Bab 7 Pangeran Kaca Menikahi Selir
by Eleven Xiao
21:40,Sep 20,2023
Melihat paras cantiknya yang dingin di depan cermin, Yun Ruoyue pun tersenyum puas. "Feng'er, kalau nantinya ada yang bertanya tentang wajahku, bilang saja kalau aku mengoleskan sedikit obat, lalu wajahku sembuh begitu saja. Kamu tidak perlu menjelaskan banyak hal."
Kini, Yun Ruoyue telah memulihkan parasnya. Cepat atau lambat, orang-orang pasti akan melihatnya. Itu sebabnya, dia harus membuat dalih terlebih dahulu supaya tidak dicurigai oleh orang lain.
"Baik, Permaisuri."
Tepat pada saat ini, suara gong dan genderang di luar menjadi makin keras. Yun Ruoyue pun berdiri dengan aura dingin. "Feng'er, suamiku akan menikahi wanita lain. Menurutmu, bukankah aku yang adalah nyonya di sini harus pergi untuk memberikan ucapan selamat?"
"Tapi, Permaisuri, bukannya Pangeran sudah memperingati Anda agar tidak keluar?" ucap Feng'er yang agak ketakutan.
"Kenapa harus takut? Ketika seorang Pangeran Li yang bermartabat menikah, aku yang adalah Permaisuri Li malah tidak hadir. Bukannya itu tidak pantas?" Usai mengatakan itu, Yun Ruoyue tiba-tiba menunjuk ke gaun merah yang tergantung di sana, lalu berkata kepada Feng'er, "Hari ini adalah hari yang baik. Aku ingin berdandan secara meriah dan mengenakan gaun ini."
Feng'er tertegun sejenak, lalu berkata, "Baiklah, Permaisuri."
Dia sangat takut Yun Ruoyue akan menderita kerugian hingga jantungnya berdebar kencang. Akan tetapi, ketika melihat Permaisuri yang percaya diri, Feng'er pun merasa lega.
Selanjutnya, Feng'er membantu Yun Ruoyue untuk mengenakan gaun merah yang indah itu, serta merias wajahnya dengan cantik.
Semenjak ada luka bakar di wajahnya, Yun Ruoyue tidak suka berdandan, bahkan suka mengenakan pakaian berwarna abu-abu ataupun gelap. Kini, setelah mengenakan gaun merah dan merias wajahnya, seluruh aura Yun Ruoyue benar-benar berubah drastis.
Usai berpakaian, Yun Ruoyue tetap mengenakan penutup wajah seperti biasanya. Kemudian, dia meminta Feng'er untuk mencari dan membawakan satu set pakaian berwarna merah muda, lalu meminta Feng'er memapahnya ke aula depan.
....
Di luar aula depan, gong dan genderang ditabuh dengan keras. Lampion merah digantung tinggi dan stiker huruf berwarna merah dipasang di mana-mana. Suasana di sana penuh kegembiraan dan sangat ramai.
Acara pernikahan Pangeran Li dan selir diadakan dengan sangat megah. Jalanan di luar kediaman pangeran dikerumuni oleh orang-orang dan seluruh ibu kota membicarakan acara besar tersebut.
Katanya, Pangeran Li bisa-bisanya menggunakan 12 tandu pengantin untuk menikahi selir, serta memberikan mahar yang mencakup satu jalanan penuh kepadanya. Ini adalah upacara pernikahan layaknya menikahi seorang permaisuri, bahkan jauh lebih megah daripada pernikahannya dengan Yun Ruoyue.
Yun Ruoyue berjalan ke koridor dan mendapati para pelayan di kediaman pangeran yang sibuk dan gembira, seolah-olah selir yang akan menikah kemari barulah nyonya mereka, sementara dia hanyalah selir yang tidak dicintai.
Dibandingkan dengan kegembiraan dan kemeriahan saat ini, acara pernikahan Yun Ruoyue benar-benar adalah sebuah lelucon.
Kala itu, kaisar menjodohkannya dengan Chu Xuanchen, tetapi pria itu sebenarnya tidak bersedia. Dia ingin menikahi putri selir dari Menteri Protokoler, yang dijuluki sebagai wanita tercantik nomor satu di Negara Chu, Nangong Rou. Namun, Nangong Rou adalah putri selir sehingga tidak pantas menjadi permaisuri.
Kaisar Hongyuan bukanlah ayah kandung Chu Xuanchen, melainkan pamannya.
Sepuluh tahun lalu, Kaisar Negara Chu juga bukan Kaisar Hongyuan, melainkan ayah kandung Chu Xuanchen, Kaisar Qingyun. Entah karena alasan apa, Kaisar Qingyun malah menyerahkan takhtanya kepadanya adiknya sebelum kematiannya, bukan kepada satu-satunya putra sahnya, Chu Xuanchen.
Setelah Kaisar Hongyuan naik takhta, Chu Xuanchen pun dianugerahi gelar Pangeran Li. Kaisar Hongyuan bukanlah ayah kandungnya. Hubungan mereka sangatlah rumit. Itu sebabnya, ketika Chu Xuanchen tidak menyetujui pernikahan yang diatur oleh Kaisar Hongyuan, sang kaisar langsung menyerangnya.
Pada akhirnya, Kaisar Hongyuan mengancamnya dengan nyawa Nangong Rou. Jadi, dia pun terpaksa menyetujui pernikahannya dengan Yun Ruoyue.
Namun, kala itu dia juga mengatakan bahwa dia tidak akan mengadakan upacara pernikahan, apalagi berhubungan layaknya suami istri dengan Yun Ruoyue.
Selain itu, setelah menikahi Yun Ruoyue sebagai permaisuri, dia akan menikahi wanita idamannya sebagai selir.
Kaisar Hongyuan sangat marah dengan perkataan Chu Xuanchen. Namun, dia juga tidak bisa memprovokasi pemuda itu. Sebab, kini Chu Xuanchen adalah dewa perang yang melindungi Negara Chu.
Kini, Yun Ruoyue telah memulihkan parasnya. Cepat atau lambat, orang-orang pasti akan melihatnya. Itu sebabnya, dia harus membuat dalih terlebih dahulu supaya tidak dicurigai oleh orang lain.
"Baik, Permaisuri."
Tepat pada saat ini, suara gong dan genderang di luar menjadi makin keras. Yun Ruoyue pun berdiri dengan aura dingin. "Feng'er, suamiku akan menikahi wanita lain. Menurutmu, bukankah aku yang adalah nyonya di sini harus pergi untuk memberikan ucapan selamat?"
"Tapi, Permaisuri, bukannya Pangeran sudah memperingati Anda agar tidak keluar?" ucap Feng'er yang agak ketakutan.
"Kenapa harus takut? Ketika seorang Pangeran Li yang bermartabat menikah, aku yang adalah Permaisuri Li malah tidak hadir. Bukannya itu tidak pantas?" Usai mengatakan itu, Yun Ruoyue tiba-tiba menunjuk ke gaun merah yang tergantung di sana, lalu berkata kepada Feng'er, "Hari ini adalah hari yang baik. Aku ingin berdandan secara meriah dan mengenakan gaun ini."
Feng'er tertegun sejenak, lalu berkata, "Baiklah, Permaisuri."
Dia sangat takut Yun Ruoyue akan menderita kerugian hingga jantungnya berdebar kencang. Akan tetapi, ketika melihat Permaisuri yang percaya diri, Feng'er pun merasa lega.
Selanjutnya, Feng'er membantu Yun Ruoyue untuk mengenakan gaun merah yang indah itu, serta merias wajahnya dengan cantik.
Semenjak ada luka bakar di wajahnya, Yun Ruoyue tidak suka berdandan, bahkan suka mengenakan pakaian berwarna abu-abu ataupun gelap. Kini, setelah mengenakan gaun merah dan merias wajahnya, seluruh aura Yun Ruoyue benar-benar berubah drastis.
Usai berpakaian, Yun Ruoyue tetap mengenakan penutup wajah seperti biasanya. Kemudian, dia meminta Feng'er untuk mencari dan membawakan satu set pakaian berwarna merah muda, lalu meminta Feng'er memapahnya ke aula depan.
....
Di luar aula depan, gong dan genderang ditabuh dengan keras. Lampion merah digantung tinggi dan stiker huruf berwarna merah dipasang di mana-mana. Suasana di sana penuh kegembiraan dan sangat ramai.
Acara pernikahan Pangeran Li dan selir diadakan dengan sangat megah. Jalanan di luar kediaman pangeran dikerumuni oleh orang-orang dan seluruh ibu kota membicarakan acara besar tersebut.
Katanya, Pangeran Li bisa-bisanya menggunakan 12 tandu pengantin untuk menikahi selir, serta memberikan mahar yang mencakup satu jalanan penuh kepadanya. Ini adalah upacara pernikahan layaknya menikahi seorang permaisuri, bahkan jauh lebih megah daripada pernikahannya dengan Yun Ruoyue.
Yun Ruoyue berjalan ke koridor dan mendapati para pelayan di kediaman pangeran yang sibuk dan gembira, seolah-olah selir yang akan menikah kemari barulah nyonya mereka, sementara dia hanyalah selir yang tidak dicintai.
Dibandingkan dengan kegembiraan dan kemeriahan saat ini, acara pernikahan Yun Ruoyue benar-benar adalah sebuah lelucon.
Kala itu, kaisar menjodohkannya dengan Chu Xuanchen, tetapi pria itu sebenarnya tidak bersedia. Dia ingin menikahi putri selir dari Menteri Protokoler, yang dijuluki sebagai wanita tercantik nomor satu di Negara Chu, Nangong Rou. Namun, Nangong Rou adalah putri selir sehingga tidak pantas menjadi permaisuri.
Kaisar Hongyuan bukanlah ayah kandung Chu Xuanchen, melainkan pamannya.
Sepuluh tahun lalu, Kaisar Negara Chu juga bukan Kaisar Hongyuan, melainkan ayah kandung Chu Xuanchen, Kaisar Qingyun. Entah karena alasan apa, Kaisar Qingyun malah menyerahkan takhtanya kepadanya adiknya sebelum kematiannya, bukan kepada satu-satunya putra sahnya, Chu Xuanchen.
Setelah Kaisar Hongyuan naik takhta, Chu Xuanchen pun dianugerahi gelar Pangeran Li. Kaisar Hongyuan bukanlah ayah kandungnya. Hubungan mereka sangatlah rumit. Itu sebabnya, ketika Chu Xuanchen tidak menyetujui pernikahan yang diatur oleh Kaisar Hongyuan, sang kaisar langsung menyerangnya.
Pada akhirnya, Kaisar Hongyuan mengancamnya dengan nyawa Nangong Rou. Jadi, dia pun terpaksa menyetujui pernikahannya dengan Yun Ruoyue.
Namun, kala itu dia juga mengatakan bahwa dia tidak akan mengadakan upacara pernikahan, apalagi berhubungan layaknya suami istri dengan Yun Ruoyue.
Selain itu, setelah menikahi Yun Ruoyue sebagai permaisuri, dia akan menikahi wanita idamannya sebagai selir.
Kaisar Hongyuan sangat marah dengan perkataan Chu Xuanchen. Namun, dia juga tidak bisa memprovokasi pemuda itu. Sebab, kini Chu Xuanchen adalah dewa perang yang melindungi Negara Chu.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved