu, kini kondisi tubuh Yun Ruoyue sangat lemah. Dia bahkan tidak punya kekuatan untuk berjalan.
Kini, dia hanya tahu bahwa pemilik tubuh ini adalah seorang permaisuri. Dia seharusnya memiliki keagungan seorang permaisuri dan bisa mengintimidasi orang-orang ini.
"Permaisuri, Anda sudah bangun?" Pengasuh Zhang menatap Yun Ruoyue dengan tidak percaya.
Barusan, tabib jelas-jelas menyatakan bahwa permaisuri sudah meninggal. Bagaimana bisa dia hidup kembali?
Melihat ekspresi permaisuri, wanita itu sepertinya bukan berubah, melainkan benar-benar hidup kembali.
Mungkinkah tabib barusan membuat diagnosis yang salah?
"Kenapa? Kamu sangat kecewa karena aku bangun lagi?" Yun Ruoyue menatap Pengasuh Zhang dengan dingin.
Di dalam kediaman pangeran, biasanya Pengasuh Zhang adalah orang yang paling menindas Yun Ruoyue dan Feng'er.
Namun, orang-orang ini tidak akan berani menindasnya tanpa dukungan Pangeran Li.
Ketika tidak mendapatkan kasih sayang dan menjadi lemah, dia akan menjadi sasaran intimidasi dari semua orang di kediaman pangeran ini.
Akan tetapi, Yun Ruoyue sudah mengambil alih tubuh ini, jadi dia tidak akan membiarkan orang-orang itu menindasnya lagi!
Dia akan memegang kendali atas hidupnya sendiri. Jika ada yang berani menindasnya lagi, maka jangan salahkan Yun Ruoyue yang kejam!
Biasanya, Pengasuh Zhang tidak takut dengan permaisuri. Akan tetapi, di momen ini, dia sepertinya bisa melihat niat membunuh dingin dari tatapan permaisuri. Dia sangat ketakutan hingga giginya bergemeletuk. Kemudian, dia berbisik,"Hamba tidak berani. Hamba akan melaporkannya kepada Pangeran sekarang."
Di hadapan banyak orang, Pengasuh Zhang menahan kekejamannya. Bagaimanapun, Yun Ruoyue belum meninggal. Dia masih adalah permaisuri di kediaman pangeran, juga putri dari perdana menteri.
Apabila Yun Ruoyue ingin menargetkannya, dia tidak akan bisa kabur.
Akan tetapi, dia juga memiliki pendukung, yaitu Pangeran Li.
Dia akan melepaskan Yun Ruoyue untuk sementara dan pergi mencari Pangeran Li dahulu. Dengan adanya Pangeran Li, bagaimana mungkin wanita itu berani berlagak seperti permaisuri.
....
Paviliun Feiyue.
Feng'er memapah Yun Ruoyue ke dalam kamar. Kemudian, dia menyiapkan air panas agar Yun Ruoyue bisa mandi.
Rasa sakit yang menyiksa di bagian bawah tubuhnya mengingatkan Yun Ruoyue bahwa dia telah dianiaya hari ini.
Pria itu benar-benar kejam. Bisa-bisanya dia menyiksa permaisurinya sendiri.
Yun Ruoyue duduk di bak mandi dan meminta Feng'er membantunya mengambil cermin. Dia ingin melihat betapa jeleknya pemilik asli tubuh ini hingga Chu Xuanchen bahkan meraih tirai ranjang ketika berhubungan intim dengannya.
Momen ketika dia becermin, Yun Ruoyue hampir saja muntah.
Parasnya benar-benar sangat jelek. Wajah kanannya dipenuhi dengan bekas luka zig-zag, yang terlihat seperti tumor dan racun. Pantas saja Chu Xuanchen sangat membencinya.
Jika ini di zaman modern, Yun Ruoyue memiliki satu laboratorium biosains dengan berbagai obat-obatan khusus. Wanita itu akan bisa dengan mudahnya menyembuhkan wajah ini. Akan tetapi, kini dia berada di zaman kuno.
Tanpa ruang operasi, Yun Ruoyue yang adalah seorang dokter itu bagaikan pianis tanpa tangan.
....
Air panas membuat tubuhnya sangat nyaman. Lantaran Yun Ruoyue sedikit lelah, dia pun meletakkan cermin di sampingnya, lalu menyandarkan tangannya ke bak mandi dan perlahan tertidur.
Dalam tidurnya, di kedalaman kesadarannya, laboratorium Yun Ruoyue tiba-tiba muncul.
Dia melihat banyak obat-obatan dan peralatan medis yang pernah digunakannya sebelumnya, termasuk ruang operasi steril, komputer, ventilator, oksimeter, CT, stetoskop, mesin MRI, dan banyak lagi.
Sebagai seorang dokter, dia sangat senang ketika melihat peralatan yang familier ini.
Namun, dia tahu bahwa ini hanya sebuah mimpi. Dia terlalu merindukan pisau bedahnya sehingga bermimpi seperti ini.
Tiba-tiba, di dalam barisan lemari obat, Yun Ruoyue melihat ada sebotol "proantosianidin". Ketika melihat obat itu, matanya sontak melebar.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved