Bab 16 Meminta Pelayanan Permaisuri
by Eleven Xiao
21:41,Sep 20,2023
"Bagaimana mungkin? Yun Qing adalah kaki tangan yang bantu membunuh orang tuaku. Bagaimana mungkin aku akan jatuh cinta pada putrinya? Aku bahkan ingin sekali membunuhnya." Begitu mengungkit dendam-dendam itu, tatapan Chu Xuanchen menjadi sangat dingin dan ekspresinya penuh niat membunuh.
"Jangan begitu. Itu adalah salah Perdana Menteri Yun, tidak ada hubungannya dengan kakak. Kakak tidak bersalah," ucap Nangong Rou dengan lembut.
"Rou'er, kamu terlalu baik. Dia adalah putri Yun Qing dan keturunan Keluarga Yun. Dia sama-sama bukan orang baik seperti ayahnya itu." Jika bukan demi menyiksa Yun Ruoyue, Chu Xuanchen pasti sudah menceraikannya sejak lama.
Usai mengatakan itu, dia tiba-tiba teringat dengan kejadian kemarin malam.
Rou'er begitu memercayainya. Dia merasa bahwa dia perlu memberikan penjelasan kepada Rou'er dan berharap wanita itu bersedia memahami keadaannya.
Itu sebabnya, Chu Xuanchen menatap Nangong Rou dan berkata, "Rou'er, aku belum memberitahumu tentang satu hal. Kemarin malam, Yun Ruoyue meracuniku dan aku tidak bisa menemukan penawarnya dalam waktu singkat, jadi ...."
"Apa?" Nangong Rou terkejut. Matanya yang berwarna hitam tampak panik. "Dia bisa-bisanya meracunimu? Apakah kamu tidur dengannya?"
"Dia yang terlalu licik dan tidak tahu malu, bisa-bisanya menjebakku." Chu Xuanchen menatap Nangong Rou dengan tatapan bersalah, tetapi ekspresinya sedingin es.
Sementara itu, setelah Nangong Rou mengetahui fakta ini, sekujur tubuhnya mulai gemetar karena sedih. Air matanya tampak mengalir. "Tidak apa-apa. Dia juga istrimu, jadi wajar kalau melakukan hubungan suami istri denganmu."
Namun, tangan wanita itu sudah mengepal sangat erat.
Dia tahu bahwa Chu Xuanchen tidak pernah menyentuh Yun Ruoyue. Hanya saja, Nangong Rou tidak menyangka bahwa mereka sudah melakukan hubungan suami istri kemarin.
Itu bahkan adalah inisiatif dari Yun Ruoyue.
Begitu teringat pria yang paling dicintainya ini melakukan hal itu dengan Yun Ruoyue di atas ranjang, Nangong Rou benar-benar sangat cemburu.
"Rou'er, maafkan aku. Jangan khawatir, hanya itu saja. Aku tidak akan pernah menyentuhnya lagi di masa depan." Chu Xuanchen mengangkat bahu Nangong Rou dan menatapnya dengan penuh kasih sayang.
Air mata Nangong Rou mengalir makin deras. Dia jelas sangat sedih, tetapi mencoba yang terbaik untuk berpura-pura bermurah hati. "Dia memang permaisurimu dan seharusnya melakukan hal tersebut. Mungkin aku terlalu mencintaimu dan tidak ingin kamu menyentuh orang lain, jadi hatiku sakit, bahkan lebih sakit dari luka di tanganku."
Nangong Rou berkata demikian sambil melihat tangannya yang merah dan bengkak.
Melihat tangan selirnya, Chu Xuanchen pun makin emosi. Begitu teringat dengan Yun Ruoyue yang membuat keributan besar di pernikahannya hari ini, dia tiba-tiba mengepal tangannya erat, lalu berkata kepada Mo Li yang berjaga di depan pintu, "Mo Li, utus seseorang untuk menyuruh Yun Ruoyue kemari. Aku dan istriku butuh dilayani olehnya."
Dia harus mempermalukan Yun Ruoyue untuk melampiaskan dendamnya.
"Pangeran, jangan. Kakak adalah permaisuri. Bagaimana bisa membiarkannya untuk melayani kita?" Nangong Rou buru-buru meraih tangan Chu Xuanchen.
Wajah Chu Xuanchen penuh dengan kesuraman. "Dalam hatiku, dia bahkan tidak sebaik dayang. Dia hanya pantas untuk melakukan hal semacam ini."
Mendengar hal tersebut, Mo Li yang berada di luar pintu juga sependapat dengan sang pangeran.
Dia juga sangat membenci Yun Ruoyue sehingga buru-buru menyuruh Pengasuh Zhang untuk memanggil Yun Ruoyue.
....
"Apa? Memintaku untuk melayani pangeran dan selir?" Begitu mendengar perkataan Pengasuh Zhang, Yun Ruoyue membelalakkan matanya dengan tidak percaya. Apakah mereka perlu menindasnya hingga seperti ini?
Pengasuh Zhang bahkan tidak ragu sama sekali. "Benar, Permaisuri. Pangeran yang bilang seperti itu. Sebaiknya Anda segera ke sana. Kalau terlalu lama, hamba takut pangeran akan marah."
"Aku adalah permaisuri dan nyonya di kediaman pangeran, bukan dayang di kamar mereka. Aku tidak akan ke sana." Yun Ruoyue membuang muka dengan kesal.
"Maaf, Permaisuri. Pangeran berkata bahwa mulai hari ini, nyonya di kediaman ini adalah Nyonya Nangong. Dialah yang berkuasa di masa depan, bukan Anda," ucap Pengasuh Zhang sembari tersenyum.
"Jangan begitu. Itu adalah salah Perdana Menteri Yun, tidak ada hubungannya dengan kakak. Kakak tidak bersalah," ucap Nangong Rou dengan lembut.
"Rou'er, kamu terlalu baik. Dia adalah putri Yun Qing dan keturunan Keluarga Yun. Dia sama-sama bukan orang baik seperti ayahnya itu." Jika bukan demi menyiksa Yun Ruoyue, Chu Xuanchen pasti sudah menceraikannya sejak lama.
Usai mengatakan itu, dia tiba-tiba teringat dengan kejadian kemarin malam.
Rou'er begitu memercayainya. Dia merasa bahwa dia perlu memberikan penjelasan kepada Rou'er dan berharap wanita itu bersedia memahami keadaannya.
Itu sebabnya, Chu Xuanchen menatap Nangong Rou dan berkata, "Rou'er, aku belum memberitahumu tentang satu hal. Kemarin malam, Yun Ruoyue meracuniku dan aku tidak bisa menemukan penawarnya dalam waktu singkat, jadi ...."
"Apa?" Nangong Rou terkejut. Matanya yang berwarna hitam tampak panik. "Dia bisa-bisanya meracunimu? Apakah kamu tidur dengannya?"
"Dia yang terlalu licik dan tidak tahu malu, bisa-bisanya menjebakku." Chu Xuanchen menatap Nangong Rou dengan tatapan bersalah, tetapi ekspresinya sedingin es.
Sementara itu, setelah Nangong Rou mengetahui fakta ini, sekujur tubuhnya mulai gemetar karena sedih. Air matanya tampak mengalir. "Tidak apa-apa. Dia juga istrimu, jadi wajar kalau melakukan hubungan suami istri denganmu."
Namun, tangan wanita itu sudah mengepal sangat erat.
Dia tahu bahwa Chu Xuanchen tidak pernah menyentuh Yun Ruoyue. Hanya saja, Nangong Rou tidak menyangka bahwa mereka sudah melakukan hubungan suami istri kemarin.
Itu bahkan adalah inisiatif dari Yun Ruoyue.
Begitu teringat pria yang paling dicintainya ini melakukan hal itu dengan Yun Ruoyue di atas ranjang, Nangong Rou benar-benar sangat cemburu.
"Rou'er, maafkan aku. Jangan khawatir, hanya itu saja. Aku tidak akan pernah menyentuhnya lagi di masa depan." Chu Xuanchen mengangkat bahu Nangong Rou dan menatapnya dengan penuh kasih sayang.
Air mata Nangong Rou mengalir makin deras. Dia jelas sangat sedih, tetapi mencoba yang terbaik untuk berpura-pura bermurah hati. "Dia memang permaisurimu dan seharusnya melakukan hal tersebut. Mungkin aku terlalu mencintaimu dan tidak ingin kamu menyentuh orang lain, jadi hatiku sakit, bahkan lebih sakit dari luka di tanganku."
Nangong Rou berkata demikian sambil melihat tangannya yang merah dan bengkak.
Melihat tangan selirnya, Chu Xuanchen pun makin emosi. Begitu teringat dengan Yun Ruoyue yang membuat keributan besar di pernikahannya hari ini, dia tiba-tiba mengepal tangannya erat, lalu berkata kepada Mo Li yang berjaga di depan pintu, "Mo Li, utus seseorang untuk menyuruh Yun Ruoyue kemari. Aku dan istriku butuh dilayani olehnya."
Dia harus mempermalukan Yun Ruoyue untuk melampiaskan dendamnya.
"Pangeran, jangan. Kakak adalah permaisuri. Bagaimana bisa membiarkannya untuk melayani kita?" Nangong Rou buru-buru meraih tangan Chu Xuanchen.
Wajah Chu Xuanchen penuh dengan kesuraman. "Dalam hatiku, dia bahkan tidak sebaik dayang. Dia hanya pantas untuk melakukan hal semacam ini."
Mendengar hal tersebut, Mo Li yang berada di luar pintu juga sependapat dengan sang pangeran.
Dia juga sangat membenci Yun Ruoyue sehingga buru-buru menyuruh Pengasuh Zhang untuk memanggil Yun Ruoyue.
....
"Apa? Memintaku untuk melayani pangeran dan selir?" Begitu mendengar perkataan Pengasuh Zhang, Yun Ruoyue membelalakkan matanya dengan tidak percaya. Apakah mereka perlu menindasnya hingga seperti ini?
Pengasuh Zhang bahkan tidak ragu sama sekali. "Benar, Permaisuri. Pangeran yang bilang seperti itu. Sebaiknya Anda segera ke sana. Kalau terlalu lama, hamba takut pangeran akan marah."
"Aku adalah permaisuri dan nyonya di kediaman pangeran, bukan dayang di kamar mereka. Aku tidak akan ke sana." Yun Ruoyue membuang muka dengan kesal.
"Maaf, Permaisuri. Pangeran berkata bahwa mulai hari ini, nyonya di kediaman ini adalah Nyonya Nangong. Dialah yang berkuasa di masa depan, bukan Anda," ucap Pengasuh Zhang sembari tersenyum.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved